Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Operations Management

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

Operations Management

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Operations Management

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan penggunaan teori antrian

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Modul 13. PENELITIAN OPERASIONAL TEORI ANTRIAN. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

MODEL SISTEM ANTRIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. Landasan Teori

Model Antrian. Queuing Theory

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lecture 3 : model Antrian dan Aplikasinya. Teknik industri 2015

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB II LANDASAN TEORI

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi. Peristiwa menunggu tersebut sering disebut antrean,

Pengambilan Keputusan Manajerial

BAB II LANDASAN TEORI

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS. personal (personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

PENENTUAN JUMLAH SERVER OPTIMAL DI SPBU PESING MENGGUNAKAN TEORI ANTRIAN DAN PENDEKATAN SIMULASI

Transkripsi:

Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K. Erlang, seorang ahli matematika bangsa Denmark pada tahun 1913 dalam bukunya Solution of Some Problem in the Theory of Probability of Significance in Automatic Telephone Exchange. Tujuan penggunaan teori antrian adalah untuk merancang fasilitas pelayanan, untuk mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri. 1

Stuktur Model Antrian 1. Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue) 2. Fasilitas pelayanan (service facility) 1 2 Pelanggan masuk Ke dalam sistem antrian Garis tunggu atau antrian s Pelanggan keluar dari sistem antrian Fasilitas pelayanan Sistem Antrian Stuktur Model Antrian (lanjutan) Proses antrian dapat dikelompokkan ke dalam 4 struktur dasar menurut sifat-sifat fasilitas pelayanan : 1. Satu saluran satu tahap (Single Channel Single Step). 2. Banyak saluran satu tahap (Multi Channels Single Step). 3. Satu saluran banyak tahap (Single Channel Multi Steps). 4. Banyak saluran banyak tahap (Multi Channels Multi Steps). 2

Single Channel Single Step Pelanggan masuk ke dalam sistem Garis Tunggu atau Antrian Fasilitas Pelayanan Pelanggan keluar dari sistem Multi Channels Single Step Pelanggan masuk ke dalam sistem Garis Tunggu atau Antrian Fasilitas Pelayanan Pelanggan keluar dari sistem 3

Single Channel Multi Steps Pelanggan masuk ke dalam sistem Garis Tunggu atau Antrian Fasilitas Pelayanan Pelanggan keluar dari sistem Multi Channels Multi Steps Pelanggan masuk ke dalam sistem Garis Tunggu atau Antrian Fasilitas Pelayanan Pelanggan keluar dari sistem 4

Network Seri Pelanggan Paralel Pelanggan Contoh Sistem Antrian Sistem Garis tunggu atau antrian Fasilitas 1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di landasan Landasan pacu 2. Bank Nasabah (orang) Kasir 3. Pencucian mobil Mobil Tempat pencucian mobil 4. Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar muat 5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll 6. Bantuan pengobatan darurat Orang Ambulance 7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan 8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi 9. Jadual persidangan Kasus yang disidangkan Pengadilan 5

Disiplin Antrian FCFS (First Come First Served)/FIFO (First In First Out) LCFS (Last Come First Served)/LIFO (Last In First Out) SIRO (Service In Random Order) OTP (On The Priority) Populasi Pelanggan INFINITE Jumlah pelanggan yang datang tidak terbatas FINITE Jumlah pelanggan yang datang terbatas 6

Distribusi Kedatangan Model antrian adalah model probabilistik (stochastic) karena unsur-unsur tertentu proses antrian yang dimasukkan dalam model adalah variabel random. Variabel random ini sering digambarkan dengan distribusi probabilitas. Asumsi yang biasa digunakan dalam kaitannya dengan distribusi kedatangan (banyaknya kedatangan per unit waktu) adalah distribusi Poisson. Distribusi Waktu Pelayanan Distribusi pelayanan bisa konstan atau acak umumnya acak. Bila kedatangan mengkuti distribusi Poisson, umumnya pelayanan juga mengikuti distribusi eksponensial. 7

Perilaku Biaya Optimal Service Level Perilaku Biaya (lanjutan) Ada dua jenis biaya yang timbul dalam sistem antrian: Biaya karena orang mengantri, biaya yang terjadi karena orang mengantri, antara lain berupa waktu yang hilang karena menunggu. Biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya menambah fasilitas layanan berupa penambahan fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan. Tujuan dari sistem antrian adalah meminimalkan biaya total, yaitu biaya karena mengantri dan biaya karena menambah fasilitas layanan. 8

Tujuan Umum Analisis Antrian Minimumkan : E(Cs) = I Ci + W Cw dengan : E(Cs) = total expected cost untuk tingkat pelayanan S I = waktu tidak ada pelayanan yang diharapkan Ci = biaya tidak ada pelayanan per unit waktu W = waktu menunggu yang diharapkan untuk semua kedatangan Cw = biaya menunggu pelanggan per unit waktu Notasi Kendall Arrival Service Time Number of Service Distribution Distribution Channels Open Notasi kendall terdiri tiga (3) simbol dasar yang digunakan untuk proses kedatangan dan pelayanan adalah : 1. M - Markov distributions (Poisson/exponential), 2. D - Deterministic (constant), dan 3. G - General distribution (dengan mean dan varians). 9

Notasi Kendall (lanjutan) Contoh : M/M/k menunjukan suatu model antrian dengan kedatangan M berdistribusi poisson, waktu pelayanan M mengikuti distribusi eksponensial, dan terdapat k saluran pelayanan Single Channel Single Server (M/M/1) M pertama : rata-rata kedatangan yang mengikuti distribusi probabilitas Poisson M kedua : tingkat pelayanan yang mengikuti distribusi probabilitas eksponensial 1 : jumlah fasilitas pelayanan dalam sistem atau satu saluran 10

M/M/1 (lanjutan) Asumsi yang digunakan : Populasi input tidak terbatas. Distribusi kedatangan pelanggan potensial mengikuti distribusi Poisson. Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS/FIFO. Fasilitas pelayanan terdiri dari saluran tunggal. Distribusi pelayanan mengikuti distribusi eksponensial. Kapasitas sistem diasumsikan tak terbatas. Tidak ada penolakan maupun pengingkaran. M/M/1 (lanjutan) Notasi yang digunakan : n = Jumlah pelanggan dalam sistem P n = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem λ = Rata-rata pelanggan yang datang per satuan waktu μ = Rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu P o = Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem U = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan (prob. pelayan sedang sibuk) I = Prob. Pelayan tidak sibuk (idle time) L = Rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem L q = Rata-rata pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian W = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem W q = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian 1/ μ = Waktu rata-rata pelayanan 1/ λ = Waktu rata-rata antar kedatangan S = Jumlah fasilitas pelayanan 11

M/M/1 (lanjutan) Berdasarkan asumsi model M/M/1 diperoleh persamaan sebagai berikut : Peluang tidak ada pelanggan dalam sistem Peluang n pelanggan dalam sistem Rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem M/M/1 (lanjutan) Rata-rata pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian U I = 1-U Tingkat intensitas fasilitas pelayanan (probabilitas pelayan sedang sibuk) Probabilitas pelayan tidak sibuk (idle time) 12

Contoh Ilustrasi SPBU X mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu orang pekerja yaitu A. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi Poisson yaitu 20 kendaraan/jam. Ali dapat melayani rata-rata 25 kendaraan/jam. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1, hitunglah: 1) Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan 2) Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem 3) Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian 4) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) 5) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian Contoh Ilustrasi (lanjutan) Diketahui: λ = 20, μ = 25 Ditanyakan: 1). U?, 2). L?, 3). Lq?, 4). W?, 5). Wq? Jawab: 1). U = λ / μ = 20/25 =0,80 bahwa A akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktu yang dimilikinya dan pelanggan harus menunggu, sedangkan 20% dari waktunya (1-u) untuk istirahat (idle time) 2). L = λ / (μ λ) = 20 / (25-20) = 4 Angka 4 menunjukkan bahwa A mengharapkan 4 kendaraan yang berada dalam sistem 13

Contoh Ilustrasi (lanjutan) 3). Lq = λ 2 / μ (μ λ) = (20) 2 / 25(25-20) = 3.2 Jadi kendaraan yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 3.2 kendaraan 4). W = 1 / (μ λ) = 1 / (25-20) = 0.2 jam atau 12 menit Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem selama 12 menit 5). Wq = λ / μ (μ λ) = 20 / 25(25-20) = 0.16 jam atau 9.6 menit Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama 9.6 menit Contoh model antrian Single Channel Sebuah perusahaan yang menyewakan furniture mempunyai satu gudang dengan satu mesin pengangkut yang dioperasikan oleh satu kelompok yang terdiri dari tiga orang tenaga kerja. Pemimpin perusahaan melihat pada jam-jam tertentu terjadi antrian truk, tetapi disaat lain petugas yang mengoperasikan mesin menganggur. Dari data yang telah lalu, diketahui rata-rata kedatangan 4 truk per jam, dan rata-rata pelayanan 6 truk per jam. Untuk mengatasi masalah tersebut, pimpinan perusahaan merencanakan untuk menambah kelompok tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin. Bagaimana dampak penambahan kelompok tenaga kerja terhadap biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika biaya sewa truk $ 20 per jam, sedang upah tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin $ 6 per orang per jam. Diasumsikan jika perusahaan menggunakan dua kelompok tenaga kerja maka rata-rata pelayanan menjadi 12 truk per jam dan jika perusahaan menggunakan tiga kelompok tenaga kerja maka rata-rata pelayanan menjadi 18 truk per jam. 1 hari 8 jam kerja. 14

Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Tujuan analisis antrian meminimalkan biaya total, yaitu biaya karena mengantri, sehingga kita dapat mengidentifikasi karakteristik antrian yang terdiri dari : Rata-rata jumlah pelanggan dalam garis tunggu antrian (waiting lines), pelanggan menunggu pelayanan (sedang antri) Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem, pealanggan sedang antri dan yang sedang dilayani Rata-rata waktu antrian Rata-rata waktu dalam sistem Tingkat intensitas pelayanan (peluang pelayan sibuk menggunakan waktu untuk memberikan pelayanan) Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Tambahan biaya karena : Menambah fasilitas layanan Menambah tenaga kerja Analisis antrian pada kasus ini adalah pilihan mana yang menghasilkan biaya total optimal apakah satu kelompok, dua kelompok atau tiga kelompok tenaga kerja? 15

Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Identifikasi Masalah : 1. Kondisi awal (satu kelompok tenaga kerja terdiri 3 orang): Rata-rata kedatangan λ = 4 truk perjam Rata-rata pelayanan μ = 6 truk perjam Biaya $ 6 per orang per jam, 3 orang $ 18 2. Kondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja terdiri 6 orang): Rata-rata kedatangan λ = 4 truk perjam Rata-rata pelayanan μ = 12 truk perjam Biaya $ 6 per orang per jam, 6 orang $ 36 3. Kondisi ketiga (tiga kelompok tenaga kerja terdiri 9 orang): Rata-rata kedatangan λ = 4 truk perjam Rata-rata pelayanan μ = 18 truk perjam Biaya $ 6 per orang per jam, 9 orang $ 54 Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Kondisi Awal (satu kelompok tenaga kerja) : 1. Rata-rata jumlah truk dalam antrian Lq Lq = λ 2 / (μ λ) = 4 2 / 6(6-4) = 1,333 2. Rata-rata jumlah truk dalam sistem L L = λ / (μ λ) = 4 / (6-4) = 2 3. Rata-rata waktu truk dalam antrian Wq Wq = λ / μ (μ λ) = 4 / 6(6-4) = 0.333 4. Rata-rata waktu truk dalam sistem W W = 1 / (μ λ) = 1 / (6-4) = 0.5 5. Tingkat intensitas pelayanan U U = λ / μ = 4 / 6 =0,667 16

Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Kondisi Kedua (dua kelompok tenaga kerja) : 1. Rata-rata jumlah truk dalam antrian Lq Lq = λ 2 / (μ λ) = 4 2 / 12(12-4) = 0,167 2. Rata-rata jumlah truk dalam sistem L L = λ / (μ λ) = 4 / (12-4) = 0,5 3. Rata-rata waktu truk dalam antrian Wq Wq = λ / μ (μ λ) = 4 / 12(12-4) = 0.042 4. Rata-rata waktu truk dalam sistem W W = 1 / (μ λ) = 1 / (12-4) = 0.125 5. Tingkat intensitas pelayanan U U = λ / μ = 4 / 12 =0,333 Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Kondisi Ketiga (tiga kelompok tenaga kerja) : 1. Rata-rata jumlah truk dalam antrian Lq Lq = λ 2 / (μ λ) = 4 2 / 18(18-4) = 0,063 2. Rata-rata jumlah truk dalam sistem L L = λ / (μ λ) = 4 / (18-4) = 0,286 3. Rata-rata waktu truk dalam antrian Wq Wq = λ / μ (μ λ) = 4 / 18(18-4) = 0.016 4. Rata-rata waktu truk dalam sistem W W = 1 / (μ λ) = 1 / (18-4) = 0.071 5. Tingkat intensitas pelayanan U U = λ / μ = 4 / 18 =0,222 17

Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Hasil analisis antrian secara ringkas adalah : Karakteristik Antrian Rata-rata jumlah truk dalam antrian (Lq) Rata-rata jumlah truk dalam sistem (L) Rata-rata waktu truk dalam antrian (Wq) Rata-rata waktu truk dalam sistem (W) Probabilitas fasilitas Pelayanan sibuk (U) 1 kelompok tenaga kerja 1,333 2,000 0.333 0.500 0,667 2 kelompok tenaga kerja 0,167 0,500 0.042 0.125 0,333 3 kelompok tenaga kerja 0,063 0,286 0.016 0.071 0,222 Contoh model antrian Single Channel (lanjutan) Analisis perbandingan total biaya pada tiap kelompok : Kondisi Biaya Truk per hari Biaya Tenaga Kerja per hari Biaya Total 1 kelompok 2 x 8 jam x $20 = $320 3 x $6 x 8 jam = $144 $464 2 kelompok 0,5 x 8 jam x $20 = $ 80 6 x $6 x 8 jam = $288 $368 3 kelompok 0,286 x 8 jam x $20 = 46 9 x $6 x 8 jam = $432 $478 Dari perhitungan biaya total seperti tampak pada tabel di atas terlihat bahwa biaya total paling rendah, jika perusahaan mempekerjakan 2 kelompok tenaga kerja. Dengan demikian disarankan agar perusahaan tersebut menambah satu kelompok tenaga kerja. 18

Terima Kasih atas Perhatiannya. 19