ANALISIS SISTEM PENURUNAN KONSOLIDASI MULTI-LAYER

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENURUNAN TANAH LIAT DENGAN METODE SUB-LAYER

Rekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

MEKANIKA TANAH SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

PERMODELAN TIMBUNAN PADA TANAH LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS. Rosmiyati A. Bella *) ABSTRACT

PERBANDINGAN PENURUNAN KONSOLIDASI. Hanny Tangkudung ABSTRAK

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENURUNAN KONSOLIDASI EMBANKMENT DI ATAS TANAH LEMPUNG LUNAK

MODUL 4 (MEKANIKA TANAH II) Penurunan Konsolidasi Tanah Consolidation Settlement

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

I. Tegangan Efektif. Pertemuan I

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

Mekanika Tanah II. Penurunan

BAB III LANDASAN TEORI

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LUNAK DI BAWAH PILED - GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT. Oleh: Adhe Noor Patria.

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

BAB III DATA PERENCANAAN

PENGARUH DRAINASE VERTIKAL SATU ARAH MENGGUNAKAN KOLOM PASIR TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TANAH LUNAK

MODEL KORELASI ANTARA INDEKS KOMPRESI, CC, DENGAN INDEKS BATAS CAIR, LL, UNTUK TANAH LEMPUNG DI SURABAYA

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

ANALISIS PENURUNAN DAN DAYA DUKUNG FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA DENGAN PERKUATAN TIANG PANCANG PADA TANAH LUNAK LAPORAN SKRIPSI

VII. Penurunan. Pertemuan XI, XII, XIII. VII.1 Pendahuluan

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT.

PENENTUAN PARAMETER KONSOLIDASI SEKUNDER PADA TANAH ANORGANIK DAN ORGANIK DI KABUPATEN KUBU RAYA, PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. menghiraukan kualitas konstruksi atau kualitas pondasi nya.

PENGARUH TEBAL LAPISAN TANAH KOHESIF TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER AKIBAT TIMBUNAN ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MELAYANG (FLOATING FOUNDATION) PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS VERSI 8.

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2006/2007 BAB X KONSOLIDASI 1 REFERENSI

ANALISIS PENURUNAN BANGUNAN PONDASI TIANG PANCANG DAN RAKIT PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN SURABAYA CENTRAL BUSINESS DISTRICT

ANALISA KAPASITAS KELOMPOK TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN LATERAL MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENCE

Materi Mekanika Tanah II (post-mid)

VI. Konsolidasi ( Lanjutan )

STUDI GERAKAN TANAH AKIBAT PEMANCANGAN TIANG FONDASI (SQUARE PILE) STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA SUPADIO PONTIANAK

ANALISIS PENURUNAN DAN DAYA DUKUNG FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA PADA TANAH LUNAK

ANALISIS PONDASI TANDON PEMBAGI AIR BERSIH DI DESA PUCANGANAK KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. HR Subrantas Km 12 Pekanbaru Riau 2

ANALISIS DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL TANAH LUNAK DI BAWAH PILED-GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT

PENGARUH PENAMBAHAN KOLOM PASIR (SAND COLUMN) SEBAGAI PERKUATAN TERHADAP NILAI LENDUTAN PADA TANAH DASAR (SUB GRADE)

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

STUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus

2/25/2017. Pengertian

PERENCANAAN PILE CAP BERDASARKAN METODA SNI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

LAPORAN PENELITIAN DANA PNBP TAHUN ANGGARAN 2014 EVALUASI PENURUNAN PONDASI GEDUNG AUDITORIUM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO BERDASARKAN DATA SONDIR

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

LANGKAH KERJA PERHITUNGAN PONDASI DANGKAL. Tanah dianggap homogen dengan mengambil karakteristik tanah pada lapisan γb N γ. =c ' N c.

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

PROFIL PERMUKAAN TANAH KERAS KOTA SURAKARTA SEBAGAI INFORMASI PRADESAIN PONDASI

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

ANALISA PENGARUH BERAT ISI PASIR TERHADAP DAYA DUKUNG FONDASI DANGKAL BERBENTUK SEGITIGA

ANALISIS PENURUNAN DAN DAYA DUKUNG FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA PADA TANAH LUNAK

DESAIN PONDASI TELAPAK DAN EVALUASI PENURUNAN PONDASI ENDRA ADE GUNAWAN SITOHANG

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISA TAHANAN LATERAL DAN DEFLEKSI FONDASI GRUP TIANG PADA SISTEM TANAH BERLAPIS DENGAN VARIASI JUMLAH TIANG DALAM SATU GRUP

KAPASITAS DUKUNG TIANG

PENGARUH DRAINASE VERTIKAL DUA ARAH KOLOM PASIR KELOMPOK PADA TANAH LUNAK

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PERMEABILITAS SMEAR ZONE TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI (Studi Kasus di PLTU Pekanbaru, Riau)

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

PENGARUH SPASI PADA PERFORMA PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) DALAM PERBAIKAN TANAH LUNAK

Mata kuliah MEKANIKA TANAH Dr. Ir. Erizal, MAgr.

STUDI PERILAKU TIANG PANCANG KELOMPOK MENGGUNAKAN PLAXIS 2D PADA TANAH LUNAK ( VERY SOFT SOIL SOFT SOIL )

ANALISIS PENURUNAN TANAH DASAR PROYEK SEMARANG PUMPING STATION AND RETARDING POND BERDASAR EMPIRIS DAN NUMERIS

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

STUDI PEMAMPATAN KONSOLIDASI SEKUNDER TANAH GAMBUT DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PONDASI DANGKAL DENGAN BEBERAPA METODE

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA PENGARUH KETEBALAN PILE CAP DAN JARAK ANTAR TIANG TERHADAP KAPASITAS KELOMPOK PONDASI DENGAN MENGGUNAKAN PLAXIS 3D

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

Transkripsi:

ANALISIS SISTEM PENURUNAN KONSOLIDASI MULTI-LAYER Rofika Ratna Ardiansyah Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru-Riau, E-mail : fikaardiansyah@gmail.com Syawal Satibi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru-Riau Soewignjo Agus Nugroho Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru-Riau ABSTRACT Construction on thick soft soils is often faced by settlement problems, which need particular concern. In order to reduce settlement friction piles are often used. However the effectiveness of group friction piles related to their dimension has not been fully understood. Therefore settlement analysis need to be conducted. In addition, in practice one-point settlement is generally used for preliminary assignment. This approach is considered to be very rough analysis. This research will show the comparison between one-point method and multi-layer method. For group friction pile analysis, simplified boussinesq stress distribution (2 verticals : 1 horizontal stress distribution) is applied in settlement calculation. This research shows that multi-layer settlement calculation is recommended for preliminary settlement assignment. Keywords: friction pile, settlement, multi-layer, stress distribution PENDAHULUAN Persoalan penurunan pada tanah lunak atau bila muka air tanah turun di suatu lapisan lempung, masih menjadi masalah yang perlu perhatian dan penanganan khusus. Penurunan semacam ini akan menimbulkan perpindahan tanah secara vertikal dan horizontal. Penurunan konsolidasi adalah perpindahan vertikal permukaan tanah sehubungan dengan perubahan volume pada suatu tingkat proses konsolidasi. (Craig, 1987) Penelitian penurunan konsolidasi pada grup tiang pada tanah lunak sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun belum ada pembahasan secara mendetail. Penelitian ini lebih ditekankan pada optimalisasi kedalaman dan dimensi grup tiang. Oleh sebab itu, diperlukan suatu penelitian melakukan analisis terhadap pengaruh kedalaman dan dimensi grup tiang terhadap pengurangan penurunan konsolidasi pada tanah lunak yang tebal dengan menggunakan Metode Distribusu Tegangan 2:1. Metode ini dipilih untuk digunakan dalam penelitian karena merupakan metode analisis sederhana yang sering digunakan dalam praktek untuk menghitung penurunan konsolidasi. Penurunan Konsolidasi Bila tanah lempung jenuh terendam air dibebani mendadak, tekanan akibat beban tersebut ke tanah selain menyebabkan kompresi elastik yang menyebabkan penurunan segera, juga menyebabkan kelebihan tekanan air pori. Pengurangan kelebihan tekanan air pori hanya dapat terjadi jika air meninggalkan rongga pori lapisan tanah tertekan. Pengurangan volume air di dalam rongga pori menyebabkan pengurangan volume tanah. 1

Karena permeabilitas lempung rendah, perubahan volume tersebut berlangsung lama dan merupakan fungsi dari waktu. Tanah yang sedang mengalami proses yang demikian disebut sedang berkonsolidasi dan perubahan volume ke arah vertikalnya disebut penurunan konsolidasi primer. Proses konsolidasi primer terjadi sampai tekanan air pori dalam keseimbangan dengan tekanan hidrostatis air tanah di sekitarnya (Hardiyatmo, 2002). Hitungan Penurunan Konsolidasi Penurunan konsolidasi primer dapat dihitung berdasarkan persamaan-persamaan berikut ini (Hardiyatmo, 2007): a. Penurunan untuk lempung normally consolidated (p c = p 0 ) dengan tegangan efektif sebesar p 1. Untuk lempung overconsoliated (p c > p 0 ) penurunan konsolidasi primer total dinyatakan oleh persamaan yang bergantung nilai p 1. 1. Bila, p 1 < p c 2. Bila, p 1 > p c dimana: p 1 = p 0 + p C r = indeks pemampatan kembali C c = indeks pemampatan H = tebal lapisan tanah p c = tekanan prakonsolidasi e o = angka pori awal p o = tekanan overburden efektif mula-mula sebelum dibebani = penurunan konsolidasi pada lapisan i S ci Penurunan Konsolidasi Kelompok Tiang Terzaghi dan Peck (1967) melaporkan bahwa pada bagian 2/3 panjang tiang bagian atas, kadar air tanah lempung tidak berubah oleh akibat beban struktur, sedang di bagian bawahnya, kadar air berubah oleh adanya konsolidasi. Karena itu, dapat dianggap bahwa tanah di bagian 2/3 panjang tiang tersebut sebagai material yang tidak mudah mampat. Dari pengamatan ini, Terzaghi dan Peck menyarankan penyebaran beban pondasi tiang pada tipe tiang gesek dianggap berawal dari 2/3 panjang tiang ke arah bawah. Salah satu cara pendekatan kasar yang sangat sederhana untuk menghitung tambahan tegangan akibat beban di permukaan untuk menghitung penurunan diusulkan oleh Boussinesq, caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V:1H (2 Vertikal berbanding 1 Horisontal). Dalam cara ini, dianggap beban bondasi q didukung oleh piramid yang mempunyai kemiringan sisi 2V:1H. 2

Penurunan konsolidasi kelompok tiang di tanah lempung yang dihitung dengan menggunakan Metode Distribusi Tegangan 2:1 dengan persamaan rumus yang digunakan sebagai berikut. Peningkatan tegangan yang timbul di tengah-tengah setiap lapisan tanah dengan beban P: p = dimana, p = peningkatan tegangan di tengah lapisan i B,L = panjang dan lebar tiang kelompok di kedalaman z B = (B+z) L = (L+z) = jarak dari z = 0 ke tengah lapisan i Sebagai contoh, dalam Gambar 1 untuk Lapisan No. 2, z i = L 1 /2. Sama juga halnya dengan Lapisan No. 3, z i = (L 1 + L 2 ) / 2; dan untuk Lapisan No. 4,z i = (L 1 + L 2 + L 3 ) / 2. Namun tidak akan ada peningkatan tegangan pada Lapisan No.1, karena berada di atas bidang horizontal (z = 0) dimana distribusi tegangan pada tanah dimulai. Penurunan untuk lempung normally consolidated (p c = p 0 ) dengan tegangan efektif sebesar p 1. Penurunan konsolidasi total tiang kelompok menjadi: s(c) = P Gambar 1. Penurunan Konsolidasi Tiang Kelompok (Sumber: Hardiyatmo, 2010) 3

Metode One-point dan Metode Multi-layer Pada Metode One-point, tanah liat dianggap sebagai satu lapisan (one layer) dan penambahan tekanan diambil pada tengah-tengah lapisan, sedangkan pada Metode Sublayer tanah diasumsikan terdiri dari beberapa lapisan yang tipis (Gambar 2). Perhitungan penurunan masing-masing lapisan pada Metode Multi-layer, akibat penambahan tegangan (yang sesuai dengan bentuk distribusi Δp), dilakukan menggunakan perumusan yang sama dengan Metode One-point. Secara matematis, perumusan umum penurunan pada Metode Multi-layer dapat dilihat sebagai berikut: δc = log dimana, n adalah jumlah lapisan, dan i adalah nomor lapisan. Gambar 2. Pembagian Lapisan Tanah pada Metode Multi-layer (Sumber: Budi, G. S., Susanto, H., dan Condro, S. R., 2003) METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu : 1. Teknik Pengumpulan Data a. Pengambilan Data Parameter Tanah Parameter tanah yang digunakan seperti angka pori (e 0 ), Cc, dan berat volume tanah (γ) ditentukan dengan asumsi jenis tanah adalah lempung lunak. Besarnya nilai parameter-parameter tanah yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Parameter Tanah yang Digunakan No. Parameter Nilai 1. 2. 3. Angka pori (e 0 ) Berat volume (γ) Indeks pemampatan (Cc) 1 17 kn/m 3 0,4 b. Pemilihan Jenis Tiang Jenis tiang yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiang friksi. Asumsi diameter tiang friksi adalah 20 cm atau 0,2 meter dengan spasi 3d. Dalam analisa perhitungan 4

Penurunan Konsolidasi (m) panjang tiang divariasikan menjadi 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, 90%, 95%, dan 100% terhadap ketebalan tanah (H). c. Metode Pemilihan Beban Metode pengambilan beban dilakukan secara lansung, besarnya beban (q) yang diambil adalah 100 kn. Untuk kebutuhan analisis, dihitung resultant gaya yang berasal dari beban q (beban merata) sehingga menjadi beban terpusat (P). Resultant gaya (P) dihitung dengan mengalikan besarnya beban q dengan luasan grup tiang (luas yang diperoleh dari jarak sisi kali sisi terluar grup tiang). 2. Langkah Analisis Perhitungan Penurunan konsolidasi dianalisis dengan menggunakan Metode Multi-layer. Sedangkan penurunan konsolidasi kelompok tiang dianalisis menggunakan Metode Distribusi Tegangan 2:1. Beban akan disalurkan ke tanah mulai dari permukaan tanah sampai pada 2/3 L dari puncak tiang dengan penyebaran beban sepanjang garis 4 vertikal : 1 horizontal. Kemudian mulai dari 2/3 L dari puncak tiang dilanjutkan penyebaran beban sepanjang garis 2 vertikal : 1 horizontal. Penelitian dianalisis dengan memvariasikan ketebalan tanah, panjang tiang, dan dimensi grup tiang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Besarnya Nilai Penurunan Konsolidasi dengan Jumlah Lapisan Tanah Dari grafik pada Gambar 3 dapat dijelaskan, antara lain sebagai berikut: 1. Nilai penurunan konsolidasi semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah lapisan. 2. Dapat terlihat dari grafik bahwa semakin bertambahnya jumlah lapisan diiringi dengan bertambahnya besar penurunan konsolidasi dapat diperoleh kurva yang semakin mendekati garis lurus (horizontal). 3. Semakin bertambahnya jumlah lapisan akan diperoleh selisih penurunan yang semakin kecil, hal ini kelihatan pada grafik yang menunjukkan jarak titik-titik penurunan konsolidasi yang semakin mendekat. 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0 5 10 15 20 Jumlah lapisan Gambar 3. Hubungan Besarnya Penurunan Konsolidasi dengan Jumlah Lapisan Tanah 5

Hubungan Selisih Penurunan Konsolidasi dengan Jumlah Lapisan Tanah Hubungan selisih penurunan konsolidasi dengan jumlah lapisan tanah dapat dilihat pada Gambar 4. Dari grafik pada Gambar 4 dapat dijelaskan, antara lain sebagai berikut: 1. Nilai selisih penurunan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah lapisan. 2. Dapat terlihat dari grafik bahwa semakin bertambahnya jumlah lapisan diiringi dengan semakin mengecilnya selisih penurunan dapat diperoleh kurva yang semakin mendekati garis lurus pula (horizontal). Selisih penurunan konsolidasi (m) S n -S n-1 0,03 0,025 0,02 0,015 0,01 0,005 0 3 6 9 12 15 18 Jumlah lapisan Gambar 4. Hubungan Selisih Consolidation Settlement dengan Jumlah Lapisan Tanah Hubungan Besarnya Nilai Penurunan Konsolidasi dengan Persentase Panjang Tiang terhadap Ketebalan Tanah Hubungan besarnya penurunan konsolidasi dengan persentase panjang tiang terhadap ketebalan tanah, diambil dari salah satu group pile, ketebalan tanah, dan persentase panjang tiang, karena semua grup tiang mempunyai perilaku yang sama. Dalam hal ini, diambil satu contoh yaitu grup tiang 2 x 2 dengan tebal tanah 10 meter. Grafik hubungan besarnya penurunan konsolidasi dengan persentase panjang tiang ini dapat dilihat pada Gambar 5. Dari grafik pada Gambar 5 dapat dijelaskan, antara lain sebagai berikut: 1. Nilai penurunan konsolidasi semakin berkurang seiring dengan bertambahnya panjang tiang. 2. Semakin bertambahnya panjang tiang akan diperoleh selisih penurunan yang semakin kecil, hal ini kelihatan pada grafik yang menunjukkan jarak titik-titik penurunan konsolidasi yang semakin mendekat. 6

Penurunan Konsolidasi (m) 0,180 0,160 0,140 0,120 0,100 0,080 0,060 0,040 0,020 0,000 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% % Panjang tiang terhadap ketebalan tanah Gambar 5 Hubungan Penurunan Konsolidasi dengan Persentase Panjang Tiang terhadap Ketebalan Tanah KESIMPULAN Kesimpulan yang diambil dari penelitian pengaruh kedalaman dan dimensi grup tiang terhadap pengurangan penurunan konsolidasi pada tanah lunak yang tebal antara lain sebagai berikut. 1. Nilai penurunan konsolidasi akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah lapisan. Penelitian dengan menggunakan Metode Multi-layer. 2. Dengan menggunakan Metode Distribusi Tegangan 2:1, maka dengan semakin bertambahnya panjang tiang dan semakin bertambahnya jumlah lapisan akan mengakibatkan selisih penurunan konsolidasi yang semakin kecil. 3. Metode Distribusi Tegangan 2:1 efektif digunakan untuk tanah lunak yang tebal. DAFTAR PUSTAKA Boussinesq, J. 1872. Theorie des ondes et des remous qui se propagent le long d um canal rectangulaire horizontal, en communiquant au liquide contenu dans ce canal des vitesses sensiblement paralleles de la surface au fond, J. Math. Pure Appliques, Ser.2, Vol.17, 55-108. Budi, G. S., Susanto, H., & Condro, S. R. 2003. Jurnal Evaluasi Penurunan Tanah Liat dengan Metode Sub-layer. Dimensi Teknik Sipil Vol. 5 No. 1, 14-19. Craig, R. F. 1987. Mekanika Tanah. Edisi ke Empat. Jakarta: Erlangga. Hardiyatmo, H. C. 2002. Teknik Pondasi 1. Edisi kedua. Yogyakarta: Beta Offset. Hardiyatmo, H. C. 2007. Mekanika Tanah 2. Edisi keempat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hardiyatmo, H. C. 2010. Analisis dan Perancangan Fondasi bagian II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Terzaghi, K. & Peck, R. B. 1967. Soil Mechanics in Engineering Practice, 2 nd. Ed. John Wiley and Sons, New York. 7