Key words: productive skills, assessment, spoken interaction, spoken production, writing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

PENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENGEMBANGAN DAN KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP)

pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. para profesional bisnis masa depan. Dari motto tersebut, Universitas Widyatama

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Abstract. Setyo Mulyaningsih Guru Bahasa Inggris SMA N 7 Purworejo Kabupaten Purworejo. CLLT 2017 Conference on Language and Language Teaching

PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI KECEMASAN SISWA

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS

Gunarso Susilohadi Suharso Dwi Anggani Siti Wachidah Sri Sumarni. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Margaretha Argadian Asmara, 2015

ANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR)

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Evaluasi DUDI terhadap Lulusan ITB 2016

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA FIB-UI TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA KOREA

MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 SATU ATAP TELUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

By SRI SISWANTI NIM

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MODEL PENGAJARAN MENULIS ARGUMENTASI BAHASA JERMAN MELALUI TEKNIK DISKUSI

PENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR

KURIKULUM OPERASIONAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK BAYANG KAB. PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

P-ISSN: X E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

Keterampilan Bahasa Inggris yang dibutuhkan Guru-guru SMA RSBI Kota Padang. Zul Amri FBS Universitas Negeri Padang

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY

PENGARUH PERLAKUAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI TES BIMA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DILENGKAPI DENGAN CHART TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE

PENGEMBANGAN SILABUS TOEFL LISTENING UNTUK MAHASISWA NON BAHASA INGGRIS DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS RENDAH

LAPORAN PPM KOMPETENSI FAKULTAS PENGEMBANGAN PARTIAL IMMERSION PROGRAM SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERBAHASA INGGRIS DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan daya pikir dan kreatifitas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suci Primayu Megalia, 2013

PENERAPAN TEKNIK GROUP CLOSE DALAM MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PEMBANGUNAN UNP PADANG

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KURIKULUM 2009 (JALUR SKRIPSI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

KEMAHIRAN MENULIS PIDATO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

THE INFLUENCE OF USE A MODULE ON THE LEVEL OF UNDERSTANDING MATERIALS LEARNING THEORY OF PRODUCTIVE MULTIMEDIA AT SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI

I. PENDAHULUAN. Mata kuliah bahasa Inggris di perguruan tinggi di Indonesia umumnya

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat mengungkapkan apa yang dipikirkanya, dinalar dan dirasakannya.

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD

Joyful Learning Journal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

iii Universitas Kristen Maranatha

ERNATI Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris FKIP Universitas Bung Hatta Padang. Abstract

Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas Viii Melalui Manajemen Kelas Dengan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray

KEMAHIRAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Transkripsi:

152 KEMAMUAN BAHASA INGGRIS RODUKTIF MAHASISWA OLITEKNIK NEGERI JAKARTA DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN SKALA UMUM KERANGKA KERJA EROA(THE COMMON EUROEAN FRAMEWORK SCALES) Endang urwaningrum, ebromoyudho@gmail.com Ina Sukaesih, sukaesihina@yahoo.com Jurusan Akuntansi, oliteknik Negeri Jakarta Jalan rof. Dr. G. Siwabessy, Kampus Baru UI, Depok. Abstract The research aimed to investigate the productive English skills of students of State olytechnic of Jakarta(NJ) based on their own assessment and and their teachers assessment. The research was carried out in NJ, focusing at students of Accounting, Business Administration and Graphics and ublishing departments. The methods of research used was survey with questionnaire as the instrument for data gathering. Data gathered were analysed using the Common European Framework Scales. It is revealed that according to students assessment their productive skills are good while the teachers consider that they are still bad. Key words: productive skills, assessment, spoken interaction, spoken production, writing Abstrak enelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi roductive Skills Bahasa Inggris mahasiswa oliteknik Negeri Jakarta (NJ) yang didasarkan pada asesmen mandiri dan asesmen oleh guru. enelitian dilaksanakan di oliteknik Negeri Jakarta, dengan fokus pada mahasiswa Jurusan Akuntansi, Jurusan Administrasi Bisnis, dan Jurusan Grafika dan enerbitan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan kuesioner sebagai instrumen untuk mengumpulkan data. Data dikumpulkan, kemudian dianalisis menggunakan Common Eurepean Framework Scales. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan asesmen mandiri oleh mahasiswa roductive Skills mahasiswa bagus, sementara para guru menyatakan bahwa producive skills tersebut masih kurang bagus. Kata kunci : productive skills, assessment, spoken interaction, spoken production, writing. ENDAHULUAN Berdasarkan dari konsep link-andmatch, oliteknik Negeri Jakarta (NJ)sebagai perguruan tinggi vokasional harus terus mengkaji lulusannya supaya mempunyai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan industri. Edward Sallis dalam bukunyatotal Quality Management in Education menyatakan bahwa institusi pendidikan harus menerapkan manajemen mutu, yakni institusi pendidikan harus mengedepankan perbaikan mutu yang terus menerus(sustainable quality programs) Diantara kemampuan yang diharapkan customers itu adalah kemampuan bahasa Inggris. Dengan demikian, kemampuan berkomunikasi tentu sangat ditunjang oleh kemampuan penguasaan bahasa internasionalsalah satu alat ukur untuk kemampuan berbahasa adalah the Common European Framework Scales. Skala ini mencakup understanding (listening dan reading),speaking(spoken interaction dan spoken production) dan writing. Endang urwaningrum dan Ina Sukaesih, Kemampuan Bahasa Inggris roduktif.

153 Dalam the Common European Framework Scales seorang mahasiswa bisa melakukan self-assessment terhadap kemampuan bahasa Inggris masing-masing. Hasil dari self-assessment tersebut dibandingkan dengan penilaian dosen. Hasil asesmen dari mahasiswa dan dosen bisa menjadi tolak ukur dalam pembelajaran bahasa Inggris. TINJAUAN USTAKA roductive Language Skills Ada empat keterampilan barbahasa yaitu Listening, Reading, Speaking dan Writing. Listening dan Reading disebut receptive skills, Speaking dan Writing merupakan productive skills. Dalam receptive skills; pembelajar bersifat pasif. Dalam productive skills, pembelajar aktif karena harus menghasilkan sesuatu dalam bentuk lisan ataupun tulisan. roductive skills merupakan keterampilan yang penting dalam bisnis. Kemampuan berbicara harus dimiliki oleh pelaku bisnis sesuai dengan tiga fungsi speaking yang dikemukakan Richards C., Jack dalamjurnalnya: interactional, transactional, dan performance functions. Interactional function diartikan bahwa The European Language ortofolio (EL), Kurikulum, Self Assessment, dan Kegiatan Belajar EL mendukung kurikulum pengajaran bahasa asing yang bertujuan mengembangkan profisiensi komunikatif pembelajarnya. Self-assessment merupakan issu inti dalam EL. aspor mengharuskan pembelajar menilai kemahiran berbahasa mereka sendiri baik sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan skala dan gambaran yang diambil dari Kerangka kerja Umum Eropa(the Common European Framework) yang menggunakan enam tingkat kemahiran berbahasa: A1,A2,B1,B2,C1,C2. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Cecilia B-Ikeguchi dalam jurnalnya Teaching Integrated Writing Skills bahwa there is a staged development of language engukuran kemampuan bahasa Inggris produktif mahasiswa oliteknik Negeri Jakarta dengan menggunakan skala kerangka kerja umum Eropa dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan bahasa Inggris mahasiswa dan kesesuaian bahasa Inggris yang diajarkan sehingga konsep link-and-matchantara kemampuan lulusan dan kebutuhan industri tetap terpelihara. komunikasi lisan memiliki fungsi sosial.transactional function mengacu pada situasi dimana fokus berada pada pesan yang disampaikan.erformance function mengacu pada public speaking. Seorang pelaku bisnis diharapkan mampu menguasai ketiga fungsi speaking tersebut. Seorang pelaku bisnis juga sangat penting memiliki kemampuan menulis karena dokumen-dokumen yang menunjang bisnis adalah dalam bentuk tertulis. Lulusan NJ yang akan menduduki middle-management di perusahaan.maka harus mampu membuat dokumen baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, acquisitionand that ESL learners go through different stages of development towards the target language. Dengan perbedaaan kekuatan dan kelemahan individu, mahasiswa akan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dalam proses pembelajaran masing-masing. Kegiatan belajar dalam lingkup EL harus student-centered. Berikut adalah contoh tahapan kegiatan belajar: a. Mulai dengan diskusi yang dapat mengungkap kemampuan pembelajar dalam berbahasa dengan menggunakan pernyataan I can do. b. Diskusikan dengan pembelajar seperti apa seharusnya dokumen- Epigram, Vol. 10 No. 2 Oktober 2014:152-157

154 dokumen (mis. Surat bisnis, sertifikat,dll.). METODE ENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dengan menggunakan The Common European Framework Scales,yakni skala yang mampu menguraikan kemampuan bahasa Inggris responden dalam dua kemampuan berbahasa; speaking (spoken production dan interaction), serta writing (written interaction dan written production). Dengan metode survey(wawancara dan kuesioner) dalam pengumpulan data. keseluruhan keterampilan kebahasaan di atas menjadi acuan dalam pembuatan kuesioner yang c. Diskusikan bagaimana pembelajar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing. akan diberikan kepada mahasiswa NJ dan dosen bahasa Inggris. Data yang diperoleh ditabulasi dan ditarik kesimpulan untuk dijadikan informasi kemampuan berbicara dan menulis mahasiswa berdasarkan persepsi mereka dan pengamatan dosen masing-masing dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan NJ. enelitian ini dilakukan dengan populasi seluruh mahasiswa NJ. Sedangkan sampel dari Jurusan Akuntansi, Administrasi Niaga dan Teknik Grafika dan enerbitan. HASIL DAN EMBAHASAN Kemampuan Bahasa Inggris roduktif Mahasiswa Responden terdiri dari mahasiswa semester II, IV dan VI. Dari kuesioner yang didistribusikan sebanyak 200, kembali 156 kuesioner. Selanjutnya diuraikan kemampuan bahasa Inggris produktif mahasiswa hasil dari Self- Assessmentdan assessment Dosen. Kemampuan Bahasa Inggris roduktif Mahasiswa Hasil Self-Assessment Kemampuan Interaksi Lisan Tabel 1. enilaian Kemampuan Interaksi Lisan Item 1 2 3 4 M D M D M D M D Ratarata penilaian 5 2.8 2.9 2.4 2.7 2.1 M= penilaian mahasiswa; D= penilaian dosen Dari ke 156 terdapat 54 responden (34.7%) yang menilai diri sendiri memiliki yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 7 kurang dari 5%. ada umumnya sekitar kemampuan interaksi lisan yang buruk dan 60% mahasiswa menilai kemampuan bawah. Sedangkan yang menilai diri interaksi lisan dalam bahasa Inggris lumayan sendiri memiliki kemampuan interaksi Dari ke empat item dalam interaksi lisan, yang paling rendah penilaian nya adalah item ke empat, berarti kemampuan Kemampuan roduksi Lisan Tabel 2. enilain Kemampuan roduksi Lisan mengungkapkan ide secara jelas dan akurat masih dirasa paling kurang oleh mahasiswa. Endang urwaningrum dan Ina Sukaesih, Kemampuan Bahasa Inggris roduktif.

155 Item 1 2 3 4 M D M D M D M D Ratarata penilaian 2 2.3 4 2.7 2.2 2.9 2.3 M= penilaian mahasiswa; D= penilaian dosen Dari ke 156 terdapat 66 responden (42.3%) yang menilai diri sendiri memiliki kemampuan produksi lisan yang buruk dan bawah. Sedangkan yang menilai diri sendiri memiliki kemampuan produksi yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 5 kurang dari 3.2%. ada umumnya sekitar 55% mahasiswa menilai kemampuan produksi lisan dalam bahasa Inggris lumayan. Kemampuan Menulis Tabel 3. enialain Kemampuan Menulis Item 1 2 3 4 5 6 7 8 Ratarata penilai an 4 2.7 2. 2 3 4 M D M D 3 7 2. 3 2.8 2. 1 3 M= penilaian mahasiswa; D= penilaian dosen Dari ke 156 terdapat 37 responden kurang dari 3.2%. ada umumnya sekitar (23.7%) yang menilai diri sendiri memiliki 73% mahasiswa menilai kemampuan kemampuan menulis yang buruk dan bawah. Sedangkan yang menilai diri sendiri memiliki kemampuan menulis yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 5 menulis dalam bahasa Inggris lumayan. Dari ke delapan item dalam kemampuan menulis, item ke enam, yaitu menulis surat formal yang benar merupakan kemampuan dengan nilai paling rendah(2.71). Kemampuan Bahasa Inggris roduktif Mahasiswa Hasil Assessment Dosen Kemampuan Interaksi Lisan Dari ke 156 terdapat 109 responden (69.9%) dinilai oleh dosen memiliki kemampuan interaksi lisan yang buruk dan bawah. Sedangkan yang dinilai memiliki kemampuan interaksi yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 3 kurang dari 1.9%. Hanya sekitar 30% mahasiswa menilai kemampuan interaksi lisan dalam bahasa Kemampuan roduksi Lisan Dari ke 156 terdapat 112 responden (71.8%) dinilai memiliki kemampuan produksi lisan yang buruk dan sangat buruk dengan skor nilai 2.5 ke bawah. Sedangkan yang dinilai memiliki kemampuan produksi yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 2 kurang dari 1.3%. ada umumnya sekitar 27% dosen menilai kemampuan produksi lisan Inggris lumayan. Dari keempat item dalam kemampuan interaksi lisan, item keempat, yaitu kemampuan mengungkapkan ide dan opini saya secara jelas dan akurat dan mampu menyampaikan dan menanggapi alasan sukar dengan meyakinkan, memperoleh nilai yang paling rendah:2.12 yang mengindikasikan bahwa kemampuan mahasiswa masih buruk. mahasiswa dalam bahasa Inggris lumayan. Dari keempat kemampuan dalam produksi lisan, item ketiga dinilai terendah, 2.22 yang mengindikasikan bahwa kemampuan menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu hal, menyatukan tema, mengembangkan poin khusus dan menyimpulkan secara benar masih buruk. Epigram, Vol. 10 No. 2 Oktober 2014:152-157

156 Kemampuan Menulis Dari ke 156 terdapat 118 responden (75.6%) dinilai memiliki kemampuan menulis yang buruk dan sangat buruk dengan skor nilai 2.5 ke bawah. Sedangkan yang dinilai memiliki kemampuan menulis yang baik dengan erbandingan Hasil Assessment Mahasiswa dan Dosen Interaksi Lisan Dari ke 156 terdapat 109 responden (69.9%) dinilai oleh dosen memiliki kemampuan interaksi lisan yang buruk dan bawah, sedangkan hanya 54 mahasiswa(34.7%) menilai diri sendiri memiliki kemampuan interaksi lisan yang buruk dan sangat buruk dengan skor nilai 2.5 ke bawah. Sedangkan yang dinilai memiliki kemampuan interaksi yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 3 kurang dari 1.9%. Mahasiswa yang menilai diri sendiri memiliki kemampuan interaksi lisan yang roduksi Lisan Dari ke 156 terdapat 112 responden (71.8%) dinilai memiliki kemampuan produksi lisan yang buruk dan sangat buruk dengan skor nilai 2.5 ke bawah. 66 responden (42.3%) yang menilai diri sendiri memiliki kemampuan produksi lisan yang buruk dan sangat buruk dengan skor nilai 2.5 ke bawah. Yang dinilai memiliki kemampuan produksi yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 2 kurang dari 1.3%. Yang menilai sendiri memiliki Kemampuan Menulis Dari ke 156 terdapat 118 responden (75.6%) dinilai memiliki kemampuan menulis yang buruk dan sangat buruk dengan skor nilai 2.5 ke bawah. Hanya 37 responden(27.3%) mahasiswa yang menilai buruk kemampuan menulisnya. Sedangkan yang dinilai memiliki kemampuan menulis yang baik dengan skor 4 ke atas hanya 1 kurang dari 0.6%. Terdapat selisih 4, karena ada 5(3.2%) mahasiswa yang menilai diri memiliki kemampuan menulis yang baik.sekitar 23% mahasiswa dinilai dosen kemampuan menulis mahasiswa dalam skor 4 ke atas hanya 1 kurang dari 0.6%. Sekitar 23% dosen menilai kemampuan menulis mahasiswa dalam bahasa Inggris lumayan. Dari kedelapan item dalam kemampuan menulis, item ketujuh dinilai paling rendah: 2.13. t baik sebanyak 7 orang (kurang dari 5%).Hanya sekitar 30% mahasiswa dinilai kemampuan interaksi lisan dalam bahasa Inggris lumayan. Lebih dari 60% mahasiswa menilai diri sendiri sudah memiliki keterampilan yang lumayan dalam interaksi lisan. enilaian dosen dengan mahasiswa jauh berbeda, dan dapat disimpulkan bahwa dosen kurang merasa puas dengan keterampilan interaksi lisan dibandingkan dengan mahasiswanya. kemampuan produksi yang baik dengan skor 4 ke atas sebanyak 5 orang(3.2%).sekitar 27% mahasiswa kemampuan produksi lisan dinilai lumayan sedangkan 55% mahasiswa menilai sendiri memiliki kemampuan produksi lisan yang lumayan. Dosen menilai kemampuan mahasiswa lebih rendah dari penilaian mahasiswa sendiri. bahasa Inggris lumayan, tetapi 73% mahasiswa yang merasa bahwa kemampuan menulis dalam bahasa Inggris lumayan.. Dengan target yang maksimal perlu diupayakan kegiatan yang dapat memotivasi dan meningkatkan keterampilan menulis. Upaya upaya yang masih bisa diperbaiki diantaranya lebih banyak latihan yang disertai feedback dari dosen untuk perbaikan serta kegiatan yang memiliki real condition di lapangan pekerjaan seperti menulis surat dan menjawab surat, menulis laporan. Endang urwaningrum dan Ina Sukaesih, Kemampuan Bahasa Inggris roduktif.

157 Ada perbedaan yang signifikan dari penilaian dosen dengan mahasiswa sendiri. Dosen menilai jauh lebih rendah dari mahasiswanya. Hal ini memperlihatkan bahwa harapan dosen terhadap kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris produktif (English language productive skills) masih jauh dari kenyataannya. Dari keseluruhan penilaian kemampuan interaksi lisan, produksi lisan dan menulis, rata-rata penilaian mahasiswa sendiri adalah 2.87, berarti bahwa mahasiswa menilai kemampuan produktif berbahasa Inggris mereka sudah mendekati lumayan. Sedangkan dosen menilai kemampuan SIMULAN DAN SARAN Kesimpulannya, indikasinya bahwa dosen menilai hasil pembelajaran bahasa Inggris belummencerminkan tujuan pengajaran yang telah ditetapkannya. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan upaya dan kegiatan yang mampu meningkatkan produktif mahasiswa sebesar 2.37. terlihat bahwa ada gap sebesar 0.50 antara penilain dosen dan mahasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa harapan yang ditetapkan untuk kemampuan bahasa Inggris produktif belum relevan dengan hasil yang dicapai. erlu tindaklanjut seperti upaya peninjauan tujuan pembelajaran bahasa Inggris, relevansi pembelajaran bahasa Inggris dengan tujuannya, intensitas dan kualitas pembelajaran bahasa Inggris, kemampuan bahasa Inggris dasar mahasiswa, kebutuhan industri terhadap bahasa Inggris yang dikuasai lulusan. kemampuan produktif bahasa Inggris. baik di dalam kelas maupun di luar kelas. eran sertau2b sebagai language center perlu ditingkatkan dan didukung oleh sivitas akademika NJ. DAFTAR USTAKA Council of Europe, 2001. A Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment. Cambridge: Cambridge University ress. Günther& North, Brian. 2000. The Common European Framework and The ortfolio. Swiss: Swiss National Science Foundation roject. Schneider, Gunther dan North, Brian. 1997. Common European Framework.Swiss: Swiss National Science Foundation. Tarigan, Henry Guntur. 2009. rinsip- rinsip DasarMetoda Riset engajaran Dan embelajaran Bahasa (edisi revisi). Bandung: enerbit Angkasa. Epigram, Vol. 10 No. 2 Oktober 2014:152-157