+ FUNGSI PEMERINTAH Alokasi, Distribusi & Stabilisasi Perencanaan Pembangunan Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
+ FUNGSI PEMERINTAH Alokasi, Distribusi & Stabilisasi Perencanaan Pembangunan Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat juga transfer, seperti tunjangan sosial yang merupakan bantuan

TABUNGAN DALAM NEGERI

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

Pengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Peran Pemerintah dalam Perekonomian

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEREKONOMIAN INDONESIA

KEBIJAKAN FISKAL. Sayifullah, SE., M.Akt

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal

Ruang Lingkup Ekonomi Publik. Individu, Masyarakat dan Pemerintah

EKONOMI PUBLIK JUNAEDI

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

Review Sistem Perekonomian

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan tersedianya fasilitas yang memadai untuk kesejahteraan

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

3. KERANGKA PEMIKIRAN

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran


INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu

BAB I PENDAHULUAN. Kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) merupakan kunci dari kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

Universitas Bina Darma

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

Contoh Soal APBN Dan APBD Beserta Jawabannya

III. KERANGKA TEORITIS

Pengantar: Perbedaan Sifat & Karakteristik Organisasi PUBLIK dengan SWASTA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

HAND OUT MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

PEREKONOMIAN INDONESIA. Kebijakan Fiskal Dan APBN. Rakhman, SP., MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi S1-Manajemen.

Kebijakan Fiskal. Kuliah ke 13,10 Desember 2009 Erry Sukriah, MSE

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku

Materi 2 Ekonomi Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure) dalam Sadono Sukirno (2000) bahwa peranan atau campur tangan pemerintah

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan ekonomi wilayah

Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

STAN KEBIJAKAN FISKAL PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. oleh: Rachmat Efendi

NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

PENDAHULUAN. Latar Belakang

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

PINJAMAN LUAR NEGERI DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH. Oleh : Ikak G. Patriastomo 1

I. PENDAHULUAN. Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

PERANAN PEMERINTAH DI BIDANG PEREKONOMIAN : PILIHAN PUBLIK DAN EKSTERNALITAS

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

faktor yang dimiliki masing-masing negara, antara lain sistem ekonomi, kualitas birokrasi. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara akan

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH

Media Tugas Referensi. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar. Pengajaran Kuliah Mimbar

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA

Transkripsi:

+ FUNGSI PEMERINTAH Alokasi, Distribusi & Stabilisasi Perencanaan Pembangunan Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan http://chairululid.lecture.ub.ac.id

+ sejarah singkat KLASIK < 1870 NEOKLASIK > 1870 Aliran Klasik (Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo & John Stuart Mill) menganut kebebasan pasar, menganggap campur tangan pemerintah sebagai suatu yang menghambat dan mengganggu bekerjanya kekuatan objek6f dari pasar yang disebut sebagai mekanisme pasar. Aliran Neoklasik (Alfred Marshall, Leon Walras & Knut Wicksell) Penerusnya para penganut aliran neoklasik bahkan menuduh bahwa campur tangan pemerintah dapat menghambat kebebasan individu yang merupakan fondasi dari sistem demokrasi

+ sejarah singkat Aliran Keynesian (J.M. Keynes) Berbeda dengan aliran klasik dan neoklasik, adl pandangan yang melihat peran pemerintah sebagai keniscayaan. Tanpa campur tangan pemerintah, akan terjadi persaingan bebas yg merugikan kelompok ekonomi lemah. Akibatnya yang terjadi bukan kebebasan pasar, melainkan restriksi pasar dalam bentuk monopoli oleh golongan ekonomi kuat Kebabasan pasar, tanpa ada campur tangan pemerintah, 6dak akan mampu melakukan alokasi sumber daya dan output secara op6mal (Fullemployment of Outputs) (Keynes, 1936) KEYNESIAN 1936

+ sejarah singkat Aliran Neoliberalism (Robert Nozick, Keith Joseph) Kemunculan aliran neoliberalism sebagai kri6k terhadap kri6k terhadap keynesian, dengan melihat pengaruh poli6k dalam thd harga pasar minyak, yg mengantarkan pada depresi ekonomi dunia Melalui World Bank dan Washington Consensus menjadi wacana dunia mendorong negara berkembang untuk: 1. Liberalisasi perdagangan: penghapusan restriksi 2. Kesamaan perlakuan antara investasi domes6k dan investasi asing 3. Priva6sasi badan usaha milik negara 4. Kompe66f pasar di6ngkatkan melalui kebijakan deregulasi dan restriksi 5. Perlindungan thd property right, baik di sektor formal maupun informal NEOLIBERAL 1973

+ Peran Pemerintah menurut 3 Kelompok Aliran Ekonomi i. NEOLIBERAL campur tangan pemerintah sebagai sesuatu yang menghambat kebebasan individu. Sikap terbaik pemerintah adalah sedikit campur tangan dalam urusan ekonomi (the best government is the least government) ii. WELFARE ECONOMICS disebut jg market failure approach. Kelompok ini melihat pen5ngnya campur tangan pemerintah dalam pengadaan dan distribusi barang- barang tertentu secara efisien tanpa melalui pasar. Barang- barang tsb antara lain Public Goods dan Pioneers Project

+ WELFARE ECONOMICS Pada PUBLIC GOODS terdapat ke5dak- mampuan pasar dalam pengaturan pengadaan dan distribusinya. Karena itu, 6dak dapat diserahkan kepada pihak swasta. Ada dua ciri pokok dari barang- barang ini yang menyebabkan kesulitan pengaturan melalui pasar. Pertama, sulit dibedakan antara yang membayar dengan yang 6dak membayar, baik dalam pengadaan maupun dalam distribusi (non- exclusiveness). Semua orang tanpa membayar dapat menggunakan barang atau memanfaatkan pelayanan itu secara bebas (free riders). Kedua, pemakaiannya dilakukan secara bersama, bukan bersifat sendiri- sendiri (non- rivalness). Contoh dari public goods ini adalah keamanan nasional, lampu jalan raya dan sebagainya.

+ WELFARE ECONOMICS Demikian juga dengan PIONEER PROJECT. Pengadaan dan pengelolaannya 6dak mungkin diadakan berdasarkan perhitungan pasar. Proyek- proyek ini boleh jadi 5dak ekonomis jika dilihat dalam jangka waktu pendek, tetapi ekonomis dinilai dalam jangka panjang. Termasuk dalam proyek- proyek pionir ini antara lain adalah jalan- jalan terobosan didaerah ter6nggal, pembukaan lahan atau proyek percontohan, dan sarana lain yang diperlukan dalam pembukaan daerah baru.

+ Peran Pemerintah menurut 3 Kelompok Aliran Ekonomi iii. INSTITUTIONALISM pertanyaan yang bekaitan dengan pandangan atau aliran ini adalah bagaimana pemerintah itu berfungsi? Pemerintah dalam melakukan kegiatannya dapat ber6ndak secara langsung atau boleh jadi secara 6dak langsung, melalui kemitraan dengan pihak lain. Baik dengan pihak swasta domes6k, swasta asing atapun dengan pemerintah asing Semua 6ndakan pemerintah ini harus dilakukan dengan menggunakan lembaga dan prosedur tertentu. Baik lembaga permanen yang sudah ada ataupun dengan membentuk lembaga sementara (Ad Hoc atau Comission)

+ VS Peran pemerintah Mengatur, memperbaiki atau mengarahkan ak6vitas sektor swasta. Karena sektor swasta 6dak dapat sepenuhnya mengatasi masalah perekonomian

+ PERAN PEMERINTAH dalam ekonomi modern 1. PERAN ALOKASI pemerintah dalam alokasi sumber- sumber ekonomi 2. PERAN DISTRIBUSI peran pemerintah dalam distribusi kekayaan/pendapatan 3. PERAN STABILITAS peran pemerintah sebagai alat menjaga kestabilan kondisi perekonomian

+ PERAN ALOKASI sumber ekonomi Mengalokasikan sumberdaya ekonomi sbg barang privat dan barang publik, serta mengeluarkan aturan mengenai cara pemanfaatan masing- masing sumberdaya Barang Privat Barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar, yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli Barang- barang tersebut mempunyai sifat pengecualian Barang Publik Barang yang 6dak dapat disediakan melalui sistem pasar, karena manfaat dari adanya barang tersebut 6dak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dapat dinikma6 orang lain Barang- barang tersebut tdak mempunyai sifat pengecualian/ eksludibilitas (non excludable) atau dapat dilakukan pengencualian tapi 6dak ekonomis dan 6dak memiliki sifat bersaing (non rivalry)

+ Excludable Non Excludable Rivalness BARANG PRIVAT: dihasilkan oleh swasta dijual memalui pasar dibiayai dari hasil penjualan SUMBERDAYA BERSAMA (QUASI PUBLIC/CPRs) : barang dirasakan dan dikonsumsi bersama tapi dapat terjadi kepadatan dijual melalui pasar atau langsung dari pemerintah Non Rivalness BARANG KLUB (QUASI PRIVATE) : barang swasta yang menimbulkan eksternalitas dibiayai dari hasil penjualan atau APBN BARANG PUBLIK: dihasilkan oleh pemerintah disalurkan oleh pemerintah dijual melalui pasar atau langsung oleh pemerintah

+ PERAN DISTRIBUSI pendapatan & kekayaan Distrubi pendapatan tergantung pada: Pemilikan faktor- faktor produksi Permintaan dan penawaran faktor produksi Sistem warisan dan hukum yang berlaku Kemampuan memperoleh pendapatan Distribusi kekayaan dan pendapatan yang di6mbulkan oleh sistem pasar mungkin dianggap 6dak adil oleh masyarakat Keadilan bersifat dinamis dan rela6f tergantung dari persepsi masyarakat terhadap keadilan DPR merumuskan keadilan publik, selanjutnya pemerintah melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter merubah keadaan masyarakat dengan distribusi pendapatan baik secara langsung atau 6dak langsung

+ PERAN STABILITAS perekonomian Jika perekonomian yang sepenuhnya diserahkan kepada sektor swasta akan sangat peka terhadap goncangan keadaan dan akan menimbulkan pengangguran dan inflasi Inflasi dan deflasi harus ditangani pemerintah melalui kebijaksanaan moneter dan fiskal Peran pemerintah dalam alokasi sumber ekonomi, distribusi pendapatan dan stabilitas ekonomi dapat menimbulkan pertentangan kebijaksaan pemerintah

+ KEGAGALAN PEMERINTAH Sebab kegagalan pemerintah dikelompokkan menjadi dua jenis: Omossion Failure dan Commision Failure Omossion Failure Memburuknya fasilitas transportasi dan komunikasi menyebabkan naiknya biaya produksi Pemeliharaan fixed nominal exchange rate berbenturan dgn laju inflasi Commision Failure BUMN yang ongkosnya mahal dan 6dak efisien Pemborosan dalam program investasi pemerintah Kontrol pemerintah yang memakan biaya mahal Defisit anggaran akibat pemborosan, mengakibatkan inflasi, gangguan alokasi sumberdaya dan menghambat tabungan rumah tangga

+ KEGAGALAN PEMERINTAH Pemerintah 6dak selamanya bisa mempengaruhi ak6vitas perekonomian dengan menghimbau masyarakat agar jangan menimbulkan polusi, agar bersikap inova6f atau yang lainnya. Instrumen utama yang dapat dipergunakan adalah : a. Pajak yang memperkecil konsumsi atau investasi pribadi agar tersedia sumberdaya untuk pembelanjaan umum, termasuk jenis pajak yang tujuannya untuk merangsang atau mencegah kegiatan ekonomi tertentu b. Pembelanjaan yang mendorong perusahaan atau pekerja menghasilkan suatu jenis barang atau jasa tertetu c. Regulasi atau pengendalian yang merupakan pengarahan bagi orang agar melaksanakan atau menghen6kan ak6vitas ekonominya

+ 1. Menetapkan tujuan dan diterjemahkan dalam target kuan6ta6f 2. Mengukur ketersediaan sumberdaya dan kendala yang ada, misalnya tabungan, bantuan luar negeri, penerimaan pemerintah dan ekspor, serta keterbatasan organisasi dan administrasi. 3. Memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 4. Proses pemilihan kegiatan dan program untuk mencapai tujuan nasional (welfare funcbon) tanpa ada gangguan dari kendala

+ 1. Komisi Perencanaan Komisi perencanaan yang diorganisir dengan tepat, dibagi menjadi bagian dan sub bagian, serta beranggotakan orang- orang yang profesional 2. Data Statistik informasi dan data sta6s6k dan sumber- sumber potensial seper6 SDA, SDM dan modal yang dimiliki akan sangat menentukan arah pioritas suatu perencanaan. 3. Tujuan tujuan yang hendak dicapai harus realis6s dan sesuai dengan kondisi perekonomian negara tersebut

+ 4. Penetapan Sasaran dan Prioritas Penetapan sasaran dan prioritas untuk pencapaian suatu tujuan dibuat secara makro dan sektoral. Sasaran makro mencakup se6ap aspek perekonomian dan dapat dikuan6fikasikan. Sasaran sektoral harus disesuaikan dengan sasaran makro agar tercipta keselarasan untuk mencapai tujuan. Keserasian untuk mencapai tujuan memerlukan skala prioritas. Skala prioritas ditentukan berdasar kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dengan memperha6kan SDM dan SDA yang tersedia. 5. Mobilisasi Sumber Daya Penetapan pembiayaan pembangunan oleh pemerintah menjadi dasar mobilisasi sumberdaya yang tersedia. Sumber pembiayaan berasal dari sumber dalam negeri (tabungan, laba perusahaan negara, dan pajak) dan sumber luar negeri (bantuan luar negeri dan penanaman modal asing)

+ Jangan mengakibatkan efek inflasioner dan tekanan pada neraca pembayaran dan harus mampu mendo- rong tabungan & investasi bagi sektor perusahaan dan rumah tangga dalam negeri. 6. Keseimbangan dalam Perencanaan perencanaan pembangunan harus bisa menjamin keseimbangan dalam perekonomian untuk menghindarkan kelangkaan maupun surplus pada periode perencanaan. Keseimbangan fisik, melipu6 keseimbangan antar input dan output dari berbagai sektor perekonomian Keseimbangan moneter, melipu6 keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran negara, investasi, jml produksi, pendapatan masyarakat, barang konsumsi.

+ 7. Sistem Administrasi yang Efisien administrasi yang baik, efisien dan 6dak korup adalah syarat mutlak bagi keberhasilan suatu perencanaan pembangunan 8. Kebijaksanaan Pembangunan yang Tepat Penyidikan potensi pembangunan Penyediaan prasarana yang memadai Penyediaan sarana la6han dan pendidikan yang memadai Perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian Penciptaan iklim pasar yang baik Membina pengusaha yang potensial Pemanfaatan sumberdaya yang lebih baik

+ 9. Dasar Pendidikan Administrasi yang baik dan efisien memerlukan dasar pendidikan yang kuat 10. Teori Konsumsi Perencanan pembangunan harus didasarkan pada teori konsumsi. Kebutuhan dasar harus diproduksi secara berdaya guna dan tersedia, kebutuhan lainnya harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat 11. Dukungan Masyarakat Dukungan rakyat sangat pen6ng bagi keberhasilan perencanan pembangunan suatu negara yang demokra6s.

+ perencana Mendefinisikan masalah masyarakat Fisik, ekonomi & sosial Menganalisis sis- tem fisik, ekonomi dan sosial Menentukan ke- lemahan2 suatu sistem Kelompok kep. Umum & khusus Penafsiran nilai2 masyarakat Menentukan kebutuhan publik evaluasi perencana Menetapkan tujuan &sasaran Merancang alterna6f2 Badan2 implemen- tasi IMPLEMENTASI RENCANA Kriteria evaluasi alterna6f Mengevaluasi alterna6f Alterna6f terbaik PEMERINTAH Rencana terinci

+ E.N.D Terimakasih