Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

ANALISIS KINERJA BANK

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam operasionalnya (Osiani dkk, 2016). menyalurkannya kepada masyarakat (Kasmir, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN BANK COMMONWEALTH TBK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.BPR SRIEKAYA SIDOARJO


ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP, TBK PERIODE )

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN PADA PD. BPR ROKAN HULU

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK SULUT, TBK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT jack_abolladaka@yahoo.com Abstrak Pihak-pihak terkait dapat menggunakan kondisi keuangan bank untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan bank pada PT. BPR Christa Jaya Perdana berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 dengan menggunakan lima (5) alat analisis yaitu Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio, Return of Assets, Return of Equity, dan Capital Adequacy Ratio. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dengan mengumpulkan data yang berupa laporan keuangan PT. BPR Christa Jaya Perdana tahun 2012-2014. Hasil analisis data dengan menggunakan lima (5) alat rasio diketahui bahwa perhitungan Cash Ratio, Return of Assets, Return of Equity, dan Capital Adequacy Ratio berada di atas standar PBI dan dinyatakan sehat. Sedangkan perhitungan Loan to Deposit Ratio diketahui berada di bawah standar PBI dan dinyatakan tidak sehat dengan rata-rata sebesar 72,62%. Kata kunci: likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas PENDAHULUAN Pada umumnya bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank. Kontribusi pendapatan bunga kredit di Indonesia masih mendominasi pendapatan bank. Hal ini dapat diartikan bahwa aktivitas perkreditan sangat besar di lembaga perbankan. Meskipun demikian harus diingat bahwa selain memberikan kontribusi pendapatan bunga tertinggi bagi pendapatan bank, risiko yang ditimbulkan oleh perkreditan juga sangat tinggi. Oleh karena itu penyajian secara akurat dan berkala tentang perkreditan menjadi sangat penting bagi bank untuk memantau setiap kualitas kredit yang diberikan. Aktivitas utama PT. BPR Christa Jaya Perdana sesuai dengan UU Perbankan No.10 Tahun 1998 dan sesuai tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Bank adalah menjalankan usaha-usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat antara lain menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito dan tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan memberikan kredit atau pinjaman kepada masyarakat. [ 748 ] P a g e

Analisis Laporan Keuangan (Jacob Abolladaka) Sebagai salah satu lembaga perbankan resmi yang berkomitmen untuk memajukan perekonomian masyarakat ekonomi menengah ke bawah di Kota Kupang pada sektor perdagangan, pertanian, jasa angkutan dan sektor lainnya, PT. BPR Christa Jaya Perdana yang mulai beroperasi pada tanggal 23 Desember 2008 ini telah berhasil menghimpun dana pihak ketiga selama tahun 2012-2014 (lihat Tabel 1). Tabel 1. Data Keuangan BPR Christa Jaya Perdana Berdasarkan Produk Yang Diberikan Jenis Produk 2012 ( Rp ) Jmlh Nasabah % 2013 ( Rp ) Jmlh Nasabah % 2014 ( Rp ) Jmlh Nasabah Tabungan 5.357.180 715 89,60 5.961.535 990 89,70 7.635.666 1.372 90,60 Deposito 18.518.100 83 10,40 35.787.258 114 10,30 55.982.842 143 9,40 Jumlah 23.875.280 798 100 41.748.793 1104 100 63.618.508 1515 100 Sumber Data: Data Olahan & Laporan Keuangan Tahunan 2012-2014 (Dalam Ribuan) Keberhasilan suatu usaha Bank Perkreditan Rakyat dapat dicerminkan dari peranannya terhadap kebijakan ekonomi rakyat. Untuk mengetahui keberhasilan Bank Perkreditan Rakyat perlu diadakannya penilaian terhadap tingkat kesehatan keuangan bank secara menyeluruh. Hasil dari rasio keuangan digunakan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan bank dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Dari penilaian tingkat kesehatan keuangan bank yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai target perbankan. Tidak hanya itu, di dalam pengelolaan perbankan dibutuhkan tenaga-tenaga terdidik, terampil dan cakap, sehingga BPR akan mampu menjadi pelaku ekonomi yang kuat dan akan mampu memberikan pelayanan kepada para nasabahnya. % METODE Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa laporan keuangan PT. BPR Christa Jaya Perdana tahun 2014-2014. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan formula keuangan khususnya rasio Cash Ratio, Loan To Deposit Ratio, Return Of Assets, Return Of Equity, dan Capital Adequacy Ratio. Analisis Rasio Likuiditas Rasio modal kerja atau likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) ada beberapa ratio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterpretasikan data tersebut. 1. Cash Ratio (CR) Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut (Kasmir,2002:224). Ratio ini menunjukkan kemampuan bank P a g e [ 749 ]

untuk membayar kembali simpanan para nasabahnya dengan alat-alat yang paling likuid yang dimiliki bank tersebut. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : 2. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank. LDR menggambarkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. LDR dapat dirumuskan sebagai berikut: Analisis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil. Adapun perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut: 1. Return of Assets (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut 2. Return of Equity (ROE) ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan rata-rata modal. Rasio ini merupakan indicator bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Analisis Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Adapun perhitungan rasio tersebut adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko, misalnya kredit yang diberikan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut. [ 750 ] P a g e

Analisis Laporan Keuangan (Jacob Abolladaka) HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Rasio ini diukur dengan menggunakan dua perhitungan, yaitu Cash Ratio (CR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). CR ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan para nasabahnya dengan alat-alat yang paling likuid yang dimiliki bank tersebut. Besarnya Cash Ratio pada tahun 2012-2014 mengalami peningkatan yang menunjukkan bahwa PT. BPR Christa Jaya Perdana mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki. Tahun 2012 di dapat persentase Cash Ratio sebesar 27,6%, yang berarti bahwa setiap Rp.1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,276. Tahun 2013 persentase Cash Ratio sebesar 31,7%, yang berarti bahwa setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,317. Dan pada tahun 2014 persentase Cash Ratio sebesar 46% yang berarti bahwa setiap Rp.1 hutang lancar dijamin dengan Rp. 0,46. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai Cash Ratio selama tahun 2012-2014 dengan rata-rata 35%, yang berarti bahwa Cash Ratio PT. BPR Christa Jaya Perdana masuk dalam kategori sehat. LDR menggambarkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio LDR PT. BPR Christa Jaya Perdana mengalami penurunan. Rasio LDR di tahun 2012 adalah 77,69%. Pada tahun 2013 rasio LDR turun menjadi 75,40%, dan pada tahun 2014 rasio LDR sebesar 64,78%. Hal ini dikarenakan kredit yang diberikan lebih kecil dibandingkan penghimpunan dana pihak ketiga. Tahun 2012 besarnya rasio LDR adalah 77,69%, yang berarti setiap Rp. 1 dana yang diterima bank akan diberikan kredit sebesar Rp. 0,776. Tahun 2013 rasio LDR sebesar 75,40% yang berarti bahwa setiap Rp.1 dana yang diterima bank akan diberikan kredit sebesar Rp. 0,754. Dan pada tahun 2014 rasio LDR sebesar 64,78% yang berarti bahwa setiap Rp. 1 dana yang diterima akan diberikan kredit sebesar Rp. 0,6478. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai LDR dengan rata-rata sebesar 72,62%, yang berarti bahwa nilai LDR PT. BPR Christa Jaya Perdana selama tahun 2012-2014 masuk dalam kategori tidak sehat. Analisis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil. Rasio ini diukur dengan dua perhitungan yaitu Return of Assets (ROA) dan Return of Equity (ROE). Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. P a g e [ 751 ]

Penelitian ini menemukan bahwa perhitungan ROA tahun 2012 sebesar 7,8%, yang berarti bahwa setiap Rp. 1 aktiva dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 0,078. Tahun 2013 perhitungan ROA sebesar 5,85% yang berarti bahwa setiap Rp. 1 aktiva dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 0,0585. Dan pada tahun 2014 perhitungan rasio ROA PT. BPR Christa Jaya Perdana sebesar 6,26% yang berarti bahwa setiap Rp. 1 aktiva dapat menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 0,0626. Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai ROA dengan rata-rata sebesar 6,63%. Hal ini berarti bahwa nilai ROA pada PT. BPR Christa Jaya Perdana tahun 2012-2014 masuk dalam kategori sehat. Rasio ROE merupakan indikator bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Pada tahun 2012 nilai ROE sebesar 49,23% yang berarti setiap Rp. 1 modal dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,4923. Tahun 2013 nilai ROE sebesar 33% yang artinya bahwa setiap Rp. 1 modal dapat menghasilkan laba bersih Rp. 0,33. Dan pada tahun 2014 nilai ROE sebesar 25% yang berarti setiap Rp. 1 modal dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,25. Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai ROE dengan rata-rata sebesar 35,7%. Hal ini berarti bahwa nilai ROE pada PT. BPR Christa Jaya Perdana tahun 2012-2014 masuk dalam kategori sehat. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio ini diukur dengan perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko, misalnya kredit yang diberikan. Penelitian ini menemukan bahwa nilai CAR pada tahun 2012 sebesar 20,08, yang artinya setiap Rp. 1 ATMR dijamin dengan Rp. 0,2008 modal bank. Pada tahun 2013 nilai CAR sebesar 19,94% yang berarti setiap Rp.1 ATMR dijamin dengan Rp. 0,1994 modal bank. Tahun 2014 nilai rasio CAR sebesar 18,44% yang berarti setiap Rp. 1 ATMR dijamin dengan Rp. 0,1844. Dari hasil perhitungan, didapat nilai CAR dengan rata-rata sebesar 19,49% yang berarti bahwa PT BPR Christa Jaya Perdana telah memenuhi syarat rasio kecukupan modal yaitu melebihi persyaratan lebih dari 8,0 %. Dari segi kecukupan modal, PT BPR Christa Jaya Perdana dikategorikan sebagai BPR yang sehat dan dinyatakan mampu untuk menunjang kredit yang diberikan. Tabel 2. Tingkat Kesehatan Keuangan Bank Menurut PBI No: 6/10PBI/2004 Rasio Standar BI Ratarata 2012 2013 2014 Tahun Keterangan Cash Ratio > 3% 35% 27,6% 31,7% 46% Sehat LDR 85%-100% 72,62% 77,69% 75,40% 64,78% TidakSehat ROA 0,25%-1,25% 6,63% 7,8% 5,85% 6,26% Sehat ROE 5%-12,5% 35,7% 49,23% 33% 25% Sehat CAR > 8% 19,49% 20,08% 19,94% 18,44% Sehat [ 752 ] P a g e

Analisis Laporan Keuangan (Jacob Abolladaka) Dari hasil perhitungan di atas, maka tingkat kesehatan keuangan PT. BPR Christa Jaya Perdana menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel tersebut ditemukan bahwa perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk empat rasio yang terdiri dari Cash Ratio, Return on Asset, Return on Equity dan Capital Adequacy Ratio dinyatakan sehat. Hal ini berdasarkan di mana hasil rata-rata perhitungan rasio selama tiga tahun PT BPR Christa Jaya Perdana lebih tinggi dibandingkan dengan standar Bank Indonesia. Kemudian dari data di atas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk satu rasio yaitu Loan to Deposit Ratio dinyatakan tidak sehat. Hal ini berdasarkan hasil ratarata perhitungan rasio selama tiga tahun PT. BPR Christa Jaya Perdana lebih rendah dibandingkan dengan standar Bank Indonesia. SIMPULAN 1. Perhitungan Cash Ratio secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada di atas standar kesehatan Bank Indonesia yang berarti PT. BPR Christa Jaya Perdana dikatakan sehat dari sisi Cash Ratio dengan rata-rata sebesar 35%. 2. Perhitungan Loan to Deposit Ratio secara rata-rata selama tiga periode diketahui masih di bawah standar Bank Indonesia yang berarti PT. BPR Christa Jaya Perdana dikatakan tidak sehat dari sisi Loan to Deposit Ratio dengan rata-rata sebesar 72,62%, 3. Perhitungan Return of Assets secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada di atas standar Bank Indonesia yang berarti PT. BPR Christa Jaya Perdana dikatakan sehat dari sisi Return of Assets dengan rata-rata sebesar 6,63%. 4. Perhitungan Return of Equity secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada di atas standar Bank Indonesia yang berarti PT. BPR Christa Jaya Perdana dikatakan sehat dari sisi Return of Equity dengan rata-rata sebesar 35,7%. 5. Perhitungan Capital Adequacy Ratio secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada di atas standar Bank Indonesia yang berarti PT. BPR Christa Jaya Perdana dikatakan sehat dari sisi Capital Adequacy Ratio dengan rata-rata sebesar 19,49%. Beberapa saran yang dapat diajukan terkait dengan temuan ini adalah: 1. Untuk Cash Ratio diharapkan PT. BPR Christa Jaya Perdana lebih meningkatkan jumlah aset mereka agar dapat menjaga dana pihak ketiga yang terdiri dari Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro sehingga memperkecil risiko kehilangan. 2. PT. BPR Christa Jaya Perdana perlu meningkatkan kinerjanya untuk mencapai Loan to Deposit Ratio hingga mencapai 85% ke atas agar dapat dikategorikan sehat sesuai standar BI Nomor: 6/10/PBI/2004. 3. Peningkatan Loan to Deposit Ratio juga dibarengi dengan peningkatan pemberian kredit terutama pada usaha mikro dan usaha kecil karena mengingat kredit merupakan sumber pendapatan bank yang utama. 4. PT. BPR Christa Jaya Perdana lebih meningkatkan kinerjanya untuk tahun-tahun ke depan karena mengingat persaingan industri perbankan lebih ketat. P a g e [ 753 ]

5. Diharapkan kredit yang dikelola dan diberikan lebih tepat sasaran terutama pada usaha mikro dan usaha kecil sehingga pembangunan dapat dirasakan dampaknya bagi masyarakat kecil. DAFTAR PUSTAKA Irham Fahmi, S.E.,M.Si. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung. Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta. Lukman, Syamsudin. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Mudrajad Kuncoro, Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty, Yogyakarta. Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Prihadi, Toto. 2012. Analsis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. PPMi. Jakarta. Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Sofyan, Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Taswan, S.E, M.Si, 2005. Akuntansi Perbankan, Edisi Kedua. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Taswan, S.E., M.Si. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta. Undang - Undang Bank No.10 Tahun 2001 Undang Undang Bank No. 10 Tahun 2002 UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 [ 754 ] P a g e