Air minum dalam kemasan

dokumen-dokumen yang mirip
Air mineral SNI 3553:2015

Air demineral SNI 6241:2015

Air mineral alami SNI 6242:2015

SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

TARIF LINGKUP AKREDITASI

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

Pupuk amonium klorida

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Pupuk dolomit SNI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Pupuk kalium sulfat SNI

SNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

SNI Standar Nasional Indonesia. Kopi bubuk. Badan Standardisasi Nasional ICS

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

SNI Standar Nasional Indonesia

Pupuk super fosfat tunggal

SNI Standar Nasional Indonesia. Minyak goreng. Badan Standardisasi Nasional ICS

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Pupuk SP-36 SNI

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Pupuk amonium sulfat

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Minuman sari buah SNI

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

Es untuk penanganan ikan - Bagian 1: Spesifikasi

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Cara uji kimia - Bagian 4: Penentuan kadar protein dengan metode total nitrogen pada produk perikanan

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

Cara uji kimia- Bagian 2: Penentuan kadar air pada produk perikanan

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu

III. METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Jahe untuk bahan baku obat

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

II. TINJAUAN PUSTAKA

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi

Udara ambien Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

SNI Standar Nasional Indonesia. Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

SNI Standar Nasional Indonesia

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

Pupuk fosfat alam untuk pertanian

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

V. GAMBARAN UMUM PT TIRTA ALAM SEMESTA

Lampiran 1. Prosedur Analisis

METODE SAMPLING & PENGAWETAN SAMPEL

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG


BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

Pupuk tripel super fosfat

Transkripsi:

SNI 0135532006 Standar Nasional Indonesia Air minum dalam kemasan ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional

SNI 0135532006 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Syarat mutu... 2 5 Pengambilan contoh... 3 6 Cara uji... 3 7 Syarat lulus uji... 8 8 Higiene... 8 9 Pengemasan... 8 10 Syarat penandaan... 8 Bibliografi... 9 i

SNI 0135532006 Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Air minum dalam kemasan ini merupakan revisi SNI 01 35531996, Air minum dalam kemasan. Standar ini merupakan revisi yang ketiga dengan perubahan pada persyaratan mutu air minum dalam kemasan yang meliputi dua kategori yaitu air mineral dan air demineral. Maksud dan tujuan penyusunan standar ini adalah sebagai acuan sehingga air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran dapat terjamin mutu dan kemasannya. Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis Makanan dan Minuman dan telah dibahas dalam rapat konsensus nasional pada tanggal 11 Desember 2003 di Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut wakilwakil dari konsumen, produsen, Lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi, laboratorium uji dan instansi terkait lainnya Dalam perumusan SNI ini telah memperhatikan halhal yang tertera dalam: 1. Undangundang RI No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan 2. Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. 3. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 705/MPPKep/11/2003 tentang Persyaratan Teknis Industri Air minum Dalam kemasan dan Perdagangannya. 4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syaratsyarat untuk pengawasan Kualitas Air Minum.. ii

SNI 0135532006 1 Ruang lingkup Air minum dalam kemasan Standar ini meliputi acuan normatif, istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, higiene, pengemasan dan syarat penandaan untuk air minum dalam kemasan. 2 Acuan normatif SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. SNI 0162422000, Air mineral alami. SNI 1904281998, Petunjuk pengambilan contoh padatan. SNI 0641621996, Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon. SNI 0128971992, Cara uji cemaran mikroba. SNI 0624721991, Metode pengujian kadar kobal dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon. Codex Stan 108108, (Rev.1 1987), Codex Standard for Natural Water. 3 Istilah dan definisi 3.1 air minum dalam kemasan air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral 3.2 air baku air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai peraturan yang berlaku 3.3 air mineral air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral 3.4 air demineral air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis, dan proses setara 1 dari 9

SNI 0135532006 4 Syarat mutu Tabel 1 Persyaratan mutu air minum dalam kemasan Persyaratan No. Kriteria uji Satuan Air mineral Air demineral 1. Keadaan 1.1 Bau Tidak berbau Tidak berbau 1.2 Rasa Normal Normal 1.3 Warna Unit PtCo maks. 5 maks. 5 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 ph Kekeruhan Zat yang terlarut Zat organik (angka KMnO 4 ) Total organik karbon Nitrat (sebagai NO 3 ) Nitrit (sebagai NO 2 ) Amonium (NH 4 ) Sulfat (SO 4 ) Klorida (Cl) Fluorida (F) Sianida (CN) Besi (Fe) Mangan (Mn) Klor bebas (Cl 2 ) Kromium (Cr) Barium (Ba) Boron (B) Selenium (Se) NTU 6,0 8,5 maks. 1,5 maks. 500 maks. 1,0 maks. 45 maks. 0,005 maks. 0,15 maks. 200 maks. 250 maks. 1 maks. 0,05 maks. 0,1 maks. 0,05 maks. 0,1 maks. 0,05 maks. 0,7 maks. 0,3 maks. 0,01 5,0 7,5 maks. 1,5 maks. 10 maks. 0,5 21 21.1 21.2 21.3 21.4 21.5 21.6 22 23 23.1 23.2 23.3 23.4 23.5 Keterangan Cemaran logam Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Kadmium (Cd) Raksa (Hg) Perak (Ag) Kobalt (Co) Cemaran arsen Cemaran mikroba : Angka lempeng total awal *) Angka lempeng total akhir **) Bakteri bentuk koli Salmonella Pseudomonas aeruginosa *) Di Pabrik **) Di Pasaran Koloni/ml Koloni/ml APM/100ml Koloni/ml maks. 0,005 maks. 0,5 maks. 0,003 maks. 0,001 maks. 0,01 maks. 1,0 x 10 2 maks. 1,0 x 10 5 < 2 Negatif/100ml Nol maks. 0,005 maks. 0,5 maks. 0,003 maks. 0,001 maks. 0,025 maks. 0,01 maks. 0,01 maks. 1,0 x 10 2 maks. 1,0 x 10 5 <2 Negatif/100ml Nol 2 dari 9

SNI 0135532006 5 Pengambilan contoh Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 1904281998, Petunjuk pengambilan contoh padatan, atau revisinya. 6 Cara uji Persiapan contoh Homogenkan contoh dengan cara mengocok, membolakbalikkan kemasan ke atas dan ke bawah. Keadaan contoh Bau dan rasa Cara uji bau dan rasa sesuai SNI. 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Warna Cara uji warna sesuai SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. ph Cara uji ph sesuai SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Kekeruhan Cara uji kekeruhan sesuai SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Zat yang terlarut Cara uji zat yang terlarut sesuai SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Zat organik (angka KMnO 4 ) Cara uji zat organik sesuai SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Total organik karbon Prinsip Karbon organik dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO 2 ) oleh persulfat dengan adanya sinar ultraviolet, CO 2 yang dihasilkan diukur secara langsung dengan alat inframerah non dispersi, direduksi menjadi metana dan diukur dengan detektor ionisasi pembakaran (flame ionization detector). Peralatan a) Alat analisa total organik karbon b) Penyuntik mikro 0 µl 1 µl ; 0 µl 50 µl ; 0 µl 250 µl ; c) Labu ukur 1000 ml 3 dari 9

SNI 0135532006 Pereaksi a) Air suling bebas CO 2 b) Asam fosfat (H 3 PO 3 ) atau asam sulfat H 2 SO 4 c) Larutan baku karbon organik larutkan 2,1254 g kalium biftalat anhidrat (C 8 H 5 KO 4 ) dalam air bebas CO 2 dan encerkan menjadi 1000 ml; 1,0 ml = 1,00 mg karbon; atau dapat menggunakan senyawa lain yang mepunyai kemurnian dan kestabilan yang cukup serta larut dalam air. Awetkan dengan menambahkan asam fosfat atau asam sulfat sampai < 2. d) Larutan baku karbon anorganik larutkan 4,4122 g natrium karbonat (Na 2 CO 3 ) anhidrat dalam air; tambahkan 3,497 g natrium bikarbonat (NaHCO 3 ) 1,0 ml = 1,00 mg karbon. e) Gas pembawa Oksigen murni atau udara bebas CO 2 dan mengandung hidrokarbon (metana) kurang dari 1 ppm. f) Purging gas Gas yang bebas CO 2 dan hidrokarbon Cara kerja a) Siapkan alat sesuai instruksi alat b) Penyiapan contoh Homogenkan contoh Jika karbon organik terlarut ditetapkan : Saring contoh dan pereaksi air melalui saringan vakum 0,45 µm; Sebelumnya rendam alat penyaring dalam larutan HNO3 1:1 selama 1 malam dan cuci sampai bersih. Untuk penetapan NPOC (Nonpergeable organic carbon) Masukkan 15 ml sampai 30 ml contoh ke dalam labu Erlenmeyer dan asamkan sampai ph 2 dengan asam fosfat. Alirkan gas pencuci sesuai dengan rekomendasi pabrik. c) Injeksi contoh ambil bagian contoh yang telah disiapkan dengan alat injeksi; pilih ukuran/volume contoh sesuai dengan petunjuk dari manual alat; kocok contoh dengan pengaduk magnet, pilih jarum injeksi dengan ukuran partikel contoh; injeksikan contoh dan standar ke alat analisa sesuai dengan petunjuk alat dan catat respon yang terjadi. d) Penyiapan kurva standar siapkan deret standar karbon organik dengan kisaran konsentrasi karbon organik di dalam contoh; injek standar dan blanko dan catat respon yang dihasilkan; tetapkan area peak standar dengan mengurangi area blanko. Penetapan berdasarkan tinggi peak mungkin tidak cukup karena perbedaan laju oksidasi dari standar dan contoh; koreksi area peak standar dengan mengurangi area blanko air pereaksi dan plot konsentrasi karbon organik dalam ml/l terhadap area peak yang telah dikoreksi; injeksikan contoh dan blanko. Kurangi area peak contoh dengan area peak blanko dan tetapkan karbon organik dari kurva standar. 4 dari 9

SNI 0135532006 Perhitungan Hitung total organik karbon dengan menggunakan rumus: Total organik karbon = (KT KA) dengan: KT adalah Kadar karbon total; KA adalah karbon anorganik. Nitrat Cara uji nitrat sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan.. Nitrit Cara uji nitrit sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Amonium Cara uji amonium sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Sulfat Cara uji sulfat sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Klorida Cara uji klorida sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Fluorida Cara uji fluorida sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Sianida Cara uji sianida sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Besi Cara uji besi sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Mangan Cara uji mangan sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Klor bebas Cara uji klor bebas sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Kromium Cara uji kromium sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. 5 dari 9

SNI 0135532006 Barium Cara uji barium sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Boron Cara uji boron sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Selenium Cara uji selenium sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Cemaran logam Timbal Cara uji timbal sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Tembaga Cara uji tembaga sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Kadmium Cara uji kadmium sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Raksa Cara uji raksa sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Perak Cara uji perak sesuai dengan SNI 0641621996, Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon atau revisinya. Kobal Cara uji kobal sesuai dengan SNI 0641621996, Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon atau revisinya. Cemaran arsen Cara uji cemaran arsen sesuai dengan SNI 013554, Cara uji air minum dalam kemasan. Cemaran mikroba Angka lempeng total awal Cara uji angka lempeng total awal sesuai dengan SNI 0128971992, Cara uji cemaran mikroba, atau revisinya. 6 dari 9

SNI 0135532006 Angka lempeng total akhir Cara uji angka lempeng total akhir sesuai dengan SNI 0128971992, Cara uji cemaran mikroba, atau revisinya. Bakteri bentuk koli Metode APM Cara uji bakteri bentuk koli metode APM sesuai dengan SNI 0128971992, Cara uji cemaran mikroba, atau revisinya. Prinsip Metode penyaringan (Membran filter) Pertumbuhan bakteri bentuk koli setelah contoh diinkubasikan dalam pembenihan yang cocok selama 24 jam sampai 48 jam pada suhu 36 ºC±1 ºC. 6.24.3.2.2 Peralatan a) pipet ukur 10 ml atau gelas ukur 100ml; b) cawan Petri diameter 50 60 mm; c) penyaring membran 0,45 µm; d) pinset; e) unit alat penyaringan (filtration unit); f) lemari pengeram 36 ºC±1 ºC. 6.24.3.2.3 Pembenihan Violet red bile agar. 6.24.3.2.4 Cara kerja a) pasang peralatan penyaring membran yang terdiri dari corong, membran penyaring dan penampung yang telah disterilkan lebih dahulu, dan hubungkan dengan sistem vakum; b) masukkan 100 ml cuplikan contoh atau sejumlah yang diperlukan ke dalam corong dari alat penyaring dengan menggunakan pipet atau gelas ukur steril; c) pergunakan vakum untuk menyaring cuplikan melalui membran dan saring cairan pembilas; d) bilas seluruh permukaan dalam corong penyaring dengan air pengencer atau air suling steril yang jumlahnya sama dengan jumlah cuplikan yang disaring dan saring cairan pembilas; e) sesudah pembilasan selesai, hentikan vakum; f) buka kembali peralatan penyaring, dengan menggunakan pinset yang steril angkat membran penyaring dari alat penyaring; g) letakkan membran penyaring di atas pembenihan violet red bile agar dalam cawan petri (usahakan jangan ada gelembung udara di bawah membran); h) inkubasikan cawan dengan posisi terbalik pada 36 ºC±1 ºC. selama 48 jam; i) hitung koloni yang berwarna merah gelap yang berukuran 0,5 mm atau lebih pada membran yang menyatakan jumlah bakteri bentuk koli dalam 100 ml contoh. 7 dari 9

SNI 0135532006 Salmonela Cara uji salmonela sesuai dengan SNI 0128971992, Cara uji cemaran mikroba, atau revisinya. Pseudomonas aeruginosa Cara uji Pseudomonas aeruginosa sesuai dengan SNI 0162422000, Air mineral alami. 7 Syarat lulus uji Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi spesifikasi persyaratan mutu air minum dalam kemasan sesuai pasal 4. 8 Higiene Air minum dalam kemasan harus diproduksi secara higienis termasuk cara penyiapan dan penanganan sesuai dengan persyaratan Teknis Industri Air minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya. 9 Pengemasan Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan, sesuai Persyaratan Teknis Industri Air minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya. 10 Syarat penandaan Syarat penandaan sesuai peraturan tentang Label Iklan Pangan. 8 dari 9

SNI 0135532006 Bibliografi Committee of Revision of the United States Pharmacopoeia Convention Inc. 1995. The United state Pharmacopoeia (USP) 23. The national Formulary (NF) 18. The Board of Trustees, Washington DC.. Standard Methods for The Examination of water and Wastewater, American Public Health Association; American Water Works Association; Water Environment Federation 20 Th ed. Washington DC, 1998. 9 dari 9