BAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING SLIDING

BAB III PEMODELAN KONTAK BERPELUMAS DAN PERHITUNGAN KEAUSAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI PEMBEBANAN TERHADAP KEAUSAN FASE RUNNING-IN PADA SISTEM ROLLING SLIDING CONTACT

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Gesekan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Thrust bearing [2]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Salah satu contoh MEMS: accelerometer silikon untuk aplikasi sensor pada otomotif [2]

PEMODELAN ELEMEN HINGGA KONTAK SLIDING BERULANG ANTARA BOLA DENGAN PERMUKAAN KASAR

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

PERHITUNGAN KEAUSAN PADA SISTEM KONTAK ROLLING-SLIDING MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

TUGAS SARJANA. Disusun oleh: TOMY PRASOJO L2E

ANALISA KEAUSAN POINT CONTACT MENGGUNAKAN TRIBOMETER PIN-ON-DISC DAN PEMODELAN GLOBAL INCREMENTAL WEAR MODEL DENGAN VARIASI PEMBEBANAN

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

ANALISA RUNNING-IN RODA GIGI TRANSMISI PRODUK USAHA KECIL MENENGAH

PENGARUH PELUMASAN TERHADAP DEFORMASI PLASTIS PADA KONTAK DUA BENDA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEAUSAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON-DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH BEBAN TERHADAP PERUBAHAN KOEFISIEN GESEK PADA ROLLING CONTACT DENGAN TRIBOMETER PIN- ON- DISC FASE RUNNING-IN

TUGAS SARJANA STUDI PENGARUH KOEFISIEN GESEK PADA KONTAK SLIDING ANTARA SILINDER DENGAN FLAT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA.

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

FENOMENA RUNNING-IN RODA GIGI TRANSMISI KE-2 SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X

PERANCANGAN MESIN UJI TRIBOLOGI PIN-ON-DISC

SIMULASI PROSES BACKWARD EKSTRUSION PADA PEMBUATAN KOMPONEN PISTON

Studi Eksperimental Laju Keausan (Specific Wear Rate) Resin Akrilik dengan Penambahan Serat Penguat pada Dental Prosthesis

KAJI EKSPERIMENTAL RUNNING-IN PADA KONTAK ROLLING-SLIDING PASANGAN MATERIAL ALUMINIUM DENGAN BAJA S45C

BAB II TEORI KEAUSAN. 2.1 Pengertian keausan.

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISA KEAUSAN STEADY STATE PADA KONTAK PIN-ON-DISC DENGAN SIMULASI ELEMEN HINGGA

RANCANG BANGUN ALAT UJI RUNNING-IN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC

PEMODELAN KEAUSAN PADA KONTAK SLIDING ANTARA A RIGID SMOOTH HEMISPHERE AGAINST A ROUGH SURFACE

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BEBAN TERHADAP KOEFISIEN GESEK PADA SLIDING CONTACT FASE RUNNING-IN DENGAN TRIBOMETER PIN-ON-DISC

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

Sumber :

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Kategori Sifat Material

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia manufaktur khususnya pada pembuatan tool dalam industri mold

PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN TUGAS AKHIR PERHITUNGAN KEAUSAN CYLINDER DAN PLATE PADA SISTEM SLIDING CONTACT MENGGUNAKAN UPDATED GEOMETRY

Menentukan Regime Pelumasan Pada Ball Bearing Dengan Menggunakan Kurva Stribeck

OLEH : NATAN HENRI SOPLANTILA NRP.

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN RUNNING-IN PADA KONTAK SLIDING ANTARA BOLA BAJA DENGAN PELAT KUNINGAN

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari beton, baja atau keduanya tidak lepas dari elemenelemen. pelat, kolom maupun balok kolom. Masing-masing elemen

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1 Temporomandibular joint manusia

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KEAUSAN BAHAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

DESAIN ELASTOHYDRODINAMIS LUBRICATION SYSTEM DENGAN PENGATUR TEKANAN PADA CAMSHAFT MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

OPTIMISASI DESAIN DIES PADA PROSES EKSTRUSI UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA CACAT RONGGA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KEAUSAN DISC DENGAN MATERIAL BAJA St 70 MENGGUNAKAN ALAT TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI PELUMASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Baja adalah sebuah senyawa antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit sebenarnya sudah ada sejak zaman panjajahan Belanda ke

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

BAB IV ANALISA PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

LAPORAN TUGAS AKHIR PERHITUNGAN KEAUSAN PIN PADA SISTEM KONTAK SLIDING PIN-ON-DISC MENGGUNAKAN METODE ANALITIK DAN METODE ELEMEN HINGGA

(Sumber :

Studi Eksperimen dan Analisa Laju Keausan Material Alternatif pada Sepatu Rem Lokomotif

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

VOLUME BAHAN TERBUANG SEBAGAI PARAMETER ALTERNATIF UMUR PAHAT

TUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TUGAS SARJANA ANALISA PARAMETER KONTAK PADA SLIDING CONTACT ANTAR ELLIPSOID DENGAN VARIASI ARAH SLIDING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI KEAUSAN PIN PADA PIN-ON-DISC SLIDING CONTACT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangat bergantung pada peralatan mekanik, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan industri. Ketika peralatan mekanik bekerja, terjadi kontak antara komponen-komponennya. Komponen yang saling bersinggungan (kontak) akan menimbulkan pengikisan permukaan komponen. Pengikisan ini disebut sebagai keausan. Keausan merupakan faktor penting yang harus diperhitungkan dalam proses perancangan permesinan karena menyebabkan terjadinya perubahan dimensi komponen yang selanjutnya berdampak pada performa komponen. Gambar 1.1 menunjukkan contoh komponen-komponen mesin yang rentan terhadap keausan misalnya roda gigi, piston dan silinder, dan rantai dan sprocket. (a) (b) (c) Gambar 1.1. Contoh komponen-komponen permesinan mengalami kontak: (a) roda gigi (b) piston dan silinder, (c) rantai dan sprocket [1]. Keausan yang terjadi pada suatu komponen permesinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain beban yang diterima, kekasaran permukaan, sifat mekanik material, dan pelumasan yang dilakukan. Salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi keausan yang terjadi adalah memberikan pelumasan pada permukaan komponen yang saling berkontak. Walaupun demikian, keausan akan tetap terjadi pada komponen mesin yang saling kontak. Pemahaman terhadap faktor-faktor keausan dapat digunakan untuk memprediksi keausan yang terjadi sehingga sangat penting untuk perancangan komponen permesinan. 1

2 Ketika dilakukan pembesaran dengan skala mikro, ada permukaan komponen yang belum mengalami keausan dan deformasi yang akan tampak memiliki struktur topografi yang tidak rata (memiliki asperity) akibat dari proses permesinan, sebagai gambaran dapat dilihat pada Gambar 1.2. Permukaan yang tidak rata tersebut akan mengalami deformasi dan keausan yang sangat tinggi akibat meningkatnya tegangan, gesekan, dan peningkatan suhu saat melakukan kontak pertama kali sampai mengalami kondisi dimana keausan dan deformasi tersebut berkurang atau disebut kondisi steady. Gambar 1.2. Permukaan suatu komponen dan asperity [2]. Dalam kasus kontak permukaan yang diberi pelumasan, beban yang diterima selama kontak dibagi oleh pelumas (fluid film) dan asperity. Pembagian distribusi beban menggunakan metode load sharing concept. Asperity menerima sejumlah beban selama kontak terjadi. Karena adanya gesekan, beban, dan gerakan relatif antar permukaan, asperity mengalami deformasi sehingga terjadi keausan dan perubahan bentuk dari asperity tersebut [3]. Keausan dapat diprediksi dengan beberapa cara, antara lain dengan eksperimen, pendekatan dengan simulasi dan perhitungan secara analitik. Metode yang sering digunakan untuk menentukan keausan adalah dengan metode eksperimen skala laboratorium. Akan tetapi, metode eksperimen ini membutuhkan biaya yang relatif tidak sedikit. Keterbatasan peralatan dan biaya eksperimen mendorong penulis mencari atau menentukan nilai keausan permukaan pada sistem kontak berpelumas menggunakan metode analitik. Hasil yang diperoleh secara analitik selanjutnya divalidasi menggunakan hasil eksperimen. Dengan metode tersebut diharapkan dapat ditentukan keausan suatu komponen tanpa harus melakukan eksperimen skala laboratorium.

3 1.2 Tujuan penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Memodelkan kontak yang terjadi selama fase running-in untuk memprediksi keausan. 2. Memprediksi perubahan surface roughness selama fase running-in pada rolling sliding contact dengan variasi pembebanan. 3. Memprediksi distribusi beban kerja yang diterima pelumas dan asperity selama fase running-in pada rolling sliding contact dengan variasi pembebanan. 1.3 Pembatasan masalah Beberapa batasan masalah yang diambil pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Material yang digunakan adalah AISI 4140 dengan sifat modulus elastisitas (E) = 230 GPa, Poisson s ratio (v) = 0.3, sifat bahan isotropic. 2. Kontak terjadi pada jenis kontak mixed lubrication. 3. Efek panas akibat gesekan diabaikan. 4. Asperity yang berada dalam regime elastoplastis dan plastis mengalami deformasi permanen. 5. Perubahan kekasaran permukaan disebabkan oleh deformasi permanen yang dialami asperity. 1.4 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan Tugas Akhir adalah: 1. Studi Pustaka Studi pustaka adalah suatu metode yang dipergunakan dalam penelitian ilmiah yang dilakukan dengan membaca dan mengolah data yang diperoleh dari literatur. Data yang dibaca dan diolah adalah data yang berhubungan dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. 2. Studi Simulasi dan Analitik Metode simulasi dilakukan dengan cara mensimulasikan kasus yang dihadapi kedalam pemodelan sesuai dengan program yang digunakan. Dan

4 selanjutnya hasil dari pemodelan dianalisa dengan teori-teori yang sudah ada dan membandingkannya dengan data pustaka. 3. Bimbingan Bertujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan masukan dari dosen pembimbing serta koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan laporan tugas akhir. Flowchart yang digunakan dalam melakukan simulasi dapat dilihat pada Gambar 1.3. Mulai Studi pustaka Simulasi Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 1.3. Flowchart penelitian.

5 1.5 Sistematika penulisan Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut ditulis dalam lima bab. Bab I berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Pada Bab II dijelaskan mengenai pengertian umum running-in dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku running-in. Kontak rolling, kontak sliding dan kontak rolling-sliding juga dijelaskan dalam bab ini. Selain itu, Bab ini juga membahas tentang teori-teori tentang prediksi keausan. Metode yang telah digunakan dalam memprediksi sebuah keausan pada kontak berpelumas dan teori perhitungan keausan dan perubahan kekasaran permukaan dijelaskan dalam Bab III. Sedangkan Bab IV berisi tentang perbandingan hasil keausan dari perhitungan analitik atau simulasi dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bab V berisi tentang kesimpulan Tugas Akhir dan saran yang bertujuan untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, dalam laporan Tugas Akhir juga disertakan daftar pustaka yang berisi berbagai literatur yang menjadi acuan dan lampiran kode pemrograman yang digunakan untuk perhitungan kasus.