BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
~PkPj) BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG GRAND DESIGNPENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN

Arahan Presiden RI Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2015 Jakarta, 13 Mei 2015

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan dari pembahasan peneliti yang berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAUAN PENINGKATAN KAPABILITAS APIP

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS MONITORING KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PEDOMAN TEKNIS PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH SECARA MANDIRI (SELF IMPROVEMENT)

GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APIP BINSAR H SIMANJUNTAK DEPUTI POLHUKAM PMK, BPKP

BAB I PENDAHULUAN. dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan

Pedoman Self Improvement Kapabilitas APIP

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Peran Strategis AAIPI dalam Meningkatkan Kapabilitas APIP

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

FORMULIR AREA OF IMPROVEMENT (AOI) HASIL PENILAIAN MANDIRI (SELF ASSESSMENT) KAPABILITAS APIP

KOP UNIT APIP. Dengan ini kami sampaikan laporan hasil peningkatan kapabilitas APIP yang telah kami lakukan:

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran aparat pengawasan di daerah yang tidak efektif merupakan

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PEDOMAN TEKNIS PENINGKATAN KAPABILITAS APIPSECARA MANDIRI

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

KOP UNIT APIP. Nomor : tgl-bln-tahun Lampiran : Hal : Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas ke Level 2 (Infrastructure) pada

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN


BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar

TRANSFORMASI FUNGSI AUDIT INTERN PEMERINTAH: MENINGKATKAN KAPABILITAS APIP

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian pada bab

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

PENINGKATAN KOMPETENSI AUDITOR

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma administrasi publik dari public administration

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Suplemen Rencana Strategis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

Sasaran Reformasi Birokrasi

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keu

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH 2015 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan reformasi birokrasi pada area pengawasan, untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme di seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, diperlukan perwujudan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang efektif di seluruh Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah; b. bahwa dalam mewujudkan peran APIP yang efektif diperlukan pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP di seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah; c. bahwa dalam mewujudkan peningkatan kapabilitas APIP di seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah diperlukan Grand Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2015 2019; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan Peraturan Kepala BPKP tentang Grand Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2015 2019. Mengingat :

2 Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tanggal 21 Desember 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; 3. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara; 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern Dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat; 7. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP.06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 8. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BPKP TENTANG GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2015 2019. Menetapkan...

3 Pasal 1 Menetapkan Grand Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2015 2019 sebagaimana terlampir dalam Peraturan Kepala BPKP ini. Pasal 2 Grand Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2015 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dalam melakukan Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Pasal 3 Pelaksanaan operasional Grand Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2015-2019 akan dituangkan dalam peraturan Kepala BPKP tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Pasal 4 Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal Mei 2015 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN EMBANGUNAN ARDAN ADIPERDANA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BPKP NOMOR : KEP-. /2015 TANGGAL : Mei 2015 GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH 2015 2019 1. Latar Belakang Berbagai upaya perlu terus dilakukan untuk mengatasi persoalan bangsa, seperti kesejahteraan masyarakat yang belum merata; banyaknya penyelenggara negara yang tersangkut kasus korupsi; indeks persepsi korupsi di Indonesia yang masih rendah; serta kinerja organisasi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang belum optimal. Penguatan fungsi pengawasan intern pemerintah merupakan salah satu upaya yang perlu terus dilakukan untuk mendukung peningkatan kinerja pemerintah melalui manajemen penyelenggaraan pemerintahan yang sehat dan kuat, yang dapat dijadikan sebagai modal dalam mengatasi persoalan-persoalan bangsa. Pengawasan intern pemerintah, sebagai salah satu fungsi manajemen pada organisasi penyelenggaraan pemerintahan, memegang peran penting dalam mengawal dan mengoptimalkan kinerja dan pencapaian tujuan organisasi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta mencegah dilakukannya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penyelenggaraan organisasi yang baik dan amanah (good governance). Kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah yang memadai sesuai praktik terbaik yang berlaku secara internasional masih menjadi impian bangsa Indonesia. Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah menargetkan kapabilitas APIP di tahun 2019 berada pada Level-3 dari skor Level 1-5 sesuai kriteria penilaian internasional. Sementara itu, kondisi tingkat kapabilitas APIP saat ini sebagian besar (85,23%) masih berada pada Level-1. Pada level yang demikian ini terkandung risiko bahwa APIP tidak dapat secara optimal memberikan nilai tambah dari kontribusinya dibidang pengawasan intern bagi keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

2 Mewujudkan kapabilitas APIP berkelas dunia yang ditandai dengan kondisi kapabilitas APIP pada level yang lebih tinggi sesuai dengan Visi Reformasi Birokrasi Tahun 2010 2025 sesuai Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 menghendaki terwujudnya pemerintahan berkelas dunia, dimana perubahan pada area pengawasan bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN menuju clean government. Tujuan reformasi birokrasi pada area pengawasan tersebut selaras dengan arahan Presiden untuk mendorong peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang efektif sebagaimana pasal 11 PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yaitu: a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, dan c. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. 2. Kondisi APIP saat ini dan harapan kedepan Berdasarkan hasil penilaian tingkat kapabilitas pada 474 APIP Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah daerah per 31 Desember 2014, sebanyak 404 APIP atau 85,23% berada pada Level-1, 69 APIP atau 14,56% Level-2, dan baru 1 APIP atau 0,21% yang berada pada Level-3. Untuk itu diharapkan seluruh APIP telah berada pada Level-3 pada tahun 2019, sesuai dengan target RPJMN 2015-2019. 3. Peningkatan Kapabilitas APIP Peningkatan Kapabilitas APIP sesuai kriteria internasional menggunakan metode IA-CM. Metode ini sudah disahkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA) dan dipraktikkan secara internasional. Kapabilitas APIP berdasarkan kriteria penilaian IA-CM dikelompokkan ke dalam 5 Level, yaitu: Level 1 (Initial), Level 2 (Infrastructure), Level 3 (Integrated), Level 4 (Managed), dan Level 5 (Optimizing). Setiap Level terdiri dari 6 Elemen, yaitu: Peran dan Layanan Pengawasan Intern, Pengelolaan SDM, Praktik

3 Profesional, Manajemen dan Akuntabilitas Kinerja, Hubungan dan Budaya Organisasi, dan Struktur Tata Kelola. Untuk berada dalam level-level tersebut, APIP harus memenuhi 41 kriteria atau (Key Process Area). 4. Strategi Peningkatan Kapabilitas APIP Memperhatikan kondisi peran, tugas, dan fungsi APIP saat ini, strategi peningkatan kapabilitas APIP meliputi: (1) Penyiapan Grand Design Peningkatan Kapabilitas APIP Berkelas Dunia. Grand Design diharapkan akan menjadi acuan bersama bagi seluruh APIP Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dalam peningkatan kapabilitasnya. (2) Peningkatan kesadaran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah untuk memiliki tingkat kapabilitas berkelas dunia. Untuk meningkatkan kapabilitas APIP diperlukan dukungan dan komitmen dari seluruh pimpinan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah sebagai shareholders APIP, serta pimpinan APIP sendiri. Mengingat, terdapat tiga variable utama yang mempengaruhi kapabilitas APIP, yaitu aktivitas audit internal, lingkungan organisasi di mana unit audit internal bernaung, dan lingkungan sektor publik di suatu negara/pemerintahan. (3) Penilaian secara mandiri (self assessment) kapabilitas APIP sesuai kriteria internasional, yaitu dengan menggunakan Internal Audit Capability Model (IACM). Mengingat IACM pada dasarnya merupakan tools yang digunakan APIP sendiri menuju ke organisasi yang lebih efektif, dalam upaya meningkatkan kapabilitasnya, APIP perlu melakukan penilaian mandiri (self assessment) terhadap area proses kunci (key process areas) yang harus dipenuhi sehingga diketahui kondisi APIP saat ini, serta diketahui area yang memerlukan perbaikan (areas of improvement) untuk menuju ke level kapabilitas yang lebih tinggi. Dalam melakukan self assessment ini BPKP menyediakan pedoman teknis self assessment yang akan didukung dengan aplikasi serta bantuan quality assurance oleh BPKP. (4) Proses penjaminan kualitas (quality assurance) oleh BPKP terhadap proses pengembangan kapabilitas APIP.

4 Bantuan BPKP dalam proses peningkatan kapabilitas APIP, khususnya dalam melakukan self assessment, akan diberikan dalam bentuk quality assurance terhadap proses tersebut. (5) Pengembangan secara mandiri (self improvement) kapabilitas APIP berdasarkan hasil self assessment. Berdasarkan hasil self assessment, APIP akan mengetahui area yang memerlukan perbaikan (areas of improvement-aoi) untuk menuju pada Level kapabilitas yang lebih tinggi. AoI tersebut digunakan oleh APIP sebagai dasar untuk menyusun actions plan dan selanjutnya APIP melaksanakan action plan tersebut (dengan menyusun/memperbaiki infrastruktur, melaksanakannya secara berkesinambungan hingga menghasilkan outcome dari suatu area proses kunci tersebut). Selama proses self improvement berlangsung APIP yang bersangkutan akan melakukan monitoring perkembangan pelaksanaan action plan yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya BPKP melakukan monitoring terhadap perkembangan kapabilitas secara regional dan nasional. Struktur IACM sampai dengan 5 level kapabilitas terdiri atas 41 Key Process Area (KPA). Key Process Area merupakan suatu tatanan utama (building blocks) yang menentukan level kapabilitas suatu unit audit internal, dimana setiap KPA menggambarkan suatu kumpulan kegiatan terkait yang jika dilaksanakan bersama-sama akan mencapai tujuan (purpose) dan menghasilkan output langsung dan outcome jangka panjang. Dalam melakukan self improvement kapabilitas APIP tersebut, BPKP akan menyediakan panduan peningkatan kapabilitas APIP disertai fasilitas layanan (help desk) pada setiap unit kerja BPKP termasuk Perwakilan BPKP, sehingga memudahkan APIP untuk berkonsultasi. (6) Peningkatan kompetensi APIP melalui e-learning. Sebagai upaya meningkatkan kompetensi SDM agar mampu melaksanakan pengembangan kapabilitas APIP (ability to perform), BPKP menyediakan diklat-diklat JFA dan diklat teknis substansi yang didukung dengan modul diklat e-learning bagaimana melakukan: compliance auditing; performance audit/value for money audit, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja

5 (ekonomis, efisien, dan efektif); serta pemberian layanan practice advisory untuk perbaikan governance process, risk, control organisasi. Termasuk pola penyediaan diklat teknis peningkatan kapabilitas bagi seluruh APIP. 5. Area Perubahan Peningkatan Kapabilitas APIP Dengan memiliki kapabilitas pada Level 3 (Integrated), APIP diharapkan telah melakukan pembangunan infrastruktur sehingga proses audit dilakukan secara tetap (rutin) dan berulang, walau baru sebagian yang selaras dengan standar audit. Sedangkan APIP yang memiliki kapabilitas pada Level 3 (Integrated) diharapkan telah menetapkan praktik profesional audit internal secara seragam dan telah telah selaras dengan standar audit. Area perubahan yang diharapkan dalam rangka peningkatan kapabiliats APIP mencakup pemenuhan Key Process Area Level 2 dan Level 3 sebagai berikut: NO ELEMEN KRITERIA KPA LEVEL 2 KRITERIA KPA LEVEL 3 1 Peran dan Layanan 2 Manajemen SDM 3 Praktik Profesional 4 Akutabilitas Dan Manajeman Kinerja 1. APIP memberikan jasa pengawasan ketaatan (compliance auditing) 2. APIP mengidentifikasi dan merekrut tenaga SDM yang kompeten, sehingga kegiatan pengawasan dilaksanakan oleh auditor yang kompeten. 3. APIP telah melakukan pengembangan profesi bagi individu auditor melalui Diklat, PKS/PPM, dan bentuk bentuk pengembangan profesi yang lainnya. 4. Perencanaan pengawasan disusun berdasarkan pada prioritas manajemen/ pemangku kepentingan. 5. APIP memiliki kerangka kerja praktik profesional berikut prosesnya (menetapkan standar audit yang digunakan, kode etik, pedoman audit, SOP pelaksanaan audit). 6. Adanya Rencana Kerja Tahunan/Renja (business plan). 1. APIP melaksanakan value for money audit/ audit kinerja untuk menilai keekonomisan, efisiensi, efektivitas. 2. APIP memberikan jasa konsultansi (advisory services). 3. Adanya koordinasi SDM APIP (Workforce), sehingga rencana pengawasan (PKPT) sesuai dengan ketersediaan SDM. 4. Tersedianya staf APIP yang profesional, yang dikukuhkan dengan sertifikasi dari organisasi profesi. 5. Pengembangan kompetensi SDM APIP berbasis tim (team building). 6. Perencanaan audit berbasis risiko, yang difokuskan pada skala prioritas pada risiko tertinggi. 7. APIP memiliki kerangka kerja untuk mengelola kualitas kegiatan pengawasannya (QAIP). 8. APIP memiliki kebijakan, sistem dan prosedur pelaporan manajemen kegiatan pengawasan (misalnya; SIMONEV, AKIP).

6 NO ELEMEN KRITERIA KPA LEVEL 2 KRITERIA KPA LEVEL 3 7. Tersedianya anggaran operasional kegiatan pengawasan. 9. Adanya sistem informasi keuangan/biaya, yang mengacu pada standar biaya yang berlaku. 10. Adanya sistem pengukuran kinerja (Tapkin dan LAKIP) 5 Hubungan Dan Budaya Organisasi 6 Struktur Tata Kelola 8. Adanya pengelolaan tugas pokok dan fungsi di internal APIP 9. Hubungan pelaporan telah terbangun. 10. APIP memiliki akses penuh terhadap informasi, aset, dan personil unit organisasi K/L/Pemda. 11. APIP meruapakan bagian dari komponen Tim Manajemen K/L/D yang Integral 12. Terselenggaranya koordinasi dengan pihak lain (other review groups) yang memberikan jasa konsultansi dan penjaminan (assurance and advisory services) 13. APIP memiliki mekanisme pendanaan yang dapat mengidentifikasi dampak pembatasan sumber daya terhadap cakupan tugas pokok dan fungsinya 14. Dilakukannya pengawasan manajemen terhadap kegiatan APIP (oversight body) Dengan memiliki kapabilitas pada Level 3 (Integrated) APIP diharapkan mampu melakukan performance audit/value for money audit yang dapat meningkatkan kinerja (ekonomis, efisiensi, dan efektifitas) serta memberikan layanan practice advisory untuk perbaikan governance process, risk, control organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dimana APIP berada, di samping terus memberikan layanan compliance auditing untuk memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan pada ketentuan, mampu mencegah, mendeteksi dan menangkal tindak pelanggaran terhadap ketentuan. 6. Target Peningkatan Kapabilitas Target kumulatif dan target tahunan peningkatan kapabilitas APIP Kementerian/Lembaga/ Provinsi/Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

7 TARGET KUMULATIF Unit APIP Kondisi s.d 2014 Target Kumulatif Level 2 Target Kumulatif Level 3 L1 L2 L3 Jum lah 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 K/L 66 19 1 86 22 40 53 70 78 4 17 33 52 69 86 Prov 28 6 34 7 11 18 28 30 2 4 10 17 26 34 Kab/Kota 461 44 505 76 100 128 150 175 10 40 80 112 128 505 Jumlah 555 69 1 625 105 151 199 248 283 16 61 101 181 223 625 s.d 2024 TARGET TAHUNAN Unit APIP Kondisi s.d 2014 Target Tahunan Level 2 Target Tahunan Level 3 L1 L2 L3 Jum lah 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 s.d 2024 K/L 66 19 1 86 3 18 13 17 8 4 13 16 19 17 86 Prov 28 6 34 1 4 7 10 2 2 2 6 7 9 34 Kab/Kota 461 44 505 32 24 28 22 25 10 30 40 32 16 505 Jumlah 555 69 1 625 36 46 48 49 35 16 45 40 80 42 625