HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MARDI PUTRA BANTUL

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI DESA SAMBIROTO DEMAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Hubungan antara Komunikasi Verbal Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa di SMK Dwija Praja Pekalongan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA1-3 TAHUN (TODDLER) DI SEKOLAH NISRINA JATI ASIH KOTA BEKASI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

Kata kunci :pengetahuan orang tua perkembangan bahasa anak prasekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK YANG MENGIKUTI PROGRAM PLAYGROUP

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

Rysta Dwi Lystyanna,Dwi Nurjayanti,Nindy Yunitasari STIKES BUANA HUSADA PONOROGO ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK Deasy Pamungkas Sari*) Vivi Yosafianti Pohan**) Shobirun***) *) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang **) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan UNIVERSITAS Muhammadiyah Semarang ***) Dosen Program Studi D3 Ilmu Keperawatan POLTEKKES DEPKES Semarang ABSTRAK Anak merupakan suatu idividu yang unik, mempunyai ciri khas tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai akhir remaja. Anak berkembang dalam keluarga sehingga dalam keluarga banyak didominasi hubungan antara orang tua dan anak. Komunikasi dalam keluarga menjadi faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak, salah saatu perkembangan anak yang diukur adalah perkembangan bahasa.komunikasi keluarga yang adekuat memungkinkan keluarga mensosialisasi anak dengan baik, dengan kata lain stimulasi keluarga yang baik dan lingkungan mendukung akan mempercepat perkembangan bahasa anak. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Metode penelitian ini adalah observasi dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 72 orang dengan sampel sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah. Hal ini terlihat dari hasil penelitian dengan menggunakan uji hubungan chi square (X 2 ) antara variabel komunikasi dalam keluarga dengan variabel perkembangan bahasa p-value 0,000 (p<0,05), kesimpulan ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa anak prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Saran: diharapkan keluarga mampu meningkatkan kualitas komunikasi yang baik terhadap anak sehingga nilai pendidikan dan pengajaran yang positif akan terbentuk dalam diri anak. Kata kunci: komunikasi dalam keluarga, perkembangan bahasa. ABSTRACT Children is a unique individu, who have special feature growing and grow since conseption till last adolescent. Children grow up in family so in their family much domination the correlation between the parents and children. Communication in family is an important factor in growing children, one of growing children who measure is growing language. The strong communication in family might family to socialitated their children well, the other word good stimulaion family and supposing environment will be fast growing children language. This purpose research is identification between communication in family with growing children language age preschool on TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. The method of this research is observation with cross sectional approach, the population are 72 children with 70 sample children with taking technique sample is total sampling. The result of research show to get correlation between communication in family with growing children language age preschool. Its sees from research result with using correlation test with chi square (X 2 ) between communication veriable in family with variable growing children language p-value 0,000 (p<0,05), the conclussion is there correlation between the communication in family with growing children language age preschool in TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. The recomendation: the family arae able to increase good communication qualited to children, so good education and positive lesson will be in their self. Key words: communication in family, growing language

A. PENDAHULUAN Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi sampai remaja yang mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan (Wong, 2006, hlm.164). Anak memiliki suatu ciri khas yaitu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhir masa remaja, hal ini membedakan anak dengan dewasa. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan pekembangan sesuai dengan umurnya (Depkes, 2006, 1). Anak usia prasekolah merupakan masamasa untuk bermain dan mulai memasuki taman kanak-kanak. Batasan karakteristik anak usia prasekolah adalah antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) tahun (Hidayat, 2009, hlm.7). Menurut Wong (2006, hlm.165), anak berkembang dalam keluarga, sehingga dalam keluarga banyak didominasi oleh hubungan antara orang tua dan anak. Komunikasi dalam keluarga menjadi faktor penting dalam perkembangan bahasa pada anak. Komunikasi keluarga yang adekuat memungkinkan keluarga mensosialisasikan anak dengan baik. Komunikasi keluarga dapat dipandang baik sebagai suatu proses sistem, dengan kata lain komunikasi dalam keluarga dapat dianggap sebagai isi yang terpola dan tergambarkan sebagai suatu komponen rentetan interaksi dari waktu ke waktu (Friedman dalam Santrock, 2007, hlm.359). Salah satu perkembangan yang dapat diukur dalam perkembangan anak adalah perkembangan bahasa. Deteksi dini perkembangan bahasa pada anak observasi untuk menemukan secara dini terhadap penyimpangan perkembangan bahasa pada anak usia presekolah, maka jika terjadi penyimpangan dapat segera diberikan pertolongan sedini mungkin. Jika ditemukan adanya penyimpangan perkembangan bahasa pada anak, maka intervensi akan mudah dilakukan, tenaga kesehatan dapat membuat tindakan yang tepat terutama bila harus melibatkan ibu atau keluarga (Depkes, 2006, 1). Masih banyak gangguan perkembangan pada balita, salah satunya adalah gangguan bicara dan bahasa (Ilham, 2009, hlm.29). Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2008, di Indonesia terdapat 19.971.366 dimana sebanyak 27% balita terdapat gangguan pertumbuhan, sekitar 4-5% balita mengalami gangguan bicara dan bahasa. Banyak faktor yang sangat komplek yang dapat mempengaruhi proses perkembangan bahasa anak pada umumnya, baik faktor yang bersifat langsung seperti stimulasi keluarga dan motivasi belajar, serta faktor tidak langsung seperti stres, lingkungan, dan kasih sayang (Santrock, 2007, hlm.356). Data profil kesehatan propinsi Jawa Tengah tahun 2006 terdapat 3.856.409 balita. Dari data tersebut yang mengalami gangguan bicara terdapat sekitar 0.00192% di Jawa Tengah. Di wilayah Kabupaten Demak terdapat 78.475 balita atau sekitar 8,79% dari seluruh jumlah penduduk di Kabupaten Demak sebanyak 1.073.703. Di Kabupaten Demak prevalensi perkembangan bahasa anak memang belum pernah disurvei, namun berdasarkan data KKA dari posyandu balita di seluruh kabupaten Demak terdapat 321 balita atau sekitar 0,47% balita mengalami keterlambatan bicara (BPS, 2007). Penelitian ini dilakukan di TK Tunas Rimba karena peneliti melihat 2 dari 10 anak di TK tersebut mengalami perkembangan bahasa dan bicara tidak sesuai umur atau tahap perkembangannya. Seharusnya anak yang memasuki usia prasekolah sudah dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil survei dan observasi di TK Tunas Rimba, diketahui terdapat 72 siswa. Hasil observasi menunjukkan 2 dari 10 siswa atau sekitar 2% anak mengalami gangguan bicara serta perkembangan bahasa. Dimana anak yang perkembangan bicara dan bahasa baik mempunyai stimulasi keluarga yang baik dan lingkungan yang mendukung, sedangkan perkembangan bicara dan bahasa pada anak yang tidak baik mempunyai stimulasi keluarga yang rendah dan kebanyakan dari mereka memiliki ibu yang bekerja.

B. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskripsi korelasi untuk mengetahui hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas (komunukasi dalam keluarga) dan variabel terikat ( prasekolah). Pendekatan penelitian ini secara Cross Sectional, karena pengamatan terhadap komunikasi dalam keluarga dan perkembangan bahasa anak usia prasekolah dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Salamah & Suyanto, 2003, hlm.33). Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, karena jumlah populasi tidak terlalu besar, maka seluruh populasi dijadikan sampel (Hidayat, 2005, hlm.68). Sebelum dilakukan uji statistik pada variabel bebas dilakukan uji validitas dengan rumus produst moment dan reabilitas dengan rumus cronbach alpha, dilakukan di TK Nurul Wildan sebanyak 20 responden (Notoatmojo, 2005, hlm.129). Setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil korelasi penghitungan dari nilai r tertinggi adalah 1 dan nilai teredah adalah 0,996 dengan tarif signifikan 0,444 sehingga dapat disimpukan nilai indeks korelasinya sangat tinggi (valid), uji reabilitas diperoleh hasil reabilitas penghitungan nilai tertinggi 0,771 dan nilai terendah 0,764 dengan tarif signifikan cronbach alpha adalah 0,782, dari uji reabilitas dikatakan reliabel. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan uji statistik dengan menggunakan rumus Chi Square (X 2 ) (Notoatmojo, 2005, hlm.183). Jika harga Chi Square hitung lebih besar dari x 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau jika x 2 hitung < x 2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan. Selain itu juga dapat dilihat pada Asymp.sig. jika p >0,05, maka dapat dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden 1. Usia Tabel 3.1 Distribuasi responden berdasarkan usia Usia (tahun) Responden Ayah 25-30 30-35 35-40 >40 Frekuensi 21 7 5 3 Jumlah 36 Ibu 25-30 10 30-35 14 35-40 6 >40 4 58,3 19,4 13,4 8,3 29,4 41,2 17,6 11,8 Jumlah 34 Anak 4-5 5-6 39 31 Berdasarkan tabel 3.1 di bawah ini menunjukkan sebagian responden (ayah) berusia 31-35 tahun sebanyak 14 orang (41,2%), (ibu) berumur 25-30 tahun sebanyak 21 orang (58,3%) dan responden anak berumur 4-5 tahun sebanyak 39 orang (55,7%). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa persentase terbesar responden keluarga adalah usia dewasa muda. Menurut Notoatmojo (2003, hlm.23) bahwa seseorang yang umurnya mencapai dewasa awal akan lebih banyak pengalamannya sehingga mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki, maka semakin cukup umur

akan semakin berpikir matang dan logis. Pada responden anak didapatkan usia terbanyak dalam rentang 4-5 tahun. Umur anak dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap perkembangan bahasa, karena setiap anak yang dites sebagian besar dapat melaksanakan tugas perkembangan bahasa dengan baik sesuai dengan tahap usianya. 2. Jenis Kelamin Tabel 3.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Responden Keluarga Perempuan Laki-laki Frekuensi 36 51,4 34 48,1 Anak Perempuan Laki-laki 30 48,6 40 57,1 Berdasarkan tabel 3.2 dibawah ini, diperoleh data sebagian besar responden keluarga berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (51,4%), dan responden anak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40 orang (57,1%). Pada penelitian ini didapatkan responden keluarga berjenis kelamin perempuan, karena sebagian besar responden ibu adalah sebagai ibu rumah tangga dan ayah sebagai kepala rumah tangga yang sering berada diluar rumah, sehingga anak lebih dekat dengan ibu dari pada dengan ayah. 3. Pendidikan Tabel 3.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan Pendidikan Responden Ayah SD 2 SMP 6 SMA 17 PT 9 Jumlah 34 Ibu SD 0 SMP 7 SMA 18 PT 11 Frekuensi 5,9 17,6 50,0 26,5 0,0 19,4 50,0 30,6 Jumlah 36 Berdasarkan tabel 3.3 diperoleh sebagian besar responden (ayah) berpendidikan SMA sebanyak 17 orang (50,0%), (ibu) berpendidikan SMA sebanyak 18 orang (50,0%). Berdasarkan hasil penelitian untuk tingkat pendidikan responden keluarga (ayah dan ibu) terbanyak yaitu tingkat menengah atas (SMA). Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan dengan tingkat pendidikan tersebut responden lebih mudah menerima informasi, semakin banyak informasi maka akan semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan seseorang terhadap informasi yang diperolehnya (Notoatmojo, 2003, hlm.78). Faktor pendidikan berpengaruh dalam keluarga dengan prasekolah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan keluarga maka asemakin baik pola komunikasinya, dengan kata lain pendidikan merupakan dasar bagi kemampuan keluarga dalam berkomunikasi pada anak usia prasekolah (Giel, 2010, 2). 4. Pekerjaan Tabel 3.4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Responden Ayah Swasta 23 Wira swasta 6 PNS 5 Jumlah 34 Ibu Ibu rumah 15 tangga Swasta 12 Wira swasta 4 PNS 5 Frekuensi 67,6 17,6 14,7 41,7 33,3 11,1 13,9 Jumlah 36 Berdasarkan tabel 3.4 diperoleh data sebagian besar responden (ayah) bekerja dibidang swasta sebanyak 23 orang (67,6%), (ibu) sebagai ibu rumah tangga sebabyak 25 orang (41,7%). Didalam penelitian ini pekerjaan tidak berpengaruh dengan komunikasi dalam keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian pada responden yang bekerja dan responden yang tidak bekerja mempunyai komunikasi yang baik terhadap anak usia prasekolah. Penelitian ini sejalan dengan teori Giel (2011, 1), bahwa seseorang yang bekerja diluar rumah akan memiliki banyak pengalaman sehingga akan berpengaruh pola komunikasinya terhadap anak, tetapi seorang ibu rumah tangga juga memiliki pola komunikasi yang baik terhadap anak, hal ini dikarenakan seorang ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak sehingga memiliki stimulasi untuk mendukung pola komunikasi yang baik. Penelitian ini disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pengetahuan komunikasi dalam keluarga terhadap anak usia prasekolah karena dari responden yang bekerja ataupun tidak bekerja karena responden yang bekerja dan tidak bekerja sebagian besar mempunyai pengetahuan komunikasi yang baik terhadap anak usia prasekolah. Analisis Univariat 1. Distribusi responden berdasarkan komuniaksi dalam keluarga Tabel 3.5 Distribusi responden berdasarkan komunikasi dalam keluarga Skor Frekuensi Baik Cukup Kurang 51 16 3 72,9 22,9 4,2 Komunikasi dalam keluarga dinilai berdasarkan skor yang diperoleh responden, skor berkisar 44-60. Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh data sebagian besar responden komunikasi dalam keluarganya baik yaitu sebanyak 51 orang (72,9%). Pada hasil penelitian komunikasi yang diberikan olah keluarga terhadap anak usia prasekolah di TK Tunas Rimba kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tergolong baik. Menurut Giel (2010, 2), pada suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak akan mempercepat stimulasi anak untuk berkembang bahasanya. Hal ini juga dikemukakan oleh Tarmizi (2011, 1)

komunikasi merupakan faktor penting dalam interaksi karena komunikasi menyebabkan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Peneliti mendapatkan data bahwa sebagian besar responden adalah anak kedua atau ketiga dalam keluarganya. Menurut Giel (2010, 2), dalam satu keluarga yang memiliki jumlah anak lebih dari satu akan mepunyai pengalaman komunikasi terhadap anak dari anak pertamanya sehingga pola komunikasi keluarga terhadap anak kedua dan seterusnya akan lebih baik. 2. Perkembangan bahasa anak usia prasekolah Tabel 3.6 Distribusi responden berdasarkan prasekolah di TK Tunas Rimba Demak Skor Frekuensi Baik Tidak baik 59 11 84,2 15,7 Perkembangan bahasa anak usia prasekolah dinilai berdasarkan skor yang diperoleh responden. Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh data sebagian besar responden perkembangan bahasanya baik yaitu sebanyak 59 anak (84,3%). Umur responden anak pada penalitian ini adalah usia prasekolah. Berdasarkan hasil penelitian tingkat perkembangan bahasa anak usia prasekolah di TK tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaaten Demak diperoleh sebagian besar anak mengalami perkembangan bahasa yang baik. Menurut teori Giel (2009, 2), anak yang dibesarkan menggunakan lebih dari satu bahasa akan lebih baik perkembangan bahasanya dari pada yang hanya menggunakan satu bahasa saja. Stimulasi keluarga dan posisi urutan kelahiran juga mempengaruhi perkembangan bahasa anak, karena anak yang lahir pada urutan kedua atau ketiga akan lebih baik perkembangan bahasanya karena seringnya mereka berdialog pada anggota keluarganya. Analisis Bivariat Tabel 3.7 Analisis hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah (n=18) Karakteristik komunikasi dalam keluarga Baik Sedang Kurang Karakteristik perkembangan bahasa anak usia prasekolaha Baik 49 9 1 Tidak baik 2 7 2 Total 51 16 Jumlah 59 11 70 3 P- value 0,000 Hasil analisis hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa anak usia prasekolah, responden yang karakteristik perkembangan bahasa baik dengan komunikasi baik sebanyak 49 (70,0 %), sedang sebanyak 9 (12,9%), kurang 1 (1,4%). Responden yang karakteristik perkembangan bahasa tidak baik dengan komunikasi keluarga baik sebanyak 2 (2,9%), sedang 10 (16,1%), kurang 2 (2,9%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai P-value = 0,000 dengan nilai signifikan adalah < 0,05 yang berarti ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah, dengan demikian Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan anak usia prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, diperoleh hasil yang signifikan, maka dapat

disimpulkan ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Didalam penelitian ini, pengetahuan keluarga dapat dilihat dari tingkat umur, jenis kelamin, dan pendidikan. Komunikasi dalam keluarga mempengaruhi anak dalam perkembangan bahasanya, karena keluarga merupakan faktor penting dalam berinteraksi secara verbal yang menyebabkan adanya saling pengertian antara anak dan keluarga (Tarmizi, 2011, 1). Hasil penelitian hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tergolong baik, hal ini dikarenakan sebagian besar keluarga mempunyai stimulasi dan tingkat pendidikan yang baik, serta banyaknya pengalaman yang dimiliki keluarga terhadap anak sebelumnya. D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Komunikasi dalam keluarga terhadap anak usia prasekolah (4-6 tahun) tergolong baik sebanyak 51 orang (72,9%). b. Perkembangan bahasa anak usia prasekolah (4-6 tahun) di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tergolong baik sebanyak 59 anak (84,3%). c. Ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan p-vallue = 0,000 dengan tarif signifikan < 0,05, terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa anak usia prasekolah. 2. Saran a. Responden Diharapkan keluarga mampu meningkatkan kualitas komunikasi yang baik terhadap anak. b. Profesi Keperawatan Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi yang baik mengenai faktor yang mempengaruhi hubungan antara komunikasi dengan perkembangan bahasa anak usia prasekolah. Diharapkan perawat mampu mengembangkan penyuluhan terhadap keluarga tentang pola komunikasi yang baik. c. Instansi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pengetahuan di bidang keperawatan khususnya tentang prasekolah serta sebagai referensi di perpustakaan yang dapat di gunakan penelitian lain di bidang kesehatan yaitu tentang prasekolah. d. Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan acuan untuk penelitian selanjutnya, dimana peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian dengan judul hubungan antara ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dengan prasekolah. E. IMPLIKASI KEPERAWATAN 1. Variabel yang diambil peneliti adalah komunikasi dalam keluarga yang berhubungan dengan perkembangan bahasa anak usia prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, untuk memperkuat penelitian maka diupayakana dalam penelitian

selanjutnya paneliti menambah faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa. 2. Didalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan variabel bebas komunikasi dalam keluarga, untuk penelitian selanjutnya menambahkan variabel bebas seperti pola asuh keluarga atau lingkungan keluarga. Santrock J. W. (2007). Perkembangan anak. Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: Erlangga Tarmizi, (2011), Komunikasi pada anak. http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/19/p eranan-komunikasi-dalam-keluarga-untukpembentukan-sikap-sosial-siswa 3. Didalam obyek penelitian selanjutnya dalam membahas perkembangan bahasa anak usia prasekolah lebih baik peneliti berikutnya menambah obyek penelitian lagi di TK lain agar mendapatkan hasil penelitian yang berbeda, sehingga penelitian ini dapat mengembangkan, memperluas pengetahuan dan menambah perkembangan ilmu keperawatan khususnya dibidang anak. DAFTAR PUSTAKA Dinas kesehatan RI. (2008). Profil kesehatan Indonesia. http://www.depkes. go.id/downloads/publikasi/profil%20k esehatan%20indonesia%202008.pdf Eaton M. H., Schwartz P., Wilson D., Winkelstein M. L., Wong D. L. (2006). Buku ajar pediatrik. Edisi 6. Volume 1.Jakarta:EGC Giel. (2010). Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa. http://www.pdfreference.com/pdf/jurnalkeperawatan-anak.html Hidayat. A. (2009). Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.(2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta