PERKEMBANGAN SOSIAL PENGERTIAN PERKEMBANGAN SOSIAL 3/22/2012

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL

LINGKUNGAN SOSIAL DALAM PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

PROFIL PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMK N 1 PAINAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

DAMPAK PENAYANGAN PORNOGRAFI DAN KEKERASAN DI MULTIMEDIA BAGI PERKEMBANGAN DAN PERILAKU ANAK. Oleh:

PERMASALAHAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSI ANAK USIA DINI DI TKN 01 KOTO PARIK GADANG DIATEH (KPGD) KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang sangat kompleks. Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Bullying. itu, menurut Olweus (Widayanti, 2009) bullying adalah perilaku tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

I. PENDAHULUAN. Remaja adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan insan pembangunan

BULLYING. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya masa kanakkanak,

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang sering terjadi pada masa remaja yaitu kasus pengeroyokan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF ( PERSPEKTIF PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK SD/MI )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara bertahap yaitu adanya suatu proses kelahiran, masa anak-anak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi penerus bangsa di masa depan, harapanya

I. PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tugas dalam memenuhi harapan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat pada anak-anaknya (Friedman et al., 2010). yang masih bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Walgito (2005:11) dalam ilmu psikologi disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

BAB II LANDASAN TEORI

PERKEMBANGAN AFEKTIF

KONSEP PERKEMBANGAN SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. Manusia dalam perkembangannya, sebagai makhluk sosial tidak lepas dari

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

EMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Masalah. B. Jenis-Jenis Masalah Siswa Sekolah Lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Bullying. ketidaknyamanan fisik maupun psikologis terhadap orang lain. Olweus

Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan)

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. penuh gejolak dan tekanan. Istilah storm and stress bermula dari psikolog

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

I. PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada di luar batasan-batasan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

Definisi keluarga broken home menurut Gerungan (2009:199) adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia

HUBUNGAN FREKUENSI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH (10-12 TAHUN) DI SD BANDULAN 4 MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. berupa ejekan atau cemoohan, persaingan tidak sehat, perebutan barang

2015 UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Agresivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Masa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. emosi yang bervariatif dari waktu ke waktu, khususnya pada masa remaja yang

IDENTIFIKASI PERILAKU SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MINOMARTANI 1 KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Mendengar terjadinya sebuah kekerasan dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERKEMBANGAN SOSIAL PENGERTIAN PERKEMBANGAN SOSIAL Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks. 1

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan paling penting tetapi cukup sulit. Kehidupan sosial ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Pergaulan dalam bentuk kelompok yang dipilih berdasarkan moral, sosial ekonomi, minat dan kesamaan bakat dan kemampuan. BENTUK-BENTUK TINGKAH LAKU SOSIAL 1. Pembangkangan (Negativisme) reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Sikap orang tua : memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent. 2

2. Agresi (Agression) perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal), merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubit, menggigit, menendang dan lain sebagainya. Sikap orang tua: mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Tidak menghukum anak. 3. Berselisih (Bertengkar) terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain. 4. Menggoda (Teasing) merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya. 5. Persaingan (Rivaly) keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik. 6. Kerja sama (Cooperation) sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik. 3

7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior) tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya. 8. Mementingkan diri sendiri (selffishness) sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya 9. Simpati (Sympaty) sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN REMAJA 4

Keluarga: Menentukan perilaku kehidupan budaya, pola dan norma dalam pergaulan. Kematangan: Intelektual dan bahasa dalam berpendapat. Status sosial ekonomi: Mempengaruhi pandangan masyarakat dan kelompok. Perkembanga n sosial remaja Emosi dan Intelegensi kemampuan berbahasa dan pengendalian emosional Pendidikan: Penanaman norma dan etika HUBUNGAN DENGAN KELUARGA Hubungan keluarga merosot pada masa remaja awal dan membaik menjelang masa remaja akhir. Hubungan keluarga tidak harmonis akibat kesenjangan generasi dengan orang tua dan usaha untuk memperoleh otonomi. Perkembangan otonomi remaja dipengaruhi oleh kondisi keluarga. Keterikatan dengan orangtua mempengaruhi kompetensi dan kesejahteraan sosial remaja. 5

Penyebab umum pertentangan keluarga selama masa remaja : Perbedaan standar perilaku antara orangtua dan remaja. Metode disiplin yang digunakan dianggap tidak adil atau kekanak-kanakan. Hubungan dengan saudara kandung kurang baik karena perasaan tidak adil atau pilih kasih. Merasa menjadi korban karena ketidaksesuaian kondisi keluarga dengan harapan remaja. Sikap yang sangat kritis dan tidak disukai oleh keluarga. Keluarga besar (anak 3), orang tua bersikap lebih keras dan kurang menyukai pertentangan. Orang tua sangat kritis dan mengembangkan sikap menghukum. Sikap memberontak terhadap sanak saudara. Masalah palang pintu 6

TEMAN SEBAYA Kelompok teman sebaya berfungsi menyediakan informasi mengenai dunia di luar keluarga. Komformitas terhadap teman sebaya dapat berakibat positif maupun negatif. Popularitas diantara teman sebaya sangat penting, ada anak yang diabaikan (neglected children) dan ada yang ditolak (rejected children). 7