ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Teknologi informasi (TI) merupakan teknologi yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB III LANDASAN TEORI

Model-Model User Acceptance

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Pengaruh Rasa Manfaat dan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku (I Putu Sugiartha Sanjaya)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

FACTORS AFFECTING THE INTERESTS OF PARTICIPATION WITH THE USE OF USER INFORMATION SYSTEM AS A VARIABLE MODERATION

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SYSTEM INFORMASI DAN PENGGUNAAN SYSTEM INFORMASI

Nama : Lilis Sulistyani : C4C005268

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-12

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB II LANDASAN TEORI

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KAMPUS ATAS SISTEM AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STIE KESUMA NEGARA BLITAR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

Artikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto

DAFTAR PUSTAKA. Ajzen, M. Fishbein, Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, 1980.

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

RINI HANDAYANI STIE Atma Bhakti Surakarta ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBAYARAN ELEKTRONIK BERGERAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL UTAUT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH FAKTOR INSTITUSIONAL, SOSIAL SERTA INDIVIDU TERHADAP PERSEPSI MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Tengah)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Ekspedisi di Yogyakarta)

Rini Handayani Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. 1. Manfaat berpengaruh tidak signifikan terhadap minat nasabah. mempengaruhi minat nasabah tidak terbukti kebenarannya dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan.

ANALISIS PENGGUNAAN SIAP PADAMU NEGERI DI SMK PGRI KRAS MENGGUNAKAN MODEL UTAUT

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. adopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat khusus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era modern yang semakin terkomputerisasi ini, dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penilitian yang menjadi acuan adalah hasil penelitian Chahal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata sebagai leading sector. Hal ini menyebabkan sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan bisnis tersebut. Sistem teknologi informasi dapat. lingkungan yang dinamis (Asty Almaida dan Sony Warsono, 2007: 2).

BAB II LANDASAN TEORI

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Nama : Nila Aprila NIM : C4C007085

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TRUST DAN PENGARUH TRUST TERHADAP LOYALTY PENGGUNA INTERNET BANKING

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

yang memepengaruhi penerimaan sebuah sistem yang diaplikasikan. Seperti Sistem Informasi yang dapat diakses di luar kampus, peningkatan produktifitas

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE) ABSTRACT Several previous researches attempt to examine factors which influence system usage, those are online banking using TAM model (technology acceptance model) with two main construct, perceived usefulness and perceived ease of use. Therefore, this research attempt to develop TAM model by adding variables: perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, and amount of information. The purpose of this research is to test the influence of each factors to system usage empirically. Data which are used are primary data by using questionnaire. Samples are taken from Mandiri bank consumers in Semarang. The result of this research are: (1) perceived usefulness significantly influences system usage; (2) perceived ease of use does not significantly influence system usage; (3) perceived enjoyment significantly influences system usage; (4) security and privacy significantly influences system usage; (5) internet connection significantly influences system usage; and (6) amount of information significantly influences system usage. Keywords :perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, amount of information, and system usage. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc. Leod, 1997). Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. TI merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi berperan sebagai tools atau alat bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial sehingga perusahaan dapat memiliki kemampuan bersaing di pasar. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing ini dapat menciptakan sustainable competitive advantage. Menurut Dehning dan Stratopoulos (2002) dalam Pikkarainen, et. al. (2004), sustainable competitive advantage adalah melakukan aktivitas usaha lebih baik daripada pesaing. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. 164

Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik. Menurut Rockart (1988), sistem informasi mempunyai peran penting karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing. Pemanfaatan sistem informasi dapat membantu perusahaan untuk dapat memiliki nilai tambah (value added) karena dapat memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk berkreasi dalam berbagai kegiatan, seperti transaksi bisnis, kemitraan bisnis, bahkan penciptaan bisnis baru. Kontribusi sistem informasi (SI) dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan merupakan salah satu isu kontemporer di bidang economics of information technology. Baiq Anggun (2007) dalam Handayani (2007) menjelaskan bahwa SI dapat memperbaiki produktivitas, profitabilitas, dan kualitas operasi. Suatu pemrosesan data akan mengalami perubahan dari manual ke otomatisasi apabila perusahaan dapat memanfaatkan SI (Sunarta, 2005 dalam Handayani, 2007). SI memberi peluang untuk meningkatkan atau menstransformasi produk, jasa, pasar, proses kerja dan hubungan bisnis (Sambamurty dan Zmud, 1999 dalam Handayani, 2007). Sistem informasi (SI) juga berperan penting dalam bidang akuntansi. Dalam konteks riset sistem akuntansi, teknologi diartikan sebagai system computer (hardware, software dan data) yang disediakan untuk membantu pemakaian dalam tugas-tugas akuntansi (Goodhue dan Thompson, 1995 dalam Pikkarainen, 2004). Dalam kaitannya dengan kinerja manajerial, SI memberikan kemudahan-kemudahan dalam mengolah, mengelola, dan menyajikan informasi keuangan maupun non-keuangan dengan dukungan suatu sistem informasi. Selain itu, SI juga bermanfaat bagi pelanggan, yaitu mempermudah akses pelanggan untuk memperoleh informasi seputar perusahaan maupun mempermudah transaksi, baik pembayaran tagihan, transfer uang, dan lainlain. Kontribusi sistem informasi (SI) yang besar bagi perusahaan telah mendorong perusahaan untuk menggunakan SI termasuk di dalam dunia perbankan. SI telah banyak diimplementasikan pada berbagai layanan produk perbankan. Terdapat bermacammacam bentuk layanan produk berbasis SI pada perusahaan perbankan, diantaranya smsbanking, call center, dan internet banking dengan berbagai layanan jasa, seperti cek informasi saldo, transfer uang, pembayaran tagihan telepon, pembayaran rekening listrik, dan lain-lain. Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI secara kontinyu. Rendahnya penggunaan SI Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 165

diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah (Venkatesh dan Davis 2000). Productivity paradox ini menandakan bahwa SI dalam perusahaan tidak efektif. Banyak faktor yang dapat mengakibatkan SI tidak efektif, diantaranya berasal dari pengguna (user) maupun SI itu sendiri. Beberapa penelitian mencoba untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi (system usage). Davis (1989) mengembangkan model technology acceptance model (TAM) untuk meneliti faktor-faktor determinan dari penggunaan SI oleh pengguna. Menurut Davis (1989), penggunaan SI dipengaruhi oleh minat (intention) pemanfaatan SI, yang mana minat (intention) tersebut dipengaruhi oleh perceived usefulness dan perceived ease of use. Thompson (1991) menyatakan bahwa terdapat faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta hubungan negatif berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif terhadap penggunaan SI. Venkatesh dan Moris (2000) melakukan penelitian untuk melihat perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan teknologi dan perilaku pemakai dengan model technology acceptance model (TAM). Objek penelitian adalah perusahaan bidang komunikasi, hiburan, perbankan, dan administrasi publik yang menggunakan SI secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian dilakukan untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan SI dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI. Pikkarainen, et. al. (2004) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Sistem online banking oleh pelanggan pada perusahaan perbankan di Finlandia. Variabel yang digunakan adalah perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security dan privacy, internet connection, dan amount of information. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security dan privacy, dan amount of information memiliki pengaruh terhadap penerimaan sistem online banking. Sedangkan internet connection tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sistem online banking. 166

Handayani (2007) meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner. Sebanyak 83 kuesioner kembali dari 300 yang dikirim dan 60 kuesioner yang dapat diolah. Analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan sistem informasi dan minat pemanfaatan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage) oleh nasabah pada perusahaan Bank Mandiri. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Pikkarainen (2004). Penelitian ini layak dilakukan karena untuk memverifikasi apakah teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage) oleh nasabah dengan setting obyek penelitian yang berbeda memperoleh hasil yang sama atau berbeda. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Pikkarainen (2004) adalah setting penelitian. Penelitian Pikkarainen (2004) dilakukan di Finlandia, sedangkan penelitian ini dilakukan di Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage). Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage) menarik dilakukan karena untuk mencoba memverifikasi teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage). Selanjutnya, rumusan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah perceived usefulness (PU) berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)? 2. Apakah perceived ease of use (PEOU) berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)? 3. Apakah perceived enjoyment (PE) berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)? 4. Apakah security dan privacy berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)? 5. Apakah kualitas internet connection berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)? 6. Apakah amount of information berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)? Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 167

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Landasan Teori Teori Atribusi Teori atribusi di dalam akuntansi keperilakuan, mempelajari proses bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilakunya (Ikhsan dan Ishak, 2005). Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan (Ikhsan dan Ishak, 2005). Berdasarkan hal tersebut, seseorang akan termotivasi untuk memahami lingkungannya dan sebab-sebab kejadian tertentu. Dalam bukunya, Ikhsan dan Ishak (2005) menjelaskan bahwa teori ini diterapkan di dalam riset keperilakuan dengan menggunakan variabel tempat pengendalian (locus of control). Variabel tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu tempat pengendalian internal (internal locus of control) dan tempat pengendalian eksternal (external locus of control). Internal locus of control adalah perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa dia mampu secara personal mempengaruhi kinerja serta perilakunya melalui kemampuan, keahlian, dan usahanya. Sementara external locus of control adalah perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kendalinya. Technology Acceptance Model (TAM) Model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian Sistem Informasi (SI) karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Model TAM sebenarnya diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbe dan Ajzen (1975), dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa reaksi dan persepsi pengguna SI akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan SI. Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai instrumen untuk menjelaskan varians pada minat pengguna (user s intention). Kemanfaatan (usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja mereka. Sedangkan kemudahan penggunaan (ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan 168

pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri. Kedua variabel model TAM tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna (Davis et al, 1989). Kedua variabel tersebut memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang sudah teruji secara empiris (Davis,1989). Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis menjelaskan perilaku pengguna SI, yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna SI tehadap penerimaan penggunaan SI itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan SI oleh pengguna (user) dengan dimensi-dimensi tertentu. Model TAM telah banyak diuji di dalam banyak penelitian (seperti, Davis, 1989; Davis, et. al., 1989; Mathieson, 1991; Adams, et. al., 1992; Davis, 1993; Segars dan Grover, 1993; Taylor dan Todd, 1995), hasilnya model TAM secara konsisten mampu menjelaskan jumlah yang signifikan (sekitar 40 %) dari minat dan perilaku penggunaan. Penggunaan SI telah dipahami di dalam banyak penelitian sebagai penerimaan pengguna atas SI (Davis, et. al., 1989; Davis, 1993; Al-Gahtani, 2001). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan SI merupakan indikator dari penerimaan SI. Terdapat banyak variabel konstruk yang dikembangkan dengan menggunakan model TAM pada beberapa penelitian terdahulu untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan SI. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi (system usage). Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pikkarainen (2004). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, yaitu penggunaan sistem informasi (system usage). Sedangkan variabel independen, yaitu kemanfaatan yang dipersepsikan (perceived usefulness), kemudahan penggunaan yang dipersepsikan (perceived ease of use), kesenangan yang dipersepsikan (perceived enjoyment), keamanan dan kerahasiaan (security and privacy), koneksi internet (internet connection), serta jumlah informasi (amount of information). Hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah jika seseorang mempercayai dan merasakan bahwa penggunaan SI telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya, mudah untuk dioperasikan, menyenangkan, transaksi yang digunakan adalah aman dan rahasia, akses koneksinya cepat, jumlah informasi tersedia banyak, maka tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan tinggi. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 169

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Kemanfaatan yang dipersepsikan Kemudahaan penggunaan yang dipersepsikan (Perceived Ease of Use) Kesenangan yang dipersepsikan (Perceived Enjoyment) Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy) Koneksi Internet (Internet Connection) Jumlah Informasi (The Amount of Information) H1 H2 H3 H4 H5 H6 Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) Hipotesis Pengaruh Kemanfaatan yang Dipersepsikan (Perceived Usefulness) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) Hasil penelitian Venkantesh (2000) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan SI menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Wang (2003) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi user acceptance sistem internet banking di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh terhadap user acceptance sistem internet banking. Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi behavioral intention penggunaan online banking di Finlandia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh signifikan positif terhadap behavioral intention. Selanjutnya, Handayani (2007) meneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi minat pemakaian SI dan penggunaan SI di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Berdasarkan beberapa definisi dan telaah literatur diatas dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan SI dapat diketahui dari kepercayaan pengguna SI dalam memutuskan penerimaan SI, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan SI tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya. Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan SI sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya. Hal ini dapat 170

diartikan bahwa orang tersebut mempercayai penggunaan SI telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 1 : Kemanfaatan yang dipersepsikan (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage). Pengaruh Kemudahan Penggunaan yang Dipersepsikan (Perceived Ease of Use) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa sistem informasi (SI) dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987); Silver (1988); dalam Adam, et. al. (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan, dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Penelitian Davis, et. al. (1989) mencoba untuk mengembangkan memvalidasi pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Agarwal dan Prasad (1997) meneliti hubungan antara innovation characteristic dan perceived voluntariness, dan acceptance behavior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ease of use bukan merupakan determinan dari current use. Hu, et. al. (1999) meneliti tentang aplikasi model technology acceptance model (TAM) dalam menjelaskan physical decision untuk menerima telemidicine technology. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use tidak berpengaruh terhadap attitude dan intention. Venkantesh dan Davis (2000) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi user acceptance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan positif terhadap user acceptance. Wang, et. al. (2003) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi user acceptance sistem internet banking di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan positif terhadap user acceptance. Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking di Finlandia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifkan positif terhadap penggunaan sistem online banking. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 2 : Kemudahan penggunaan yang dipersepsikan (perceived ease of Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 171

use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage). Pengaruh Kesenangan yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) Perceived enjoyment berarti bahwa segala aktivitas penggunaan SI dipersepsikan sangatlah menyenangkan (Davis, et. al., 1992). Karakteristik perceived enjoyment mirip seperti perceived usefulness, yaitu motivasi penggunanya. Akan tetapi, berbeda dengan perceived usefulness yang dilihat sebagai motivasi yang ekstrinsik, perceived enjoyment dilihat sebagai motivasi yang intrinsik untuk menggunakan SI. Beberapa hasil penelitian tentang perceived enjoyment (seperti misalnya: Davis, et. al., 1992; Igbaria, et. al., 1995; Teo, et. al., 1999; Pikkainen, 2004) menunjukkan bahwa perceived enjoyment mempengaruhi minat penggunaan SI secara signifikan. Hasil penelitian Igbaria, et. al., 1995 menunjukkan bahwa perceived enjoyment berhubungan positif dengan waktu penggunaan SI, tetapi tidak berhubungan dengan frekuensi penggunaan SI atau banyaknya tugas yang terselesaikan. Berbeda dengan hasil penelitian Igbaria, et. al., 1995, hasil penelitian Teo, et. al., 1999 menunjukkan bahwa perceived enjoyment berhubungan positif dengan frekuensi penggunaan SI dan penggunaan harian SI. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 3 : Kesenangan yang dipersepsikan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage). Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) Seiring maraknya kejahatan internet, keamanan dan kerahasiaan menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan internet. Isu keamanan dan kerahasiaan menjadi isu yang paling diperhatikan oleh pengguna dalam penggunaan SI. Umumnya, pengguna tidak ingin memberikan informasi pribadi, seperti misalnya nomor kartu kredit melalui telepon atau internet. Kebanyakan pengguna tidak memahami betul risiko keamanan dan kerahasiaan dari internet banking. Pengguna beranggapan bahwa pihak bank telah memperhatikan keamanan dan kerahasiaan mereka, padahal pengguna tidak mengetahui seberapa kuatnya keamanan dan kerahasiaan SI dari internet banking. Belum tentu sebuah bank yang besar, keamanan dan kerahasiaan nasabah terlindungi dengan baik. Menurut Westin dan Maurici (1998) isu security and privacy merupakan kendala bagi penggunaan SI. Hasil penelitian Barones dan Louis (1998) menunjukkan bahwa security dan privacy berpengaruh terhadap 172

penggunaan SI. Serupa dengan hasil penelitian Pikkarainen (2004) menunjukkan bahwa security dan privacy berpengaruh positif terhadap penggunaan SI. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 4 : Keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage). Pengaruh Koneksi Internet (Internet Connection) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) Proses informasi ini sangat berkaitan dengan kualitas pemrosesannya. Pentingnya kualitas dan kelayakan internet connection juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengguna dalam menggunakan sistem informasi (SI). Jika dalam memproses suatu informasi, internet connection membutuhkan waktu yang lama, maka pengguna akan merasa tidak nyaman untuk mengakses informasi pada SI. Jika pengguna tersebut sudah merasa tidak nyaman, maka selanjutnya pengguna tidak akan menggunakan SI. Begitu juga sebaliknya, jika internet connection hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, maka pengguna akan merasa nyaman untuk menggunakan SI. Oleh karena itu, tanpa adanya internet connection yang baik, maka tingkat penggunaan SI tidaklah mungkin tinggi. Hasil penelitian Sathye (1999) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking menunjukkan bahwa koneksi internet (internet connection) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking. Berbeda dengan hasil penelitian Sathye (1999), hasil penelitian Pikkarainen (2004) menunjukkan bahwa internet connection tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem online banking di Finlandia. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 5 : Koneksi internet (internet connection) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage). Pengaruh Jumlah Informasi (Amount of Information) Terhadap Pengunaan Sistem Informasi (System Usage) Jumlah informasi (the amount of information) adalah jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses sistem informasi (SI). Jika informasi yang diperoleh pengguna ketika mengakses SI hanya sedikit, maka pengguna merasa bahwa SI tidaklah memberikan kemanfaatan. Jika pengguna merasa SI tidak memberikan kemanfaatan, maka tingkat penggunaan SI akan rendah. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah informasi yang dapat diperoleh Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 173

pengguna ketika mengakses SI itu banyak, maka pengguna merasa bahwa SI telah memberikan kemanfaatan, yang pada akhirnya tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan tinggi. Hasil penelitian Sathye (1999) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking menunjukkan bahwa amount of information yang diperoleh pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem online banking. Serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999), hasil penelitian Pikkarainen (2004) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking di Finlandia menunjukkan bahwa amount of information berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan sistem online banking. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H 6 : Jumlah informasi (the amount of information) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage). METODA PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah bank Mandiri cabang Semarang. Alasan penggunaan populasi berupa perusahaan bank Mandiri adalah karena bank Mandiri merupakan perusahaan perbankan terbesar dengan sistem IT terbaik di Indonesia. Adapun penggunaan lokasi penelitian di Semarang adalah karena alasan kemudahan dan biaya pengumpulan data. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah bank Mandiri di Semarang yang menggunakan layanan internet banking Mandiri. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Pengukuran 1. Dependen Penggunaan Sistem Informasi (System Usage) 2. Independen Kemanfaatan yang a. Dipersepsikan (Perceived Usefulness) b. Kemudahan Penggunaan yang Dipersepsikan (Perceived Ease of Use) Intensitas dan atau frekuensi pemakai dalam menggunakan sistem internet banking. Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking dapat memberikan kontribusi positif bagi pengguna Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking adalah hal yang mudah untuk digunakan. Skala rasio dan Skala likert 5 poin Skala likert 5 poin Skala likert 5 poin 174

No Variabel Definisi Pengukuran c. Kesenangan yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment) d. Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy) e. Koneksi Internet (Internet Connection) f. Jumlah Informasi (Amount of Information) tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking adalah hal yang menyenangkan bagi pengguna. Layanan perbankan dengan menggunakan internet banking adalah aman dan rahasia. Kualitas dari proses informasi (kecepatan transfer data baik upload maupun download) dalam mengakses sistem internet banking. Jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses internet banking. Skala likert 5 poin Skala likert 5 poin Skala likert 5 poin Skala likert 5 poin Metoda Analisis Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi datadata penelitian ke dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan skala rasio (ratio scale) dan skala likert 5 poin (5-point likert scale). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Interpretasi Hasil Hipotesis Pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah perceived usefulness (PU) berpengaruh signifikan (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PU adalah 0,002 yang nilainya di bawah nilai, maka Ho ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa PU berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis pertama (H 1 ) diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Venkantesh (2000) dan Pikkarainen (2004), yang mana PU berpengaruh signifikan positif terhadap USE. Hal ini berarti bahwa apabila seorang pengguna sistem informasi atau SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet banking Mandiri) memiliki persepsi bahwa internet banking dapat memberikan kemanfaatan atau hal yang positif, maka pengguna atau nasabah bank Mandiri akan Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 175

memutuskan untuk menggunakan SI tersebut (internet banking Mandiri). Hipotesis Kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah perceived ease of use (PEOU) berpengaruh signifikan (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PEOU adalah 0,125 yang nilainya di atas nilai, maka Ho diterima dan H A ditolak. Hal ini berarti diketahui bahwa PEOU tidak berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis kedua (H 2 ) ditolak. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Davis, et. al. (1989), Venkantesh dan Davis (2000), Wang, et. al. (2003), dan Pikkarainen (2004), yang mana PEOU berpengaruh signifikan (USE). Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Hu, et. al. (1999), yang mana PEOU tidak berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Menurut Hu, et. al. (1999), alasan penolakannya adalah SI sulit untuk diaplikasikan dan digunakan oleh pengguna karena adanya keterbatasan sumber daya manusia. Dalam konteks internet banking Mandiri, alasan penolakan hipotesis adalah karena internet banking Mandiri sulit untuk digunakan karena kerumitan langkah-langkah dalam operasional internet banking walaupun telah disediakan tutorial penggunaan internet banking pada halaman web internet banking Mandiri. Hal ini dibuktikan dengan jawaban dari para responden yang menjawab pertanyaan pertimbangan apa yang mendasari Bapak/Ibu/Saudara menggunakan internet banking Mandiri? dengan mayoritas jawaban responden adalah karena alasan kompleksitas pekerjaan, bukan karena alasan kemudahan atau kepraktisan. Karakteristik manusia (human characteristic) di Indonesia adalah orang yang berpikir praktis, sehingga kegiatan mempelajari tutorial atau cara penggunaan internet banking sering diabaikan. Oleh karena itu, nasabah bank Mandiri beranggapan bahwa penggunaan internet banking sukar untuk digunakan. Hipotesis Ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah perceived enjoyment (PE) berpengaruh signifikan (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PE adalah 0,025 yang nilainya di bawah nilai, maka Ho ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa PE berpengaruh signifikan (USE), sehingga hipotesis ketiga (H 3 ) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Davis, et. al. (1992), Igbaria, et. al. (1995), Teo, et. al. (1999), Pikkarainen (2004), yang mana PE berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). 176

Hal ini berarti bahwa apabila seorang pengguna sistem informasi SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet banking Mandiri) memiliki persepsi bahwa menggunakan internet banking adalah menyenangkan, maka pengguna atau nasabah bank Mandiri akan memutuskan untuk menggunakan SI (internet banking Mandiri) tersebut. Hipotesis Keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah security and privacy (SP) berpengaruh signifikan (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi SP adalah 0,038 yang nilainya di bawah nilai, maka Ho ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa SP berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis keempat (H 4 ) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Barones dan Louis (1998) dan Pikkainen (2004), yang mana SP berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Hal ini berarti bahwa alasan seorang pengguna sistem informasi atau SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet banking Mandiri) dalam menggunakan internet banking adalah karena alasan keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) yang dapat dijaga oleh pihak bank Mandiri. Oleh karena itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan untuk menggunakan internet banking Mandiri tersebut. Hipotesis Kelima yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah internet connection (INCON) berpengaruh signifikan (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi INCON adalah 0,016 yang nilainya di bawah nilai, maka Ho ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa INCON berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis kelima (H 5 ) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999), yang mana INCON berpengaruh signifikan (USE). Hal ini berarti bahwa alasan seorang pengguna sistem informasi atau SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet banking Mandiri) dalam menggunakan internet banking adalah karena akses ke server bank Mandiri sangat cepat, maintenance atau update website amat baik. Oleh karena itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan untuk menggunakan internet banking Mandiri tersebut. Hipotesis Keenam yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah amount of information (INFO) berpengaruh signifikan (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 177

dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi INFO adalah 0,001 yang nilainya di bawah nilai, maka Ho ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa INFO berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis keenam (H 6 ) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999) dan Pikkarainen (2004), yang mana INFO berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Hal ini berarti bahwa sebelum menggunakan internet banking Mandiri, para nasabah bank Mandiri telah memperoleh informasi yang cukup tentang manfaat, cara penggunaan dan masalah keamanan dan kerahasiaan pada internet banking Mandiri. Oleh karena itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan untuk menggunakan internet banking Mandiri tersebut. 2. perceived ease of use (PEOU) bukan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan internet banking Mandiri karena nasabah bank Mandiri masih merasa bahwa penggunaan internet banking Mandiri masih rumit. Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, hasil penelitian ini juga mengandung keterbatasan dalam hal pemilihan indikator variabel indikator. Pemilihan indikator variabel independen tidak mempertimbangkan aspek pemasaran, seperti variabel convenience, accessibility, feature availability, bank management, design, serta fee and charges. Saran yang didasarkan keterbatasan sebagaimana telah disebutkan di atas adalah alangkah lebih baiknya apabila penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan penggunaan variabel independen yang berhubungan dengan aspek pemasaran. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan ringkasan hasil pengujian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet banking Mandiri oleh nasabah bank Mandiri adalah perceived usefulness (PU), perceived (PE), security and privacy (SP), internet connection (INCON), dan amount of information (INFO). DAFTAR PUSTAKA Adams, D.A., Nelson, R.R. and Todd, P.A. 1992. Perceived usefulness, ease of use, and usage of information technology: a replication. MIS Quarterly. June, pp. 227-47. Agarwal, R. and Prasad, J. 1997. The Role of Innovation Characteristics and Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies. Decision Science. Vol. 28, No.3, pp. 557-82. Al-Gahtani, S. 2001. The applicability of TAM outside North America: an 178

empirical test in the United Kingdom. Information Resources Management Journal. July-September, pp. 37-46. Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol.13, No. 3, pp. 319-339. Davis, F.D. 1993. User Acceptance of Information Technology: System Characteristics, User Perceptions, and Behavioral Impacts. International Journal of Man-Machine Studies. Vol. 38, No. 475-87. Handayani, R. 2007. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. http:// puslit.petra.ac.id/journals/accounting. diakses tanggal 29 Maret 2009. Igbaria, M., Schiffman, S.J. and Wieckowski, T.J. 1994. The respective roles of perceived usefulness and perceived fun in the acceptance of microcomputer technology. Behaviour & Information Technology. Vol. 13, No. 6, pp. 349-61. Igbaria, M., Iivari, J. and Maragahh, H. 1995. Why do individuals use computer technology? A Finnish case study. Information & Management. Vol. 29, pp. 227-38. Ikhsan, A. dan M. Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat. Mathieson, K. (1991), Predicting user intentions: comparing the technology acceptance model with the theory of planned behavior, Information Systems Research, Vol. 2 No. 3, pp. 173-91. Pikkarainen,T., Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., and Pahnila, S. 2004. Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model. Internet Research. Vol. 14, No. 3, pp. 224 235. Rockart, J.F., 1988. The Line Takes the Leadership IS Management in a Wired Society. Sloan Management Review. Summer, pp.57-64. Sathye, M. (1999), Adoption of Internet banking by Australian consumers: an empirical investigation, International Journal of Bank Marketing, Vol. 17 No. 7, pp. 324-34. Segars, A.H. and Grover, V. (1993), Reexamining perceived ease of use and usefulness: a confirmatory factor analysis, MIS Quarterly, Vol. 17 No. 4, pp. 517-25. Sekaran, U. 2003. Research Methods For Business. 4 ed. USA: John Wiley & Sons. Taylor, S and Todd, P.A. 1995. Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models. Information Systems Research. No.6, pp. 144-176. Teo, T.S.H., Lim, V.K.G. and Lai, R.Y.C. (1999), Intrinsic and extrinsic motivation in Internet usage, Omega, International Journal of Management Science, Vol. 27, pp. 25-37. Thompson, R.L., Higgins, C.A., and Howell, J.W. 1991. Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly. March. Vol.15, No.1, pp.124-143. Venkatesh, V., and Davis, F.D. 2000. A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model: Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 164-180 179

Four Longitudinal Field Studies. Management Science. Vol.46, No.2, Pebruari, pp.186-204. Venkatesh, V., Moris, M.G. 2000. Why Don t Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior. MIS Quarterly. Vol.24, No.1, March, pp. 115-139. Venkatesh, V., Moris, M.G., Davis, G.B., and Davis F.D. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Querterly. Vol.27, No.3, September, pp.425-475. Wang, Y-S., Wang, Y-M., Lin, H-H., Tang, T-I. 2003. International Journal of Service Industry Management. Vol. 14, No. 5, pp. 501-519. Westin, A.F. and Maurici, D. (1998), E-commerce & privacy: what the net users want, Privacy & American Business, and PricewaterhouseCoopers LLP, New York, NY, available at: www.pwcglobal.com/gx/eng/svcs/ privacy/ images/e-commerce.pdf 180