Analisa Stabilitas Homogenisasi Salad Dressing Dari Minyak Jagung dan Air Jeruk Nipis dengan Penambahan Kuning Telur sebagai Emulsifier

dokumen-dokumen yang mirip
UJI STABILITAS PROSES HOMOGENISASI SALAD DRESSING DARI MINYAK JAGUNG DAN AIR JERUK NIPIS

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PEMBUATAN ES KRIM COKLAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PEMBUATAN HERBATIC (HERBAL NABATIC ICE CREAM) EKSTRAK JAHE MENGGUNAKAN SISTEM MIXING DAN KONTROL RPM

HALAMAN PENGESAHAN. : Wiendi Antania F NIM : Cengkeh Kering Menggunakan Proses. Distilasi Vakum

PENGARUH EMULSIFIER TERHADAP STABILITAS EMULSI SALAD DRESSING DARI MINYAK KEDELAI DAN AIR JERUK LEMON

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Cucurbita) MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER DENGAN VARIABEL WAKTU DAN SUHU

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PERBANDINGAN RATIO MINYAK JAGUNG DAN JERUK LEMON TERHADAP STABILITAS DAN RASA PADA SALAD DRESSING

PENGGUNAAN ALAT ICE CREAM MAKER UNTUK PEMBUATAN ES KRIM ASAM JAWA (Tamarindus indica L) DENGAN PERUBAHAN VARIABEL WAKTU

UJI KERJA REAKTOR ENZIMATIS DALAM PEMBUATAN DEKSTRIN PATI JAGUNG MENGGUNAKAN ENZIM α-amilase

PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL

LAPORAN TUGAS AKHIR GALUH CHYNINTYA R.P. NIM

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM SEHAT DARI BROKOLI DENGAN VARIABEL WAKTU HOMOGENISASI

UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM

PEMBUATAN KERIPIK UMBI TALAS (Colocasia giganteum) DENGAN VARIABEL LAMA WAKTU PENGGORENGAN MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

TUGAS AKHIR PRODUKSI MINYAK KUNYIT dari BAHAN BAKU RIMPANG KUNYIT MENGGUNAKAN DESTILASI VAKUM

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

Efisiensi Pemurnian Minyak Nilam Menggunakan Distilasi Vacum Gelombang Mikro

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

PEMBUATAN ES KRIM SEMANGKA MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

Pengaruh Suhu dan ph Pada Pembuatan Yoghurt Jahe Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor

PROSES PEMISAHAN SARI BUAH. MARKISA KUNING(Passifloraflavicarva)DENGAN PENERAPAN METODESENTRIFUGASI

PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. Effect Of Preheating Temperature and Pressure on Nyamplung (Collaphyllum Inophyllum) seed s oil using press hidraulic

INTISARI. iii. Kata kunci : Panas, Perpindahan Panas, Heat Exchanger

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG

PENGGUNAAN GAYA CENTRIFUGASI TERHADAP PENGUJIAN KANDUNGAN LEMAK PADA SUSU PEMERAHAN SAPI DENGAN SUSU RENDAH LEMAK PASTEURISASI

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada. Program Studi Diploma III Teknik Kimia

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

PENGGUNAAN SPEKTROFOTOMETER GUNA MENENTUKAN KADAR β-karoten PADA DAUN SINGKONG

: INDYA EKA YULIASARI

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PROSES PEMBUATAN PULP DARI AMPAS TEBU MENGGUNAKAN PROSES ACETOSOLV

PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )

TUGAS AKHIR. ANALISA KADAR Fe DENGAN METODE PERMANGANOMETRI MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION (ION EXCHANGER) DALAM AIR SUNGAI BANJARSARI

LAPORAN TUGAS AKHIR EKSTRAKSI MINYAK BIJI KETAPANG (Terminalia catappa) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK GORENG

PENGARUH KONSENTRASI ENZIM α- AMILASE DAN WAKTU PADA PEMBUATAN DEKSTRIN PATI JAGUNG DALAM UJI KERJA REAKTOR ENZIMATIS

LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING PELEPAH PISANG DENGAN PROSES SODA

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI

TUGAS AKHIR SRI NUR AENY L0C009090

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI MENGGUNAKAN PRESS BERULIR DENGAN OPTIMALISASI SUHU

PEMBUATA SIRUP GLUKOSA BERBAHAN BAKU JAGUNG (Zea Mays) MENGGUNAKAN ALAT REAKTOR ENZIMATIS

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang hampir 60% penduduknya

TUGAS AKHIR ANALISA PERBEDAAN KANDUNGAN KLOROFIL PADA DAUN MANGGA ARUMANIS, MANGGA MANALAGI, DAN MANGGA GOLEK(

PRODUKSI BIODIESEL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK CURAH DENGAN METODE DISTILASI REAKTIF BERDASARKAN RATIO UMPAN

TUGAS AKHIR DESAIN DAN FABRIKASI ALAT ION EXCHANGER BERBASIS KARBON AKTIF UNTUK PENGOLAHAN AIR SANITASI DIII TEKNIK KIMIA

OPTIMASI SEPARASI PADA PEMISAHAN GLISEROL HASIL PROSES HIDROLISA MINYAK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI

PEMANFAATAN JERAMI PADI DARI KABUPATEN BOYOLALI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA

KARYA ILMIAH TERTULIS

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI KETAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN UJI AKTIFITAS

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

EFISIENSI PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS TERHADAP PENAMBAHAN EFFECTIVITAS MICROORGANISME

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.)

PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK CURAH DENGAN METODE DISTILASI REAKTIF UNTUK PRODUKSI BIODIESEL BERDASARKAN RASIO UMPAN

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. minyak yang disebut minyak sawit. Minyak sawit terdiri dari dua jenis minyak

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE TERHADAP KOEFISEN OVERALL HEAT TRANSFER

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Konsumsi tempe rata-rata per orang per

PENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan teknologi pangan saat ini cukup pesat, termasuk penemuanpenemuan

PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA DARI UBI JALAR (Ipomoea Batatas L) DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR ENZIMATIS

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

PENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL LARUTAN CaCO 3 1% TERHADAP JUMLAH ENDAPAN PADA ALAT FILTER PRESS

LAPORAN TUGAS AKHIR. Effect of Preheating Temperature and Screw Speed on Jatropha (Jatropha curcas linn) Seed Oil Yield using Screw Press Method

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO

STUDI PEMBUATAN GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU. MENGGUNAKAN Xanthomonas campestris (KAJIAN KONSENTRASI KULTUR DAN PENAMBAHAN GULA) SKRIPSI

ANALISA ANTOSIANIN PADA BUAH STROBERI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SINAR TAMPAK

Transkripsi:

LAPORAN TUGAS AKHIR Analisa Stabilitas Homogenisasi Salad Dressing Dari Minyak Jagung dan Air Jeruk Nipis dengan Penambahan Kuning Telur sebagai Emulsifier (Stability Analysis of Corn Oil Lime Extract Salad Dressings with Eggyolk as Emulsifier) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun oleh : SURYA MAY PRIYADI L0C 009 002 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

RINGKASAN Salad diartikan hidangan yang merupakan campuran dari sayuran hijau segar, buah, daging, unggas dan ikan yang dihidangkan bersama dressing sebagai pembangkit selera makan. Berbagai macam nama salad yang dikenal seperti tomats salad, orange salad dan mixed salad, diambil dari dressing yang dipergunakan. Dalam salad dressing, minyak memegang peranan penting. Ada dua fungsi utama minyak, yakni sebagai peningkat mutu sensori -terutama flavor dan mouthfeel, dan sebagai sumber lemak yang berkontribusi terhadap energi. Ada beberapa jenis salad dressing yang sering digunakan, yakni mayonnaise type dressing, salad dressing, dan french dressing. Mayonnaise type dressing adalah emulsi minyak dalam air dengan beberapa ingridien untuk menstabilkan emulsi tersebut. Salad dressing berbeda dengan mayonaise type dressing, karena menggunakan salad oil yang lebih sedikit yakni 30-40%. Minyak jagung merupakan trigliserida yang disusun oleh gliserol dan asamasam lemak. Persentase trigliserida sekitar 98,6 persen, sedangkan sisanya merupakan bahan non minyak, seperti abu, zat warna atau lilin. Minyak jagung relatif stabil karena kandungan asam linolenatnya sangat kecil (0,4%) dan mengandung antioksidan alami yang tinggi. Mutu minyak jagung cukup tinggi karena distribusi asam lemaknya yang berimbang, terutama oleat dan linoleat. Minyak jagung diperoleh dari biji tanaman jagung atau Zea mays L, yaitu pada bagian inti biji jagung (kernel) atau benih jagung (corn germ). Analisa stabilitas homogenisasi Salad dressing dari minyak jagung dan air jeruk nipis dengan penambahan emulsifier didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar kecepatan putaran homogenizer maka semakin kecil nilai densitas dan viskositasnya, semakin baik homogenitas yang dihasilkan dengan stabilitas yang lebih baik serta waktu pemisahan yang lebih lama. Kuning telur sebagai emulsifier dapat menghasilkan densitas dan viskositas yang lebih besar setelah dicampur dengan minyak jagung dan air jeruk nipis.

KATA PENGANTAR Pujian bagi-mu Ya Allah tiada pernah berhenti seperti layaknya pemberian-mu yang tidak terhitung jumlah dan banyaknya sehingga salah satu nikmat yang penyusun rasakan adalah dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang. Shalawat serta Salam semoga selalu tersampaikan kepada Khatamul Anbiya baginda Rasulullah Muhammad Shollalohu Alaihi Wassalam atas segala perjuangan penuh taqwa yang senantiasa membantu memberikan petunjuk dan syafaat kepada seluruh umat, para sahabat, keluarga yang suci, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah penyusun mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ir. H. Zainal Abidin, MS, selaku Ketua Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Ir. Edy Supriyo, MT selaku Ketua Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 3. Dra. FS. Nugraheni, M.Kes, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 4. Dr. Eng. Vita Paramita, ST. MM. M.Eng, selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar dalam membimbing hingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.

5. Ir. Hj. Wahyuningsih, Msi, selaku dosen wali yang begitu banyaknya memberikan dorongan semangat, dukungan moril, dan doa kepada kami. 6. Seluruh Dosen Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 7. Papah, Mamah, Adam dan Zahra serta seluruh keluarga tercinta atas segala doa dan dorongan motivasi selama ini agar mengharamkan putus asa sehingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. 8. Teman-teman mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, terutama angkatan 2009 yang begitu luar biasanya membantu. 9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini. Penyusun menyadari adanya keterbatasan dalam penyusunan laporan ini. Besar harapan penyusun akan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan laporan ini. Semarang, Agustus 2012 Penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... ix xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Salad... 4 2.2 Klasifikasi Salad... 5 2.3 Fungsi Salad... 5 2.4 Komposisi Salad... 6 2.5 Salad Dressing... 7 2.6 Homogenisasi... 8 2.7 Emulsi... 8 2.8 Minyak Jagung... 9 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

3.1 Tujuan... 11 3.2 Manfaat... 11 BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Spesifikasi Perancangan Alat... 12 4.2 Gambar Alat... 13 4.3 Cara Kerja Alat... 13 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat... 14 5.1.1 Perlakuan Pendahuluan... 14 5.1.2 Cara Kerja... 14 5.2 Bahan Yang digunakan... 16 5.3 Variabel Percobaan... 16 5.3.1 Variabel Tetap... 16 5.3.2 Variabel Berubah... 16 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan... 17 6.2 Pembahasan...31 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 35 7.2 Saran... 35 DAFTAR PUSTAKA... 36 LAMPIRAN... 37

DAFTAR TABEL Tabel 1. Komposisi Kimia Jagung Berdasarkan Bobot Kering... 10 Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Jagung... 10 Tabel 3. Hasil Pengamatan Densitas dan Viskositas... 17 Tabel 4. Hasil Uji Organoleptik Pembuatan Salad Dressing... 18

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Salad... 4 Gambar 2. Rangkaian Alat Homogenizer... 13 Gambar 3. Diagram Alir Proses Analisa Salad Dressing... 15 Gambar 4. Sampel 1 pada jam ke-1... 19 Gambar 5. Sampel 1 pada jam ke-2... 19 Gambar 6. Sampel 1 pada jam ke-3... 20 Gambar 7. Sampel 2 pada jam ke-1... 20 Gambar 8. Sampel 2 pada jam ke-2... 21 Gambar 9. Sampel 2 pada jam ke-3... 21 Gambar 10. Sampel 3 pada jam ke-1... 22 Gambar 11. Sampel 3 pada jam ke-2... 22 Gambar 12. Sampel 3 pada jam ke-3... 22 Gambar 13. Sampel 4 pada jam ke-1... 23 Gambar 14. Sampel 4 pada jam ke-2... 23 Gambar 15. Sampel 4 pada jam ke-3... 24 Gambar 16. Sampel 5 pada jam ke-1... 24 Gambar 17. Sampel 5 pada jam ke-2... 25 Gambar 18. Sampel 5 pada jam ke-3... 25 Gambar 19. Sampel 6 pada jam ke-1... 26 Gambar 20. Sampel 6 pada jam ke-2... 26 Gambar 21. Sampel 6 pada jam ke-3... 26 Gambar 22. Sampel 7 pada jam ke-1... 27

Gambar 23. Sampel 7 pada jam ke-2... 27 Gambar 24. Sampel 7 pada jam ke-3... 27 Gambar 25. Sampel 8 pada jam ke-1... 28 Gambar 26. Sampel 8 pada jam ke-2... 28 Gambar 27. Sampel 8 pada jam ke-3... 29 Gambar 28. Sampel 9 pada jam ke-1... 29 Gambar 29. Sampel 9 pada jam ke-2... 29 Gambar 30. Sampel 9 pada jam ke-3... 30 Gambar 31. Rangkaian Alat Homogenizer... 39 Gambar 32. Alat dan Bahan Praktikum... 39 Gambar 33. Proses Homogenisasi... 40

DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Hubungan Antara Kecepatan Putar Homogenizer VS Densitas... 30 Grafik 2. Hubungan Antara Kecepatan Putar Homogenizer VS Viskositas... 31

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan analisa Densitas dan Voskositas... 37 Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Praktikum... 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belakangan ini perkembangan ilmu dan teknologi pangan kian pesat. Berbagai produk pangan olahan mampu dihasilkan guna memenuhi permintaan konsumen yang makin beragam. Di sejumlah pasar baik tradisional maupun di mal tak sulit menemukan es krim, saus, roti yang teksturnya lembut, mayonnaise, salad dressing, margarin, mentega, makanan formula bayi dan berbagai produk olahan susu lainnya. Pengembangan produk pangan baru berbasis emulsi tidak terlepas karena peran ganda emulsifier. Fenomena campuran air dan minyak yang cenderung berpisah dapat menyatu karena keajaiban emulsifier. Senyawa penyambung yang memiliki dua kutub berbeda, kutub polar dan non polar, berinteraksi secara spesifik dengan dua cairan yang tidak saling melarut. Di bawah kondisi normal, salah satu cairan terdispersi ke dalam cairan yang lain sebagai globula yang diameternya bervariasi antara 0,1 dan 100 µm. Globula kecil yang tersebar disebut sebagai fase diskontinyu. Sedangkan cairan tempat fase diskontinyu tersebut terdispersi disebut sebagai fase kontinyu. Bila campuran minyak dan air dikocok memberikan energi mekanik butiran-butiran minyak terdispersi ke dalam air dan emulsi terbentuk. Namun, sistem emulsi ini tidak stabil dan tak lama kemudian butiran minyak bergabung kembali.

Agar butiran minyak atau air terdispersi secara baik dalam waktu lama dibutuhkan kehadiran zat pengemulsi yang tepat (Anonim, 2012). 1.2 PERUMUSAN MASALAH Jagung merupakan sumber karbohidrat, protein nabati dan minyak nabati yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Di Indonesia, jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras. Jagung banyak ditanam dan dikonsumsi terutama di daerah marjinal. Kandungan gizi utama jagung adalah pati (72-73%), dengan nisbah amilosa dan amilopektin 25-30% : 70-75%. Protein jagung (8-11%) terdiri atas lima fraksi, yaitu: albumin, globulin, prolamin, glutelin, dan nitrogen nonprotein. Asam lemak pada jagung meliputi asam lemak jenuh (palmitat dan stearat) serta asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat (omega 9) dan linoleat (omega-6). Linoleat dan linolenat merupakan asam lemak esensial. Vitamin A atau karotenoid dan vitamin E terdapat dalam komoditas ini, terutama pada jagung kuning. Selain fungsinya sebagai zat gizi mikro, vitamin tersebut berperan sebagai antioksidan alami yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan menghambat kerusakan degeneratif sel (Rachmatikawati, 2010). Ada 2 jenis jagung yang baik di Indonesia yaitu jagung jenis hibrida dan bersari bebas. Salah satu jagung bersari bebas yang dilepas pada tahun 1956 adalah metro (Adnan, 2010) Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa rasanya dengan lemon.jeruk nipis, yang sering dinamakan

secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Jeruk nipis dipasarkan dalam bentuk buah segar. Buah dipetik pada saatnya sudah berumur cukup tua, saat warna kulitnya masih hijau, dan dalam proses pemasakan penuh (Sarwono, 2010) Proses pembuatan saus salad dari minyak jagung dan air perasan jeruk nipis menggunakan proses homogenisasi sebagai proses pencampuran massa. Sebagai perbandingan kualitas saus salad, beberapa variabel percobaan ditambahkan emulsifier berupa kuning telur sebagai penstabil homogenitas antara bahan utama. Dari sinilah didapatkan suatu permasalahan yang kami rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja homogenizer pada pembuatan saus salad dari minyak jagung dan air jeruk nipis? 2. Bagaimana pengaruh variabel terhadap hasil pembuatan saus salad yang didapat? 3. Bagaimana pngaruh penambahan emulsifier terhadapa tingkat stabilitas homogenisasi saus salad? Email : mp-surya@rocketmail.com