BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci : Sparepart, Peramalan, Trend Moment

Roy Sumaryono STIE Mahardhika, Jl.Wisata Menanggal Surabaya

Peramalan (Forecasting)

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

Deret Berkala dan Peramalan

PERAMALAN PENJUALAN SEPATU DI TOKO PEGASHOES MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT

PERAMALAN PEMBUKUAN DALAM PENJUALAN MEBEL MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ARTIKEL PENERAPAN METODE TREND MOMENT DALAM FORECASTING PENJUALAN KASUR BUSA DI MEBEL ANUGERAH CUKIR JOMBANG

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN PADA ROSSI SARI KEDELAI MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE (KUADRAT TERKECIL)

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

Febriyanto, S.E., M.M.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Membuat keputusan yang baik

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

PERAMALAN PENJUALAN CENGKEH PADA UD. SARI DAUN MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT

PENERAPAN METODE TREND MOMENT UNTUK MEMPREDIKSI KEBUTUHAN OBAT DI PUSKESMAS DESA BLABAK KECAMATAN KANDAT SKRIPSI

BAB III PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masingmasing

PREDIKSI HARGA KEBUTUHAN POKOK DI KOTA KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PENERAPAN METODE TREND MOMENT UNTUK MEMPREDIKSI KEBUTUHAN OBAT PERIODE MENDATANG DI PUSKESMAS NGADILUWIH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PRODUKSI

ANGKA INDEKS. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

SINERGISME METODE TREND MOMENT SEBAGAI MODEL PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PERANCANGAN VISUAL FORECASTING PENJUALAN

DERET BERKALA DAN PERAMALAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI. 3.1 Arti dan Pentingnya Analisis Deret Waktu. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN METODE TREND MOMENT DALAM FORECAST PENJUALAN KERAJINAN BATOK KELAPA

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

SISTEM PERAMALAN PERENCANAAN PENJUALAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN TREND MOMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Prediksi Hasil Panen Padi Dengan Metode Least Square (Study Kasus : RT.001 RW.006 Ds.Warujayeng Kab.Nganjuk) SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan. mempertimbangkan data dari masa lampau. Ketepatan secara mutlak dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. Metode peramalan yang biasanya dilakukan didasarkan atas konsep

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAMALAN (FORECASTING)

TINJAUAN PUSTAKA. di seluruh dunia, dimana kecap merupakan produk cair berwarna coklat atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian Statistika. Penyajian Data. Ukuran Pemusatan. Ukuran Penyebaran. Angka Indeks

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

* Menetapkan model peramalan dimasa yang akan datang, baik ramal-an jangka pendek maupun jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

penumpang dalam jumlah besar (masal), memiliki kenyamanan keselamatan perjalanan yang lebih baik dan lebih sedikit halangannya dibandingkan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB I PENDAHULUAN. Melihat fenomena masyarakat pada saat ini yang menggunakan

Pembahasan Materi #7

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS TIME SERIES

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

PERAMALAN (FORECASTING)

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

Universitas Gunadarma PERAMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN BERAS PADA TOKO WIDODO MAKMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peramalan Peramalan adalah data di masa lalu yang digunakan untuk keperluan estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan ataupun organisasi bisnis dalam setiap pengambilan keputusan manajemen. Peramalan itu sendiri bisa menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang suatu perusahaan. Menurut Supranto (2000), ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka dan bisa bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam bilangan. Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis (Gasperzs, 2005). Terdapat dua jenis model peramalan yang utama, yaitu: model deret berkala (time series) dan model regresi (kausal). Pada jenis pertama, pendugaan masa depan dapat dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel dan kesalahan masa lalu. Tujuan metode peramalan deret berkala seperti itu adalah 5

6 menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan. Model kausal di pihak lain mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat dengan satu atau lebih variabel bebas (Pinem, 2012). 2.1.2 Teknik Peramalan Purwanto (2007) menyatakan untuk memperoleh ramalan yang akurat, maka diperlukan alat bantu sehingga mendapatkan informasi ramalan yang benarbenar sahih dan andal. Untuk itu, ada suatu teknik ramalan yang dikelompokkan pada dua kategori, yaitu peramalan kuantitatif dan peramalan kualitatif. Peramalan kuantitatif digunakan untuk menerangkan serangkaian kaidah matematis pada serangkaian data masa lalu untuk meramalkan hasil masa depan. Sedangkan peramalan kualitatif penggunaannya didasarkan pada pertimbangan individu-individu yang ahli atau berpengalaman untuk meramalkan hasil di masa depan. Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan (Pinem, 2012) yaitu: 1. Horizon Waktu Ada dua aspek dari horizon Waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

7 2. Pola Data Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam-macam dari pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. 3. Jenis dari Model Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan. 4. Biaya Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup didalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (Storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik lainnya. 5. Ketepatan metode peramalan Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan ddalam suatu peramalan. 6. Kemudahan dalam penerapan Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.

8 Selain itu ada beberapa teknik peramalan yang dapat digunakan (Anonim, 2011) : 1. Teknik peramalan untuk data stationer Data stationer merupakan data yang tidak berubah dari waktu ke waktu dan bersifat stabil untuk nilai rata-ratanya. Seperti situasi yang berkembang ketika ada peningkatan pola data yang mempengaruhinya maka teknik ini akan relatif stabil. 2. Teknik peramalan untuk data trend Untuk teknik peramalan data trend digunakan jika data yang nilai rata-ratanya berubah ubah dari waktu ke waktu. Seperti dalam daya produksi teknologi yang meningkat mendorong perubahan gaya hidup misalnya menurunnya penjualan buku dikarenakan semua bisa di akses melalui internet. 3. Teknik peramalan untuk data musiman Rangkaian musiman didefinisikan sebelumnya sebagai runtun waktu dengan pola pergantian yang berulang dari tahun ke tahun. Satu cara untuk mengembangkan peramalan musiman melibatkan pemilihan metode dekomposisi perkalian atau pembagian dan kemudian mengestimasi indeks musiman dari sejarah / histori rangkaian. Indeks ini kemudian digunakan untuk memasukkan musiman pada ramalan atau menghilangkan efek dari nilai yang diobservasi. Proses terakhir diarahkan sebagai pengaturan data musiman. 4. Teknik peramalan untuk data siklis Efek siklis didefinisikan sebelumnya sebagai fluktuasi bergelombang disekitar Trend. Pola siklis sulit untuk dimodelkan karena pola mereka secara tipikal tidak stabil/ tetap. Fluktuasi seperti gelombang yang naik turun disekitar Trend jarang

9 terulang di interval waktu yang tetap dan besarnya fluktuasi cenderung bervariasi. Metode dekomposisi dapat diperluas untuk menganalisis data siklis. Akan tetapi, karena sifat yang tidak teratur dari siklus, penganalisaan komponen siklis dari rangkaian sering memerlukan penemuan kejadian yang kebetulan atau kepemimpinan indikator ekonomi. 2.1.3 Peramalan Penjualan Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan pihak penjual untuk menarik perhatian pihak pembeli agar mendapatkan uang dari apa yang telah dijualnya. Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran. Dalam peramalan penjualan terdapat peramalan berdasarkan waktu yang dibagi atas tiga bagian yaitu peramalan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat peramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang, adalah siklus hidup produk. Penjualan produk bahkan jasa tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan, yaitu : perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan (Sinoem).

10 Menurut Widodo (2008) teknik yang digunakan untuk membuat peramalan penjualan adalah sebagai berikut : 1. Kita harus membuat atau menyiapkan data / catatan yang telah kita peroleh mengenai penjualan dari perusahaan yang bersangkutan. 2. Mencoba menghubungkan penjualan perusahaan sendiri dengan penjualan industri keseluruhannya. Dengan mengetahui hubungan ini maka perusahaan akan dapat mengetahui share of market nya. 3. Mengadakan analisis hubungan. Pada dasarnya peramalan tidak terlepas daripada perencanaan di mana kemampuan para perencana dalam meramalkan harus sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini dan data yang ada agar rencana atau kebijakkan yang di ambil dapat dijalankan secara efektif dan tepat. Pada hakikatnya peramalan penjualan tidak terlepas daripada rencana atau perencanaan. Kegunaan daripada peramalan penjualan adalah untuk dapat mengambil keputusan / kebijakkan di mana keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan tersebut dilaksanakan (Widodo, 2008). 2.1.4 Metode Trend Moment Tren adalah suatu gerakan yang cenderung naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu kewaktu dan nilainya cukup rata atau mulus (smooth). Tren data berkala bisa berbentuk tren yang meningkat dan menurun secara mulus. Kekuatan yang dapat memengaruhi tren

11 adalah perubahan populasi, harga, tekhnologi dan produktivitas (Suharyadi & Purwanto, 2007). Metode Trend Moment adalah salah satu metode yang di gunakan dalam melakukan forecast penjualan, yang nantinya akan di jadikan dasar untuk penjualan pada tahun berikutnya. Pada metode Trend Moment ini terdapat gabungan dari analisis statistik berupa analisis trend dan metode moment. Dalam penerapan metode Trend Moment dapat di lakukan dengan menggunakan data historis dari satu variabel, adapun rumus yang di gunakan dalam penyusunan dari metode ini menurut Sugiarto & Dergibson (2002), adalah: Y = a + b X (1) Dimana : Y = nilai trend atau variabel yang akan diramalkan a = bilangan konstant b = slope atau koefisien garis trend X = indeks waktu (dimulai dari 0,1,2,.n) Metode Trend Moment berbeda dengan metode lainnya, untuk penentuan data historis X pada penggunaannya tidak harus berjumlah genap atau ganjil, karena nilai parameter X selalu dimulai dengan nilai 0 sebagai urutan yang pertama.

12 Untuk mencari nilai a dan b pada rumus diatas, digunakan dengan cara matematis dengan penyelesaiannya menggunakan metode subtitusi dan metode eliminasi. Adapun persamaannya menurut Sugiarto & Dergibson (2002), yaitu : y = a.n + b. x (2) xy = a. x + b x 2 Dimana : y = jumlah dari data penjualan x = jumlah dari periode waktu xy = jumlah dari data penjualan dikali dengan periode waktu n = jumlah data Setelah nilai ramalan yang telah diperoleh dari hasil peramalan dengan metode Trend Moment akan dikoreksi terhadap pengaruh musiman dengan menggunakan indeks musim. Perhitungan indeks musim yaitu ( Gaspersz dalam Fiati, 2009 ) : Indeks Musim = (3) Untuk mendapatkan hasil ramalan akhir setelah dipengaruhi oleh indeks musim maka akan menggunakan perhitungan sebagai berikut (Fiati, 2009): Y* = Indeks Musim Y (4) Dimana : Y* = Hasil ramalan dengan menggunakan metode Trend Moment yang telah dipengaruhi oleh indeks musim. Y = Hasil ramalan dengan menggunakan Trend Moment.

13 Salah satu contoh data pada penjualan buku internet menggunakan data satu tahun periode bulan Januari 2008 sampai Desember 2008, seperti yang ada pada tabel 2.1 : Tabel 2.1 Penjualan buku internet No. Bulan Penjualan 1 Januari 2008 15 2 Februari 2008 23 3 Maret 2008 10 4 April 2008 7 5 Mei 2008 20 6 Juni 2008 5 7 Juli 2008 12 8 Agustus 2008 3 9 September 2008 7 10 Oktober 2008 10 11 November 2008 9 12 Desember 2008 23 Sumber : Data penjualan buku internet oleh Fiati tahun 2008. Untuk meramalkan penjualan berdasarkan data diatas dengan menggunakan metode Trend Moment yaitu terdapat pada tabel 2.2 :

14 Tabel 2.2 Perhitungan Metode Trend Moment No. Bulan Penjualan Waktu (y) (x) x.y x 2 1 Januari 2008 15 0 0 0 2 Februari 2008 23 1 23 1 3 Maret 2008 10 2 20 4 4 April 2008 7 3 21 9 5 Mei 2008 20 4 80 16 6 Juni 2008 5 5 25 25 7 Juli 2008 12 6 72 36 8 Agustus 2008 3 7 21 49 9 September 2008 7 8 56 64 10 Oktober 2008 10 9 90 81 11 November 2008 9 10 90 100 12 Desember 2008 23 11 253 121 Jumlah ( ) 144 66 751 506 Rata-rata 12 5,5 Sumber : Perhitungan Trend Moment oleh Sugiarto & Dergibson. Dari hasil perhitungan analisis peramalan penjualan buku internet menggunakan rumus Trend Moment dengan persamaan rumus di atas, maka akan didapatkan hasil nilai trend Y = a + bx yaitu Y = 13,54 + (-0,28) X. (5) Sebagai contoh akan meramalkan penjualan buku internet pada bulan Agustus tahun 2009 maka akan diperoleh nilai trend : Y = 13,54 + (-0,28 * 19)), maka diperoleh hasil Y = 8,22

15 Selanjutnya hasil yang diperoleh dari nilai trend di atas akan dihitung menggunakan indeks musim. Berdasarkan rumus dari indeks musim maka akan didapatkan nilai indeks musim sebesar 0,25. Sehingga untuk memperoleh hasil akhir dari peramalan penjualan buku internet yaitu : Y* = 0,25 8,22 Y* = 2,05 Setelah dilakukan proses perhitungan dengan indeks musim nilai ramalan akan dibulatkan, maka hasil akhir yang akan di dapatkan untuk peramalan penjualan buku internet pada bulan Agustus tahun 2009 sebesar 2 buah. 2.1.5 Mean Squared Error (MSE) The Mean Squared Error (MSE) adalah metode lain untuk mengevaluasi metode peramalan. Masing-masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah observasi. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan-kesalahan itu dikuadratkan. Suatu teknik yang menghasilkan kesalahan moderat mungkin lebih baik untuk salah satu yang memiliki kesalahan kecil tapi kadang-kadang menghasilkan sesuatu yang sangat besar (Anonim, 2011). Berikut ini rumus untuk menghitung MSE (Said, 2013): Dimana nilai e adalah selisih antara nilai Y dengan peramalan (Yt). Model yang memiliki MSE paling kecil adalah model persamaan yang paling baik. (6)

16 2.2 Penelitian Terkait Penelitian terkait dengan judul Tesis Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Peramalan Penjualan Barang (Fiati, 2009), penelitian tersebut bertujuan mengimplementasikan metode peramalan Trend Moment untuk memprediksi penjualan barang berupa buku pada bulan tertentu berdasarkan data penjualan barang pada bulan-bulan sebelumnya dalam bentuk aplikasi visual. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa peramalan penjualan buku dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan toko dengan cara memilih daerah pemasaran yang terbaik yang bertujuan untuk membuka toko baru. Namun dalam penelitian ini peramalan yang dilakukan hanya menggunakan satu data buku saja yaitu buku internet. Penelitian lainnya mengangkat topik Skripsi tentang Ramalan Penjualan Sepeda Motor Honda pada CV. Roda Mitra Lestari (Widodo, 2008). Dalam penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kenaikan atau penurunan penjualan sepeda motor Honda Supra X 125 pada bulan Oktober 2008 dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil. Hasil akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa hasil penjualan sepeda motor Honda Supra X 125 mengalami peningkatan sebesar dua unit dari bulan sebelumnya. Namun penelitian ini hanya menjelaskan bagaimana meramalkan dengan metode kuadrat terkecil secara manual tanpa bantuan sistem. Dari kedua penelitian di atas penulis mengangkat suatu penelitian yang menganalisis peramalan penjualan motor yamaha pada PT. Hasjrat Abadi untuk tahun kedepannya dengan menggunakan metode Trend Moment. Sehingga diharapkan hasil akhir dari penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dari

17 penelitian sebelumnya dan dapat memberikan alternatif pilihan bagi pengambil keputusan dalam peramalan penjualan motor Yamaha berbagai jenis.