EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGAWETAN KLOROFIL DAUN KATUK SEBAGAI ZAT PEWARNA UNTUK BAHAN DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) DENGAN MENGGUNAKAN FREEZE DRYING ABSTRAK

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

Konstruksi Sel Surya Bio menggunakan Campuran Klorofil-Karotenoid sebagai Sensitizer

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC)

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

Treatment Combination Menggunakan Double Layer,Kompresi,Ultrasonik DSSC

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-7

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

SKRIPSI DELOVITA GINTING

PENGARUH WAKTU SPIN COATING TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK SEL SURYA PEWARNA TERSENSITASI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN CAMPURAN PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

EKSTRAK BETA KAROTEN WORTEL (DAUCUS CAROTA) SEBAGAI DYE SENSITIZER PADA DSSC

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes

Pengaruh ph Larutan Antosianin Strawberry dalam Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

Pengaruh Variasi Ketebalan Titanium Dioksida (TiO 2 ) Terhadap Daya Keluaran Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CEL MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L)

Pengujian dan Analisis Performansi Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) terhadap Cahaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015,

PENGARUH PEMBERIAN SPACE

BAB III METODE PENELITIAN

VARIASI RASIO TiO 2 ANATASE DAN RUTILE TERHADAP KINERJA DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

Kata kunci: Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Sensitizer, Fourine doped-tin Oxide (FTO), Klorofil, Spin Coating

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimasi Parameter Sintesis Nanopartikel TiO 2 untuk Dye Sensitized Solar Cell

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PILLAR OF PHYSICS, Vol. 1. April 2014, 33-40

Jurnal Sains Materi Indonesia PENGARUH BEBERAPA JENIS DYE ORGANIK TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Analisis Pemanfaatan Anthocyanin Tumbuhan Tropis Sebagai Sensitizer Pada Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC)

BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC Efek Photovoltaic

TiO 2 jatuh pada 650 nm sedangkan pada kompleks itu sendiri jatuh pada 600 nm, dengan konstanta laju injeksi elektron sekitar 5,5 x 10 8 s -1 sampai

STUDI VARIASI ELEKTROLIT TERHADAP KINERJA DYE- SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

PEMBUATAN PROTOTIPE dye sensitized solar cells (DSSC) BERBASIS NANOPORI TiO 2 MEMANFAATKAN EKSTRAKSI ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica Oleracea Var)

KAJIAN PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPISAN TRANSPARAN TiO 2 TERHADAP PERFORMA KERJA SEL SURYA YANG DISENSITISASI DENGAN DYE (DSSC)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

Identifikasi dan Karakterisasi Ekstrak Ketan Hitam (Oriza Sativa Glutinosa) sebagai Fotosensitizer dalam Pembuatan Dye Sensitized Solar Cells (DSSC)

VARIASI TEKNIK DEPOSISI LAPISAN TiO 2 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DYE-SENSITIZED SOLAR CELL

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL

Cu PARTICLES GROWTH USING FIX CURRENT ELECTROPLATING AND ITS APPLICATION ON TiO 2 BASED SOLAR CELL

EKSTRAK ANTOSIANIN KOLL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) TERHADAP KINERJA PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

PENGARUH PENYISIPAN TEMBAGA Cu MENGGUNAKAN METODE PULSE PLATING PADA SEL SURYA TiO 2

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DSSC TiO 2 /FIKOSIANIN

APLIKASI EKSTRAKSI ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU DENGAN VARIASI PH PELARUT SEBAGAI DYE DALAM SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PREPARASI KOATING TiO 2 PADA DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) BERBASIS MELASTOMA MALABATHRICUM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

Transkripsi:

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL Faqih Abdul Bashir*, Ade Febri, Aulia Tri Hidayah, Niken Rizky Amalia Nuraini, Novi Wulandari Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta 57126 faqihab12@gmail.com Abstrak. DSSC adalah sel surya fotoelektrokimia yang menggunakan elektrolit sebagai medium transport muatan untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Prinsip kerja Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) adalah saat terjadi proses transfer elektron pada rangkaian luar DSSC menuju elektroda lawan, aliran listrik akan dihasilkan. Pada sisi elektroda lawan akan mempunyai potensial positif. Sedangkan pada sisi substrat yang terlapisi TiO 2 atau elektroda kerja akan mempunyai potensial negatif. Beda potensial antara kedua elektroda tersebut menimbulkan terjadinya aliran listrik ketika kedua elektroda tersebut diberi beban. Semikonduktor TiO 2 tidak menyerap cahaya tampak, namun mengabsorbsi cahaya UV. Penggunaan bahan pewarna (sensitizer) merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sifat semikonduktor dengan meningkatkan absorbansi pada panjang gelombang cahaya tampak dari semikonduktor TiO2. Spektrum absorbsi cahaya yang paling lebar dimiliki oleh dye kulit buah manggis sebesar 312,1-556,05 nm, dye rosella sebesar 308,12-543,09 nm dan dye terung belanda sebesar 305,09-530,02 nm. Efisiensi berturut turut pada konsentrasi dye kulit manggis 10%, 20% dan30% adalah 3,79 x 10-4 %, 7,31 x 10-4 %, dan 8,72 x 10-4 %. Efisiensi sel surya menggunakan dye kulit manggis meningkat seiring bertambahnya konsentrasi dye. Besarnya konsentrasi dye mempengaruhi ketebalan lapisan dye di atas TiO 2 yang sangat berpengaruh terhadap proses penyerapan cahaya oleh lapisan dye dan dapat meningkatkan konduktivitas listrik dalam lapisan tersebut. Efisiensi berturut-turut dari dye kulit manggis, dye wortel, dye kulit melinjo dan dye daun binahong adalah 0,09%; 0,03%; 0,03%; 0,01%. Beberapa parameter meliputi pelarut pengekstrak, sifat dye, pori dan ketebalan lapisan TiO 2, sifat garam elektrolit dan elektroda lawan. Kata kunci: kulit manggis, DSSC, dye, absorbansi, efisiensi 1. PENDAHULUAN Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) adalah sel surya fotoelektrokimia yang menggunakan elektrolit sebagai medium transport muatan untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Pada DSSC, dye merupakan komponen yang sangat penting karena berfungsi sebagai sensitizer untuk menyerap cahaya tampak. Senyawa-senyawa turunan dari Rhutenium kompleks merupakan dye sintesis dengan efisiensi sel surya hingga di atas 11%. Namun dye sintesis harganya cukup mahal dan proses pembuatannya cukup sulit. Oleh karena itu muncul alternatif penggunaan dye dari bahan alami yang umumnya bahan yang mengandung senyawa antosianin, klorofil, dan karoten (Hao dkk, 2006). Walaupun, belum bisa diperoleh hasil yang menyamai nilai efisiensi ketika menggunakan dye sintesis, sejauh ini telah dilaporkan nilai efisiensi yang didapatkan adalah sekitar 2% dan biaya produksinya lebih murah. Senyawa yang terkandung di dalam bahan-bahan alami tersebut yang berfungsi sebagai sensitizer adalah antosianin (Wongcharee, 2007), klorofil (Sasaki dkk, 2008) dan karoten. Zat warna alami tersebut telah terbukti mampu memberikan efek photovoltaic walaupun efisiensi yang dihasilkan masih jauh lebih kecil dibandingkan zat warna sintetis. Penggunaan dye alami untuk fabrikasi DSSC sudah banyak digunakan salah satunya kelompok studi di Jepang telah mencoba lebih dari dua puluh jenis dye alami dari ekstrak tumbuhan diantaranya adalah kol merah, kunyit, teh hijau, mangoosten pericap dengan efesiensi tertinggi dihasilkan 1,17% (Zhou dkk, 2011). Salah satu sumber dye alami adalah ekstrak antosianin dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dapat dimanfaatkan sebagai dye sensitizer pada sel surya jenis DSSC (Suryadi, 2009). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui tujuan penelitian yaitu dapat menjelaskan prinsip kerja DSSC menggunakan dye sensitizer alami ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), karakterisasi Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) ssssssss 249

absorbansi dye antosianin pada ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai dye sensitizer alami pada DSSC, efisiensi DSSC menggunakan dye sensitizer alami ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) Selain itu, dapat diketahui manfaat penelitian yaitu menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca mengenai pemanfaatan energi dari sinar matahari sebagai energi yang terbarukan, Mengetahui pembuatan sel surya tersensitisasi zat pewarna dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar, sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. METODE PENELITIAN Cara Pembuatan Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Pembersihan kaca TCO Pembuatan pasta Ekstraksi dye antocyanin Pembuatan counter Preparasi elektrolit Preparasi Fabrikasi DSSC Fabrikasi Gambar 1 Alur Pembuatan DSSC Sumber : Khoiruddin (2012) a. Pembersihan kaca TCO Pembersihan kaca konduktif dengan methanol menggunakan ultrasonic cleaner. Pembersihan kaca konduktif menggunakan ultrasonic cleaner agar kaca terbebas dari material-material yang tidak mampu dibersihkan dengan air saja. Kaca konduktif yang bersih mempengaruhi hasil pengujian dari sampel yang akan dilapiskan pada kaca konduktif. b. Pembuatan pasta TiO2 Melarutkan bubuk TiO2 ke dalam ethanol hingga terbentuk pasta yang siap digunakan untuk pembuatan lapisan tipis TiO2. c. Ekstraksi Dye Dye antosianin diekstrak dari kulit buah manggis yang telah dipotong kecil-kecil digerus dengan sebuah mortar hingga halus, selanjutnya direndam di dalam pelarut yang terdiri dari metanol, asam asetat, dan aquadest selama 24 jam. Kemudian ekstrak dye antosianin disaring menggunakan kertas saring. d. Pembuatan counter Elektroda Cara pendeposisian counter elektroda adalah dengan mendeposisikan karbon dari jelaga lilin pada kaca TCO yang memiliki hambatan e. Preparasi elektrolit Pembuatan elektrolit dengan cara mencampurkan potassium iodide (KI) polyethylene glycol kemudian diaduk, selanjutnya kedalam larutan tersebut ditambahkan Iodine (I 2). Larutan elektrolit yang sudah jadi, disimpan dalam botol tertutup (Wilman, dkk., 2007). f. Fabrikasi DSSC Fabrikasi DSSC menggunakan struktur sandwich, di mana dua elektroda yaitu elektroda kerja dan elektroda lawan mengapit elektrolit membentuk sistem sel fotoelektrokimia. Fabrikasi DSSC sebagai berikut, kaca FTO diletakkan pada permukaan yang bersih dan rata dengan sisi konduktif berada di atas. Sisi yang konduktif dicek dengan menggunakan ohmmeter dengan menjepitkan probe-nya pada permukaan kaca. Setelah itu pasta TiO 2 mulai dideposisikan di atas FTO secukupnya. Pasta TiO 2 diratakan ke seluruh permukaan FTO. Setelah pasta TiO 2 dideposisikan, FTO didiamkan sesaat agar lapisan TiO 2 kering. Lapisan tipis TiO2 yang telah dibuat 250 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya

direndam dalam dye. Counter elektroda yang sudah dideposisikan dengan karbon disiapkan. Kaca FTO dengan elektroda kerja dan counter elektroda carbon disusun seperti gambar 2.5. Susunan pada gambar dijepit dengan penjepit kertas. Larutan elektrolit diteteskan setelah DSSC tersusun. Tepi elektroda lawan dan elektroda kerja dijepit dengan penjepit buaya Gambar 2. Fabrikasi DSSC Sumber: Khoiruddin (2012) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Ketika foton dari sinar matahari menimpa elektroda kerja pada DSSC, energi foton tersebut diserap oleh larutan dye yang melekat pada permukaan partikel TiO 2, sehingga elektron dari dye mendapatkan energi untuk dapat tereksitasi. Elektron yang tereksitasi dari molekul dye tersebut akan diinjeksikan ke TiO 2. Molekul dye yang ditinggalkan kemudian dalam keadaan teroksidasi. Elektron menuju TCO selanjutnya mengalir menuju counter elektrode melalui rangkaian eksternal. Dengan adanya katalis pada counter elektrode, elektron diterima oleh elektrolit sehingga hole yang terbentuk pada elektrolit (I 3 - ) akibat donor elektron pada proses sebelumnya berekombinasi dengan elektron membentuk iodide (I - ). Iodide ini digunakan untuk mendonor elektron kepada dye yang teroksidasi. Dengan adanya donor elektron oleh elektrolit (I - ) maka molekul dye kembali ke keadaan awalnya (ground state), sehingga terbentuk suatu siklus transport elektron. Dengan siklus ini terjadi konversi langsung dari cahaya matahari menjadi listrik. Saat terjadi proses transfer elektron pada rangkaian luar DSSC menuju elektroda lawan, aliran listrik akan dihasilkan. Hal ini disebabkan karena adanya beda potensial antara kedua elektroda tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dahyunir Dahlan (2012) karakterisasi absorbansi dye ditunjukkan pada gambar 3. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) ssssssss 251

Gambar 3. Spektrum absorbsi (a) lapisan TiO2 tanpa dye, (b) lapisan TiO2 dengan dye rosella, (c) manggis, (d) terung belanda. Sumber : Dahyunir Dahlan (2012) Pada gambar 3.(a) terlihat spektrum absorbsi dari lapisan TiO 2 tanpa diberi dye yang hanya menyerap pada rentang gelombang UV (300-380 nm), sedangkan lapisan TiO 2 setelah diberi dye (Gambar 3.(b), (c), dan (d)), spektrum absorbsi cahayanya terlihat dari rentang UV sampai rentang cahaya tampak. Dapat dilihat bahwa spektrum absorbsi cahaya yang paling lebar dimiliki oleh dye kulit buah manggis. Perbandingan performansi antara satu sel surya dengan sel surya lainnya umumnya dilihat dari efisiensinya. Efisiensi sel surya didefinisikan sebagai perbandingan daya keluaran dengan daya masukan. Daya masukan dihitung sebagai irradiance yang diterima oleh permukaan sel surya. Nilai efisiensi ini selalu dihitung pada kondisi standar (irradiance = 1000 W/m 2, AM 1,5 dan temperatur 25 C). Rumus umum efisiensi adalah: di mana, Pmax x100% P light P max = daya maksimum yang dihasilkan sel surya (Watt) P light = P input = daya dari sinar yang mengenai sel surya (Watt). Efisiensi sel surya dapat ditentukan dari daya yang ihasilkan dari sel surya (P max) dibagi dengan luas penampang sel surya A (m 2 ) dan intensitas penyinaran I (W/m 2 ). Pmax x100% AI Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dadi Rusdiana (2014) diperoleh efisiensi sel surya terhadap variasi konsentrasi dye kulit buah manggis seperti diperlihatkan dalam gambar 4 sebagai berikut : No Konsentrasi Dye Efisiensi (%) 1 10% 3,79 x 10-4 2 20% 7,31 x 10-4 3 30% 8,72 x 10-4 252 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya

Gambar 4. Efisiensi sel surya sebagai fungsi variasi konsentrasi dye Sumber: Dadi Rusdiana (2014) Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh Dadi Rusdiana, konsentrasi dye yang diberikan pada setiap sampel DSSC menghasilkan nilai efisiensi yang berbeda semakin tinggi konsentrasi dye semakin bertambah efisiensi konversi energi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan kerena perbedaankonsentrasi dye yang diberikan mempengaruhi jumlah dye yang teradsorpsi pada pori TiO 2, sehingga terjadi perubahan jumlahelektronyang diinjeksikan ke pita konduksi TiO2(Chou et al., 2007). Hubungan konsentrasi dye terhadap efisiensi cenderung tidak bersifat linier. Hal ini sebelumnya pernah diteliti oleh Tammy P. Chou et al. (2007) menggunakan dye Ruthenium (N3) atau(2,2 bipyrydyl-4,4- dicarboxylato) ruthenium II,dengan konsentrasi dye yang bervariasi pada lapisan TiO 2. Konsentrasi tertinggi yang diberikan menghasilkan penurunan efisiensi dikarenakan molekul-molekul dye mengalami agregration (pengumpulan antara sesama molekul) di pori-pori TiO 2 sehingga injeksi elektron tidak efisien. Intertaksi antar moleku-molekul dye yang bertumbuk dan berkumpul mempengaruhi waktu hidup elektron pada permukaan TiO 2. Waktu hidup elektron adalah lamanya elektron berada dalam keadaan tereksitasi. Interaksi antar molekul dye ini dapat mempercepat kembalinya elektron pada keadaan dasar sehingga mempersingkat waktu hidup elektron. Struktur yang cenderung datar akan memperbesar peluang pengumpulan molekul dye sehingga dapat menurunkan efisiensi. Struktur yang bengkok (bent structure) dapat menekan efek dari pengumpulan dye (Nuay, 2009).Perlu studi lebih lanjut mengenai jumlah dye pada lapisan TiO2 dan struktur kimia molekul dye. Selain variasi konsentrasi dye, efisiensi DSSC juga dipengaruhi oleh berbagai macam jenis dye. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hardani (2015) dapat diketahui efisiensi DSSC menggunakan berbagai macam jenis dye sebagai berikut: No Jenis Dye Efisiensi (%) 1 Kulit Manggis 0,09 2 Wortel 0,03 3 Kulit Melinjo 0,03 4 Daun Binahong 0,01 Gambar 5. Pengaruh beberapa jenis dye organik terhadap efisiensi sel surya Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Selain itu, masih banyak faktor yang mempengaruhi kinerja DSSC. Beberapa parameter meliputi pelarut pengekstrak, sifat dye, pori dan ketebalan lapisan TiO 2, sifat dari garam elektrolit dan elektroda lawan. Dengan kata lain kualitas material menentukan kinerja DSSC. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dadi Rusdiana (2014) dan Hardiana (2015) dapat disimpulkan bahwa : - Efisiensi sel surya meningkat seiring bertambahnya konsentrasi dye. - Dari ketiga variasi konsentrasi dye dapat diketahui bahwa efisiensi terbesar dimiliki oleh DSSC dengan konsentrasi dye 30%, setelah itu 20% dan yang terakhir adalah 10%. Efisiensi berturut turut pada konsentrasi dye kulit manggis 10%, 20% dan30% adalah 3,79 x 10-4 %, 7,31 x 10-4 %, dan 8,72 x 10-4 %. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) ssssssss 253

- Dari ketiga jenis dye, dye kulit manggis, dye wortel, dye kulit melinjo dan dye daun binahong, efisiensi berturut turut yaitu 0,09%; 0,03%; 0,03%; 0,01% - Konsentrasi dye mempengaruhi ketebalan lapisan dye di atas TiO 2 yang sangat berpengaruh terhadap proses penyerapan cahaya oleh lapisan dye sehingga dapat meningkatkan konduktivitas listrik dalam lapisan tersebut. - Beberapa parameter meliputi pelarut pengekstrak, sifat dye, pori dan ketebalan lapisan TiO 2, sifat dari garam elektrolit dan elektroda lawan 4. SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan yaitu prinsip kerja dari Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) adalah saat terjadi proses transfer elektron pada ragkaian luar DSSC menuju elektroda lawan, aliran listrik akan dihasilkan. Pada sisi elektroda lawan akan mempunyai potensial positif. Sedangkan pada sisi substrat yang terlapisi TiO 2 atau elektroda kerja akan mempunyai potensial negatif. Beda potensial antara kedua elektroda tersebut menimbulkan terjadinya aliran listrik ketika kedua elektroda tersebut diberi beban. karakterisasi absorbansi dye antosianin pada ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai dye sensitizer alami pada DSSC, Efisiensi berturut turut pada konsentrasi dye kulit manggis 10%, 20% dan 30% adalah 3,79 x 10-4 %, 7,31 x 10-4 %, dan 8,72 x 10-4 %. Efisiensi sel surya menggunakan dye kulit manggis meningkat seiring bertambahnya konsentrasi dye. Adapun saran terkait dengan penelitian ini yaitu mencari referensi yang lain, baik melalui media cetak atau elektronika untuk menambah pengetahuan khususnya yang bermanfaat untuk mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti DSSC dari berbagai macam jenis dye organik 5. DAFTAR PUSTAKA Dahlan, Dahyunir. (2014). Pengaruh Beberapa Jenis Dye Organik Terhadap Efisiensi Sel Surya Dye Sensitized Solar Cell. Jurnal Sains Materi Indonesia, Vol. 15, No. 2, Januari 2014, hal. 74-79 Hao, S., Wu, J., Huang, Y., Lin, J. (2006). Natural Dyes as Photosensitizers for Dye-Sensitized Solar Cell. Sciense Direct, Solar Energy 80(2006), hal 209-214. Khoiruddinn. (2012). Ekstrak beta karoten wortel (Daucus carota) sebagai dye sensitizer pada DSSC. skripsi. jurusan Fisika. FMIPA. UNS. Surakarta. Rusdiana Dadi. (2014). Pembuatan Sel Surya TiO2 Nanokristal berbahan dasar Anthocyanin sebagai Material Dye, hal 2 Suryadi, Joko. (2009). Pembuatan dan Penentuan Nilai Efisiensi Sel Surya Berpewarna Tersensitisasi (Dye- Sensitized Solar Cell) dengan Senyawa Antosianin dari Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Pewarna Pensensitisasi, Jurusan Kimia, Universitas Dipinegoro, Semarang.Ting dan Chao. 2010. Wang, X.F., Matsuda, A., Koyama, Y., Nagae H., Sasaki. S,I., Tamiaki, H., dan Wada, Y. (2006). Chemical Physics. Lett. Vol.423, hal 470. Wilman. S, Diamas. F, Mega, A. (2007). Pembuatan Prototipe Solar Cell Murah dengan Bahan Organik- Inorganik (Dye-Sensitized Solar Cell). Laporan Penelitian Bidang Energi. Bandung : ITB Wongcharee, K. V. Meeyoo. S. Chavadej. (2007). Dye-Sensitized Solar Cell Using Natural Dyes Extracted From Rosella and Blue Pea Flowers, department of Chemical Engineering. Mahanakom University of Technology. Zhou, H. Wu, L. Gao, Y. Ma, T. (2011). Dye Sensitized Solar Cells Using 20 Natural Dyes as Sensitizer, Journal of Photochemistry and Photobilogy A: Chemistry 219, hal 188-194. 254 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya