MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

MODUL 12 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Keselamatan Kerja Listrik dan Prosedur Isolasi)

MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengertian dan Fungsi Manajemen)

MODUL 13 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

BAB III EVALUASI A. Kognitif skill

MODUL 16 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan)

MODUL 17 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Sumer Daya Manusia)

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

JOB SAFETY ANALYSIS JOB DESCRIPTION Menggunakan (Memasang Melepas) Scaffolding (Perancah)

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

Daftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian serta lingkungan. Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act)

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEKNIK DAN PROSES KESELAMATAN KERJA KODE / SKS : AK / 2

Modul 08- Program Penanganan Manual dan Mekanik

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI


KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

MODUL 1 KESELAMATAN KERJA (Peraturan, Norma dan Standar K3)

K3 Konstruksi Bangunan

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

BAB I PENDAHULUAN. industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tindakan korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta dengan upaya

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training)

PEMASANGAN CORE LIFT DENGAN BAJA WF DI MERCHANDISING HEAD OFFICE GRAMEDIA KAMPUNG MELAYU JANUARYANTO MUHAMMAD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB VIII TAHAP PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organisasi) dan. GATT (General Agremeent on Tariffs and Trade) yang akan berlaku tahun

Kata Pengantar. Daftar Isi

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NAMA PERGURUAN TINGGI

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

PEDOMAN WAWANCARA. I. Identitas Informan : 1. Nama : 2. Umur : 3. Suku : 4. Pendidikan : 5. Pendapatan :

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Transkripsi:

MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

9. Tangga dan beban Tangga Tangga merupakan perkakas yang penting sekali dalam banyak kegiatan. Penting sekali Terdapat banyak jenis tangga; beberapa diantaranya cenderung membahayakan atau kurang sempurna dan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang aman. Jenis beragam Sebelum bekerja menggunakan tangga, carilah terlebih dahulu apakah tersedia jenis yang benar untuk pekerjaan khusus tertentu. Selanjutnya periksa secara seksama : - anak tangga, apakah tidak ada yang patah? - tiang penyangganya - apakah sambungan antara anak tangga dan tiang penyangga masih baik? - apakah secara ilmu gaya sudah benar-benar baik? misal siku mengikat tangga Jenis yang benar untuk bekerja diatasnya Anak tangga Tiang penyangga Ilmu gaya Gabungan beberapa tangga seringkali dipakai dalam pembangunan gedung untuk memindahkan perancah. Gabungan Periksa selalu puncak/tempat penggabungan sebelum memakainya. 1 5

Bekerja diatas tangga Jika tangga dipakai untuk bekerja pada ketinggian tertentu, perkakas untuk bekerja harus diangkut ke atas secara aman. Dianjurkan untuk menggunakan tas peralatan yang tidak perlu dipegang tangan kita, karena tangan diperlukan untuk memegang tangga. Tas perkakas Jika harus bekerja sambil berdiri diatas tangga, tas khusus berisi perkakas yang diperlukan dapat diikatkan pada pinggang dengan memakai sabuk khusus. Perlengkapan khusus Beberapa tangga yang digunakan untuk pekerjaan rumah tangga kerap kali dilengkapi sebuah platform (palang terbuka) yang diperlukan untuk berdiri atau menyimpan beberapa perlengkapan. Platform/palang terbuka Penggabungan seperti ini dapat digunakan untuk pekerjaanpekerjaan yang memakan waktu cukup lama dan tidak tersedia perancah (stelansi) bangunan atau memang tidak mungkin dibangun. Perancah bangunan 2 5

Beban berat Mengangkat beban berat merupakan salah satu penyebab sakit punggung dan bengkok tulang belakang. Mengangkat Pemecahan Jangan langsung mengangkat berang berat sebelum mempertimbangkan kemungkinan peme cahan lain untuk mengangkut benda tersebut ke tempat yang dikehedaki. Mendorong Ingatlah, bahwa lebih mudah mendorong benda di atas papan miring yang licin ketimbang mengangkatnya dari lantai. Tali Jika tali harus dilingkarkan ke sekeliling barang, misalnya barang itu harus diangkat, maka sebaiknya kita letakkan pasak pada satu sisi, kemudian angkatlah sisi tersebut. Mengangkat beban Pakailah selalu sarung tangan saat mengencangkan tambang atau tali yang melingkari benda. Sarung tangan 3 5

Memindahkan benda berat Pakailah selamanya sarung tangan untuk memegang tali atau tambang bila memindahkan benda berat. Sarung tangan Juga pastikan bahwa posisi barang yang dihubungkan dengan tali atau tambang tidak akan menyebabkan tali putus sehingga orang yang memegangnya jatuh terlentang. Kalau mungkin gunakan selalu mesin pengangkat beban yang dioperasikan dengan tangan atau dengan mesin untuk mengangkat barang berat. Benda Mesin Derek tidak permanen Mesin pengangkat dapat jenis yang tidak permanent yang dapat ditransportasikan ke lokasi pekerjaan atau jenis permanent. Jenis yang terakhir dipasang permanen didalam atau di dekat bengkel, dimana darisana barang-barang berat secara rutin diangkut ke sekeliling bengkel. Mesin Derek permanen 4 5

Stabilitas benda Saat mengencangkan dan mengikatkan tambang pada benda berat, penting pula diperhatikan jenis tambang dan letak pengikatan. Tambang Keseimbangan benda selama pengerjaan pengangkatan harus terjamin. Ketidak stabilan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak dikehendaki. Tentukan cara terbaik untuk mengikat barang dan terapkan pengetahuan tentang keseimbangan gaya. Stabilitas Keseimbangan Akhir kata, akan selalu lebih baik, bila kita bekerja sama dan saling bahu membahu dalam mengangkat dan mengangkut barang besar dan berat. Maka untuk selanjutnya hendaknya SELALU bekerja sama dalam menyelesaikan segala macam pekerjaan teknik. Dua orang lebih tahu banyak ketimbang seorang dan satu sama lain bisa membantu terutama dalam UPAYA KESELAMATAN KERJA Bekerja sama Saling bahu membahu Upaya Keselamatan Kerja 5 5

RANGKUMAN 1 2

Soal 1. Sebutkan alat-alat bantu kerja! 2. Bagaimanakah cara memeriksa tangga yang benar? 3. Apakah yang dimaksud stabilitas benda? 4. Apakah yang terjadi bila salah mengangkat benda! 5. Sebutkan bagian-bagian dari tangga! Kunci Jawaban 2 2

Daftar Pustaka HNC, Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1993 M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga-Jakarta 1983 Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI-JATIM 2000 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan-Jakarta 2003 Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok-2005 Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991 Suma mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke-9, CV.Haji Hasagung - Jakarta UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13 UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982