INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL STUDI KASUS BALAI KARANTINA IKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Natalia Tangke Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Petra

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

MULTI-GROUP ANALYSIS OF STRUCTURAL INVARIANCE: STRUCTURAL EQUATION MODEL IN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODELLING

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

KAJIAN PENERIMAAN MODEL BLENDLEARNING SEBAGAI METODE KULIAH ONLINE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

Oleh : M. Chandra Budiman Pembimbing : Syarifa Hanoum, ST, MT. Ko Pembimbing : Effi Latiffianti, ST, M.Sc

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

RESPONDEN TIAP PRODI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5

EVALUASI PENERIMAAN JEJARING SOSIAL GOOGLE+ PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007

KARYA AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi DIAT NURHIDAYAT

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model

(Study Kasus : Pengguna Sistem Pendaftaran Online Lomba Tingkat (LT) IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat)

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Kata kunci: Jobcard Barcoding System; tingkat penerimaan; Technology Acceptance Model (TAM); Structural Equation Modelling (SEM).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Dyah Retno Utari 1) Arief Wibowo 2) Program Studi Sistem Informasi, Fak. Teknologi Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xxi. DAFTAR LAMPIRAN...

STUDI EMPIRIS PENERIMAAN SISTEM JDIH DI BPK RI BERBASIS TAM DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN SEM

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Corie Mei Hellyana

BAB III METODOLOGI. lingkup penelitian.kemudian dilakukan tahap pengumpulan data melalui

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB II LANDASAN TEORI

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 3, NO. 1 JUNI 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

Jurusan Teknik Elektro, STTNAS Yogyakarta Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk

MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN JASA PERENCANA KONSTRUKSI DI MALUKU. Jacob Tubalawony

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TENTANG PERILAKU PENGGUNA SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

MODEL PENERIMAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SERBA USAHA CIPTA BOGA KOTA TANGERANG SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1. berikut merupakan flow chart dari tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR)

BAB 3 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab hasil dan pembahasan ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis

Analisis Penerimaan Teknologi IPTV (Studi Kasus Groovia TV di Kota Semarang)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012) ISSN: Yogyakarta, Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

Analisis Pemanfaatan Aplikasi Traveloka Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan Usability Pada Pengguna Aplikasi Traveloka di UKSW

With AMOS Application

Transkripsi:

INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL STUDI KASUS BALAI KARANTINA IKAN Nama Mahasiswa : Sonny Hendra Sudaryana NRP : 9108205403 Pembimbing : Fajar Baskoro S.Kom, M.T ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan perusahaan pengguna jasa di Balai Karantina Ikan Kelas II Tanjung Perak terhadap penerapan system online Indonesia National Single Window (INSW), dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). TAM yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas empat konstruk yaitu persepsi pengguna tentang kemudahan penggunaan system INSW (PEOU), persepsi pengguna tentang kemudahan penggunaan system INSW (PU), sikap pengguna efisiensi proses system INSW (EP), dan penerimaan pengguna terhadap system INSW (ACC). Uji statistik yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Data dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak AMOS 7. penelitian ini berhasil membuktikan bahwa bahwa faktor yang berpengaruh langsung terhadap efisiensi proses (EP) pengguna jasa adalah persepsi perusahaan pengguna aplikasi INSW tentang penerimaan sistem INSW (ACC). Persepsi Perusahaan pengguna aplikasi INSW terhadap kemudahan dalam menggunakan aplikasi INSW (PEOU) dan persepsi perusahaan pengguna aplikasi INSW tentang kegunaan aplikasi INSW (PU) juga berpengaruh terhadap Process Efficiency(EP) perusahaan, hanya saja pengaruhnya tidak langsung tetapi melalui persepsi perusahaan pengguna sistem INSW tentang penerimaan aplikasi INSW (ACC). Kata kunci : Indonesia National Single Window, INSW, Technology Acceptance Penerimaan Pengguna. Model,

PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dilingkungan organisasi sudah menjadi kebutuhan bagi tiap organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektifitas organisasi. Sarana pelabuhan dan transportasi jalan raya, misalnya, sangat mempengaruhi biaya penanganan dan distribusi barang. Dalam hal penyederhanaan proses ekspor-impor, Single Window merupakan sistem yang menerapkan single submission document, single and synchronous processing document, dan single decision-making untuk proses penyelesaian kewajiban Kepabeanan (Customs Release). Faktor utama yang menentukan keberhasilan dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam organisasi adalah sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia khususnya adalah pengguna dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Kunci awal dari keberhasilan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam perusahaan adalah kemauan pengguna untuk menerima teknologi informasi dan komunikasi tersebut Model untuk Menganalisa Penerimaan INSW Model yang dipakai pada penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM), TAM dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989 untuk menjelaskan perilaku pemakaian komputer. Perceived Usefulness Gambar 1: TAM dalam penelitian ini Acceptance of INSW Efisiensi proses Perceived Ease of Use (Sumber: Davis dkk, 1989 dimodifikasi oleh penulis) Structural Equation Model (SEM) Structural Equation Model (SEM)) merupakan merupakan pendekatan terintegrasi antara salah satu teknik multivariat yang menggabungkan aspek-aspek Model Struktural/regresi berganda (menguji hubungan ketergantungan), analisis faktor (menggambarkan konsep yang tidak dapat diukur-faktor-dengan variabel berganda) dan Analisis Path untuk mengestimasi hubungan saling ketergantungan secara serentak (Solimun 65, 2002). Gambar 2 Structural Equation Model (SEM) X1 X2 X3 X4 PU PEOU ACC Y1 Y2

Measurement Model -Structural Model Measurement Model Variabel Exogen (Analisis Regresi) Variabel Endogen (Confirmatory Factor Analysis) -Path Analysis (Confirmatory Factor Analysis) (Sumber: Solimun 66, 2002 ;disesuaikan oleh penulis) Sebelum melakukan analisis Structural Equation Modeling, sangat dianjurkan untuk melakukan screening data untuk memberikan gambaran mengenai deskripsi data (mean, standar deviasi dan juga yang terpenting adalah untuk memastikan terpenuhinya asumsi SEM seperti normalitas dan multicollinearity). Data yang tidak memenuhi asumsi Multivariate normality tersebut dilakukan pembersihan data outlier yang tidak memenuhi asumsi Test of Univariate Normality, hasil pembersihan data dari outlier sehingga data penelitian akhir yang digunakan dalam penelitian sebesar 197 data. Dari output diketahui bahwa data sudah memenuhi asumsi Multivariate normality. Hal tersebut dapat dilihat dimana nilai multivariate adalah 0.988. Data dikatakan memiliki Multivariate normality syaratnya adalah -2.58 < Multivariate < 2.58. UJI VALIDITAS a. Validitas variabel-variabel indikator untuk variabel laten PEOU Gambar 3. Diagram path untuk muatan-muatan faktor PEOU (Standar) Nilai muatan faktor standar untuk PEOU dirangkum pada tabel berikut: Variabel Manifes Muatan Faktor Standar Nilai t PEOU1 0.59 Fixed PEOU2 0.67 7.300 PEOU3 0.72 7.653 PEOU4 0.63 6.834 PEOU5 0.67 7.210 PEOU6 0.61 6.810 Dari tabel tersebut terlihat bahwa semua nilai t dan λ dari keenam indikator variabel laten PEOU berada di atas nilai kritis. Hal itu menunjukkan bahwa PEOU1 - PEOU6

memiliki hubungan yang signifikan dan mampu mewakili variabel laten PEOU. Dari kedua kriteria yang digunakan untuk menguji validitas indikator terbukti bahwa PEOU1 PEOU6 memenuhi kriteria sebagai indikator yang valid bagi variabel laten PEOU b. Validitas variabel-variabel indikator untuk variabel laten PU Gambar 4 Diagram path untuk muatan-muatan faktor PU (Standar) Muatan Faktor Standar dan Nilai t (Variabel Laten PU) Variabel Manifes Muatan Faktor Standar Nilai t PU1 0.56 Fixed PU2 0.55 6.052 PU3 0.62 6.310 PU4 0.67 6.713 PU5 0.64 6.568 PU6 0.66 6.546 Pemeriksaan terhadap λ menunjukkan bahwa variabel PU3,PU4,PU5 dan PU6 memiliki λ di atas 0.60 sedangkan PU1 dan PU2 memiliki λ di atas 0.50. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap nilai t dan λ, variabel-variabel indikator PU1 PU6 terbukti valid untuk merepresentasikan veriabel laten PU. c. Validitas variabel-variabel indikator untuk variabel laten ACC Gambar 5. Diagram path untuk muatan-muatan faktor ACC (Standar) Muatan Faktor Standar dan Nilai t (Variabel Laten ACC) Variabel Manifes Muatan Faktor Standar Nilai t ACC1 0.53 Fixed ACC2 068 6.711 ACC3 0.64 6.318 Pemeriksaan terhadap λ menunjukkan bahwa variabel ACC2 memiliki λ yang tertinggi yaitu di atas 0.68 sedangkan ACC1 memiliki λ di atas 0,53. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap nilai t dan λ, variabel-variabel indikator ACC1 ACC3 terbukti valid untuk merepresentasikan variabel laten PU.

d. Validitas variabel-variabel indikator untuk variabel laten EP Gambar 6. Diagram path untuk muatan-muatan faktor EP (Standar) Muatan Faktor Standar dan Nilai t (Variabel Laten EP) Variabel Muatan Faktor Manifes Standar Nilai t EP1 0.54 Fixed EP2 0.73 6.708 EP3 0.71 6.401 EP4 0.66 6.122 Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap nilai t dan λ, variabel-variabel indikator PU1 PU6 terbukti valid untuk merepresentasikan variabel laten PU. Pengujian Reliabilitas Pengujian secara tidak langsung menggunakan dua parameter yaitu construct reliability dan variance extracted. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran, dan rangkuman hasil akhir pada tabel berikut ini (pembulatan 2 angka di belakang koma): Tabel Reliabilitas Variabel Laten Construct Reliability PEOU 0.856 PU 0.836 ACC 0.749 EP 0.798 (Sumber: Hasil perhitungan manual) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai construct reliability dari tiap variabel laten di atas berada di atas batas kritis yaitu 0.70 Pengujian Kesesuaian Model Pengujian atas kesesuaian model keseluruhan dilakukan dengan menggunakan indikator Chi Square. Selain itu sebagai pembanding juga digunakan CMIN dan RMSEA yang didapatkan langsung dari output AMOS 7. Gambar 7. Model lengkap Penerimaan INSW setelah modifikasi (Standar)

Tabel Overall Model Fit setelah modifikasi Indeks Cut Off Value Hasil Evaluasi Model Probability 0.05 0.000 Buruk CMIN/DF 2 1.578 Baik Chi Square Mendekati 1 213.083 Buruk RMSEA 0.08 0.054 Baik CFI 0.90 0.975 Baik Secara keseluruhan, hasil pengujian model keseluruhan berada pada Cut Off Value. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Gambar 8. Hubungan Antar Variabel Laten Hasil Akhir Penelitian H 2b ACC H 3 EP PEOU H 2a

H 1 (Sumber: Kesimpulan penulis) PU Secara keseluruhan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh langsung terhadap Efisiensi Proses (EF) perusahaan adalah persepsi perusahaan pengguna sistem INSW tentang penerimaan sistem INSW (ACC). Persepsi perusahaan pengguna sistem INSW terhadap kemudahan dalam menggunakan sistem INSW (PEOU) dan persepsi perusahaan pengguna sistem INSW tentang kegunaan sistem INSW (PU) juga berpengaruh terhadap Efisiensi Proses(EF) perusahaan, hanya saja pengaruhnya tidak langsungtetapi melalui persepsi perusahaan pengguna sistem INSW tentang penerimaan istem INSW (ACC). Sesuai dengan hasil akhir penelitian dapat dilihat bahwa faktor kemudahan dalam penggunaan sangat berpengaruh bagi perusahaan,baik pada penerimaan mereka ataupun terhadap persepsi mereka tentang kegunaan sistem INSW Saran Dari hasil penelitian ini dapat diberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Balai Karantina Ikan Kelas II Tanjung Perak (BKI Perak ) adalah meningkatkan Pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan intensif mengenai penggunaan aplikasi INSW yang didukung dengan penyediaan petunjuk penggunaan dalam bentuk hardcopy dan softcopy kepada Perusahaan pengguna jasa di wilayah pelabuhan tanjung perak. 2. Bagi Perusahaan hendaknya lebih dapat menerima adanya pembaharuan sistem administrasi kepabeanan, karena tujuan utama melakukan pembaharuan tersebut adalah untuk memberikan kemudahan, sehingga diharapkan kepatuhan dan efisiensi dari perusahaan akan meningkat DAFTAR PUSTAKA Chrismar, William. (2002). Does the extended technology acceptance model apply to physicians. Februari 17, 2006. http://csdl2.computer.org/comp/proceedings/hicss/2003/1874/06/187460160 a.pdf e-filing: era baru dalam perdokumenan indonesia.(2005). Indonesian Tax Review

Digest Vol. 4 (No. 29) Hal 29-31. e-dokumen. (2004, Januari). Jurnal Perdokumenan Indonesia. Vol.3 No. 6. Ghozali, Imam. (2005). Structural equation modeling, Teori,konsep dan aplikasi dengan program AMOS 8.54. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Heijden, Hans. (2000). Using the technology acceptance model to predict website usage: extension and empirical test. Januari 26, 2006. http:// www.osra.org/itlpj/kloppingmckinneyspring2004.pdf - Houn Liu, Su. (2005). Applying the technology acceptance model and flow theory to online e-learning user acceptance behaviour. Maret 17, 2006. http://www.iacis.org/pdf/liu_liao_peng.pdf Juniarti. (September 2001). Technology acceptance model (TAM) dan theory of planned behavior (TPB), aplikasinya dalam penggunaan software audit oleh Auditor. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.4 (No. 3) Hal. 332-354. Klopping, McKinney (2004). Extending the technology acceptance model and the task technology fit model to consumen e-commerce.februari 17, 2006 http://www.inforum.cz/inforum2003/prispevky/milchrahm_elisabeth.pdf Landry, Brett. (2000). Measuring student perceptions of blackboard using the technology acceptance model. Februari 17, 2006 http://www.blackwell-synergy.com/doi/pdf/10.1111/j.1540-609. 2006.00103.x? cookieset=1 Lasmana. Mienati (2004). Pengaruh penerapan sistem monitoring pelaporan pembayaran dokumen (INSW) terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena dokumen (PKP) pada Dirjen dokumen Jawa bagian timur 1(Thesis). Universitas Airlangga Surabaya.

Malhotra, Yogesh & Galletta, Dennis F. (1999). Extending the technology acceptance model to account for social influence: theoretical bases and emperical validation. Februari 17, 2006. http:// www.brint.org/technologyacceptance.pdf Milchrahm, Elisabeth. (2003). Modelling the acceptance of Information technology Februari 6, 2006. http://www.inforum.cz/inforum2003/prispevky/milchrahm_elisabeth.pdf Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2008 Tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia NSW Pikkarainen, Tero. (2004). Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model.januari 6, 2006. http://oasis.oulu.fi/publications/ir-04-kp.pdf Rahmany, Hasan. Juli 2003. Key acces itu adalah NPPERUSAHAAN. Jurnal Perdokumenan Indonesia. Vol.2 (No. 12) Hal. 34-38. SK Menteri Keuangan No.KEP.04/KET.T-NSW/08/2007 Solimun. (2002). Structural equation modeling AMOS dan AMOS. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.