terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

dokumen-dokumen yang mirip
terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.

BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH. Indikator Kinerja Daerah merupakan alat ukur spesifik yang secara

dari target 28,3%. dari target 25,37%. dari target 22,37%. dari target 19,37%.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan dalam pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 46

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

I. PENDAHULUAN. Prevalensi gizi buruk pada batita di Indonesia menurut berat badan/umur

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Novi Hidayat Pusponegoro. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Child Poverty and Social Protection Conference September 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. meninggal. Selain itu, setiap jam seorang perempuan meninggal karena

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai Deklarasi World Food Summit 1996

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

BAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian


BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB II DESKRIPSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL. 1. Sejarah Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

BAB I PENDAHULUAN. sakit). Bila kurangnya pengetahuan tentang zat gizi pemberian terhadap anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan gizi yang sering terjadi di seluruh negara di dunia adalah

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Transkripsi:

1. 2. 3. SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat 94,26 81,30 26,98 94,28 81,35 27,42 94,60 80,15 32,75 95,35 82,86 35,64 95,40 83,63 35,80 95,42 83,64 38,99 Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2013 Selama enam tahun terakhir APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD/Sederajat dan yang terendah di tingkat SMA/Sederajat. Hal ini menunjukkan partisipasi penduduk untuk menempuh pendidikan paling tinggi terdapat di tingkat SD/Sederajat. Angka APM tingkat SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat yang lebih rendah menggambarkan tingkat partisipasi sekolah tingkat tersebut masih kurang, salah satu penyebabnya adalah adanya anak usia sekolah yang memilih untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di luar Temanggung. b. Urusan Kesehatan 1) Angka Kematian Bayi Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai bayi belum berusia satu tahun. Angka kematian bayi dihitung dengan jumlah kematian bayi usia di bawah satu tahun dalam kurun waktu satu tahun per 1.000 kelahiran hidup. Tabel 2.49. Angka Kematian Bayi Kabupaten Temanggung 2008-2103 NO 2013* 1. 2. 3. Jumlah kematian bayi (jiwa) Jumlah kelahiran hidup (jiwa) Angka kematian bayi 119 12.034 9,98 141 12.188 11,57 193 12.344 15,55 209 11.924 17,53 149 12.371 12,21 117 9.438 12,39 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Temanggung, *Data pada posisi Bulan Oktober 2013 Angka kematian bayi pada tahun 2008-2012 RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 65

masih fluktuatif sebagaimana tersebut pada tabel 2.49. Hal ini menunjukkan bahwa program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal senantiasa harus tetap dikedepankan, misalnya program pelayanan kesehatan ibu hamil, program imunisasi, pencegahan penyakit menular pada anak-anak, program ASI Eksklusif, program tentang gizi serta pemberian makanan sehat untuk ibu hamil dan bayi. 2) Angka Harapan Hidup Pada tahun 2012 angka harapan hidup (AHH) di Kabupaten Temanggung telah mencapai 72,77 tahun. AHH yaitu rata-rata jumlah tahun hidup yang dijalani seseorang sejak lahir hingga akhir hayat. Bila dibandingkan dengan AHH tahun 2011 yang angkanya 72,66 tahun maka terjadi peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, karena lama hidup seseorang tidak terlepas dari tingkat kesehatan yang bersangkutan. Kesehatan masyarakat antara lain dipengaruhi oleh asupan gizi yang baik, tingkat kepedulian dan perawatan terhadap kesehatan sehingga angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembangunan. Tabel 2.50. Angka Harapan Hidup Kabupaten Temanggung 2008-2012 RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 66

1. Angka Harapan Hidup 72,43 72,43 72,54 72,66 72,77 Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2012 3) Persentase Balita Gizi Buruk Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak dilihat dari berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Gizi buruk pada balita dapat dilihat melalui kegiatan pemantauan status gizi (PSG). Setiap tahun dilakukan kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan mengambil sejumlah sampel balita di tiap-tiap wilayah Puskesmas untuk mengetahui proporsi status gizi balita di Kabupaten Temanggung mulai dari gizi lebih sampai gizi buruk sebagai salah satu upaya untuk memantau tumbuh kembang balita. Hasil kegiatan PSG yang ditampilkan dari tahun 2008 sampai tahun 2013 terlihat proporsi status gizi buruk berdasarkan BB/U tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 0.9% dari dari 2012 yang sebesar 1,34%. Penurunan tersebut cukup bermakna sehingga mencapai target yang ditetapkan yaitu nasional yaitu< 5%. Penurunan tersebut juga menunjukkan semakin baiknya program penanggulangan gizi buruk di Kabupaten Temanggung. Persentase gizi buruk balita dapat dilihat pada tabel 2.51. RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 67

Tabel 2.51. Kondisi Status Gizi Balita Kabupaten Temanggung 2008-2013 2013 1. 2. 3. 4. Persentase balita gizi buruk Persentase balita gizi kurang Persentase balita gizi baik Persentase balita gizi lebih 2,18 14,56 81,73 1,53 1,36 13,89 83,20 1,55 1,75 6,12 83,61 8,52 0,68 14,16 83,59 1,12 1,34 11,20 1,53 85,93 0,90 13,50 83,80 1,90 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung 2013. Selama enam tahun terakhir persentase balita gizi buruk terendah pada tahun 2011 dan tertinggi pada tahun 2008. Persentase balita gizi buruk di Kabupaten Temanggung selama lima tahun terakhir selalu di bawah 10%, termasuk kategori rendah menurut WHO dan masih berada di bawah target nasional <5 %. Status gizi balita bersifat labil, karena sangat dipengaruhi pola asupan makanan bergizi dan penyakit penyerta, misalnya diare, cacingan, demam berdarah, thypus dan lain-lain. Masih diperlukan adanya upaya peningkatan status gizi bayi dan balita melalui programprogram yang terkait dengan kesehatan bayi dan balita. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang terserap dalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan seorang balita mudah terserang penyakit, karena gizi memberikan pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh. Peningkatan gizi pada balita ini dipengaruhi oleh peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi, melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, perbaikan ekonomi keluarga, perbaikan perilaku pengasuhan, konsumsi RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 68

makanan yang mengikuti kaidah gizi dan kesehatan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak. 4) Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu adalah banyaknya perempuan yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan dan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitung kan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup turun drastis pada tahun 2009, hal ini karena kasus kematian ibu memang sangat sedikit pada tahun tersebut. Penyebab kasus kematian ibu pada tahun 2012 karena pendarahan 9%, penyakit penyerta 73% dan pre eklampsia 18%. Kasus kematian ibu pada saat hamil 55%, bersalin 27% dan nifas 18%. Masih adanya kasus kematian ibu menunjukkan bahwa masih diperlukan adanya program-program yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil seperti gerakan sayang ibu, pemberian makanan tambahan ibu hamil, pelayanan kesehatan setelah melahirkan, desa siaga, dan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi. Tabel 2.52. Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup Kabupaten Temanggung 2008-2013 1. Angka Kematian Ibu Per 100.000 KH 124,65 49,23 113,42 109,02 88,92 RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 69

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung 2013. 5) Angka Kematian Balita Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita selama lima tahun menunjukkan penurunan, dari 22,52 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 menjadi 13,00 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Angka kematian balita di Kabupaten Temanggung lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah yang angkanya 11,85. Faktor penyebab kematian balita antara lain karena penyakit infeksi dan juga dipengaruhi kematian bayi. Tabel 2.53. Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup Kabupaten Temanggung 2008-2013 1. Angka Kematian Balita Per 1.000 KH 22,52 12,64 16,93 18,87 13,00 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung 2013. 6) Persentase Penduduk Di atas Garis Kemiskinan Garis kemiskinan adalah rupiah yang diperlukan agar penduduk dapat hidup layak secara minimum pangan dan non pangan esensial. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar jumlah dan persentase penduduk miskin namun perlu memperhatikan pula tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 70

Indeks kedalaman kemiskinan merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, sedangkan Indeks keparahan kemiskinan adalah gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Temanggung tahun 2008 nilainya 4,66 kemudian tahun 2011 menjadi 1,93. Nilai indeks semakin mengecil sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi masyarakat makin bagus karena semakin rendah nilai indeks maka semakin dekat rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan sehingga dapat dikatakan bahwa kesenjangan pengeluaran rata-rata masing-masing individu semakin baik. Nilai indeks keparahan kemiskinan Kabupaten Temanggung pada tahun 2008 nilainya 1,5 kemudian pada tahun 2011 menjadi 0,45. Nilai indeks semakin mengecil, menunjukkan perkembangan yang bagus karena semakin rendah nilai indeks berarti penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin semakin tidak timpang. Secara jelas tercantum pada tabel 2.54. Tabel 2.54. Kondisi Kemiskinan di Kabupaten Temanggung 2008-2012 Jumlah penduduk miskin 114.000 105.800 95.288 94.432 87.800* Tingkat kemiskinan (%) 16,39 15,05 13,46 13,38 12,32* Indeks kedalaman kemiskinan 4,66 2,58 1,73 1,93 ** Indeks keparahan kemiskinan 1,50 0,76 0,34 0,45 ** Garis kemiskinan (Rp) n.a n.a 176.814 198.888 221.216* Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, *Data sementara. RKPD Kabupaten Temanggung 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah II - 71