PENGARUH PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA TERHADAP PEREKONOMIAN KAWASAN HINTERLAND

dokumen-dokumen yang mirip
Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

BAB 4 ANALISIS PENENTUAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN KUNINGAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

V. ANALISIS SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN KARIMUN

Okto Dasa Matra Suharjo NRP Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

Lampiran 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Karo

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN DAYA SAING SEKTOR- SEKTOR PEREKONOMIAN KABUPATEN TASIKMALAYA PADA ERA OTONOMI DAERAH TAHUN

Lampiran 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (Jutaan Rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. berarti pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut perlu di kaji ulang.

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

DAMPAK RESTRUKTURISASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN JAWA BARAT (ANALISIS INPUT-OUTPUT)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Arsyad (1999), inti permasalahan yang biasanya terjadi dalam

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PONTIANAK DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT, SHIFT SHARE DAN GRAVITASI

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan peningkatan kesejahteraan. Pada pembangunan ekonomi di daerah, tujuan

9.1. Analisis LQ Sektor Jembrana Terhadap Sektor Propinsi Bali

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kondisi geografi wilayah yang bermacam-macam. sehingga struktur ekonomi tiap wilayah sangat beragam.

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha ini

Produk Domestik Regional Bruto

Keterkaitan Sektor Ekonomi di Provinsi Jawa Timur

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data time series,

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rumus. 9. Jasa-Jasa 0,47 0,50 0,52 0,54 0,56 0,52 Non Basis. = Nilai produksi subsektor i pada provinsi. = Total PDRB Provinsi

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

Kawasan Cepat Tumbuh

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IVAN AGUSTA FARIZKHA ( ) TUGAS AKHIR PW PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH MELALUI KETERKAITAN SEKTORAL DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS KEUNGGULAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI MALUKU UTARA PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang giat dalam. merupakan rangkaian usaha untuk pembangunan yang merata dalam rangka

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG TAHUN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bantul periode , maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

MODEL PENGEMBANGAN WILAYAH UNTUK PEMBANGUNAN PELABUHAN (Studi Kasus:Pantai Selatan Jawa Timur)

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

ANALISIS PENGEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN SIAK

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup. per kapita. Tujuan pembangunan ekonomi selain untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pusat dan daerah membawa implikasi mendasar terhadap. yang antara lain di bidang ekonomi yang meliputi implikasi terhadap

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan ekonomi suatu negara akan mengalami kemajuan jika diiringi dengan

RINGKASAN ANALISIS RINGKASAN HASIL ANALISIS SHIFT SHARE ANALISIS LQ PS DS PB

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

*) Bekerja di BPS Provinsi Kalimantan Tngah

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

JEFRI TIPKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah Jl. R. A. Kartini No. 15 Kelurahan Namaelo, Masohi

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

Economics Development Analysis Journal

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Wilayah yang akan dibandingkan dalam penelitian ini

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Master Plan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

Prosiding SNaPP 2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

V. PEMBAHASAN Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penanaman Modal Asing di Kota. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat merasakan kesejahteraan dengan cara mengelola potensi-potensi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, seperti yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:

Transkripsi:

PENGARUH PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA TERHADAP PEREKONOMIAN KAWASAN HINTERLAND MEI MAYASARI 3607100022 Dosen Pembimbing: Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistiyarso

Outline.. 1 2 3 4 5 PENDAHULUAN KAJIAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL & PEMBAHASAN KESIMPULAN

Pengembangan Infrastruktur Wilayah PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Tanjung Tembaga Penyangga Tanjung Perak Dapat berfungsi sebagai Pengumpan Kawasan Hinterland Peran: Sebagai infrastrukutur untuk memicu pertumbuhan perekonomian wilayah hinterland Kondisi kegiatan bongkar muat di Tanjung Tembaga sering mengalami penurunan Adanya indikasi belum optimalnya Tanjung Tembaga Terhadap Kawasan Hinterlandya Pengaruh Tanjung Tembaga Terhadap Perekonomian Kawasan Hinterland Pengaruh Tanjung Tembaga Terhadap Perekonomian Kawasan Hinterland

PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di latar belakang, maka permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu adanya indikasi belum optimalnya fungsi Tanjung Tembaga terhadap kawasan hinterland, maka dirumuskan pertanyaan penelitian : Seberapa besar pengaruh Tanjung Tembaga terhadap perkembangan ekonomi kawasan hinterlandnya?

PENDAHULUAN TUJUAN 1. SASARAN 1. MENGANALISA SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN YANG ADA DI KAWASAN HINTERLAND PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA. 2. MENENTUKAN SUBSEKTOR PADA MASING-MASING SEKTOR UNGGULAN YANG MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA 3. MERUMUSKAN MODEL PENGARUH PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA TERHADAP PEREKONOMIAN KAWASAN HINTERLAND

Ruang lingkup wilayah PENDAHULUAN

PENDAHULUAN RUANG LINGKUP Ruang lingkup pembahasan Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah analisa sektor-sektor unggulan yang ada di kawasan hinterland Tanjung Tembaga. Selain itu, penelitian ini juga akan membahas mengenai pengaruh infrastruktur, yaitu pelabuhan terhadap perekonomian di kawasan hinterlandnya. Pembahasan pengaruh pelabuhan disini dalam konteks kegiatan yang berlangsung di pelabuhan. Sedangkan perekonomian pada kawasan hinterland dilihat dari nilai tambah subsektor dari sektor-sektor unggulan pada masing-masing kabupaten/kota yang termasuk kawasan hinterland pelabuhan. Ruang lingkup substansi teori-teori yang terkait dengan pengembangan wilayah, ekonomi wilayah, dan infrastruktur wilayah.

KAJIAN PUSTAKA Sintesa Indikator Penelitian Inventarisasi Indikator Penelitian dan Variabel Penelitian Sumber Tambunan dalam Rahmawati, 2008 Fatmasari, 2007 Pristiwati, 2009 Tarigan dalam Fatmasari, 2007 Ghalib, 2005 Gultom, 2006 Sudjasta, 2007 Grossman, 2008 Chung, 1993 Indikator Penelitian Kinerja sektor perekonomian Kinerja operasional pelabuhan No Indikator Penelitian Variabel Penelitian 1 Kinerja Sektor Perekonomian Kinerja sektor pertanian Kinerja sektor industri pengolahan Kinerja sektor bangunan Kinerja sektor angkutan dan komunikasi Kinerja sektor pertambangan dan penggalian Kinerja sektor listrik, gas, dan air bersih Kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restauran Kinerja sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan Kinerja sektor jasa 2 Kinerja operasional pelabuhan Kegiatan bongkar Kegiatan muat

KAJIAN PUSTAKA Pengembangan Wilayah Pendekatan Pengembangan Wilayah Pendekatan Regional Pendekatan Sektoral Aspek keruangan dan ekonomi secara makro Aspek ekonomi secara mikro Ekonomi Wilayah Infrastruktur Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Indikator Pertumbuhan Ekonomi Sektor-Sektor Perekonomian Pengembangan Sektor Infrastruktur Administrasi Infrastruktur Sosial Infrastruktur Ekonomi Perkembangan Infrastruktur Pelayanan Infrastruktur Gambar Kerangka Teori Penelitian Sumber: Penulis, 20011 Kinerja Sektor Perekonomian Indikator Penelitian Kinerja Operasional Penentuan Sektor Unggulan di Kawasan Hinterland Pengaruh Terhadap Pereknomian (nilai tambah sektor unggulan) di Kawasan Hinterland Keterkaitan Tanjung Tembaga Terhadap Perekonomian (nilai tambah sektor unggulan) Kawasan Hinterland

METODE PENELITIAN Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan rasionalistik Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan model penelitian case study (studi kasus)

ORGANISASI VARIABEL METODE PENELITIAN No SASARAN VARIABEL SUB VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL 1 Analisa Sektor Unggulan pada Masing/Masing Kab/Kota yang Termasuk Kawasan Hinterland 2 Analisa Pengaruh Tanjung Tembaga Terhadap Perekonomian Kawasan Hinterland Kinerja Sektor Pertanian PDRB sektor pertanian Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan sektor pertanian di suatu wilayah. Kinerja Sektor Pertambangan PDRB sektor pertambangan dan Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dan Penggalian penggalian dihasilkan sektor pertambangan dan penggalian di suatu wilayah. Kinerja Sektor Industri PDRB sektor industri pengolahan Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang Pengolahan dihasilkan sektor industri pengolahan di suatu wilayah. Kinerja Sektor Listrik dan Air Bersih PDRB sektor listrik dan air bersih Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan sektor listrik dan air bersih di suatu wilayah. Kinerja Sektor Bangunan PDRB sektor bangunan Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan sektor bangunan di suatu wilayah. Kinerja Sektor Perdagangan, PDRB sektor perdagangan, hotel, Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang hotel, restauran restauran Dihasilkan sektor perdagangan, hotel, restauran di suatu wilayah. Kinerja Sektor Angkutan dan PDRB sektor angkutan dan Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang Komunikasi komunikasi dihasilkan sektor angkutan dan komunikasi di suatu wilayah. Kinerja Sektor Keuangan, PDRB sektor keuangan, persewaan, Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang persewaan, dan jasa dan jasa dihasilkan sektor keuangan, persewaan, dan jasa di suatu wilayah. Kinerja Sektor Jasa PDRB sektor jasa Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan sektor jasa di suatu wilayah. Variabel Terikat Kinerja Subsektor PDRB Subsektor Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan setiap tahunnya oleh subsektor Variabel Bebas Kegiatan bongkar Volume bongkar Banyaknya barang dari luar kawasan hinterland yang masuk melalui pelabuhan setiap tahunnya Kegiatan muat Volume muat Banyaknya barang dari luar kawasan hinterland yang masuk melalui pelabuhan setiap tahunnya

METODE PENELITIAN ANALISA LQ: LQ = V ik /V k V ip /V p Variabel yg digunakan: kinerja sektor-sektor perekonomian masing-masing kab/kota hinterland pelabuhan Asumsi yang digunakan: 1. LQ > 1, maka termasuk sektor basis 2. LQ < 1, maka termasuk sektor nonbasis ANALISA SHIFT SHARE: PPW = ri (ri /ri - nt /nt) PPW>0 = region j memiliki daya saing yang baik di sektor i apabila dibandingkan dengan wilayah yang lain atau region j memiliki comparative advantage untuk sektor i dibandingkan dengan wilayah yang lain PPW<0 = sektor i pada region j tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lain