BAB III METODE KERJA PRAKTEK. : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. up to date mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju dan bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman modern, internet menjadi bagian dari kehidupan manusia

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya era globalisasi memicu perkembang teknologi dibidang grafika

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tersebut sudah mempunyai 5 mesin, yaitu 3 mesin cetak offset (2 mesin 2

BAB III UD SINAR TERANG SURABAYA. A. Gambaran Umum UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya. 1. Sejarah Perusahaan UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya 1

BAB IV PEMBAHASAN. Kerja praktek yang telah dilaksanakan dan diselesaikan penulis di : 1. Nama perusahaan : CV. SINAR GRAFIKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...

Perhitungan Biaya Cetak PRINTING PROSES - VCD 018

BAB IV Konsep Perancangan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

GRA. PUR.010. Menjilid dengan Mesin Jilid Lem Panas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Metode Produksi Grafika

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GRAFIKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia grafika mempunyai ilmu yang sangat luas dalam aplikasi cetak, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, pada saat itu hanya berbentuk susunan huruf yang disebut dengan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Papertoys. 4.2 Sketchbook. 4.3 Teknik Penggambaran

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

BAB III MACAM-MACAM MESIN PRODUKSI DAN KOMPONENNYA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan Manfaat Perancangan. 1. Tujuan Perancangan

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

Metode Produksi Grafika

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III METODE KERJA PRAKTEK

Universitas Kristen Maranatha

Mengelem Hasil dari Pon

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

KATALOG HARGA SUMBER BAHAGIA KREASINDO CETAK MURAH CEPAT & AMAN.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang sangat pesat,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya teknologi saat ini membuat persaingan

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

TUGAS PRAKARYA: SABLON

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

Bidang Studi Keahlian :Teknik Grafika Kompetensi Keahlian : Produksi Grafika

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Peranan Praktikan Dalam Perusahaan CV. HIDAYAH (SKETZ Docu-Resto) SKETZ Docu-Resto

Office : Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh-Tangerang Telp. (021) , Fax (021) Workshop : Jl. Kebon Besar No.22 Batu Ceper Tangerang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang terjadi belakangan ini membuat persaingan

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : Laboratorium Material Universitas Lampung.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dan

1. Gejala Listrik Statis

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

BAB IV PROSES DAN TAHAPAN PRODUKSI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 323/KMK.03/2002 Ditetapkan tanggal 3 Juli 2002

Bardiju Making Paper & Paper Craft

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Pengembangan Koleksi Modul 9 By: Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 9. By Yuni Nurjanah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

BAB II METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III METODE KERJA PRAKTEK 3.1 Waktu dan Lokasi Kerja praktek ini dilaksanakan di : Nama Perusahaan Divisi Tempat/ alamat : CV. Bayu Mandiri : Post press : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur Kerja praktek dilaksanakan oleh penyusun selama 4 minggu, mulai tanggal 20 Januari 2014, dan berakhir pada tanggal 14 Pebruari 2014, dengan alokasi waktu sebagai berikut : - Senin-Jumat : 08.00 16.00 (dengan waktu istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00) 3.2 Landasan Teori Berdasarkan pada teori yang didapat dari perkuliahan Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan praktek kerja di CV. Bayu Mandiri pada bagian Post Press seperti proses pembuatan buku serta penjilidanya, diantara adalah sebagai berikut : 12

13 Seperti yang diketahui didalam proses mengahasilkan produk-produk cetakan majalah dan lain sebagainya terdapat tiga fase atau tahapan penting yang harus dilalui yaitu Pracetak (pre press), Cetak (press), dan Finishing (post press). Dimana dari setiap fase atau tahapan penting tersebut terdiri dari beberapa langkah kecil yang pada akhirnya nanti sangat menentukan produk akhir cetakan yang dihasilkan. Dimana salah satu tahapan terpenting tersebut adalah fase Pasca cetak (post press) yang juga merupakan tempat inti dilakukannya pengolahan finishing pada cetakan. 3.2.1 Pasca cetak (post press) Pasca cetak adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan cetak selesai. Bisa merupakan suatu kegiatan lanjutan atau kegiatan yang memang dilakukan hanya untuk kegiatan/pekerjaan pasca cetak itu sendiri pada perusahaan yang kusus menangani kegiatan tersebut. Dapat dilakukan dengan kegiatan manual maupun masinal memakai permesinan yang otomatis penuh. Beberapa jenis proses pasca cetak pada percetakan khususnya untuk proses cetak offset yaitu : A. Proses potong. B. Folie atau Hot Stamping. C. Emboss. D. Laminating. E. Punch. F. Kopek.

14 G. Perfect binding/jilid lim. H. Varnish. I. Jahit benang/kawat J. Nomerator. A. Proses potong Proses potong atau sisir kertas adalah proses yang bertujuan untuk membagi beberapa kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian atau bisa juga hanya sekedar untuk merapihkan kertas (sisir kertas). Serta merapikan kertas yang akan di cetak dan meratakan hasil dari cetakan dan penjilidan sebelum maupun sesudah buku selesai dijilid. (lihat gambar 3.1) Gambar 3.1 : Gambar mesin potong

15 B. Folie atau Hot Stamping Folieatau Hot Stamping adalah proses pemberian hasil cetakan dengan tulisan atau gambar metalik seperti warna emas, perak, dan yang lainnya. Bertujuan untuk memberikan nuansa lain dari hasil cetakan yang sudah ada, terutama yang ditonjolkan, seperti Logo. Cara membuatnya bisa secara manual dengan alat hotprint tangan, atau dengan mesin HCA/HDA mesin semi otomatis yang lainnya, dan mesin otomatis gabungan dari mesin Stand dan Folie. (lihat gambar 3.2) Gambar 3.2 : Mesin hot print manual

16 C. Emboss Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise (cetakan emboss). (lihat gambar 3.3) Gambar 3.3 : mesin emboss D. Proses laminating Proses laminating adalah proses dimana hasil cetak akan dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buram/doff pada bagian luarnya sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri. Bertujuan untuk : Melindungi hasil cetakan dari goresan. Melindungi rusaknya hasil cetakan karena basah.

17 Dan membuat jendela pada amplop, kotak kotak. Macam macam laminasi adalah laminasi biasa, satu muka maupun dua muka, laminating doff/tidak mengkilap, dan laminating tiga dimensi/fantasi. (lihat gambar 3.4 dan gambar 3.5) Gambar 3.4 : Hasil laminating 3 dimensi

18 Gambar 3.5 : Mesin laminating dingin E. Proses punch Punch adalah proses memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan pisau mesin punch. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus, dan lain sebagainya. Berikut adalah macam macam pisau punch seperti : Model pisau berbentuk sudut 90 0 dengan bagian tajam berada ditengahnya. Model pisau berbentuk sudut 45 0 dengan sudut tajamnya berdampingan bergaris lurus. Model pisau terpotong potong untuk perforasi. Model pisau bergerigi untuk perporasi.

19 Model pisau tumpul untuk rit. Gambar 3.6 :Pisau Stand dan ram pada meja acuan Gambar 3.7 :blok pisau Stand dari mesin sistim Bobs

20 F. Proses kopek Kopek adalah proses pemisahan kertas yang tadinya berupa lembaran hasil proses punch kemudian dipisahkan sisa-sisa pola tersebut agar kertas yang berbentuk dus siap untuk proses selanjutnya. G. Proses perfect binding Perfect binding/jilid lim adalah proses penjilidan tanpa menggunakan kawat ataupun benang namun menggunakan lim. Cara kerja Perfect binding adalah sebagai berikut : Memotong punggung buku kemudian blok buku di kibaskan ke kiri di lim, kemudian ke kanan di lim. Kuras di lewatkan melalui pisau berputar, kemudian dipotong, lalu dikasarkan hingga memperoleh permukaan pengeliman yang lebih luas, kemudian baru dilim (ada cara lain yaitu tanpa meng gergajinya, hanya dikasarkan, blok buku telah menjadi lembaran lepas). Selain cara kerja di atas perlu diperhatikan sistim pengerjaan sebagai berikut : Lakukan pengeliman dengan lim venil sekali sebagai dasar. Kemudian di lim dengan lim panas. Diletakkan kain kasa, kemudian dilim venil lagi dua tahap. Diberi kain kasa lagi, kemudian baru di lim panas. Lim venil di lakukan untuk penempatan lim panas lebih baik.

21 Sistim lumbeck Blok buku dihimpit di antara dua batang dan di gerakan kian kemari melalui rol pengelim. Jarak antara blok buku dan rol pengelim dibuat sempit agar blok buku dalam keadaan terkibaskan dilewatkan rol pengelim sehingga dapat kena lim seluruh lembarannya. Pada sistim Perfect binding masinal memiliki 2 sistim, yaitu sistim martini dan sistim muller. Sistim Muller Mesin sistim ini biasanya berbentuk bulat melingkar. Tempat blok bukunya bisa banyak, ada yang sampai 25 kepala. Sampulnya naik menuju ke blok bukunya yang sudah ada limnya. Gambaar 3.8 : mesin baby pony

22 Sistim Martini Mesin biasanya berbentuk Oval. Bagian pemasukan blok bukunya tidak tertutup. Pemasangan sampul blok bukunya yang turun. Gambar 3.9 : mesin perfect binding martini H. Proses varnish Varnish bertujuan untuk memberikan lapisan pelindung agar cetakan tidak mudah luntur dan mempunyai kesan kilap. Sehingga cetakan yang dihasilkan terlihat bagus. Varnish bertujuan sebagai berikut : Melapisi permukaan cetakan agar kelihatan lebih mewah karena mengkilat.

23 Melapisi permukaan cetakan agar lebih tahan lama, tahan goresan dan tahan kotor. Melapisi permukaan cetak tertentu agar terlihat lebih utama.(spot Varnish ). Melapisi permukaan cetak agar tahan basah. Jenis varnish ada tiga jenis yaitu varnish kaca/calender,varnish ultra violet dan varnish lilin. Gambar 3.10 : mesin cetak offset dengan unit varnish Vernish Kaca/Calender Dilakukan pada mesin kusus yang melapisi varnish dengan di calender/kaca dilewatkan pada dua silinder baja yang menekan lembaran kertas/karton yang telah dilapisi varnish panas pada permukaannya. (lihat gambar 3.11)

24 Gambar 3.11 : skema mesin vernish kaca/calender Varnish Ultra Violet Varnish dengan cara ini dapat dilakukan pada mesin cetak biasa maupun pada mesin varnish kusus dengan memakai pengeringan dengan lampu sinar Ultra Violet. (lihat gambar 3.12) Gambar 3.12 : skema mesin varnish UV

25 Varnish Lilin Varnish ini dengan bahan baku lilin/paravin yang dipanaskan dalam bak pemanas di tempat tersebut juga terdapat silsinder pelapis bahan yang dilapisi lilin tersebut. (lihat gambar 3.13) Gambar 3.13 : skema mesin varnish lilin I. Proses jahit benang/kawat Jahit benang/kawat adalah proses penggabungan antara feel sehingga menjadi satu kesatuan dengan menggunakan kawat atau benang. Biasanya di gunakan pada hasil cetakan berupa buku ataupun majalah. Jahit benang manual biasanya dilakukang dengan cara :

26 Dilakukan dengan tangan. Jarum yang dipergunakan bisa dengan memakai jarum apa saja. Benang yang dipergunakan adalah benang rami dan benang sutra. Dapat dilakukan disembarang tempat. Tidak memerlukan aliran listrik besar kecuali hanya untuk penerangan. Gambar 3.14 : mesin jahit benang

27 Gambar 3.15 : mesin jahit kawat J. Proses nomorator Nomorator bertujuan untuk proses pengurutan halaman sebelum dilakukan proses pengeleman atau prosses jilid dan biasanya dilakukan jika lembaran yang telah tercetak itu memerlukan penomeran, seperti : Karcis parkir. Karcis kendaraan umum, bis, kereta api, kapal laut, pesawat udara. Pada dasarnya alat penomeran ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Secara teknis Nomorator di bagi tiga jenis sbb :

28 Numerator tekan Mempunyai plunyer/penekan yang akan memindahkan angka jika tercetak/tertekan sesuai yang dibutuhkan. Paling banyak dipergunakan dan tertutup sebagai acuan cetak. Numerator model ini biasanya mempunyai nomor ditekan tanda bintang atau disebut plunyer. Setiap kali cetak akan tertekan dan merubah angkanya. Angka itu dapat diatur cara berubahnya. (lihat gambar 3.16) Gambar 3.16 : mesin numerator tekan

29 Numerator bingkai Dipasang dalam satu bingkai kusus dimana jika batang bingkai terdorong maka semua angka akan meloncat. Dipasang pada bingkai kusus numerator. Numerator itu di dihubungkan dengan satu batang penekan yang akan tertarik jika dilewati landasan cetak. Jika batang penekan itu tertarik dan menarik batang itu maka semua nomor akan berubah. Numerator jenis ini tidak punya penekan. (lihat gambar 3.17) Gambar 3.17 : susunan numerator bingkai Nurator tekan Rotasi rotasi. Biasanya dipergunakan untuk mesin cetak kusus yang bergerak secara