MENGENAL BANK SYARIAH LEMBAGA KEUANGAN UNTUK UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Prinsip prinsip Islam

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BABI PENDAHULUAN. Sistem perbankan syariah merupakan bagian dari konsep ekonomi

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

OPERASIONAL BANK SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Analisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk KCI Citarum

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

AKUNTANSI BANK SYARIAH

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbedaan antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masyarakat muslim yang menginginkan agar adanya jasa keuangan yang sesuai

BAB II LANDASAN TEORI

BANK SYARIAH SEBAGAI ALTERNATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB II LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai banknote. Dalam Pasal 1 Undang-undang No. 21 Tahun

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jawaban UAS PLKS 2014/2015

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Lembaga-lembaga keuangan syariah berupa bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa, 2007:207) pengertian prosedur adalah tahap-tahap kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang Undang No 21 Tahun 2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ada perbedaan hanya nampak pada tugas atau usaha bank. Bank dapat didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

HUKUM PERJANJIAN SYARIAH DAN PENERAPANNYA DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian bank konvensional & bank syariah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

Materi 5 Operasional Lembaga Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan

Transkripsi:

MENGENAL BANK SYARIAH LEMBAGA KEUANGAN UNTUK UMUM Fauzi Solihin ABSTRACT The article objective is to compare Syariah banking system to common banking system. It is concluded that Syariah banking system can be alternative banking system to any body who expect profit sharing as the replacement of common interest mechanism. Keywords: Syariah Bank ABSTRAK Artikel bertujuan membandingkan bank Syariah dengan bank umum. Disimpulkan bahwa sistem bank Syariah dapat menjadi suatu alternatif pengembangan usaha dengan cara pembagian laba sebagai pengganti mekanisasi bunga perbankan. Kata kunci: Bank Syariah Staf Pengajar STIE Swadaya & Fakultas Ekonomi, UBiNus, Jakarta Mengenal Bank Syariah Lembaga Keuangan (Fauzi Solihin) 63

PENDAHULUAN Sebagaimana bank pada umumnya, Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya menyalurkan pembiayaan dan memberikan jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang namun pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip prinsip syariat Islam. Perbedaan pokok antara perbankan Syariah dengan perbankan konvensional adalah adanya larangan riba (bunga) bagi perbankan Syariah sedangkan jual beli (bali ) dihalalkan. Dalam pandangan Islam uang hanya sebagai alat tukar dan bukan suatu komoditas karena Islam tidak mengenal time value of money. Dengan demikian, dilarang untuk membayar atau menerima bunga dari uang yang dipinjamkan. Sebagai pengganti mekanisme bunga, bank Syariah melakukan bagi hasil (profit sharing). PEMBAHASAN Sejarah Bank Syariah di Indonesia Bank umum pertama di Indonesia yang beroperasi berdasarkan syariat Islam adalah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sesuai Undang-Undang No.7 tahun 992 tentang perbankan yang secara tegas mengatur ketentuan bank berdasarkan prinsip syariah Islam. Dalam dua tahun terakhir, beberapa bank pemerintah maupun bank swasta mulai beroperasi sebagai bank Komersial Syariah atau hanya membentuk Unit Bank Syariah. Sampai dengan akhir tahun 2, jaringan bank Syariah di Indonesia terdiri dari berikut ini. Kelompok KP/UBS KC/KPO KCP KK Bank Komersial Syariah 2 35 4 44. Bank Muamalat 2 4 38 Indonesia 23 6 2. Bank Syariah 3 2 Mandiri Unit Bank Syariah :. Bank IFI 2. Bank Negara 8 Indonesia 3. Bank Jabar BPR Syariah Total 86 47 4 44 Keterangan: KP/UBS = Kantor Pusat / Unit Bank Syariah KC/KPO = Kantor Cabang / Kantor Pusat Operasional KCP = Kantor Cabang Pembantu KK = Kantor Kas Sumber: Bank Indonesia 64 Journal The WINNERS, Vol. 2 No. 2, September 2:63-7

Tujuan Bank Syariah. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah/beraktifitas secara Islami khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan agar terhindar dari praktik riba atau jenis usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur penipuan. 2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi sehingga tidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana. 3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha yang lebih besar. 4. Untuk menjaga kestabilan ekonomi moneter, melalui aktifitas bank Islam yang diharapkan mampu menghindari inflasi dan negative-spread akibat penerapan sistem bunga. 5. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara lembaga keuangan khususnya bank, serta menanggulangi kemandirian lembaga keuangan dari pengaruh gejolak moneter baik di dalam maupun luar negeri. Ciri Bank Syariah. Bagi hasil dan keuntungan yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk persentase bagi hasil dari jumlah keuntungan yang besarnya tidak kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan untuk melakukan tawar-menawar dalam batas wajar. 2. Penggunaan presentase tetap dari jumlah kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu dihindarkan karena presentase bersifat melekat pada sisa hutang meskipun batas perjanjian telah berakhir. Sistem presentase memungkinkan beban bunga semakin tinggi. 3. Dalam kontrak pembiayaan proyek, Bank Syariah tidak menerapkan perhitungan berdasarkan nominal pembiayaan (fixed return) yang ditetapkan dimuka karena pada hakikatnya untung/ ruginya suatu proyek yang dibiayai bank baru diketahui setelah proyek itu selesai. 4. Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dari sudut syariah (Hukum Islam) 5. Ada produk khusus yang tidak terdapat dalam bank konvensional, yaitu pembiayaan tanpa beban yang murni bersifat sosial. Produk itu ditujukan bagi orang miskin/sangat membutuhkan untuk kegiatan keagamaan. Sumber dana fasilitas ini berasal dari zakat, infak sedeqah, dan pendapatan nonhalal sebagai hasil transaksi dengan bank konvensional yang menetapkan sistem bunga. Mengenal Bank Syariah Lembaga Keuangan (Fauzi Solihin) 65

Keistimewaan Bank Syariah. Kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pengelola bank dengan nasabah sehingga dalam menghadapi risiko usaha membagi keuntungan secara jujur dan adil. 2. Diterapkannya prinsip bagi hasil sebagai pengganti bunga. 3. Konsep Bank Syariah berorientasi pada kebersamaan dalam hal berikut. a. Mendorong investasi dan menghambat simpanan yang tidak produktif melalui profit and loss sharing; b. memerangi kemiskinan dengan membina ekonomi lemah melalui bantuan hibah yang diarahkan secara produktif; c. meratakan pendapatan melalui sistem bagi hasil baik yang diberlakukan kepada bank (Mudharib) atau kepada pemegang amanah maupun kepada peminjam. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional I. Sistem Bagi Hasil. Penentuan besarnya risiko dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. 2. Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 3. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai kenaikan jumlah keuntungan. 4. Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi-hasil. 5. Kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua pihak terkait. II. Sistem Bunga. Penentuan dibuat pada waktu akad atas dasar proyeksi selalu untung. 2. Besarnya bunga tergantung pada jumlah modal yang dipinjam. 3. Besarnya bunga tidak terkait dengan tingkat keuntungan usaha. 4. Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama termasuk Islam. 5. Bunga tetap dibayar meskipun usaha dalam keadaan rugi. III. Akad (perjanjian) Disesuaikan dengan Prinsip Produk Syariah yang Dipakai Misalnya, produk tabungan dapat saja menggunakan prinsip Mudharabah (tidak dapat ditarik kembali untuk jangka waktu tertentu dan pendapatan dalam bentuk bagi hasil) atau menggunakan prinsip Wadiah (tabungan yang dapat ditarik sewaktu waktu dan penabung hanya mendapatkan bonus yang sifatnya tidak mengikat. IV. Produk yang Dihasilkan Produk Bank Syariah cukup luas bahkan ada produk yang tidak lazim diterapkan pada bank konvensonal, misalnya Gadai (Rahn) dan Sewa/Leasing (Ijarah). 66 Journal The WINNERS, Vol. 2 No. 2, September 2:63-7

V. Konsep Syariah dalam Pendanaan. Mudharabah Kerja sama antara pemilik dana (Shahibul Maal) dengan pengelola dana dan keuntungan dibagi menurut kesepakatan. 2. Wadiah Merupakan dana titipan nasabah kepada bank dan nasabah dapat menarik kembali kapan saja dikehendaki namun keuntungan menjadi hak pihak bank. Akan tetapi, bank dapat memberikan insentif atau bonus yang besarnya ditetapkan pihak bank. Jenis Wadiah sebagai berikut. a. Wadiah Yad Amanah Barang atau dana titipan tidak dapat dimanfaatkan oleh bank dan bank tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan yang mungkin terjadi. b. Wadiah Yad Dhamanah Pihak bank, baik dengan atau tanpa izin, dapat memanfaatkan dana titipan untuk dikelola sehingga menghasilkan keuntungan yang akan menjadi milik bank namun bank dapat memberikan insentif kepada nasabah. VI. Konsep Syariah dalam Produk Pembiayaan. Mudaharabah Kerja sama antara pemilik modal (Shahibul Maal) dengan pengelola dana (Mudharib) dan hanya boleh menggunakan modal yang diberikan untuk melaksanakan proyek yang telah ditentukan dan pembagian hasil keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati. 2. Murabahah Perjanjian antara bank dengan nasabah, yakni bank Syariah menyediakan pembiayaan untuk bahan baku dan modal kerja lainnya yang dibutuhkan yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank ditambah margin keuntungan yang disepakati bersama pada saat jatuh tempo). Pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur selama jangka waktu yang telah ditentukan. 3. Musyarakah Perjanjian antara bank dengan nasabah, yaitu pihak bank dan pengusaha secara bersama membiayai suatu usaha/proyek, mengelola bersama atau dengan salah satu pihak atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan pernyataan. Pemilik dana dapat melakukan intervensi dalam manajemen proyek. Bila terjadi kerugian dibagi berdasarkan perbandingan modal yang diberikan. Mengenal Bank Syariah Lembaga Keuangan (Fauzi Solihin) 67

4. Salam Pembiayaan jual beli, yakni bank memberikan dana lebih dulu terhadap barang (hasil pertanian) yang telah disepakati yang dihantarkan kemudian. Dalam transaksi ini terdapat kesepakatan antara 3 pihak terkait, yaitu bank, nasabah A (penjual), dan nasabah B (pembeli). Dengan demikian, bank melakukan 2 transaksi pada waktu bersamaan, yaitu pembelian dari nasabah A dan penjualan dengan nasabah B. 5. Istishna Perjanjian jual beli dan pihak bank membuatkan barang (men-subkan kepada pihak lain) yang dipesan oleh nasabah dengan kriteria tertentu seperti jenis, tipe/model, kualitas, dan jumlah barang. Setelah barang jadi, bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Ijarah Perjanjian sewa antara bank selaku lessor dengan nasabah selaku lessee yang memberikan kesempatan kepada penyewa untuk memanfaatkan barang yang disewa dengan imbalan uang sewa sesuai perjanjian serta mengambalikannya kepada pemilik setelah jangka waktu perjanjian berakhir (operating lease); atau terjadi pemindahan hak milik pada akhir sewa angsuran (finance lease) 7. Rahn Perjanjian penyerahan barang berharga sebagai agunan agar dipenuhinya suatu kewajiban kepada bank (gadai). Untuk kendaraan atau properti, cukup dengan menyerahkan bukti kepemilikannya (BPKB, Sertifikat). VII. Konsep Syariah dalam Jasa. Kafalah Merupakan pemberian garansi oleh pihak bank kepada nasabah untuk menjamin pelaksanaan proyek dan pemenuhan kewajiban tertentu kepada pihak yang dijamin 2. Wakalah Perjanjian antara bank dengan nasabah untuk mentransfer dana dari nasabah kepada seseorang di tempat lain, termasuk juga mengeluarkan letter of credit. 3. Hawalah Perjanjian pengalihan hak dan kewajiban nasabah pihak pertama (piutang) kepada bank sebagai pihak kedua dari nasabah lain pihak ketiga (berhutang). Bank melaksanakan pembayaran lebih dahulu atas transaksi yang timbul baik dari jual beli atau transaksi lainnya, setelah hutang piutang tersebut jatuh tempo maka pihak ketiga akan melakukan pembayaran kepada bank (Anjak piutang). 68 Journal The WINNERS, Vol. 2 No. 2, September 2:63-7

4. Sharf Sharf merupakan jual beli mata uang asing yang saling berbeda. Dari uraian tersebut, Bank Syariah selalu menunjang sektor riil dan tidak ikut bermain dalam SBI (yang risikonya sangat minim) untuk mendapat margin/keuntungan sebagaimana yang dilakukan bank konvensional saat ini dengan memanfaatkan diskonto SBI yang masih tinggi. Perbankan Syariah memang tidak diperkenankan bermain SBI maupun transaksi derivatif karena perbankan Syariah menekankan pada konsep bagi hasil (profit sharing) ketimbang konsep bunga (konsep keuangan kapitalis) yang digunakan bank konvensional. Pada bank konvensional, bunga ditetapkan pada awal perjanjian (akad kredit) atas dasar proyeksi selalu untung. Suku bunga tidak terkait dengan tingkat keuntungan usaha bahkan bunga tetap dibebankan pada kondisi usaha rugi sehingga menimbulkan beban bunga berbunga sedangkan pada bank Syariah yang ditetapkan hanya nisbah atau rasio pembagian hasil keuntungan usaha. Pada dasarnya, ada beberapa jenis sistem perhitungan bagi hasil yang digunakan bank Syariah, yaitu Profit /Loss Sharing dan Revenue Sharing. Perbedaan pokok antara kedua sistem tersebut sebagai berikut.. Profit/Loss Sharing, yakni besar/kecilnya pendapatan bagi hasil yang akan diterima nasabah tergantung dari besar/kecilnya keuntungan suatu bank. 2. Revenue Sharing adalah besar/kecilnya pendapatan bagi hasil yang akan diterima nasabah tergantung pada besar kecilnya pendapatan kotor suatu bank. Kendala Hambatan yang mungkin dirasakan hanyalah pada istilah yang digunakan lebih khas dan berbau Arab. Di sisi lain, telinga dan pikiran kita sudah terbiasa dengan istilah dalam bahasa Inggris atau Belanda sehingga istilah yang lazim digunakan dalam perbankan Syariah menjadi asing atau kurang familiar. PENUTUP Simpulan Pada hakikatnya, transaksi atau aktifitas bank Syariah tidak banyak beda dengan apa yang dilakukan bank konvensional. Perbedaan pokok antara perbankan Syariah dengan perbankan konventional adalah konsep yang diletakkan sebagai dasar operasional bank. Dengan demikian, setiap orang atau siapa saja yang tidak menghendaki bunga dan menginginkan bagi hasil dapat menggunakan Bank Syariah sebagai sarananya. Jadi, bank Syariah bukan hanya untuk umat Muslim saja melainkan hanya suatu konsep keuangan/perbankan yang dilandaskan pada hukum (syariat) Islam. Mengenal Bank Syariah Lembaga Keuangan (Fauzi Solihin) 69

DAFTAR PUSTAKA Antonio M., Syafii. Bank Syariah Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan. Jakarta: BI & Tazkia. Arifin, Zainul. Memahami Bank Syari ah. Alvabet Jakarta. Suyatno, Thomas. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia. Undang Undang No.7 tahun 992 dan No. tahun 998 tentang Perbankan. LAMPIRAN I. Rumus perhitungan bagi hasil (dana) Saldo rata rata nasabah ----------------------------- X Total Bagi Hasil X Nisbah Nasabah Saldo rata rata produk Contoh - Saldo rata rata dana Simpanan/Tabungan Rp.5...,- - Nisbah bagi hasil: Bank (45%), Nasabah (55%) - Distribusi pendapatan produk Simpanan/Tabungan Rp.75..,- - Saldo rekening seorang nasabah tercatat sebagai berikut. Tanggal: 6 2 26 Rata rata Saldo : Rp. 2..,-- Rp...,-- Rp. 5..,-- Rp...,-- Rp. 8..,-- Bagi hasil yang diterima nasabah Rp. 8..,-- ---------------------- X Rp.75..,-- X 55 % = Rp. 66.,-- Rp.5...,-- 7 Journal The WINNERS, Vol. 2 No. 2, September 2:63-7

II. Ringkasan produk Bank Syariah Vs Bank Konvensional a. Penghimpunan Dana No Syariah Konvensional 2 3 Wadi ah Yad Dhamanah Wadi ah Yad Dhamanah Mudharabah Giro Tabungan Deposito b. Penyaluran Dana dan Jasa No Syariah Konvensional 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 Qardh Musyarakah Ijarah Wa Iqtina Mudharabah, Murabahah Mudharabah atau Musyarakah Bai As Salam IjarahMuntahuya Bittamlik Mudharabah / Murabahah Hawalah Wakalah Kafalah Wakalah dan Hawalah Qardhul Hasan Qardh, Bai Al Dayan Wadi ah Amanah Rahn Sharf Dana Talangan Penyertaan Sewa Beli (Leasing) Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Proyek Pembiayaan Pertanian Akuisisi Asset Pembiayaan Ekspor Anjak Piutang Letter of Credit (L/C) Garansi Bank Inkasso / Transfer Pinjaman Sosial Surat Berharga Safe Deposit Box Gadai Jual Beli Valuta Asing Mengenal Bank Syariah Lembaga Keuangan (Fauzi Solihin) 7