MATERI/BAHAN MATA KULIAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB XVII IMPERIALISME BARAT DAN KEBANGKITAN KEMBALI DUNIA ISLAM =========================================

MATERI/BAHAN MATA KULIAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM

Komunisme dan Pan-Islamisme

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

Pendidikan Agama Islam

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

buku. Kalian dapat memfotokopi gambar tersebut sebelum menempelkannya. Setelah selesai, kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru.

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

PEDOMAN PRAKTIKUM.

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

DUNIA POLITIK ISLAM ABAD A. Frangky Soleiman. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM PADA ABAD MODERN

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

DINAMIKA POLITIK ISLAM SEMENANJUNG ARAB M (Pengaruh Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern Terhadap Praktik Keagamaan di Tanah Suci)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB II GAMBARAN UMUM

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

2016 PERANG ENAM HARI

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014

maka dunia internasional berhak untuk memakai kembali wilayah laut Indonesia dengan bebas seperti sebelumnya 298.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

B. Sejarah. : X (sepuluh) Kompetensi Inti

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB III PERANG DUNIA II

Bagaimana anda mengartikan Islam?

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 Latar Belakang Masalah

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB 1 PERANG DUNIA I

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

PENDIDIKAN PANCASILA

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Deskripsi Mata Kuliah:

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

Transkripsi:

PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM I. PETUNJUK UMUM Petunjuk umum ini, memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam perkuliahan, sebagai berikut : 1. Tujuan Pembelajaran Agar mahasiswa dapat memahami pemikiran dan peradaban Islam masa modern 2. Materi Pemikiran Peradaban Islam Masa Modern Pembebasan dari Kolonial Barat [1] Kondisi Dunia Islam abad XX [2] Pembebasan Diri dari Kolonial Barat. 3. Indikator Pencapaian Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan penetrasi kolonial dan pembebasan dari kolonial barat. 4. Sumber Aunur Rahim Faqih dan Munthoha, 1997, Pemikiran dan Peradaban Islam, UII Press, Yogyakarta. Badri Yatim, 1999, Sejarah Peradaban Islam, RajaGrafindo Persadam Jakarta. Carl Brockelman, 1980, History of Islamic Peoples, Routledge & Kegan Paul, London. Harun Nasution, 1988, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, jilid. I, UI Press, Jakarta. Murtadha Muthahhari, 1986, Gerakan Islam Abad XX, terj. Rineka Cipta, Jakarta, Philip K.Hitty,1974, History of The Arabs, The Macmillan Press, London. William I. Cleveland, 1991, Islam Menghadapi Barat, terj. Ahmad Niamullah Muiz,1991, Pustaka Firdaus, Jakarta. 5. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Saling Beradu Pendapat [Point-counter point], waktu 100 menit, dengan langkahlangkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut: a. Langkah pertama, dosen mengajukan suatu masalah untuk dibahas. b. Langkah kedua, mahasisw dibagi menjadi 6 kelompok, untuk berdiskusi mengenai suatu masalah. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 1 dari 14

c. Langkah ketiga, dari 6 kelompok tersebut dibagi menjadi 3, untuk mengkolaborasi hasil perumusan masalah. d. Langkah keempat, dosen membagi tiga kelompok ini untuk berperan sebagai: [1] penyaji, pembahas, dan audien [seluruh mahasiswa]. e. Langkah kelima, presentasi masing-masing kelompok dan ditanggapi mahasiswa/siswa yang lain. f. Langkah keenam, dosen mengatur/mengarahkan proses debat. g. Langkah ketujuh, langkah terakhir adalah dosen menyimpulkan atau memberikan summary dan kemudian menutup kuliah. 6. Lembar Kegiatan Pembelajaran a. Pahami dan kuasai materi ini dengan baik, agar pada waktu Point- Counterpoint di kelas saudara tidak mengalami kesulitas. b. Mulailah memotivasi diri untuk membaca, dari yang mudah, dan mulai membaca sekarang. c. Bacalah skenario pada petunjuk umum, sehingga memudahkan saudara dalam aktivitas pembelajaran di kelas. 7. Evaluasi a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta mengerjakan test [post test], sehingga dapat diketahui seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi tersebut dapat tercapai. b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan dosen. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 2 dari 14

II. Materi Kuliah PEMIKIRAN PERADABAN ISLAM MASA MODERN [1800 SEKARANG] 1. Masa Pembebasan dari Kolonial Barat Dunia Islam abad XX ditandai dengan kebangkitan dari kemunduran dan kelemahan secara budaya maupun politik setelah kekuatan Eropa mendominasi mereka. Eropa bisa menjajah karena keberhasilannya dalam menerapkan strategi ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengelola berbagai lembaga pemerintahan. Negeri-negeri Islam menjadi jajahan Eropa akibat keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan. Terjadinya penetrasi kolonial Barat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Disatu sisi kekuatan militer dan politik negaranegara muslim menurun, perekonomian mereka merosot sebagai akibat monopoli perdagangan antara timur dan barat tidak lagi ditangan mereka. Disamping itu pengetahuan di dunia muslim dalam kondisi stagnasi. Tarekat-tarekat diliputi oleh suasana khurafat dan supertisi. Umat Islam dipengaruhi oleh sikap fatalistik 1. Pada sisi yang lain, Eropa dalam waktu yang sama menggunakan metode berpikir rasional, dan disana tumbuh kelompok intelektual yang melepaskan diri dari ikatan-ikatan Gereja; Barat memasuki abad renaisanse. Sementara dalam bidang ekonomi dan perdagangan mereka telah mengalami kemajuan pesat dengan ditemukannya Tanjung Harapan sebagai jalur perdagangan maritim langsung ke Timur, demikian pula penemuan benua Amerika. Dengan dua temuan ini Eropa memperoleh kemajuan dalam dunia perdagangan karena tidak bergantung lagi kepada jalur lama yang dikuasai Islam 2. Pada permulaan abad ini tumbuh kesadaran nasionalisme hampir disemua negeri muslim yang menghasilkan pembentukan negara-negara nasional. Tetapi persoalan mendasar yang dihadapi adalah keterbelakangan umat Islam, terutama menyangkut kemampuan menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat paling penting dalam mempertahankan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tanpa mengenyampingkan agama, politik dan ekonomi. Upaya kearah itu tidak lepas dari pembaharuan pemikiran yang dapat mengantarkan Islam terlepas dari cengkraman kolonialisme Barat. a. Dunia Islam Abad XX Keunggulan-keunggulan Barat dalam bidang industri, teknologi, tatanan politik, dan militer tidak hanya menghancurkan pemerintahan negara-negara 1 Harun Nasution, 1985, op.cit., hlm. 88. 2 Badri Yatim, 1999, Sejarah Peradaban Islam, RajaGrafindo Persadam Jakarta, hlm. 169-170. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 3 dari 14

muslim yang ada pada waktu itu, tetapi lebih jauh dari itu, mereka bahkan menjajah negara-negara muslim yang ditaklukkannya, sehingga pada penghujung abad XIX hampir tidak satu negeri muslim pun yang tidak tersentuh penetrasi kolonial Barat. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 1798 M, Napoleon Bonaparte menduduki Mesir. Walaupun pendudukan Perancis itu berakhir dalam tiga tahun, mereka dikalahkan oleh kekuatan Angkatan Laut Inggris, bukan oleh perlawanan masyarakat muslim. Hal ini menunjukkan ketidakberdayaan Mesir salah satu pusat Islam- untuk menghadapi kekuatan Barat. Sejak Napoleon menduduki Mesir, umat Islam mulai merasakan dan sadar akan kelemahan dan kemundurannya, sementara mereka juga merasa kaget dengan kemajuan yang telah dicapai Barat. Gelombang ekspansi Barat ke negaranegara muslim yang tidak dapat dibendung itu memaksa para pemuka Islam untuk mulai berpikir guna merebut kembali kemerdekaan yang dirampas. Salah seorang tokoh yang pikirannya banyak mengilhami gerakan-gerakan kemerdekaan adalah Sayyed Jamaluddin Al Afghani. Ia dilahirkan pada tahun 1839 di Afghanistan dan meninggal di Istambul 1897 3. Pemikiran dan pergerakan yang dipelopori Afghani ini disebut Pan-Islamisme, yang dalam pengertian luas berarti solidaritas antara seluruh umat muslim di dunia internasional. Tema perjuangan yang terus menerus dikobarkan oleh Afghani dalam kesempatan apa saja adalah semangat melawan kolonialisme dengan berpegang kepada tema-tema ajaran Islam sebagai stimulasinya. Murtadha Muthahhari menjelaskan bahwa diskursus tema-tema itu antara lain diseputar: Perjuangan melawan absolutisme para penguasa; Melengkapi sains dan teknologi modern; Kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya; Iman dan keyakinan aqidah; Perjuangan melawan kolonial asing; Persatuan Islam; Menginfuskan semangat perjuangan dan perlawanan kedalam tubuh masyarakat Islam yang sudah separo mati; dan Perjuangan melawan ketakutan terhadap Barat 4. Disamping Afghani, terdapat dua orang ahli pikir Arab lainnya yang telah mempengaruhi hampir semua pemikiran politik Islam pada masa berikutnya. Dua pemikir itu adalah Muhammad Abduh(1849-1905) dan Rasyid Ridha(1865-1935). Mereka sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan guru mereka yakni Afghani, dan berkat mereka berdualah pengaruh Afghani diteruskan untuk mempengaruhi perkembangan nasionalisme Mesir. Seperti halnya Afghani dan Abduh, Ridha percaya bahwa Islam bersifat politis, sosial dan spiritual. Untuk membangkitkan sifat-sifat tersebut, umat Islam mesti kembali kepada Islam yang sebenarnya sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi dan para sahabatnya atau para salafiah. Untuk menyebarkan gagasan-gagasannya ini Ridha menuangkannya dalam bingkai tulisan-tulisan yang terakumulasi dalam majalah Al Manar yang dipimpinnya. Di daratan Eropa, Syakib Arsalan selalu memotori gerakan-gerakan guna kemerdekaan Arab. Misi Arsalan adalah menginternasionalkan berbagai masalah pokok yang dihadapi negara-negara muslim Arab yang berasal dari kekuasaan 3 Harun Nasution, 1975, op.cit., hlm. 51. 4 Baca : Murtadha Muthahhari, 1986, Gerakan Islam Abad XX, terj. Rineka Cipta, Jakarta, Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 4 dari 14

negara-negara Barat; dan menggalang pendapat seluruh orang Islam Arab sehingga membentuk berdasarkan ikatan keislaman, mereka dapat memperoleh kemerdekaan dan memperbaiki tata kehidupan sosial yang lebih baik 5. Sementara pimpinan masyarakat Druze dan pembesar Usmaniyah yang mengasingkan diri ke Eropa setelah Istambul diduduki Inggris ini menyebarluaskan propagandanya melalui berbagai penerbitan berkala, diantarannya melalui jurnal La Nation Arabe yang dicetak di Annemasse Prancis. Meskipun pada awalnya Arsalan mengambil alih konsep-konsep Pan- Islamismenya Afghani karena merasakan perlunaya pemabaharuan dalam masyarakat, namun dalam praktiknya, ia lebih menitikberatkan perjuanggannya pada Pan-Arabisme 6. Gerakan perjuangan yang dilakukan oleh para tokoh tersebut, walaupun belum mencapai hasil yang diinginkan yakni kemerdekaan, namun gema pemikiran Islam mereka sangat mewarnai era generasi selanjutnya, untuk membebaskan negerinya dari penetrasi kolonial Barat. b. Pembebasan Diri dari Kolonial Barat Gerakan kemerdekaan yang dilakukan oleh umat Islam selalu kandas ketika berhadapan dengan kolonialis Barat, tentu saja, karena teknologi dan militer mereka jauh lebih maju dari yang dimiliki umat Islam. Menurut Afghani, untuk menanggapi tantangan Barat, umat Islam harus mempelajari contoh-contoh darinya. Tentu saja tidak semua komunitas Islam sependapat dengan yang dimaksud belajar atau berguru kepada Barat. Para ulama tradisional tetap mempertahankan corak non-koperatifnya, sementara putra-putra negeri jajahan gelombang demi gelombang belajar kepada penjajah atau di sekolah-sekolah yang sengaja diadakan di negeri jajahannya. Dengan demikian, terdapat dua kelompok pejuang kemerdekaan dengan basisnya masing-masing, ada yang sifatnya nonkoperatif yang basisnya lembaga-lembaga pendidikan agama-di Indonesia pesantren, sedang di Asia Tengah dan Barat serta Afrika basisnya pada kelompokkelompok tarekat-dan yang bercorak kooperatif yaitu pakar terpelajar dengan pendidikan Barat. Pada pertengahan pertama abad XX terjadi perang dunia kedua yang melibatkan seluruh negara kolonialis. Seluruh daratan Eropa dilanda peperangan, disamping Amerika, Rusia dan Jepang. Kecamuk perang ini disatu sisi melibatkan Jepang, Hitler dengan Nazi Jermannya, dan Mussolini dengan Fasis Italianya, dan disisi lain terdapat Inggris, Perancis, dan Amerika yang bersekutu, serta Rusia. Konsekuensi atas terjadinya peperangan ini adalah terpusatnya konsentrasi kekuatan militer di kubu masing-masing negara, baik untuk keperluan ofensif maupun defensif. Pengkonsentrasian kekuatan militer tersebut mengakibatkan ditarik dan berkurangnya kekuatan militer kolonialis dinegeri-negeri jajahan mereka. Dalam pada itu, negara muslim tidak terlibat langsung dalam perang dunia kedua 5 William I. Cleveland, 1991, Islam Menghadapi Barat, terj. Ahmad Niamullah Muiz,1991, Pustaka Firdaus, Jakarta, hlm.92. 6 William I. Cleveland, terjemahan Ahmad Niamullah Muiz, 1991, hlm. 19. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 5 dari 14

sehingga pemikiran mereka waktu itu terkonsentrasi pada perjuangan untuk kemerdekaan negerinya masing-masing, dan kondisi dunia yang berkembang pada saat itu memungkinkan tercapainya cita-cita luhur tersebut. Mulai saat itu negaranegara muslim yang terjajah memproklamirkan kemerdekaannya. Uasaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam pada umumnya yang dikenal dengan gerakan pembaharuan didorong oleh dua faktor yang saling mendukung, yaitu pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam, dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Gerakan pembaharuan itu dengan segera juga memasuki dunia politik, karena Islam memandang tidak bisa dipisahkan dengan politik. Gagasan politik yang pertama kali muncul adalah gagasan Pan-Islamisme yang mula-mula didengungkan oleh gerakan Wahabiyah dan Sanusiah. Namun, gagasan ini baru disuarakan dengan lantang oleh tokoh pemikir Islam terkenal, Jamaluddin Al Afghani [1839-1897 M] 7. Jika di Mesir bangkit dengan nasionalismenya, dibagian negeri Arab lainnya lahir gagasan nasionalisme Arab yang segera menyebar dan mendapat sambutan hangat, sehingga nasionalisme itu terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Demikianlah yang terjadi di Mesir, Syria, Libanon, Palestina, Irak, Hijaz, Afrika Utara, Bahrein, dan Kuweit. Di India, sebagaimana di Turki dan Mesir gagasan Pan-Islamisme yang dikenal dengan gerakan Khilafat juga mendapat pengikut, pelopornya adalah Syed Amir Ali(1848-1928 M). Gagasan itu tidak mampu bertahan lama, karena terbukti dengan ditinggalkannya gagasan-gagasan tersebut oleh sebagian besar tokoh-tokoh Islam. Maka, umat Islam di anak benua India ini tidak menganut nasionalisme, tetapi Islamisme yang dalam masyarakat India dikenal dengan nama komunalisme. Sementara di Indonesia, partai politik besar yang menentang penjajahan adalah Sarekat Islam [SI], didirikan pada tahun 1912 dibawah pimpinan HOS Tjokroaminoto. Partai ini merupakan kelajutan dari Sarekat Dagang Islam [SDI] yang didirikan oleh H. Samanhudi pada tahun 1911. Tidak lama kemudian, partaipartai politik lainnya berdiri seperti Partai Nasional Indonesia [PNI] didirikan oleh Soekarno, Pendidikan Nasional Indonesia [PNI-Baru], didirikan oleh Muhammad Hatta [1931], Persatuan Muslimin Indonesia [PERMI] yang baru menjadi partai politik pada tahun 1932, dipelopori oleh Mukhtamar Luthfi 8. Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat, dalam kenyataannya, memang partai-partai itulah yang berjuang melepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Perjuangan mereka biasanya teraplikasi dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun dalam bentuk pendidikan dan propaganda yang tujuannya adalah mempersiapkan masyarakat untuk menyambut dan mengisi kemerdekaan. 7 Badri Yatim, 1995, op.cit., hlm. 185-187. 8 Badri Yatim, 1995, op.cit., hlm. 186-187. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 6 dari 14

Adapun negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dari pendudukan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh tentara sekutu. Akan tetapi, rakyat Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya itu dengan perjuangan bersenjata selama lima tahun berturut-turut karena Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berusaha menguasai kembali kepulauan ini. Negara muslim kedua yang merdeka dari penjajahan adalah Pakistan, yaitu tanggal 15 Agustus 1947 ketika Inggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada dua Dewan Konstitusi, satu untuk India dan lainnya untuk Pakistan-waktu itu terdiri dari Pakistan dan Bangladesh sekarang-. Di Timur Tengah, Mesir misalnya, secara resmi memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1922. akan tetapi, pada saat kendali pemerintahan dipegang oleh Raja Farouk pengaruh Inggris sangat besar. Baru pada waktu pemerintahan Jamal Abd al Nasser yang menggulingkan raja Farouk 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya benar-benar merdeka. Mirip dengan Mesir, Irak merdeka secara formal pada tahun 1932, tetapi rakyatnya baru merasakan benar-benar merdeka pada tahun 1958. sebelum itu, negara-negara sekitar Irak telah mengumumkan kemerdekaannya seperti Syria, Yordania, dan Libanon pada tahun 1946. Di Afrika, Libya merdeka pada tahun 1951 M, Sudan dan Maroko tahun 1956 M, serta Aljazair merdeka pada tahun 1962 M yang kesemuanya itu membebaskan diri dari Perancis. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Yaman Utara dan Yaman Selatan, serta Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula. Di Asia Tenggara, Malaysia yang waktu itu merupakan bagian dari Singapura mendapat kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1957, dan Brunei Darussalam baru pada tahun 1984 M 9. Demikianlah satu persatu negara-negara muslim memerdekakan dirinya dari penjajahan. Bahkan beberapa diantaranya baru mendapat kemerdekaan pada tahun-tahun terakhir, seperti negara-negara muslim yang dahulunya bersatu dalam Uni Soviet, yaitu Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Kazakhstan, Tajikistan, dan Azerbaijan baru merdeka pada tahun 1992, serta Bosnia memerdekakan diri dari Yugoslavia pada tahun 1992 10. Namun, sampai saat ini masih ada umat muslim yang berharap mendapatkan otonomi sendiri, atau paling tidak menjadi penguasa atas masyarakat mereka sendiri. Mereka itu adalah penduduk minoritas muslim dalam negara-negara nasional, misalnya Kasymir di India dan Moro di Filipina. Alasan mereka menuntut kebebasan dan kemerdekaan itu adalah karena status minoritas seringkali mendapatkan kesulitan dalam memperoleh kesejahteraan hidup dan kebebasan dalam menjalankan ajaran agama mereka. III. Lembar Latihan 9 Ibid, hlm 188. 10 Ibid, hlm.189. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 7 dari 14

Pada lembar latihan ini, mahasiswa diminta untuk menjawab atau memecahkan masalah pada akhir kuliah, sebagai berikut. 1. Kemukakan apa yang menjadi pengaruh penetrasi Barat terhadap dunia Islam? 2. Terjadi penetrasi kolonial Barat di sebabkan oleh dua faktor, Kemukakan dua faktor tersebut dan jelaskan! 3. Apa yang saudara ketahui dengan gerakan Pan-Islamisme, jelaskan? 4. Gerakan pembaharuan dalam Islam didorong oleh dua faktor yang saling mendukung. Kemukakan dua faktor tersebut dan jelaskan? Silahkan saudara latihan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, agar memudahkan saudara ketika mengikuti Ujian Semestes. Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 8 dari 14