ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (NASDEM) DI HARIAN MEDIA INDONESIA DAN KORAN SINDO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. bagi negara demokrasi perwakilan dibawah rule of law adalah diselenggarakannya. pemilihan umum yang bebas (Azed, 2000: 1).

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB II KERANGKA TEORITIS

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Media Massa

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB V PENUTUP A. Temuan

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total.

KONSTRUKSI PEMBERITAAN SURAT KABAR TENTANG KASUS SUAP KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI AKIL MOCHTAR

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016)

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin. memegang peran yang penting dalam kehidupan politik.

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Analisis ini merujuk pada penelitian penelitian sebelumya yang

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

Transkripsi:

JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (NASDEM) DI HARIAN MEDIA INDONESIA DAN KORAN SINDO Leonarda Johanes R.S., Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya leonardajohanes@live.com Abstrak Mundurnya Hary Tanoesoedibjo beserta sejumlah kader Partai NasDem mengundang banyak perhatian media. Untuk menganalisis hal tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian analisis framing yang dikembangkan dengan menggunakan model analisis Pan dan Kosicki dengan tujuan untuk melihat bagaimana bingkai pemberitaan Harian Media Indonesia dan Koran SINDO terkait kemunduran Hary Tanoesoedibjo beserta sejumlah kader Partai NasDem. Temuan peneliti dari hasil penelitian ini, Harian Media Indonesia dan Koran SINDO membingkai berita konflik Partai NasDem dengan mengedepankan unsur ketokohan (who) dalam berita bingkai konflik Partai Nasional Demokrat. Kontribusi dari hasil penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai pembingkaian berita terkait kepemilikan media dalam kepentingan politik. Kata Kunci : Konflik, Partai Nasional Demokrat, Framing Media, Pemberitaan. Pendahuluan Partai Nasional Demokrat (NasDem) merupakan satu-satunya partai baru, sekaligus partai non parlemen yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada tanggal 7 Januari 2013, yang berhak menjadi peserta Pemilu tahun 2014. Namun di awal tahun 2013, Partai NasDem justru malah mengalami konflik. Puncak dari konflik tersebut adalah mundurnya Hary Tanoesoedibjo yang diikuti oleh para loyalisnya, yaitu Sekretaris Jenderal Partai NasDem Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal NasDem Saiful Haq, dan Ketua Internal DPP Endang Tirtana, dan para kader loyalis Hary Tanoesoedibjo di Partai NasDem dari kepengurusan Partai Nasional Demokrat pada tanggal 21 Januari 2013. Mundurnya Hary Tanoesoedibjo pada tanggal 21 Januari 2013 mengundang perhatian media. Bahkan berita kemunduran Hary Tanoesoedibjo menjadi pembahasan beberapa surat kabar nasional seperti Harian Jawa Pos, Koran Sindo, Kompas, dan Media Indonesia. Padahal pada saat itu pusat perhatian pemberitaan sedang tertuju pada banjir di Jakarta yang hampir merendam seluruh wilayah DKI Jakarta. Berita mundurnya Hary Tanoesoedibjo juga menenggelamkan sejenak berita kasus Bupati Garut Aceng Fikri atas kasus perkawinan kilatnya dengan Fany Octora. Harian Media Indonesia dan Koran SINDO mengalami perbedaan dalam menuliskan berita mengenai konflik internal Partai NasDem. Hal ini bisa dilihat

dari adanya perbedaan judul, dan foto yang dimuat di Harian Media Indonesia dan Koran SINDO. Adanya pandangan yang berbeda di Harian Media Indonesia dan Koran SINDO terlihat dari adanya unsur kepemilikan di balik kedua media tersebut. Surya Paloh CEO Media Group yang menjabat sebagai Ketua Majelis Nasional Partai NasDem, dengan Hary Tanosoedibjo CEO MNC Group yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar dan Wakil Ketua Majelis tinggi Nasional Partai NasDem. Untuk menganalisis framing dari fenomena konflik Partai Nasional Demokrat (NasDem). Maka peneliti akan memperdalam penelitian dengan menggunakan metode analisis framing dari model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Menurut Pan dan Kosicki mengatakan bahwa, framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut (dalam Eriyanto, 2002, p. 252). Model ini menggunakan model pendekatan sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Frame dalam model ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) ke dalam teks secara keseluruhan. Selain itu penelitian ini menjadi lebih menarik karena, menurut penelitian skripsi Mawardi (2012) yang berjudul Analisis Framing Berita Mundurnya Surya Paloh dari Partai Golkar di mediaindonesia.com dan vivanews.com. Menyimpulkan bahwa pengaruh kepemilikan media memberikan dampak keberpihakan kepada media tersebut. Mawardi juga mengemukakan bahwa masih ada media yang berusaha untuk mempertahankan medianya sebagai pihak yang netral dalam menyampaikan berita. Oleh karena itu keterkaitan dengan penelitian peneliti ini adalah bagaimana pengaruh media dipengaruhi oleh kepentingan pemiliknya, apalagi jika menyangkut hal-hal yang menyangkut kepentingan pemiliknya. Dengan demikian, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana pembingkaian berita Konflik Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Harian Media Indonesia dan Koran SINDO? Tinjauan Pustaka Kepemilikan Media dan Isi Media Hal fundamental bagi pemahaman struktur media adalah persoalan kepemilikan dan bagaimana kekuasaan kepemilikan dijalankan. Kepercayaan bahwa kepemilikan menentukan sifat media tidak sekedar teori Marxis, tetapi merupakan sebuah hal yang logis yang dirangkum dalam hukum kedua jurnalisme milik Altschul (1984): konten media selalu mencerminkan kepentingan mereka yang membiayainya. Tidak mengherankan bila terdapat beberapa bentuk kepemilikan media yang berbeda. Dan kekuatan kepentingan kepemilikan dapat dijalankan dengan berbagai cara (Mc Quail, 2011, p. 254). Jurnal e-komunikasi Hal. 84

Efek dari kepemilikan media tersebut berdampak pada keputusan paling penting dalam teori komunikasi massa yaitu publikasi atau pemberitaan. Kebebasan pers akan mendukung hak pemilik untuk memutuskan konten sebuah pemberitaan. Untuk melihat pengaruh kepemilikan media massa, check and balance dalam sebuah kerja media harus di tegaskan. Tetapi, sistem check and balance juga tidak dapat mengaburkan sejumlah fakta nyata dari kerja media, (Mc Quail, 2011, p. 255). Ketika sistem check and balance tidak juga dapat mengaburkan sistem check and balance dari kepemilikan media maka masyarakat harus menerima bias pemberitaan dari media tersebut. Selain itu Media massa bukan hanya sekedar sarana yang menampilkan sebuah peristiwa secara apa adanya, tetapi juga tergantung kepada kelompok atau siapa pemilik yang mendominasinya, dengan kata lain adanya unsur kepemilikan yang mempengaruhi peristiwa tersebut. Curran & Gurevitch (1982), mengatakan bahwa kepentingan pemilik media dikhawatirkan akan mempengaruhi pesan yang disampaikan media dan hegemoni ideologi media yang akhirnya berpengaruh kepada khalayak (Subiakto, Ida, p. 140). Bahkan pengaruh pemilik media juga berdampak pada pemberitaan konten media. Dengan adanya intervensi dari kepemilikan media, maka secara tidak langsung masyarakat telah dipilihkan dalam membaca sebuah berita. Apalagi jika berita tersebut berkaitan dengan kegiatan sang pemilik media. Model Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Dalam melakukan penelitian analisis framing ini, peneliti memilih menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Alasan pemilihan model ini, karena Pan dan Kosicki menjabarkan sebuah model yang sangat detail dalam melihat sebuah pembingkaian berita. Hal inilah yang berbeda dengan model penelitian lainnya. Pan dan Kosicki mengartikan bahwa analisis framing merupakan sebuah proses membuat pesan yang lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut, (Eriyanto, 2009, p. 252). Dalam pendekatan Pan and Kosicki, membagi perangkat framing kedalam empat struktur besar. Yang pertama adalah sintaksis. Unsur Sintaksis berhubungan dengan headline berita, lead berita, latar informasi, pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan kalimat. Yang kedua adalah struktur Skrip: Berhubungan dengan cara wartawan dalam mengisahkan berita dan mengemas peristiwa. Yang ketiga adalah struktur Tematik: Hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Yang keempat adalah Struktur Retoris: Berhubungan dengan cara wartawan memakai pilihan kata, grafik dan idiom yang dipakai bukan hanya untuk mendukung tulisan. Untuk itu, model analisis Pan and Kosicki ini digambarkan dalam bentuk skema berikut: Jurnal e-komunikasi Hal. 85

Pendekatan itu dapat digambarkan dalam bentuk skema seperti berikut: Struktur Perangkat Framing Unit Yang Diamati SINTAKSIS Cara Wartawan dalam Menyusun Berita 1. Skema Berita Headline, lead, latar informasi, kutipan sumber, pernyataan, penutup. SKRIP Cara wartawan menyusun 2. Kelengkapan berita 5 W + 1 H fakta TEMATIK Cara wartawan dalam menulis fakta. RETORIS Cara wartawan menekankan fakta Metode 3. Detail. 4. Koherensi 5. Bentuk Kalimat 6. Kata Ganti 7. Leksikon 8. Grafis 9. Metafora Sumber: Eriyanto (2009, p. 256) Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat. Kata, idiom, gambar/foto, grafik. Konseptualisasi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis framing. Analisis Framing termasuk kedalam pandangan konstruksionis. Artinya setiap berita yang sampai ke pembaca telah dikonstruksikan oleh media massa. Dan pandangan konstruksionis menilai bahwa berita yang sampai ke pembaca adalah berita yang subjektif, bukan lagi objektif seperti pandangan para kaum positivisme. Pemilihan metode analisis framing ini karena metode ini merupakan metode yang melihat bagaimana sebuah peristiwa itu dibingkai di dalam pemberitaan. Dalam melakukan skripsi ini peneliti memilih menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki mendefinisikan bahwa framing adalah sebuah proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut, (Eriyanto, 2009, p. 252). Selain itu peneliti menetapkan menggunakan model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki karena ke empat struktur perangkat analisis framing yakni sintaksis, skrip, tematik, dan retoris membantuk suatu tema yang saling berkaitan dalam sebuah elemen konstruksi pemberitaan. Subjek Penelitian Sasaran penelitian yang dimaksud adalah subjek dan objek Penelitian. Subjek penelitian ini adalah Harian Media Indonesia dan Koran SINDO. Sedangkan objek penelitian peneliti adalah berita Konflik Partai NasDem. Pemberitaan akan diteliti dengan menggunakan model analisis framing, model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Jurnal e-komunikasi Hal. 86

Analisis Data Data-data yang telah dikumpulkan akan dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan skema model analisis framing Gerald M Kosicki dan Zhongdang Pan, yang membagi kedalam empat sub kategori yakni Sintaksis yaitu cara wartawan menyusun fakta. Yang kedua adalah skrip yaitu cara wartawan mengisahkan fakta. Yang ketiga adalah Tematik, yaitu cara wartawan menuliskan fakta. Yang ke empat adalah Retoris yaitu cara wartawan menekankan fakta. Temuan Data Berita yang dipakai sebagai unit analisis adalah berita di Harian Media Indonesia edisi 22 Januari 2013 dengan judul NasDem Hormati Keputusan Mundur Hary Tanoe dan di Koran SINDO edisi 22 Januari 2013 dengan judul Partai Lain Siap Tampung HT-Rofiq. Peneliti juga melakukan analisis berita di Harian Media Indonesia dan Koran SINDO edisi 26 Januari 2013 dengan Judul Surya Paloh Ketua Umum NasDem di Harian Media Indonesia, dan Ribuan Kader Mundur NasDem Gembos, di Koran SINDO. Harian Media Indonesia edisi 22 Januari 2013 Temuan peneliti adalah harian Media Indonesia menuliskan bahwa, Partai NasDem menghargai mundurnya Hary Tanoesoedibjo beserta dengan sejumlah kader Partai NAsDem. Selain itu Harian Media Indonesia menuliskan unsur why, bahwa mundurnya Hary Tanoesoedibjo beserta dengan sejumlah kader Partai NasDem karena tidak adanya lagi kecocokan antara Hary Tanoesoedibjo beserta dengan sejumlah kader yang memutuskan untuk mengundurkan diri dengan Partai NasDem. Harian Media Indonesia juga menuliskan beberapa kata ganti kalimat Partai NasDem dengan kalimat, satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi pemilu 2014, dan partai bernomor urut 1. Koran SINDO edisi 22 Januari 2013 Temuan peneliti adalah Koran SINDO menuliskan bahwa, mundurnya Hary Tanoesoedibjo beserta dengan sejumlah kader Partai NasDem karena rencana Surya Paloh untuk terjun langsung menjadi ketua umum Partai NasDem. Koran SINDO juga menuliskan berbagai jasa yang telah diberikan Hary Tanoesoedibjo bagi Partai NasDem. Selain itu, kemunduran Hary Tanoesoedibjo juga membuat beberapa partai lain ingin berebut untuk mengajaknya bergabung. Koran SINDO juga menuliskan beberapa kata ganti yaitu untuk menuliskan sosok Hary Tanoesoedibjo yakni, CEO MNC Group dan Sosok Kelahiran Surabaya. Kata ganti lainnya adalah Menteri Tenaga Kerja untuk menuliskan sosok Muhaimin Iskandar (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa). Media Indonesia edisi 26 Januari 2013 Temuan peneliti adalah Harian Media Indonesia menuliskan bahwa Surya Paloh terpilih secara aklamasi dalam sidang kongres Partai NasDem I di Jakarta. Alasan terpilihnya Surya Paloh adalah karena Partai NasDem merupakan partai baru yang Jurnal e-komunikasi Hal. 87

membutuhkan sosok dan figur yang tepat dan figur itu adalah Surya Paloh. Selain itu Harian Media Indonesia juga menuliskan bahwa Surya Paloh merupakan figur yang kuat, dan dinilai mampu membawa Partai NasDem memenangkan pemilu 2014. Harian Media Indonesia menuliskan beberapa kata ganti untuk penulisan Partai NasDem yakni partai baru bernomor urut 1 dan satu-satunya partai baru. Harian Media Indonesia juga menuliskan kata bang untuk Surya Paloh. Koran SINDO edisi 26 Januari 2013 Temuan peneliti adalah, Koran SINDO menuliskan mundurnya ribuan kader partai NasDem karena keinginan Surya Paloh yang ingin terjun langsung menjadi Ketua Umum Partai NasDem. Koran SINDO juga menuliskan bahwa mundurnya kader Partai NasDem bukan karena dipengaruhi oleh beberapa kader Partai NasDem yang telah mengundurkan diri sebelumnya. Penggunaan kata ganti yang dituliskan oleh Koran SINDO adalah CEO MNC Group dan Motor Penggerak Partai NasDem untuk menuliskan sosok Hary Tanoesoedibjo. Serta kata ganti Mantan Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), untuk menuliskan sosok Ahmad Rofiq mantan Sekjen Partai NasDem. Analisis dan Interpretasi Harian Media Indonesia edisi 22 Januari 2013 Penggambaran kemunduran Hary Tanoesoedibjo yang dituliskan positif oleh Harian Media Indonesia tidak lepas dari upaya Harian Media Indonesia untuk menujukkan bahwa Partai NasDem merupakan partai yang nasionalis, artinya mengkonstruksikan citra yang positif dalam pemberitaan di Harian Media Indonesia perihal kemunduran Hary Tanoesoedibjo. Hal ini beralasan karena, dalam sebuah studi konstruksi realitas politik media massa yang mengamati bahwa, pemberitaan Harian Media Indonesia perihal pemberitaan pemilu tahun 1999, menyamakan ratakan semua berita partai politik dengan dituliskan secara positif di Harian Media Indonesia. Visi ini, juga tidak lepas dari Surya Paloh yang pengaruhnya sangat besar termasuk ke soal redaksional MI, termasuk dalam banyak kesempatan Surya Paloh menegaskan tentang nasionalisme, (Hamad, 2004, p. 131). Selain itu, penggunaan judul berita dengan menuliskan sosok Hary Tanoe saja, merupakan sebuah sinekdoke yaitu, teknik dimana suatu bagian mewakili keseluruhan, keseluruhan mewakili sebagian, spesies mewakili genus, (Danesi, 2004, p. 167). Artinya dalam hal ini Hary Tanoesoedibjo mewakili sejumlah kader NasDem yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari Partai NasDem. Selain itu, penulisan berita di Harian Media Indonesia juga menggunakan perubahan kata amelioratif. Amelioratif merupakan perubahan makna kata atau kekata yang dapat melahirkan arti atau makna baru yang bernuansa lebih tinggi maknanya daripada arti atau makna yang lama atau sebelumnya. (Rahardi, 2010, p. 10). Perubahan amelioratif yang dimaksudkan peneliti adalah pada penulisan kalimat berita di Harian Media Indonesia yakni pada kalimat, satu-satunya partai baru yang lolos menjadi peserta Pemilu 2014, yang merujuk pada Partai Jurnal e-komunikasi Hal. 88

NAsDem. Hal ini menunjukkan bahwa Harian Media Indonesia ingin mengajak masyarakat untuk memilih Partai NasDem, sebagai partai baru yang bernomor urut 1. Koran SINDO edisi 22 Januari 2013 Sejumlah kader Partai NasDem yang mengundurkan diri bukan hanya Hary Tanoesoedibjo dan Rofiq saja tetapi juga diikuti dengan sejumlah kader Partai NasDem lainnya. Jika dikaitkan dengan kriteria layak berita maka Hary Tanoesoedibjo (Ketua Dewan Pakar Partai NasDem) dan Ahmad Rofiq (Sekjen Partai NasDem), merupakan dua orang yang layak dituliskan sebagai headline berita. Dengan cara semacam inilah konsep name make news (nama tenar membuat berita), yang sesungguhnya berkaitan dengan salah satu unsur layak berita yaitu prominence (ketenaran), (Siregar, 1998, p. 53). Koran SINDO juga menuliskan bahwa kemunduran Hary Tanoesoedibjo menarik sejumlah partai artinya lebih dari satu partai yang tertarik menggandeng HT. Sehingga latar informasi yang dituliskan oleh Koran SINDO menggiring opini masyarakat bahwa partai lain yang tertarik dengan Hary Tanoesoedibjo bukan Hary Tanoesoedibjo yang memilih atau meminta bergabung dengan partai-partai lain. Partai lain yang dituliskan oleh Koran SINDO adalah Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat. mereka seperti menunggu durian runtuh dan berharap dapat memikat hati juragan multimedia itu, (dalam Rahmat, 2013, p. 114). Mundurnya Hary Tanoesoedibjo ibarat sebuah durian runtuh bagi partai-partai politik lainnya, hal ini menunjukkan bahwa partai-partai politik lain siap bertarung demi mendapatkan seorang Hary Tanoesoedibjo. Pemilihan Hary Tanoesoedibjo mengingat bahwa Hary Tanoesoedibjo merupakan CEO MNC Group yang didalamnya menanungi Koran SINDO. Sehingga Koran SINDO menuliskan pandangan dari sang pemilik medianya sendiri. Koran SINDO juga menuliskan dua lokasi yakni Kantor DPP Partai NasDem di Gondangdia dimana di tempat ini Hary Tanoesoedibjo memberikan surat pengunduran dirinya secara langsung kepada Surya Paloh. Setelah itu Hary Tanoesoedibjo melakukan konfrensi pers di Museum Adam Malik. Dalam sejarahnya Museum Adam Malik merupakan sebuah museum berisi barangbarang bersejarah bekas peninggalan mantan Wakil Presiden RI yang ke tiga, menggantikan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Pada tahun 2006 museum yang bersejarah itu dilego ke seorang pembeli di tahun 2006. Menurut penuturan anak pertama Adam Malik yaitu Otto Malik museum tersebut kini telah berpindah tangan. Seperti yang dituliskan oleh detik.com berikut penuturan Otto Malik, Dijual ke Harry Tanoe atas nama istrinya. Bahwa ternyata museum Adam Malik telah berpindah tangan ke Hary Tanoesoedibjo atas nama istrinya. Bahkan Koran Jawa Pos menuliskan dalam pemberitaanya bahwa mundurnya Hary Tanoesoedibjo dilakukan di HT Foundation, Jalan Diponegoro No 29, Jakarta Pusat. Jurnal e-komunikasi Hal. 89

Harian Media Indonesia edisi 26 Januari 2013 Harian Media Indonesia menuliskan melalui kutipan Surya Paloh, bahwa terpilihnya Surya Paloh bukan karena keinginanya sendiri. Hal ini ditegaskan melalui kalimat, saya menerima permintaan kongres, sehingga yang meminta adalah kongres, bukan keinginan Surya Paloh sendiri untuk memimpin Partai NasDem. Penggunaan kalimat memenangkan pemilu 2014 merupakan sebuah bentuk kampanye yang dilakukan oleh Harian Media Indonesia. Bentuk kampanye ini merupakan kampanye informatif, kampanye informatif lebih efektif daripada kampanye untuk merubah sikap, (Subiakto & Ida, 2012, p. 95). Selain itu dalam kutipan Surya Paloh ini juga terdapat kesan religius, yakni pada pengucapan bismillahir-rahmaanir-rahiim, sebelum menerima tongkat estafet tersebut. Kutipan pernyataan Patrice Rio Capella Dengan tantangan yang jauh lebih sulit, yaitu untuk memenangi Pemilu 2014, kita butuh pemimpin yang kuat, yaitu Bang Surya Paloh. Merupakan sebuah bentuk atau wujud pengakuan dirinya bahwa dirinya bukanlah pemimpin yang kuat untuk membawa Partai NasDem memenangkan pemilu 2014. Penggunaan kata kita berarti merujuk pada keinginan seluruh kader Partai Nasdem yang mengharapkan Surya Paloh mau dan bersedia menjadi Ketua Umum Partai NasDem. Pemilihan kata bang yang dituliskan oleh Harian Media Indonesia ini merupakan sebuah wujud, bahwa Harian Media Indonesia ingin menyamakan Surya Paloh seperti dengan Soekarno yang terkenal dengan sebutan bung karno, hal ini yang coba digambarkan Harian Media Indonesia dengan menuliskan penyebutan kata bang Surya Paloh. Analisis peneliti lainnya penggunaan kata bang juga menunjukkan pada sebuah panggilan khas masyarakat Sumatera, mengingat Surya Paloh lahir di Banda Aceh dan besar di kota Pematang Siantar Sumatera Utara. Selain itu dengan adanya efek framing maka media dapat menampilkan aktor tertentu, dan menyembunyikan aktor lainnya.dalam hal ini Harian Media Indonesia menampilkan sosok Surya Paloh, dibandingkan dengan Patrice Rio Capella salah Ketua Umum Partai NasDem yang telah meloloskan Partai NasDem sebagai peserta pemilu 2014. Koran SINDO edisi 26 Januari 2013 Koran SINDO menuliskan kemunduran kader Partai NasDem adalah karena wujud kekecewaan terhadap Partai NasDem yang memilih Surya Paloh sebagai ketua umum partai NasDem. Hal itu tertulis lewat kalimat berikut. Sikap ini mereka ambil karena menganggap partai yang kini diambil Surya Paloh tidak bisa diaharapkan menjadi agen perubahan restorasi Indonesia. Koran SINDO menunjukkan bahwa mundurnya Kader Partai NasDem karena mereka berpikir bahwa partai tersebut telah berubah. Penggunaan kalimat Jurnal e-komunikasi Hal. 90

diambil merupakan sebuah kalimat yang menunjukkan bahwa Surya Paloh mengambil secara sewenang-wenang karena penggunaan kata diambil bermakna luas dan cenderung terlihat sewenang-wenang. Koran SINDO juga menuliskan seorang narasumber yang dituliskan tanpa nama dengan menggantikan dengan tulisan ujar salah satu kader saat menyampaikan orasi. Berikut adalah kutipan pernyataannya yang dituliskan oleh Koran SINDO. NasDem tidak layak lolos menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 karena telah pecah karena konflik internalnya sendiri. Kutipan ini menjadi penting apabila ada sumber yang tepat dan dituliskan oleh Koran SINDO. Dengan adanya kutipan ini bisa saja menghilangkan kredibilitas pembaca. Kemungkinan hilangnya kredibilitas jika pembaca tidak diberi tahu sumber yang menyampaikan informasi penting itu, (Ishwara, 2005, p. 79). Walaupun itu dalam sebuah orasi wartawan seharusnya bisa mengejar sumber tersebut untuk meminta keterangan nama ataupun jabatannya di Partai NasDem sehingga keakuratan berita tersebut semakin terlihat. Penulisan judul yang dituliskan oleh Koran SINDO edisi Sabtu, 26 Januari 2013 menuliskan judul, Ribuan Kader Mundur, NasDem Gembos. Penulisan judul ini merupakan sebuah upaya untuk menjadikan Partai NasDem sebagai partai baru yang ditinggalkan ribuan kadernya. Kata gembos merupakan bentuk pemaknaan kata bahwa NasDem tidak memiliki kekuatan lagi untuk berjalan karena sudah ditinggalkan ribuan kadernya. Penulisan judul yang dituliskan oleh Koran SINDO juga menunjukkan penulisan judul dengan tujuan propaganda. Tujuan propaganda yaitu melemahkan moril musuh atau lawan ideologinya sebagai propaganda, psywar, dan agitasi, (Barus, 2010, p. 61). Simpulan Pembingkaian berita konflik Partai NasDem di Harian Media Indonesia dan Koran SINDO lebih berkaitan dengan isu pemberitaan ketokohan (who) yang diberitakaan berkaitan dengan konflik Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hasil dari penelitian ini memiliki keterkaitan yang saling berhubungan yakni pembingkaian pemberitaan yang berkaitan dengan adanya unsur keberpihakan yang terjadi pada Harian Media Indonesia dan Koran SINDO yang dimiliki oleh Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo. Selain itu, unsur kepemilikan media memberikan pengaruh kepada proses penulisan berita, apalagi jika berita tersebut menyangkut kegiatan pemilik media tersebut. Sehingga faktor kepemilikan media tidak bisa lepas dari fungsi check and balance. Secara fakta memang Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo tidak selalu hadir di ruang redaksi untuk melakukan fungsi check and balance, namun pengaruh yang mereka bawa bisa saja di cetuskan melalui managemen keredaksian. Oleh karena Jurnal e-komunikasi Hal. 91

itu bingkai berita konflik Partai Nasional Demokrat lebih kepada pemberitaan atau pembingkaian sosok Surya Paloh yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai NasDem, dan Hary Tanoesoedibjo yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem. Untuk itu, kedepannya penelitian ini bisa dilanjutkan dengan manggunakan metode analisis isi. Dengan melihat objektivitas pemberitaan dari konflik Partai NasDem, atau bisa dikembangkan lagi melalui pendekatan ekonomi politik. Daftar Referensi Barus, Sedia Willing. (2010). Petunjuk teknis menulis berita. Jakarta: Erlangga. Danesi, Marcel. (2010). Pesan, tanda, dan makna. Yogyakarta: Jalasutra Eriyanto. (2009). Analisis framing konstruksi, ideologi, dan politik media.yogyakarta: LKiS. Ishwara, Luwi. (2005). Catatan-catatan jurnalisme dasar. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi realitas politik dalam media massa. Jakarta: Granit. Mawardi, Gema. (2012, Januari). "Analisis framing berita mundurnya surya paloh dari partai golkar di mediaindonesia.com dan vivanews.com Tanggal 7 September 2011". Universitas Indonesia. Retrieved Februari 27, 2013, from <http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20290965-s-gema%20mawardi.pdf) Mc Quail, Denis. (2011). Teori komunikasi massa. Jakarta: Salemba Humanika. Rahmat, M. Aref. (2013) Hary Tanoesoedibjo apa (lagi) yang dicari?. Yogyakarta: Media Pressindo. Simanjuntak, Laurencius (2008, November 11). Museum adam malik dilego ke hary Tanoesoedibjo. Retrieved Mei 20, 2013, from http://www.detik.com Siregar, Ashadi. (1998). Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media Mmassa. Kanisius: Yogyakarta. Subiakto, Henry & Rachmah Ida. (2012). Komunikasi politik, media, & demokrasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Jurnal e-komunikasi Hal. 92