Chapter 3 part 1. Internetworking (Switching and Bridging) Muhammad Al Makky

dokumen-dokumen yang mirip
Large Scale Networks: Switching & Forwarding (Week 5)

Chapter 3 part 2. Internetworking (Internet Protocol) Muhammad Al Makky

Chapter 3 part 3. Internetworking (Routing) Muhammad Al Makky

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

Bridges & Switches. Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Nur Rohman Rosyid.

Jaringan Komputer Switching

PACKET SWITCHING. Rijal Fadilah

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

TEKNOLOGI SWITCH SWITCHING 1. CIRCUIT SWITCHING

Administrasi Jaringan 3. Bambang Pujiarto, S.Kom

End-to-End Protocols (Simple Demultiplexer and Reliable Byte Stream)

Modul 2. Broadcast Storm

Spanning-Tree Protocol

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

Review: Direct Link Networks. Jaringan dengan host terhubung langsung. Switching & Extended LANs Devices (Lecture 6) Keterbatasan: Tantangan:

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Tersedianya jaringan sangat penting untuk mendukung kebutuhan

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

Spanning-tree Protocol. Oleh : Akhmad Mukhammad

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

OSI memberikan pandangan yang "abstrak" dari arsitektur jaringan yang dibagi dalam 7 lapisan. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Routing: Algoritma Routing (Dinamis) :

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

A I S Y A T U L K A R I M A

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

Review Jaringan Komputer 1. Gambar 1. Soal UAS Jarkom 1

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

LAPORAN NETWORK LAYER

Bab 10. Packet Switching

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet

BAB 5: LAYER 2 SWITCHING AND SPANNING TREE PROTOCOL (STP)

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

Basics Switching Concepts

Modul 1 Konsep Komunikasi Data

BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit

5. QoS (Quality of Service)

MODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,

The OSI Reference Model

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET

Teknologi Telekomunikasi

TCP dan Pengalamatan IP

Transport Layer El E ectro ect n ro ic En E gineerin ri g Pol o ytech tec nic In I stitu sti t of o Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

TRANSPORT LAYER. Fikri Fadlillah, ST

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12

Layer Network OSI. Network Fundamentals Chapter 5. ITE PC v4.0 Chapter Cisco Systems, Inc. All rights reserved.

Network Device. 1. Switch

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

Spanning Tree Protocol sebagai Aplikasi Pohon Merentang

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MPLS. Sukamto Slamet Hidayat

LAPISAN TRANSPORT. Budhi Irawan, S.Si, M.T

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

Peralatan Jaringan Collision Domain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

Refrensi OSI. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

Model Referensi OSI. digunakan pada berbagai layer.

OSI Data Link Layer. CCNA1-1 Chapter 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mungkin ada di antara kita sering mendengar atau menggunakan istilah-istilah pada judul di atas. Namun apa beda masing-masing dari istilah itu?

Nuri Budi Hangesti /22

Transkripsi:

Chapter 3 part 1 Internetworking (Switching and Bridging) Muhammad Al Makky

Pembahasan Chapter 3 Memahami fungsi dari switch dan bridge Mendiskusikan Internet Protocol (IP) untuk interkoneksi jaringan Memahami konsep dari routing

Outline Store-and-Forward Switches Datagrams (Connectionless) Virtual Circuit (Connection-oriented) Source Routing Bridges and Extended LANs

Switching and Forwarding Switch adalah suatu mekanisme yang mengizinkan interkoneksi link ke jaringan lebih besar Tugas utama sebuah switch adalah untuk menerima paket dari satu link lalu mentransmisikan ke link lainnya (switching and forwarding) Di dalam 7 OSI layer, Switching and Forwarding adalah fungsi utama dari layer network

Switching and Forwarding How does the switch decide which output port to place each packet on? Datagram (Connectionless) Virtual circuit (Connection-oriented) Source Routing Asumsi Setiap host memiliki nilai unik global dan cara untuk mengidentifikasi port input dan output dari setiap switch Dapat menggunakan nomor Dapat menggunakan nama

Datagrams Ide dasar Setiap paket diberikan informasi yang cukup (alamat tujuan yang lengkap) agar setiap switch dapat menentukan bagaimana cara untuk menyampaikan paket ke tujuan akhir Penentuan bagaimana cara meneruskan paket, switch menggunakan forwarding table atau routing table

Datagrams Karakteristik jaringan Datagram Host dapat mengirim paket kemana saja dan kapan saja, saat paket datang ke switch maka dapat langsung diteruskan (asumsi: forwarding table sudah tersusun dengan lengkap dan benar) Saat host mengirim paket, tidak ada cara untuk mengetahui apabila jaringan mampu menyampaikan pesan atau tujuan sedang dalam kondisi up Setiap paket diteruskan dengan bebas ke tujuan yang sama Thus two successive packets from host A to host B may follow completely different paths Gangguan switch atau link tidak berefek serius pada komunikasi apabila dapat menemukan alternatif rute dan memperbarui forwarding table yang sesuai

Virtual Circuit Two-stage process Connection setup Data Transfer Connection setup Membuat connection state di setiap switch antara host sumber dan tujuan Connection state untuk setiap koneksi berada pada VC table di setiap switch

Virtual Circuit 2 (dua) pendekatan untuk menetapkan connection state Permanent Virtual Circuit (PVC) di-trigger dan dikonfigurasi oleh admin jaringan Switched Virtual Circuit (SVC) di-trigger oleh host, berubah secara dinamis dengan ditunjukkan oleh sinyal dari suatu host yang mengirimkan pesan ke switch agar mengubah hasil virtual circuit

Asumsi: Admin jaringan secara manual membuat koneksi virtual baru dari host A ke host B Virtual Circuit

Virtual Circuit Karakteristik Virtual Circuit Terdapat minimal satu round-trip-time (RTT) delay sebelum data dikirim Walaupun connection request mengandung alamat lengkap host B, tetapi setiap paket data hanya memiliki identifier yang kecil dengan nilai unik dalam 1 (satu) link Jika terdapat kesalahan koneksi pada switch atau link maka connection state akan dibuat kembali serta menghapus connection state sebelumnya

Virtual Circuit Good Properties of VC By the time the host gets the go-ahead to send data, it knows quite a lot about the network- For example, that there is really a route to the receiver and that the receiver is willing to receive data It is also possible to allocate resources to the virtual circuit at the time it is established Quality of Service (QoS)

Datagram Perbandingan Virtual Circuit dan Datagram Jaringan datagram tidak ada fase pembentukan koneksi dan setiap switch memproses setiap paket dengan sendirinya Setiap paket yang datang bersaing dengan paket lainnya dalam memerebutkan buffer space Jika tidak ada buffer, paket yang datang harus dihapus atau dibuang Virtual Circuit, menyediakan setiap circuit dengan QoS berbeda-beda Jaringan memberikan beberapa performa dan switch menempatkannya bersama sumber daya agar memenuhi jaminan, seperti: Persentase untuk setiap outgoing link s bandwidth Toleransi delay pada setiap switch

Source Routing Seluruh informasi tentang topologi jaringan yang dipersyaratkan kepada switch untuk melewatkan paket ke jaringan disediakan oleh host sumber atau pengirim

Bridges and LAN Switches Switch digunakan untuk meneruskan paket diantara media LAN yang saling terhubung, seperti ethernet Dikenal dengan LAN switches Selanjutnya disebut sebagai Bridge How does a bridge come to learn on which port the various hosts reside?

Bridges and LAN Switches Terdapat 2 (dua) mekanisme pengisian tabel: Mengunduh secara manual tabel ke dalam Bridge Learning Setiap bridge memeriksa alamat sumber dalam semua frame yang diterima. Saat host A mengirim frame ke host di jaringan lain melalui bridge, bridge menerima frame dan merekam bahwa frame tersebut dari host A yang baru saja diterima pada port 1 Setiap masukkan diberikan masa timeout dan bridge mengabaikan masukkan setelah di luar masa timeout Jika bridge menerima sebuah frame yang dialamatkan kepada host yang tidak ada di dalam tabel maka keluarkan frame dari semua port

Bridges and LAN Switches Strategi jaringan akan berjalan normal apabila tidak terjadi loop di dalamnya Bridge B1, B4, dan B6 membentuk sebuah loop

Spanning Tree Algorithm Direpresentasikan dalam bentuk graph yang membentuk loop atau cycle Sebuah spanning tree merupakan graph yang meliputi seluruh node atau vertices tapi tidak ada loop dengan cara membuang beberapa edge (a) a cyclic graph; (b) spanning tree.

Spanning Tree Algorithm Dikembangkan oleh Radia Perlman A protocol used by a set of bridges to agree upon a spanning tree for a particular extended LAN IEEE 802.1 specification for LAN bridges is based on this algorithm Ide dasar Setiap bridge memutuskan port mana yang akan meneruskan frame dan tidak meneruskan frame Artinya, menghapus port (secara logic) dari topologi extended LAN yang dapat mengurangi terjadinya loop

Spanning Tree Algorithm Algorithm selects ports as follows: Setiap bridge memiliki id unik Pilih bridge yang memiliki id paling kecil sebagai root. Root selalu meneruskan frame atau paket melalui semua portnya Setiap bridge menghitung rute terpendek ke root dan mencatat port mana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan root Terakhir, semua bridge dihubungkan dengan bridge-bridge di LAN lainnya yang telah memiliki masing-masing port dengan tugas untuk meneruskan frame ke arah bridge root. Setiap bridge LAN yang terpilih adalah yang terdekat dengan root

Spanning Tree Algorithm B1 adalah bridge root B3 dan B5 terhubung ke LAN A tetapi B5 menjadi bridge terpilih karena lebih dekat dengan root B5 dan B7 terhubung ke LAN B tetapi B5 menjadi bridge terpilih karena memiliki ID yang lebih kecil

Spanning Tree Algorithm Setiap bridge harus saling bertukar pesan konfigurasi dengan bridge lainnya lalu memutuskan apakah menjadi root atau tidak, atau apakah menjadi bridge terpilih atau tidak, berdasarkan pesan konfigurasi yang diterima Pesan konfigurasi mengandung 3 (tiga) informasi: ID bridge pengirim pesan ID bridge yang diyakini oleh bridge pengirim pesan sebagai bridge root Jarak (diukur dalam hops) dari bridge pengirim pesan ke bridge root Setiap bridge menyimpan pesan konfigurasi terbaik

Spanning Tree Algorithm B3 mendapatkan pesan (B2, 0, B2) ID 2 < 3, maka B3 menerima B2 sebagai root B3 menambah jarak 1 hops karena dilewati untuk menuju B2 lalu mengirim (B2, 1, B3) ke B5 Sementara itu, B2 menerima B1 sebagai root karena memiliki id lebih kecil lalu mengirim (B1, 1, B2) ke B3 B5 menerima B1 sebagai root lalu mengirim (B1, 1, B5) ke B3 B3 menerima B1 as root dan mencatat bahwa B2 dan B5 lebih dekat ke root daripada dirinya sendiri. Maka B3 berhenti meneruskan pesan dari dan ke B2 dan B5

Spanning Tree Algorithm (Maintenance) Even after the system has stabilized, the root bridge continues to send configuration messages periodically, and other bridges continue to forward these messages When a bridge fails, the downstream bridges will not receive the configuration messages After waiting a specified period of time, they will once again claim to be the root and the algorithm starts again