ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG. Enty Nur Hayati, Antono Adhi Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERANCANGAN SISTEM PERENCANAAN PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PENGAWASAN BAHAN BAKU (PPIC)

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA. Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

DESAIN SISTEM INFORMASI PERDAGANGAN OBAT PADA APOTEK CAHAYA ABADI

Pembeli. Bag. Gudang. Bag. Keuangan. Supplier

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MULTIKOMTECH DENGAN METODOLOGI BERORENTASI OBJEK

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA GRIYA BUSANA MUSLIM JONGPA PRAMBANAN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi, produksi, peramalan, bahan, baku. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa sedang yang dihadapi

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KLINIK KECANTIKAN PADA PRINCESS SKIN AND BODY CARE YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

ABSTRAK. Kata kunci: proses bisnis, Framework, TOGAF Framework. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN

Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Barang-Barang Salon

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

Pemodelan Proses Bisnis

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: behaviour prediction, upselling, e-commerce, online, pemesanan, pengiriman, sms gateway. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di CV. Mitra

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

ABSTRAK. iii. Kata kunci : Toko Nyan, pembelian, penjualan, stok barang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. bab 1.2 diperlukan supaya pemecahan masalah selesai dengan berhasil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

Sistem Informasi Pembelian pada Toyota Auto Utama Medan

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH


DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG DAN JASA

BAB IV PERANCANGAN. dengan proses yang ditentukan, berikut ini adalah tahapan tahapan dari proses. 1. Rancangan Bagan Alir Document ( Flow Map )

ABSTRACT. Keywords : management, material, information. vii

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Ai Rosita Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Pos Indonesia Bandung

Perencanaan dan Pembuatan Sistem Informasi Administrasi dengan Inventory Control Pada Perusahaan Mie Ikan Mas

BAB III LANDASAN TEORI

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENGENALAN DFD dan ERD dengan POWER DESIGNER. oleh : Anisa Istiqomah RPL Kelas B

BAB 4 PERANCANGAN FILE

BAB III ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. material tersebut. untuk lebih jelasnya dapat dilihat document flow pada gambar 3.1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI */** KODE / SKS : AK / 3 SKS

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PT. TEPAT INDUSTRI OLEH CV. ART TECHNOLOGY BANDUNG

SISTEM PENGOLAHAN DATA JUAL BELI MOTOR BEKAS PADA TOKO DAVIN JAYA MOTOR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMOTONGAN BESI PADA PT. X

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

ABSTRAK. Kata kunci : Star Schema, Entity Relationship Diagram, Data warehouse. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Dalam pembahasan analisis system yang berjalan diperusahaan PT.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mampu mempengaruhi prestasi dari sumber daya manusia khususnya untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Racang Bangun Sistem Informasi Inventaris Laboratorium AMIK AKMI Baturaja RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTARIS LABORATORIUM AMIK AKMI BATURAJA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

Langkah-Langkah Analisis Sistem

ABSTRAK. Kata Kunci: keranjang, online, penjualan, pembelian, rekomendasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda

Transkripsi:

38 Dinamika Teknik Januari ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG Enty Nur Hayati, Antono Adhi Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. IV, No. 1 Januari 2010 Hal 38-50 Abstract Information era and globalization cause natural business environment very fast change with tight emulation storey;level. Therefore companys claimed to operational activity effectively and efficient to maintaining its. Information system also needed in levying of goods for the fluency of process purchasing of goods of pemasok and also to buyer. Goods purchasing procedure entangle some part in company for the purpose of execution of purchasing of goods can observe better. One of the cause the happening of chaoss in goods purchasing procedure is weakening of internal control at procedure and system arranging an transaction. To overcome the problem, hence each;every company require to compile a[n procedure and system able to create good internal control in arranging execution of transaction of perusahaan.fungsi which is needed in system development of Levying of Goods is arrangement of material requisition, that is function arranging goods which must be ordered, by request of other units, with suplier which have been determined, ordering of goods, that is function to order goods to supplier and arrangement of suplier, that is function to arrange new suplier and arrange which suplier to provide material. Key words : Product purchasing, supplier, system design analysis PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

2010 Enty Nur Hayati, Antono Adhi 39 Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan untuk kelancaran proses pembelian dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan. Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan, karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat dihindari dan ditangani. Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern adalah semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan. Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspekaspek seperti: pemesanan, penyimpanan, dan ketersediaan dan perlengkapan produksi; penjadwalan mesin, fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi dan jasa. PERUMUSAN MASALAH

40 Dinamika Teknik Januari Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan. Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian dan produksi menjadi semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian dan produksi sebagai penghasil informasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi sistem informasi pembelian dan produksi sebagai penyedia informasi perencanaan dan pengendalian pembelian dan produksi. Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem informasi pembelian pada industri yang mempunyai cara produksi berdasarkan pesanan (job shop). 2. Apakah evaluasi sistem informasi pembelian sebagai penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian pada industry yang berdasarkan pesanan (job shop). DASAR TEORI Pengelolaan fungsi pembelian merupakan salah satu hal penting dalam rangkaian proses produksi yang dilakukan sebuah perusahaan. Untuk itu, diperlukan keterampilan dan manajemen pembelian yang baik. Kunci keberhasilan bisnis suatu perusahaan dipengaruhi oleh kecermatan mengelola berbagai fungsi utama seperti; pemasaran, produksi, inventory, keuangan, HRD, litbang, supply chain, dan manajemen pengadaan/procurement. Pengadaan merupakan proses terintegrasi untuk memastikan ketersediaan supply bahan baku dan kebutuhan operasional perusahaan tersedia sesuai spesifikasi, tepat waktu, dalam jumlah yang ideal, kualitas terbaik, dengan harga yang kompetitif. Perencanaan strategis manajemen pengadaan meliputi: 1. Identifikasi kebutuhan customer dan mitra kerja

2010 Enty Nur Hayati, Antono Adhi 41 2. Manajemen pengadaan yang terencana dan terorganisir dengan baik 3. Merancang strategi sourcing dan negosiasi yang baik 4. Merancang sistem evaluasi kinerja para pemasok dan rekanan Pengadaan di suatu project selama proses planning - executing - monitoring - closing dari project tsb.. 1. Plan Purchase & Acquisition Dalam tahap planning ini, project management team (PMT) membuat make or buy analysis / buy or lease / do it ourselves or subcontract analysis, kemudian membuat keputusan tentang / jasa yang harus di procure untuk project tsb. Selanjutnya PMT memilih jenis kontrak yang sesuai untuk pekerjaan-2 tsb. 2. Plan Contracting Kegiatan ditahap ini adalah menyusun procurement document yang akan disampaikan ke sellers. Evaluasi kriteria pemenang juga disusun ditahap ini. Procurement document antara lain berisi : background information, prosedur untuk menjawab, spesifikasi pekerjaan, format pricing, schedule, draft terms & conditions of contract, dst. 3. Request Sellers Response Prospective sellers menerima procurement document, selanjutnya PMT akan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan sellers sehingga memungkinkan mereka untuk mengajukan penawaran. 4. Sellect Seller Menerima, menganalisa penawaran & menentukan pemenang dengan menggunakan evaluasi kriteria yang sudah disusun sebelumnya. 5. Contract administration Dilakukan selama pekerjaan berlangsung, bertujuan untuk memastikan bahwa kedua belah pihak menjalankan kewajibannya sebagaimana tersebut dalam kontrak. Contract closure

42 Dinamika Teknik Januari 1. Ada 2 kemungkinan contract closure : pekerjaan selesai atau pekerjaan diterminate sebelum selesai. 2. Contract closure dibutuhkan untuk melindungi legal interest dari kedua belah pihak. DIAGRAM ALIR DOKUMEN Diagram Alir Dokumen adalah salah satu sistem yang disusun kedalam bentuk desain program (Jogiayanto, HM.1990:209). Dalam penggambaran simpanan data dalam DAD perlu diperhatikan bahwa: 1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan data store. 2. Arus data yang menuju kedata berasal dari proses update terhadap data yang tersimpan dalam data store. 3. Arus data yang berasal dari data store menunjukan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada dalam data store. 4. Untuk menghindari arus data yang saling berpotongan sehingga membuat gambaran DAD menjadi lebih publikasi dari kesatuan luar. Simbol simbol yang digunakan: Tabel 1. Simbol-simbol Diagram Alir Dokumen No Simbol Nama Simbol Keterangan/Kegunaan 1. Dokumen Dokumen Input/Output 2. Proses Manual Kegiatan Manual 3. Proses Komputer Kegiatan prosedur dari operasi komputer 4 Penghubung Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di halaman yang lain.

2010 Enty Nur Hayati, Antono Adhi 43 5. Input/Output Komputer Kegiatan Input atau Output komputer 6. File Transaksi Mendefinisikan penyimpananpenyimpanan file transaksi 7. D Arsip Dokumen File yang diarsip urut tanggal (date) 8. Titik Terminal Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir suatu proses ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) ERD merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data (file data). ERD digunakan untuk: 1. Memodelkan struktur dan hub ungan antar data karena hal ini relatif komplek. 2. Menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Simbol-simbol yang digunakan ERD diantaranya adalah: Tabel 3. Simbol-simbol Entity Relationship Diagram. No Simbol Nama Simbol Keterangan/Kegunaan 1. Entity Simbol ini menunjukkan suatu obyek yang diidentifikasikan dalam 2. 3. Atribute Hubungan Relasi lingkungan pemakai. Entity yang mempunyai elemen yang berfungsi mendeskripsikan karakter entity. Entity dapat berhubungan satu sama 4. Garis lain. Hubungan ini dinamakan relationship. Simbol garis ini digunakan untuk menghubungkan entity dan entity dengan atributnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

44 Dinamika Teknik Januari Analisa dan perancangan sistem Pengadaan Barang menghasilkan dua diagram yaitu : 1. Diagram aliran data (Data Flow Diagram) 2. Diagram relasi entiti (Entity Relationship Diagram) 1. Diagram Aliran Data (DFD) DFD Pengadaan Barang menggambarkan relasi antara sistem Pengadaan Barang dengan data eksternal, fungsi, dan proses yang ada pada sistem tersebut. Data eksternal digambarkan dengan Context Diagram seperti tampak pada gambar 1. PPC permintaan material 0 Sistem Barang + PO suplier baru dengan eksternal : Gambar 1 Context Diagram Sistem Pengadaan Barang Context Diagram PPC menggambarkan bahwa sistem berhubungan PPC Dengan bagian PPC, Pengadaan Barang menerima permintaan material yang diperlukan untuk proses produksi. Dengan supplier, sistem akan menerima supplier baru dan memesan dengan mengirimkan nomer PO (Purchasing Order). Setelah diperdetil, sistem Pengadaan Barang akan memberikan gambaran fungsi yang ada pada sistem tersebut yaitu : Pengaturan permintaan Pengaturan supplier Seperti tampak pada gambar 2 :

2010 Enty Nur Hayati, Antono Adhi 45 Master Barang PPC permintaan material 1 Pengaturan Permintaan Barang dipesan diminta suplier PO suplier 2 Barang PO suplier baru suplier suplier baru 3 Pengaturan 1.1 Pengaturan Permintaan Barang + suplier Gambar 2 Fungsi Sistem Pengadaan Barang Barang Fungsi pengaturan permintaan akan memproses pemesanan material dari PPC, pemesanan dan pengaturan suplier. Fungsi ini akan mengakses datastore : Master Barang Supplier Proses yang diperdetail dari fungsi Pembuatan JIP akan tampak seperti pada gambar 3.

46 Dinamika Teknik Januari 1 PPC permintaan material Penerimaan : 2 dipesan 2 Pengecekan 3 Pengelompokan Barang Master Barang suplier 4 : 1 diminta Barang Gambar 3. Proses pengaturan permintaan Sistem akan menerima permintaan material dari PPC, mengecek apakah permintaan sudah dipesan, mengelompokkan berdasarkan supplier yang sama dan mencatatnya pada transaksi pemesanan. 1.2 Barang adalah fungsi untuk menghubungi supplier guna pemesanan material. Pada fungsi ini dicatat yang akan dipesan, memberikan nomor PO ( Purchasing Order) kepada supplier dan memastikan waktu kedatangan masih sesuai dengan lead-time. 1.3 Pengaturan Fungsi pengaturan supplier adalah mencatat supplier baru dan merelasikan antara material-material yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan supplier yang sudah masuk. Dalam hal ini, sebuah dapat disuplai dari beberapa supplier. Pencatatan ini diperlukan untuk mengantisipasi ketidaktersediaan material dari sebuah supplier. Proses pada detail pengaturan supplier tampak seperti pada gambar 4.

2010 Enty Nur Hayati, Antono Adhi 47 1 suplier baru Memasukkan suplier baru suplier baru : 2 suplier 2 : 1 suplier Memasukkan suplier suplier Barang Master Barang Gambar 4. Pengaturan suplier 2 Entity Relationship Diagram (ERD) Tabel-tabel yang dibentuk dari datastore yang ada pada rancangan DFD dirancang pada Entity Relation Diagram. Tabel dengan atribut masing-masing tabel adalah sebagai berikut : Tabel SUPLIER o KODESUPLIER, int, not null, o NAMASUPLIER, varchar(30), not null, o ALAMAT, varchar(50), not null, o KOTA, varchar(20), not null, o TELP, varchar(20), null, o KONTAKPERSON, varchar(30), null, o KETERANGAN, varchar(255), null, o primary key (KODESUPLIER) Tabel MASTERBARANG o KODEBRG, char(7), not null, o KODESUPLIER, int, null, o NAMABRG, varchar(30), not null, o JNSBRG, char(1), not null, o BTKBRG, char(1), not null, o HRGBELI, numeric(16,2), not null, o HRGJUAL, numeric(16,2), not null,

48 Dinamika Teknik Januari o LEADTIME, int, not null, o KETERANGAN, varchar(255), null, o primary key (KODEBRG) Tabel PESANBARANG o NOPO, char(11), not null, o KODESUPLIER, int, not null, o TGLPESAN, datetime, not null, o TGLKIRIM, datetime, not null, o primary key (NOPO) Tabel PESANBRGDTL o KODEBRG, char(7), not null, o NOPO, char(11), not null, o JUMLAH, numeric(12,2), not null, o HARGA, numeric(16,2), not null, o KETERANGAN, varchar(255), null, o primary key (KODEBRG, NOPO) Tabel BARANGSUPLIER o KODESUPLIER, int, not null, o KODEBRG, char(7), not null, o LEADTIME, int, not null, o HRGBELI, numeric(16,2), null, o primary key (KODESUPLIER, KODEBRG)

2010 Enty Nur Hayati, Antono Adhi 49 Relasi masing-masing tabel tampak seperti pada gambar 5. Barang LeadTime Harga Beli Kode Nama Alamat Kota Telp Kontak Person Keterangan Master Barang Kode Barang Nama Barang Jenis Barang Bentuk Barang Harga Beli Harga Jual LeadTime Keterangan Pesan Barang No PO Tgl Pesan Tgl Kirim Pesan Barang Dtl Jumlah Harga Keterangan Gambar 5. ERD Sistem Pengadaan Barang KESIMPULAN Sistem Pengadaan Barang adalah sistem dalam manufaktur yang diperlukan untuk mengatur pemesanan dari unit-unit yang ada di perusahaan kepada suplier yang sudah ditentukan. Diharapkan proses pengadaan akan lebih efektif dan efisien dengan dibentuknya sistem ini. Fungsi yang diperlukan dalam pengembangan sistem Pengadaan Barang adalah : Pengaturan permintaan, yaitu fungsi yang mengatur yang harus dipesan, atas permintaan unit-unit lain, dengan suplier yang telah ditentukan., yaitu fungsi untuk memesan kepada suplier. Pengaturan suplier, yaitu fungsi untuk mengatur suplier baru dan mengatur suplier mana yang akan menyediakan material. DAFTAR PUSTAKA 1. Davis, William S., 1983, Systems Analysis And Design : A Structured Approach, Addison-Wesley Publishing Company.

50 Dinamika Teknik Januari 2. HM., Yogiyanto, 1995, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. 3. Lucas JR, Henry C., 1987, Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta. 4. Martin, Merle P., 1991, Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan Publishing Company, New York. 5. Pohan, Husni Iskandar, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta. 6. Rational Software Product Training, 2000, Object-Oriented Analysis and Design Using the UML, Rational University 7. Suhendar, A dan Gunadi, Hariman, 2002, Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose, Informatika, Bandung 8. Whitten, Bentley, Barlow, 1989, Systems Analysis & Design Methods, Penerbit IRWIN, USA.