BAB I PENDAHULUAN. Era modern ini, instrumen investasi telah tersedia cukup banyak di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga penelitian ini dilakukan. Bagian ini juga terdiri dari 7 bagian sub-bab yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. alternatif investasi tersebut. Besarnya return yang didapat memiliki korelasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

yang efisien selama periode waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang yang. membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan barang pertambangan tidak terbarukan mulai menjadi primadona

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB I PENDAHULUAN. fiskal dan moneter (Fahmi, 2013). Pasar modal menjalankan dua fungsi utama, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut Tandelilin (20 10:3), investasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat pula berinvestasi dalam bentuk deposito. Berbeda dengan jenis simpanan tabungan, Penarikan deposito sesuai

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modern ini, instrumen investasi telah tersedia cukup banyak di Indonesia sehingga memberikan pilihan untuk melakukan investasi di salah satu instrumen maupun di beberapa instrumen investasi yang telah tersedia. Instrumeninstrumen investasi yang berbeda yang dibeli oleh seseorang dengan tujuan mendiversifikasi risiko dan keuntungan yang akan diterimanya disebut dengan portofolio. Investasi merupakan kegiatan menempatkan suatu dana pada suatu aset atau lebih dengan mengharapkan penghasilan dari aset tersebut atau peningkatan nilai aset yang didanai tersebut. Investasi juga merupakan salah satu komponen atau variabel dalam perhitungan PDB, di mana PDB adalah penjumlahan dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor dikurangi dengan impor. Menurut ojk.go.id investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan. Namun dalam artian luas investasi adalah penanaman modal pada saat ini diharapkan agar memperoleh pengembalian modal beserta bunga dan atau kenaikan nilai dari modal yang telah ditanamkan. Pengaruh investasi terhadap kehidupan sehari-hari yaitu ketika seseorang memiliki uang kas yang cukup banyak namun tidak dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka nilai dari uang kas tersebut secara tidak langsung akan menurun akibat terjadinya inflasi, tapi jika dibandingkan dengan uang kas tersebut diinvestasikan dalam bentuk intrumen investasi, uang kas tersebut 1

diharapkan dapat memberikan pengembalian diatas inflasi yang terjadi, selain nilai dari uang tersebut tidak menurun tapi juga memberikan penghasilan atau imbal hasil. Heru Nugroho (2008) dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks LQ45 mengatakan bahwa dilihat dari bentuknya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi dalam aktiva finansial (financial investment) dan investasi dalam aktiva riil (real investment). Investasi dalam aktiva finansial lebih merupakan kepemilikan hak klaim atau aktiva yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk dokumen legal yang kemudian disebut sebagai sekuritas (surat berharga), sedangkan untuk investasi dalam aktiva riil berupa aktiva berwujud yang tampak nyata (bangunan, tanah, dsb). Masing-masing instrumen investasi memiliki hubungan pengembalian dan risiko yang searah yang berarti jika investor menginginkan pengembalian (return) yang tinggi dari investasi yang dilakukannya investor tersebut akan menemukan adanya risiko yang besar dalam investasi yang dilakukan, begitu juga kebalikannya yaitu jika investor tersebut menginginkan risiko yang kecil dari investasinya maka pengembalian yang akan di terima dari instumen investasinya akan kecil. Untuk menyikapi hubungan risiko dan pengembalian tersebut, terdapat salah satu cara yaitu dengan melakukan diversifikasi yang tepat diantara bermacam-macam instrumen investasi yang ada. Keputusan investasi adalah suatu analisis investasi yang selalu melibatkan empat unsur pokok pertimbangan yaitu kondisi pemodal, motif investasi, karakteristik instumen dan teknik serta model analisis. Mengambil suatu keputusan untuk berinvestasi menjadi suatu hal yang penting karena berhubungan dengan risiko, 2

ketidakpastian dan uang yang dimiliki untuk di investasikan. Menurut Eko Endarto di dalam reksadanaku.com mengatakan bahwa investasi bukan sekedar produk tapi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan dan ada 3 langkah untuk investasi yang pertama yaitu memiliki tujuan dalam berinvestasi, kedua adalah memprofil risiko dan yang terakhir memilih produk yang tepat untuk mencapai tujuan kita. Gambar 1.1 Risk-Return Tradeoffs for Various Investment Vehicles Sumber : Pearson Addison-Wesley, 2008 Berdasarkan gambar 1.1 ditampilkan beberapa instumen investasi yang dapat diterapkan di Indonesia di mana tergambar bahwa semakin tinggi return yang di harapkan maka instrumen investasi tersebut memiliki risiko yang dapat diterima semakin tinggi dan semakin kecil risiko yang dapat diterima maka intrumen investasi yang tersedia akan memberikan return yang diharapkan kecil. Dari gambar 1.1 juga dijelaskan bahwa instrumen investasi yang memiliki risiko dan return terkecil yaitu obligasi pemerintah, sedangkan return dan risiko terbesar dimiliki oleh instumen investasi futures. Risk Free Rate diartikan sebagai bunga bebas risiko. Pengertian secara praktisnya yaitu peningkatan nilai atau imbal hasil 3

yang sebenarnya bisa didapatkan tanpa risiko yang perlu ditanggung. Risk Free Rate dapat menggunakan nilai kupon obligasi negara jangka panjang. Berdasarkan pengertian di atas maka memegang uang kas (tunai) bukan merupakan investasi karena tidak memberikan penghasilan dan nilainya akan turun jika terjadi inflasi dan berada di bawah risk free. Gambar 1.2 Data Inflasi Sumber : bi.go.id Berdasarkan gambar 1.2 dari bulan Juli 2013 - Februari 2015 inflasi di Indonesia mencapai 8,79% dalam 1 bulan dan terjadi di bulan Agustus 2013. Dengan adanya inflasi yang cukup besar dan mencapai 8,79% terlihat bahwa investasi sangat diperlukan dalam menghadapi inflasi yang terjadi. Jika investor 4

dan masyarakat tidak mengantisipasi inflasi dengan berinvestasi maka nilai dari uang kas (tunai) yang di miliki oleh masyarakat akan menurun setiap bulannya karena pengaruh dari harga-harga yang mengalami kenaikan setiap bulannya. Dari gambar 1.2 juga terlihat bahwa pergerakan inflasi bergerak fluktuatif dari kisaran 4,53% - 8,79% menunjukan bahwa inflasi berubah setiap bulannya dengan angka yang fluktuatif Instrumen Investasi Awal Akhir Lama Periode Rata-rata 1 Juni 2004 2 Juni 2014 Thn Pertumbuhan Per Tahun Logam Mulia Emas (troy ounce) 397.20 1247.25 10 12.12% Perak (troy ounce) 6.17 18.81 10 11.79% Saham IHSG 732.4 4935.5 10 21.02% BBCA 1800 22100 10 28.50% CTRA 270 2190 10 23.28% Reksadana Panin Dana Maksima 4374.70 67494.23 10 31.47% Gambar 1.3 Perbandingan Pertumbuhan Instumen Investasi Per Tahun Berdasarkan perhitungan CAGR (compound Annual Growth Rate) 5

Pada gambar 1.3 digambarkan perbandingan pertumbuhan rata-rata beberapa intrumen investasi per tahun di mana pertumbuhan rata-rata per tahun tertinggi dimiliki oleh reksa dana Panin Dana Maksima dengan rata-rata hampir mencapai 32% per tahun, tapi dengan risiko yang cukup tinggi. Emas atau logam mulia adalah salah satu instrumen investasi yang cukup diminati di Indonesia karena memiliki kelebihan yaitu salah satu intrumen investasi yang merupakan aset likuid di mana emas atau logam mulia ini mudah diperjualbelikan. Selain itu emas juga memiliki karakter yang menarik untuk dijadikan perhiasan karena warna yang mengkilat dan cukup menarik perhatian banyak orang. Dengan risiko kecil yang dimiliki oleh emas atau logam mulia tapi memberikan pertumbuhan rata-rata per tahun sekitar 12,12% dan memiliki karakter yang unik menjadikan emas sebagai salah satu intrumen investasi yang menarik dan dianggap paling efektif untuk dijadikan investasi bagi sebagian investor. Emas adalah salah satu alternatif investasi yang cenderung aman dengan risiko yang tidak begitu tinggi. Pendapat ini didukung dengan hasil penelitian dari Witjaksono (2010) dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones Terhadap IHSG. di mana emas berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) karena investor melakukan diversifikasi aset investasi untuk membentuk portofolio agar risiko yang diterima investor berkurang dan juga emas mudah diperdagangkan. 6

Emas juga di anggap sebagai salah satu instrumen investasi yang hanya menguntungkan diri sendiri dan tidak menguntungkan banyak pihak lain dikarenakan setelah membeli emas, emas itu akan disimpan sebagai instrumen investasi sehingga dana untuk investasi tersebut di anggap mati karena tidak menghasilkan dan memberikan nilai ekonomis bagi pihak lain, ketika dijual kembali emas tersebut memberikan pertumbuhan nilai jual hanya untuk investor. Selain kurs mata uang dan harga saham, fluktuasi dan pertumbuhan harga emas juga dipegaruhi oleh beberapa faktor lain, faktor-faktor tersebut diperkirakan menjadi variabel dalam menentukan harga emas di pasar. Dari penelitian sebelumnya Han, Xu, dan Wang (2008) Australian Dollars Exchange Rate and Gold Prices: An Interval Method Analysis mengatakan bahwa harga emas memiliki nilai yang signifikan terhadap kurs dolar USD - IDR baik secara jangka panjang maupun jangka pendek. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuli Eni dan Johan Halim menghasilkan hasil penelitian bahwa London Gold Price dan Kurs USD - IDR memiliki pengaruh terhadap harga emas di Indonesia sedangkan inflasi tidak memiliki pengaruh dan IHSG tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga emas di Indonesia. 7

Gambar 1.4 Grafik Fluktuasi Kurs November - Februari Sumber : bi.go.id Pada Gambar 1.4 menjadi suatu hal yang menarik digambarkan di mana Kurs USD menguat cukup signifikan pada akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015. Berdasarkan informasi diatas, menjadi suatu ketertarikan untuk melanjutkan penelitian-penelitian sebelumnya dan membuktikan beberapa faktor yang terkait dengan fluktuasi harga emas di Indonesia ditambah dengan Kurs USD - IDR yang menguat cukup signifikan, sehingga ketika penelitian dilakukan akan terlihat apakah Kurs berpengaruh terhadap harga emas di Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan beberapa variabel penelitian yaitu London Gold Price, Kurs USD - IDR, IHSG, harga emas di Indonesia. Pemilihan data yang terkait dengan variabel digunakan data bulanan dari periode April 2010 - Maret 2015. Pemilihan waktu ini dalam jangka waktu 5 tahun dengan data bulanan sampai pada data termutakhir yaitu Maret 2015. 8

Gambar 1.5 Grafik Pergerakan KURS, IHSG, Harga emas di Indonesia, Dan London Gold Price dari bulan April 2010 Maret 2015 Pada gambar 1.6 jika dilihat melalui pergerakan grafiknya terlihat bahwa terdapat hubungan LGP (London Gold Price) terhadap harga emas di Indonesia di mana setiap grafik kenaikan dan penurunan harga emas di Indonesia menyerupai grafik kenaikan dan penurunan dari London Gold Price. Namun terdapat perbedaan pergerakan grafik antara harga emas di Indonesia dan London Gold Price yaitu harga emas di Indonesia bergerak lebih fluktuatif sedangkan London Gold Price bergerak dengan stabil. Dapat dilihat juga hubungan IHSG dan Harga emas di Indonesia dalam grafik pergerakan IHSG yang cukup mendukung pernyataan Witjaksono (2010) dalam penelitiannya Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones Terhadap IHSG. di mana investor melakukan diversifikasi 9

instrumen investasi yang tergambar pada grafik sekitar Mei 2011 ketika IHSG mengalami penurunan, harga emas di Indonesia meningkat dan sekitar Juni 2013 ketika harga emas di Indonesia mengalami penurunan, IHSG mengalami kenaikan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa pokok permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah London Gold Price memiliki pengaruh signifikan terhadap harga emas di Indonesia periode April 2010 - Maret 2015? 2. Apakah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga emas di Indonesia periode April 2010 - Maret 2015? 3. Apakah Kurs USD - IDR memiliki pengaruh signifikan terhadap harga emas di Indonesia periode April 2010 - Maret 2015? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa pokok permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui apakah London Gold Price memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga emas di Indonesia April 2010 - Maret 2015 2. Mengetahui apakah IHSG memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga emas di Indonesia Juni April 2010 - Maret 2015 3. Mengetahui apakah Kurs USD - IDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga emas di Indonesia April 2010 - Maret 2015 10

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat menjadi bukti secara teoritis mengenai apakah terdapat pengaruh dan seberapa besar pengaruh Kurs USD - IDR, IHSG, London Gold Price terhadap Harga Emas di Indonesia dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat secara praktis membantu investorinvestor baik secara perorangan maupun korporat dalam mengambil keputusan setelah mengetahui hasil dari penelitian ini. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini akan disusun dan dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut. BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini terdapat latar belakang mengenai alasan yang menjadi dasar pemilihan judul, tujuan penelitian ini di lakukan, manfaat dari penelitian ini, dan sistematika penulisan. BAB II. KERANGKA TEORITIS Pada bab ini berisi tentang teori dan pendekatan mengenai penelitian dan landasan teori terdahulu yang menjadi acuan dan referensi penulis dalam menganalisis penelitian. 11

BAB III. METODOLOG PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang metode penelitian yang dipakai, penjelasan mengenai design penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan serta metode analisis data yang akan dilakukan untuk menyelesaikan penelitian. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang hasil pengolahan data dan pembahasannya untuk memberikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V. PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terkait atas masalah yang diteliti dan diharapkan. 12