BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001:6), kondisi fisik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2001 : 7), mendefinisikan. dengan orang lain. Stanton dalam Basu Swastha (2002 : 10),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

Pengertian Kepuasan Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Yogya Kembali Yogyakarta)

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB II LANDASAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COUNTER TAZMANIA CELL DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. memuaskan kebutuhan keinginan dan harapan pelanggan. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB IV LAYANAN. Metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler terdapat 4 macam

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Negara dikatakan maju jika di bidang pendidikannya juga

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Kualitas Pelayanan Menurut Kotler (2000:57), pengertian kualitas pelayanan adalah Quality is the totality of features and characteristic of a product or service that hear on it s ability stead needs. Artinya, kualitas merupakan keseluruhan sifat-sifat dan karakter suatu produk atau jasa, berdasarkan kemampuannya untuk menyatakan kepuasan atau kebutuhan secara tidak langsung. Kesimpulan dari definisi diatas adalah keseluruhan sifatsifat dan karakter dari suatu produk yang dibangun atas dua faktor utama yaitu persepsi konsumen atas pelayanan yang mereka terima dengan pelayanan yang diharapkan dan merupakan tingkat atau sejauh mana ketidak cocokan antara harapan konsumen dengan pelayanan yang mereka terima. Menurut Parasuraman et al (dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2007:133) harapan pelanggan terhadap pelayanan dapat dilihat dari 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu RATER (reliability, assurance, tangible, emphaty, dan, responsiveness).

1. Bukti fisik (tangible) Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus ada dalam proses pelayanan. Penilaian terhadap dimensi ini dapat diperluas dalam bentuk hubungan dengan konsumen lain pengguna jasa. 2. Kehandalan (reliability) Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan pelayanan secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali. 3. Daya tanggap (responsiveness) Yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang tidak seharusnya terjadi. Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

4. Jaminan (assurance) Meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko. 5. Empati (emphaty) Yang meliputi sikap kontak personel maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan, konsumen, komunikasi, yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. 2.1.2 Kepuasan konsumen. Tjiptono (2000:89), kepuasan konsumen adalah sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Kepuasan konsumen juga merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan. Selain itu, kepuasan konsumen menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2000:90), kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan apabila dibandingkan dengan harapannya.

Kotler (dalam Tjiptono, 2000:101), mendeskripsikan beberapa indikator untuk mengetahui dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen. Metode tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sistem keluhan dan saran (complaint and suggestion system) Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer-orinted) menyediakan media yang bisa digunakan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para pelanggan untuk menyampaikan saran, meliputi kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus, dan lain-lain. Informasi yang diperoleh nantinya dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkan untuk memberikan respon secara cepat dan tanggap terhadap masalah yang timbul. 2. Survei kepuasan pelanggan (customer satisfaction survey) Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

3. Ghost shopping Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper) umtuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut menyampaikan temuantemuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. 4. Analisis pelanggan yang hilang (lost customer analysis) Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. 2.1.3 Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen. Mengingat betapa pentingnya kualitas pelayanan bagi perusahaan dalam upaya memantapkan hubungan pelanggan yang telah ditetapkan agar perusahaan dapat berkembang lebih luas lagi dan tumbuh dengan baik untuk masa yang akan datang. Bagi perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen secara tidak langsung akan selalu didatangi oleh pelanggan untuk mendapatkan produk yang

diinginkan sehingga akan tercipta rasa puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak produsen. Menurut Kotler dan Amstrong (2000:7) yaitu customer satisfaction is closely linked to quality. Quality has a direct impact of product performance and customer satisfaction. Artinya, kepuasan konsumen sangat berkaitan erat dengan kualitas. Kualitas memiliki dampak langsung terhadap performa produk dan kepuasan konsumen. Menurut Tjiptono (1997:125) yaitu Dengan memperhatikan kualitas pelayanan kepada konsumen, akan meningkatkan indeks kepuasan kualitas konsumen yang diukur dalam ukuran apapun. Menurut Parasuraman et al (dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2007:133) harapan pelanggan terhadap pelayanan dapat dilihat dari 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu RATER (reliability, assurance, tangible, emphaty, dan, responsiveness). 1. Bukti fisik (tangible) Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus ada dalam proses pelayanan. Penilaian terhadap dimensi ini dapat diperluas dalam bentuk hubungan dengan konsumen lain pengguna jasa.

2. Kehandalan (reliability) Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan pelayanan secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali. 3. Daya tanggap (responsiveness) Yaitu kamauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang tidak seharusnya terjadi. Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan. 4. Jaminan (assurance) Meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko.

5. Empati (emphaty) Yang meliputi sikap kontak personel maupun perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan, konsumen, komunikasi, yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. 2.2 Rerangka Pemikiran Mengingat betapa pentingnya kualitas pelayanan bagi perusahaan dalam upaya memantapkan hubungan pelanggan yang telah ditetapkan agar perusahaan dapat berkembang lebih luas lagi maka perlu diperhatikan tingkat kepuasan pelanggan. Menurut Parasuraman et al (dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2007:133) harapan pelanggan terhadap pelayanan dapat dilihat dari 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu RATER (reliability, assurance, tangible, emphaty, dan, responsiveness). Dari penjelasan diatas dapat disusun rerangka konseptual yang disajikan dalam gambar 1.

X 1.1 Pipa air X 1.2 Alat meteran air X 1.3 kenyamanan ruangan tunggu Bukti Fisik (tangible) (X 1 ) X 1.4 Kebersihan lingkungan X 2.1 Kelancaran pendistribusian air X 2.2 Kebersihan air X 2.3 Ketepatan menyelesaikan pengaduan pelanggan Kehandalan (reliability) (X 2 ) X 2.4 Sistem pencatatan yg akurat X 3.1 Cepat tanggap menangani masalah X 3.2 Kemampuan menangani masalah X 3.3 Kecekatan melayani pelanngan baru Daya Tanggap (responsiveness) (X 3 ) Kepuasan Konsumen (Y) X 4.1 Mutu air yang bersih X 4.2 Kelancaran penyaluran air pada tiap individu X 4.3 Tanggap menangani masalah Jaminan (assurance) (X 4 ) X 4.4 Kesopanan dalam melayani X 5.1 Perhatian kepada konsumen X 5.2 Kemudahan untuk dihubungi X 5.3 Perhatian manajemen perusahaan terhadap konsumen Empati (emphaty) (X 5 ) Gambar 1 Rerangka Konseptual

Keterangan dari gambar diatas menerangkan bahwa variabel dari kualitas pelayanan (X) yaitu : Bukti fisik (tangibles) (X1) dengan indikator : a. Pipa penyaluran air. b. Kenyamanan ruang kantor pelayanan. c. Kebersihan lingkungan kantor. d. Alat meteran air Kehandalan (reliability) (X2) dengan indikator : a. Kelancaran pendistribusian air. b. Kebersihan air. c. Ketepatan dalam menyelesaikan pengaduaan pelanggan. d. Sistem pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan. Daya tanggap (responsiveness) (X3) dengan indikator : a. Cepat tanggap dalam menangani masalah. b. Kemampuan pegawai menyelesaikan masalah. c. Kecekatan dalam melayani pelanggan baru. Jaminan (assurance) (X4) dengan indikator : a. Jaminan mutu air yang didistribusikan. b. Kelancaran penyaluran air pada tiap individu. c. Tanggap dalam menangani masalah. d. Kesopanan dalam melayani pelanggan. Empati (emphaty) (X5) dengan indikator : a. Perhatian kepada konsumen.

b. Kemudahan untuk dihubungi konsumen. c. Perhatian manajemen perusahaan terhadap konsumen. Berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y) pada perusahaan daerah air minum (PDAM) kabupaten Lamongan. 2.3 Perumusan Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang diajukan adalah : 1. Kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen pada Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Lamongan. 2. Kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Lamongan. 3. Indikator kualitas pelayanan yaitu daya tanggap berpengaruh secara dominan terhadap kepuasan konsumen pada Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Lamongan.

Tabel 1 REFERENSI PENELITIAN TERDAHULU No. Nama dan judul penelitian Hasil penelitian 1. Dalam penelitiannya terdapat pengaruh Anggraeni Ingge, 2011, secara simultan, parsial, dan untuk Pengaruh Kualitas Jasa pengaruh secara dominan adalah daya Terhadap Kepuasan tanggap karena mempunyai koefisien Penumpang Kereta Api determinasi partialnya paling besar yaitu Turangga (Eksekutif) Pada sebesar 24,21% dibanding dengan variabel PT.KA (Persero) DAOP VIII lainnya. Surabaya. 2. 3. 4. 5. Sedyaningsih Wahyu, 2008, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Demak. Nurshoati Yuni, 2011, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepusan Konsumen Pada PT. PLN (Persero) APJ Surabaya Selatan. Eli Lestari Dwi, 2009, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada P.O. Kalisari Surabaya. Purwanto Ari, 2008, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Penumpang K.A, Mutiara Timur Pada PT.KAI (persero) DAOP VIII Surabaya. Sumber : Penelitian terdahulu tahun 2008,2009, 2011. Menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang meliputi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati secara simultan dan parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan hasil uji parsial diketahui bahwa yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan adalah daya tanggap sebesar 54,1% dibandingkan dengan yang lainnya. Kualitas pelayanan secara parsial dan simultan terhadap kepuasan pelanggan adalah signifikan. Dan variabel yang mempunyai pengaruh dominan adalah keandalan karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar yaitu sebesar 7,95% dibandingkan variabel lainnya. Terdapat pengaruh secara simultan dan parsial pada kualitas layanan yang terdiri dari tangibles, reliabilty, assurance, emphaty, dan responsiveness, terhadap kepuasan penumpang, dan pengaruh yang dominan terhadap kepuasan penumpang adalah bukti fisik (tangible) sebesar 89,3%. Pengaruh variabel pelayanan secara bersama-sama terhadap kepuasan penumpang adalah signifikan dan setiap variabel pelayanan secara parsial terhadap kepuasan penumpang adalah signifikan. Dan secara dominan terbukti emphaty berpengaruh sebesar 26,83% lebih besar dari koefisien determinasi variabel lainnya.