KIT Sederhana Mesin Stirling untuk Materi Temodinamika di SMA Serta Evaluasi Pembelajarannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBANGKIT DAYA LISTRIK DENGAN SUHU RENDAH STIRLING ENGINE

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berjudul Perancangan Termodinamik Sirkuit Gas Motor Stirling

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PEMBELAJARAN TERMODINAMIKA UNTUK KEGIATAN LESSON STUDY DI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

STUDI EKSPERIMEN OUTPUT DAYA PADA MOTOR STIRLING TD 295 TIPE GAMMA DENGAN MENGGUNAKAN STIRLING ENGINE CONTROL V

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Catatan : Dalam menghitung Q dan W selama satu siklus, sebaiknya digunakan harga-harga mutlak

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Efisiensi Mesin Carnot

Contoh soal dan pembahasan

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran didapatkan, maka bisa dihitung dengan menggunakan persamaan. Q = m.c. T

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika)

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR TERMODINAMIKA DASAR. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Termodinamika Dasar

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

Antiremed Kelas 11 Fisika

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

TERMODINAMIKA I. DESKRIPSI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUKUM I TERMODINAMIKA

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMAK UI Fisika

PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK

Sulistyani, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: Tinjauan terhadap Topik Termodinamika

BAB II TINJAUAN LITERATUR

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Jadwal Mata Kuliah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Medan

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan panas adalah ilmu untuk memprediksi perpindahan energi

BAB III PERANCANGAN SISTEM dan Bergermann, 2005). Dengan mensimulasikan menggunakan. perancangan dengan GUI pada software Matlab.

Implementasi model pembelajaran jigsaw pada pelajaran fisika SMA Negeri 1 Toroh Kabupaten Grobogan Margiyanto S UNIVERSITAS SEBELAS MARET

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

REVERSIBLE, IRREVERSIBLE

Deskripsi. TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH II / FI / 3 sks /. Semester 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

FISIKA 2014 TIPE A. 30 o. t (s)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Rancangan Mesin Stirling Memanfaatkan Komponen Mesin Lain Yang Ada Di Pasaran Indonesia Sebagai Pembangkit Listrik

5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari hari.

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265) menyatakan bahwa Hasil belajar

Transkripsi:

KIT Sederhana Mesin Stirling untuk Materi Temodinamika di SMA Serta Evaluasi Pembelajarannya Rifa atul Maulidah1,a) dan Acep Purqon 2,b) 1 Magister Pengajaran Fisika, FMIPA ITB 2 Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB a) rmaulidah@gmail.com (corresponding author) b ) acep@fi.itb.ac.id Abstrak Pembahasan siklus kerja dan efisiensi termal pada materi termodinamika di tingkat SMA selama ini dipahami siswa sebagai perumusan matematis saja. Padahal banyak informasi yang dapat digali lebih jauh mengenai kerja sebuah mesin dan pemahaman mengenai aplikasinya. Mesin stirling sebagai contoh aplikasi mesin dengan pembakaran luar, memiliki prinsip kerja yang dapat menjelaskan konsep dan hukum-hukum termodinamika. Bahkan pembuatan alat mesin stirling selisih suhu rendah dapat dipraktekkan dengan mudah menggunakan barang bekas dan bahan yang mudah didapat. Sebuah media pembelajaran bertema mesin stirling dapat menjadi alternatif solusi untuk membantu guru menyampaikan materi termodinamika khususnya pembahasan siklus kerja dan efisiensi kerja mesin kepada siswa. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan langkah menentukan tema dan keterpaduannya dengan sub materi yang hendak disampaikan dalam pembelajaran, kemudian membuat lesson map mengenai konsep termodinamika yang dapat dipelajari melalui kerja mesin stirling, merumuskan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas, dan menentukan tujuan akhir yang hendak dicapai dari penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan kajian tersebut dapat dikemukakan hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran berupa presentasi materi dan video bertema mesin stirling pada materi termodinamika serta evaluasi pembelajarannya. Kata-kata kunci: media pembelajaran, mesin stirling, materi termodinamika SMA PENDAHULUAN Pembelajaran materi termodinamika telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat sekolah menengah. Berbeda halnya dengan penyampaian konsep pada materi kinematika, optik, atau listrik dan magnet yang sering mengajak siswa untuk melakukan pengamatan di laboratorium, pada materi termodinamika, penyampaian konsep seringkali hanya dilakukan di dalam kelas dalam bentuk ceramah. Akibatnya, pembahasan siklus kerja dan efisiensi termal pada materi termodinamika selama ini dipahami siswa sebagai perumusan matematis saja. Hal tersebut dimungkinkan karena alasan minimnya alat percobaan dan demonstrasi yang tersedia saat ini untuk materi termodinamika. Sebagaimana sering disampaikan sebagai kendala pembelajaran dalam penyampaian materi termodinamika pada beberapa studi sebelumnya [1] [3]. Siswa pada tingkat sekolah menengah berada pada tingkat perkembangan kognitif operasional formal [4]. Hal terpenting pada tahap perkembangan tersebut adalah, siswa telah mampu berpikir secara sistematik dalam memecahkan masalah, serta mampu mengin-tegrasikan apa yang telah mereka pelajari dengan apa yang harus mereka pikirkan di masa mendatang [4]. Berdasarkan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa tingkat sekolah menengah akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan hal baru yang berhubungan dengan teknologi. Memanfaatkan potensi yang mendukung pembelajaran tersebut, maka pengenalan mesin sederhana kepada siswa menjadi sarana yang dinilai tepat untuk melatih kemampuan berpikir serta kreativitas mereka. 318

Mesin stirling yang dikenal sebagai salah satu mesin dengan kerja siklus udara panas pada sistem tertutup [5], belum banyak diperkenalkan kepada siswa pada setiap pembahasan materi termodinamika. Apabila guru mampu memanfaatkan potensi yang ada, mesin stirling dapat menjadi media yang baik untuk mendemonstrasikan beberapa konsep fisika yang dasar dan fundamental. Sebagai contoh aplikasi mesin dengan pembakaran luar, alat ini memiliki prinsip kerja yang dapat menjelaskan konsep dan hukum-hukum termodinamika.[5], [6]. Didukung dengan isu-isu pengembangan sumber energi efisien dan ramah lingkungan dewasa ini, maka pengenalan salah satu sumber energi alternatif pada siswa tingkat sekolah menengah dapat menjadi referensi belajar yang tepat. Melalui pertimbangan tersebut, media Kit sederhana mesin stirling dalam penelitian ini dikembangkan sebagai alat untuk membantu penyampaian materi termodinamika dalam pembelajran fisika di tingkat sekolah menengah. TEORI Mesin Stirling didefinisikan sebagai mesin regenerasi udara panas siklus tertutup [7]. Siklus tertutup berarti bahwa fluida kerjanya secara permanen terkurung di dalam sistem [8]. Regenerasi berarti bahwa adanya penggunaan alat penukar panas internal yang dapat meningkatkan efisiensi mesin [9]. Mesin stirling juga dikenal sebagai mesin pembakaran luar. Mesin stirling adalah salah satu contoh dari mesin panas yang dirancang untuk mengkonversi energi panas menjadi energi mekanik. Sumber panas luar untuk menggerakkan mesin ini dapat berasal dari pembakaran BBM, energi surya, biogas, atau sumber panas apa pun yang tersedia. Mesin stirling hanya membutuhkan adanya perbedaan suhu (selisih suhu) diantara dua daerah kerja mesin. Pada salah satu daerah kerja mesin dipanaskan sehingga suhunya berada di atas suhu lingkungan, sedangkan di daerah kerja lainnya suhu tetap pada atau di bawah suhu lingkungan. Terdapat bermacam-macam desain mesin stirling yang telah dikembangkan hingga saat ini, salah satunya mesin stirling LTD (low temperature difference) atau selisih suhu rendah. Kelebihan dari desain ini adalah selisih suhu rendah yang diperlukan mesin untuk membuatnya mengubah energi panas menjadi energi mekanik. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Research and Development. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan kajian literatur dengan memperhatikan kebutuhan pembelajaran pada pembahasan materi termodinamika di SMA. Desain penelitian yang dilakukan meliputi tahap menyusun materi, pembuatan kit sederhana mesin stirling, perumusan aktivitas pembelajaran, serta rancangan evaluasi pembelajaran. Prosedur penelitian ini.dapat dijelakan melalui diagram desain penelitian seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram prosedur penelitian Tahap penyusunan materi dilakukan dengan mengkaji materi fisika SMA untuk menentukan keterpaduan tema dengan sub materi yang hendak disampaikan dalam pembelajaran termodinamika. Selanjutnya membuat lesson map mengenai konsep termodinamika yang dapat dipelajari melalui prinsip kerja mesin stirling. Pembuatan alat eksperimen mesin stirling selisih suhu rendah diadaptasi dari desain mesin yang dikembangkan oleh Prof. Ivo Kolin [10]. Desain bagian utama alat yang dibuat ditunjukkan seperti pada Gambar 2. 319

Gambar 2. Mesin Stirling LTD, (a) desain bagian-bagian utama alat, (b) kit alat Pada tahap perumusan aktivitas pem-belajaran, disusun rencana kegiatan kelas berdasarkan kajian pada tahap penyusunan materi serta ketersediaan media sebagai alat bantu kegiatan pembelajaran. Selain kit mesin stirling, dikembangkan pula media presentasi materi menggunakan software Prezi dan video demonstrasi menggunakan software Camtasia Studio. Rancangan evaluasi pembelajaran juga dikembangkan guna menilai hasil penerapan media terhadap pembelajaran materi termodinamika di SMA. HASIL DAN PEMBAHASAN Media pembelajaran yang dikembangkan dengan mengangkat tema tertentu memiliki kelebihan dapat memotivasi siswa untuk belajar dan membantu siswa melihat suatu gagasan secara keseluruhan. Sebagai contoh untuk pembelajaran bertema mesin stirling ini, siswa dapat diajarkan penerapan beberapa konsep fisika yang saling berhubungan. Pemilihan tema yang baik dan tepat akan mengarahkan siswa mengembangkan pemikirannya. Hasil dari kegiatan penyusunan materi dalam penelitian ini adalah lesson map yang dirancang untuk menunjukkan kesesuaian tema yang diangkat dengan materi pembelajaran yang hendak disampaikan. Tampilan lesson map tersebut ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Lesson map susunan materi dalam media pembelajaran dengan tema mesin stirling Mesin stirling selisih suhu rendah merupakan aplikasi jenis mesin kalor dengan pembakaran luar. Karena memiliki sifat termal yang menyerupai mesin Carnot jika dalam kondisi idealnya, maka mesin panas ini cukup baik untuk dipelajari prinsip kerjanya di tingkat SMA. Cara kerja mesin ini memanfaatkan sifat dasar udara yang akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Dengan demikian akan terjadi siklus pemuaian dan penyusutan sehingga mesin stirling yang dirancang kali ini dapat menghasilkan kerja mekanik putaran roda ketika terdapat perbedaan temperatur antara dua sisi silinder sistem. Siklus kerja mesin stirling ideal terdiri dari empat proses yang dikombinasikan menjadi sebuah siklus tertutup, yaitu dua proses isotermal dan dua proses isokhorik. Pada diagram-pv keseluruhan siklus tertutup ini tampak pada gambar IV.1. Kerja mesin dalam satu siklus hanya terjadi ketika proses isotermal ekspansi 320

dan proses isotermal kompresi. Sedangkan ketika proses isokhorik, tidak ada kerja mesin yang diberikan lingkungan ke sistem maupun dihasilkan sistem ke lingkungan. Gambar 4. Empat proses termodinamika dalam siklus kerja mesin stirling Selanjutnya terhadap mesin yang dibuat, dilakukan eksperimen untuk mengukur nilai kerja mesin stirling dengan menggunakan konsep mekanika. Selain itu dihitung pula nilai efisiensi kerja mesin yang dihasilkan. Rancang eksperimen yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Rancangan eksperimen pada mesin stirling pada penelitian Ketika silinder daerah panas mesin diberi energi panas luar dengan temperatur sebesar TH = 78 0C = 351 K yang dicapai dengan menggu-nakan segelas air panas dengan massa 300 gram, temperatur udara di daerah dingin adalah sesuai dengan temperatur lingkungan TC = 28 0C = 301 K. Kalor yang masuk ke dalam sistem dapat dinyatakan dalam persamaan 1. (1) Q = m c T diperoleh hasil nilai kalor sebesar 62,850 joule. Kerja per siklus yang dihasilkan merupakan kerja yang teramati dari putaran roda. Dengan menggunakan persamaan 2 dan hasil pengamatan diketahui bahwa kelajuan rotasi benda adalah: ω= 13,25 putaran 2,65π rad = 10s s (2) Massa roda disc adalah 16,06 gram dengan jari-jari sebesar 6 cm. Momen inersia untuk silinder pejal adalah: I= 1 MR 2 2 (3) Dengan mensubtitusikan setiap parameter yang diketahui, dapat dihitung nilai kerja yang dihasilkan mesin stirling selisih suhu rendah menggunakan persamaan 4: W = EK = 1 I ω2 2 (4) hasilnya adalah 1,00076 x 10-3 joule. 321

Selanjutnya nilai efisensi kerja mesin dapat dihitung dengan mensubtitusikan hasil dari persamaan 1 dan persamaan 4 ke dalam persamaan 5 berikut: η= W 100% Q (5) hasilnya diperoleh bahwa alat yang dibuat dalam penelitian ini, memiliki efisiensi kerja sebesar 0,00159 %. Rancana kegiatan kelas disusun berdasarkan hasil perumusan aktivitas pembelajaran yang disertai dengan rancangan evaluasinya. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan dari kompetensi dasar dan berkaitan dengan ranah kognitif yang diajarkan. Secara keseluruhan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi yang disusun sesuai dengan acuan kurikulum 2013. Langkah-langkah kegiatan pebelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup disusun dalam perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada kegiatan pembelajaran dikelas, penyampaian materi disajikan menggunakan file presentasi yang disertai dengan tampilan video demonstrasi seperti yang ditampilkan pada Gambar 6. Tujuan penggunaan file presentasi yaitu supaya tampilan materi dapat disajikan secara terstruktur dan berurut, disertai dengan gambar-gambar yang menunjang informasi materi mengenai mesin stirling. Gambar 6. Tampilan file presentasi materi menggunakan software Prezi Pengembangan media video demonstrasi juga ditujukan supaya siswa dapat mengamati prinsip kerja mesin stirling secara audio dan visual. Selain itu alasan keterbatasan kit yang dibuat masih berjumlah satu unit, sehingga kegiatan pembelajaran dinilai akan lebih efektif apabila alat mesin stirling diperlihatkan kepada siswa melalui tampilan video. KESIMPULAN Penelitian ini menghasilkan produk berupa Kit sederhana mesin stirling yang terdiri dari: alat mesin stirling selisih suhu rendah, presentasi materi penerapan hukum-hukum termodinamika dan pengenalan mesin stirling, video prinsip kerja mesin dan demonstrasi alat, serta rancangan pelaksanaan pembelajaran dan evaluasinya. Media yang dikembangkan belum melalui tahap uji coba, sehingga penelitian ini harus ditindaklanjuti dengan menguji penggu-naannya terhadap hasil belajar siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prodi Magister Pengajaran Fisika atas fasilitas laboratorium Pengajaran Fisika Gedung Basic Science A ITB, serta kepada pakar instru-mentasi Bengkel Fisika ITB, atas diskusi dan pemberian saran selama proses pembuatan kit alat. 322

REFERENSI 1. Winarti, Profil Kemampuan Berpikir Analisis dan Evaluasi Mahasiswa Dalam Mengerjakan Soal Konsep Kalor, Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika 2 (2015) 2. I. Megawati, S.M. Siahaan, dan N. Andriani, Penggunaan Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif Dilengkapi Hypotethycal Learning Trajectory Pada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor, Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya (2013) 3. K. Sumardi dan D. Setiawan, Model Pembelajaran E-Learning (LMS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Termodinamika Teknik, Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan VII (2011) 4. Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT Remaja Rosda Karya, Bandung (2011) 5. J. T. Narwanto, Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga Mesin Stirling di SMK PGRI 1 Surakarta, Skripsi Sarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (2013) 6. H. I. Al Fiqri, Analisis Pembangkit Listrik Dengan Generator Stirling, Jurnal Teknik Elektro UNTAN 1 (2014) 7. H. D. Young dan R. A. Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I, Erlangga, Jakarta, (2002) 8. P. Gras, Theory of Stirling Engine, URL: http://www.robertstirlingengine.com /theory.php, [accessed 6 November 2015] 9. S. Syafriyudin, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari Berbasis Mesin Striling Untuk Skala Rumah Tangga, Jurnal Teknologi 6 (2013) 10. Myfordboy's, Low Temperature Differential Stirling Engine, URL: http://myfordboy.blogspot.co.uk/p/ blogpage_12.html, [accessed 28 September 2015] 323