KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN:

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI MENJAHIT DI JURUSAN DESAIN KRIA TEKSTIL (DKT) SMK NEGERI 4 PARIAMAN LENI MARTIN

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGOLAH MAKANAN INDONESIA 1 DI SMK NEGERI 3 KOTA SOLOK

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA SMK ST. BONAVENTURA 1 MADIUN

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Economic Education Analysis Journal

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA KELAS I SDN 7 KUTE PANANG. Zaki Al Fuad 1 dan Zuraini 2 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

KESIAPAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH SEBELUM PRAKTEK KERJA INDUSTRI ABSTRACT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Abstract. Keywords : Habits, Basic Engineering Drawing course, Dormitory. Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2013 Dosen Teknik Sipil FT UNP

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

Edu Elektrika Journal

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Jenjang Pendidikan. Kompetensi Utama Kompetensi Inti. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 PAYAKUMBUH

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HAMBATAN-HAMBATAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA (PATTERN MAKING) DENGAN TEKNIK KONSTRUKSI DI SMK NEGERI 1 IV ANGKEK KAB.

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

PENDAHULUAN. Andri Irawan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

PENDAHULUAN. CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. pula menimbulkan masalah sosial baru ke depannya. Trianto (2010: 1) mengatakan bahwa :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

E-JURNAL STUDENT. Oleh: Ihtisyamah Zuhaidah NIM

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANUHAMPU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

Transkripsi:

KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL Oleh: VIDIA HANDAYANI 57609/2010 PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

2

1 KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG Vidia Handayani,. Wildati Zahri, Izwerni, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang Email: handayani_vidia@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini mengungkapkan tentang kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik bordir di SMK Negeri 8 Padang meliputi kebiasaan mengikuti pelajaran, memantapkan pelajaran, membaca buku dan menghadapi ujian. Penelitian adalah penelitian kuantitatif, dengan tujuan untuk memaparkan dan menginterprestasikan kebiasaan belajar siswa kelas X sebagai sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik persentase dan tingkat ketercapaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik bordir di SMK Negeri 8 Padang pada kategori baik. Kata kunci: Kebiasaan Mengikuti Pelajaran, Memantapkan Pelajaran, Membaca Buku Dan Menghadapi Ujian Abstract This research to exspress about student learning habbit in Kria Tekstil learning with bordir technic at vocational high school 8 of padang State, includ learning habit, faithful learning, reading the book, and follow the axams. This research is kuantitative research to description and interprestation about the student learning habbit. The sample is the student at X class, questioner with likert used to get data with percentase technic and the great level of responden. The result of the research indicate that learning habbit of student in Kria tekstil learning use Bordir technic at vocasional high school 8 of Padang state at good chategory. Key Word: Learning Habbit, Faithful Learning, Reading The Book, and Follow The Exams. A. Pendahuluan Manusia selalu berpacu untuk memperoleh ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan, manusia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengelola dan menggunakan sumber daya alam dengan baik. Pengelolaan

2 sumber daya alam ini akan berhasil dengan baik apabila sumber daya manusianya berkualitas. Manusia yang berkualitas ini sebagian besar berasal dari dunia pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk peningkatan kemampuan dan kepribadian yang dilakukan baik di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Sejalan dengan itu pemerintah telah melakukan upaya peningkatan kualitas lulusan antara lain: meningkatkan kualitas guru, melengkapi sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum, dan pemilihan siswa yang masuk melalui seleksi Nem. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Sekolah menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk satuan pendidikan di jalur pendidikan sekolah menengah kejuruan. Sekolah menengah kejuruan inilah nantinya diharapkan mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut. Sehubungan dengan hal di atas, SMKN 8 Padang juga bertujuan mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah. Adapun salah satu mata pelajaran kejuruan di sekolah berdasarkan spekrum adalah kejuruan kria tekstil seperti standar kompetensi yang dipelajari yaitu: 1) membuat gambar untuk berbagai jenis produk kria tekstil, 2) mewarnai pada kain dan serat, 3) membuat kria tekstil dengan teknik cetak saring, 4) membuat kria tekstil dengan teknik batik, 5) membuat kria tekstil dengan teknik batik cap, 6) membuat kria tekstil dengan teknik ikat celup, 7) membuat kria tekstil dengan teknik makrame, 8) membuat kria tekstil dengan teknik jahit perca, 9) membuat kria tekstil dengan teknik jahit aplikasi, 10) membuat kria tekstil dengan teknik jahit tindas, 11) membuat kria tekstil dengan teknik kruistik dan sulam, 12) membuat kria tekstil dengan teknik tenun, 13) membuat kria tekstil dengan teknik tapestri, 14) membuat kria tekstil dengan teknik bordir. Maka standar kompetensi yang akan penulis teliti adalah pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik bordir. Bordir yaitu kumpulan bahan kajian tentang berbagai keteknikan dalam pembuatan benda kerajinan.

3 Mengingat begitu pentingnya kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik bordir maka sangat diharapkan kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran bordir ini benarbenar baik sehingga hasil belajarnya bisa memuaskan. Berdasarkan wawancara penulis tanggal 10 Oktober 2011 dengan 10 orang siswa kria tekstil yang sedang mengambil mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik bordir, maka penulis melihat masih ada hasil belajarnya kurang memuaskan, karena dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kebiasaan belajar yang kurang baik pula. Kebiasaan belajar siswa yang kurang baik adalah siswa cenderung kurang serius untuk mengikuti kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik bordir, sebagian siswa tidak mau memantapkan/ mengulangi pelajaran bordir, karena waktu belajar berlangsung lama siswa sering keluar masuk dan tidak mau membaca buku tentang teori bordir sehingga belajar tidak efektif, dan sebagian siswa sering mengabiskan waktu belajar hanya di saat akan menghadapi ujian semester. Hal ini merupakan gejala yang tidak baik dan perlu adanya pengkajian yang lebih mendalam tentang kebiasaan belajar. Oleh karena itu jika seseorang siswa mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dalam hasil belajar, hal ini membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar, mereka menjadi malas mengikuti kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik bordir dan bahkan tugas mereka banyak tertumpuk. Kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut. Maka dengan sendirinya untuk mengikuti kompetensi selanjutnya mereka akan sulit untuk mengerti. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sulit untuk dicapai. Bertitik tolak dari kenyataan diatas, banyak faktor yang menyebabkan timbulnya kebiasaan belajar siswa di SMK Negeri 8 Padang. Dari beberapa permasalahan diatas,maka penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul Kebiasaan Belajar Siswa Dalam Mengikuti Mata Pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan Teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang.

4 Dalyono (1997:14) mengungkapkan bahwa Kebiasaan timbul karena kecendrungan respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Seiring dengan itu Djaali (2012:127) mengemukakan : Kebiasaan adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Aunurrahman (2009:185) menyatakan bahwa kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam kreativitas belajar yang dilakukannya. Dikaitkan dengan pengertian belajar, maka kebiasaan belajar itu berarti aktifitas-aktifitas belajar siswa yang bersifat seragam yang dilakukannya secara otomatis dan relatif menetap seperti kebiasaan cara belajar, membuat tugas, kebiasaan pada saat ujian dan sebagainya, sehingga pada akhirnya akan memberikan suatu hasil belajar. Sesuai dengan pendapat Djaali (2012:128) bahwa: Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Selanjutnya juga menurut Djaali (2012:128) membedakan kebiasaan belajar menjadi dua bagian yaitu: Delay Avoidance dan Work Methodes. Delay Avoidance menunjuk pada ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas akademis, menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas, dan menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam belajar. Sedangkan Work Methodes menunjuk pada penggunaan cara (prosedur) belajar yang efektif, dan efisiensi dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar. Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa dalam kebiasaan belajar yang terarah akan terdapat kesesuaian antara pengaturan waktu dengan metoda yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Kesesuaian ini akan dapat terwujud jika faktor-faktor yang mengganggu dapat dihindari oleh individu. The Liang Gie (1985: 57-65) mengatakan ada empat prinsip utama dalam cara belajar yaitu: keteraturan, disiplin, konsentrasi dan pemakaian

5 perpustakaan. Selanjutnya Brown Holtzman (1965: 5) mengatakan bahwa kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik terdistribusi dalam lima kategori yaitu: (1) kebiasaan-kebiasaan dalam mengikuti pelajaran, (2) kebiasaan-kebiasaan dalam membaca buku, (3) kebiasaan-kebiasaan dalam memantapkan pelajaran, (4) kebiasaan dan kerajinan dalam menulis karya ilmiah, dan (5) kebiasaan dalam menghadapi ujian. Dimensi-dimensi dalam mengikuti pelajaran ditekankan kepada kebiasaan sebelum mengikuti pelajaran, selama mengikuti pelajaran dan sesudah mengikuti pelajaran. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator kebiasaan belajar meliputi: (1) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran, (2) Kebiasaan dalam memantapkan pelajaran, (3) Kebiasaan dalam membaca buku, (4) Kebiasaan dalam menghadapi ujian. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang bagaimanakah kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik bordir, kebiasaan dalam memantapkan pelajaran teknik bordir dengan meliputi: kebiasaan dalam membaca buku teknik bordir, kebiasaan dalam menghadapi ujian teknik bordir di SMK Negeri 8 Padang. Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan: kebiasaan dalam mengikuti mata pelajaran teknik bordir, kebiasaan dalam memantapkan pelajaran teknik bordir, kebiasaan dalam membaca buku teknik bordir dan kebiasaan dalam menghadapi ujian teknik bordir di SMK Negeri 8 Padang. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana akan mengungkapkan data mengenai kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik Bordir. populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 8 Padang, Jurusan Kria Tekstil yang mengambil kompetensi dengan teknik bordir. Sesuai dengan data yang diperoleh maka siswa yang menjadi populasi adalah siswa kelas X kerajinan tekstil SMK Negeri 8 Padang yang berjumlah 23 orang siswa. Sampel adalah

6 sebagian dari populasi yang mewakili atau mencerminkan populasi, selanjutnya menurut Arikunto (1990: 44) mengatakan bahwa: Sampel adalah jumlah populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua menjadi sampel (total), dan jika populasi lebih besar dari 100 dapat diambil sampel 10-15%. Jadi seluruh siswa yang masuk dalam populasi tersebut dijadikan sampel penelitian ini, sehingga penarikan sampelnya adalah secara total sampling yang berjumlah 23 orang. Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif persentase dan tingkat capaian responden. C. Pembahasan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terlihat kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang meliputi kebiasaan dalam mengikuti pelajaran, Kebiasaan dalam memantapkan pelajaran, Kebiasaan dalam membaca buku dan kebiasaan dalam mengahadapi ujian. Agar penelitian ini lebih bermakna dan jelas maksudnya sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka untuk lebih jelasnya akan dibahas masing-masing permasalahan. 1. Kebiasaan dalam Mengikuti Pelajaran Mata Pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang Berdasarkan analisis terhadap indikator kebiasaan siswa dalam mengikuti pelajaran mata pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang, berada pada kategori/kriteria baik. Dengan persentase pencapaian 79,50% dan rata-rata 3,18. Kesimpulan hasil penelitian kebiasaan siswa dalam mengikuti pelajaran mata pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang pada kategori baik, artinya masih ada siswa yang tidak mengikuti pelajaran kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik bordir dengan serius, siswa yang sering absen, dan sebagian siswa ada yang sering keluar masuk kelas. Sedangkan menurut Slameto (1995: 83) Dalam

7 mengikuti pelajaran dikelas, kehadiran sangat penting bagi siswa, karena materi-materi yang diberikan oleh guru dalam kelas penting untuk dicatat, ikutilah pelajaran yang diberikan dengan baik. Selama mengikuti pelajaran berusahalah mencari pengertian dan jangan berbicara dengan teman selagi guru menjelaskan. Kalau ada yang kurang jelas, sebaiknya tanyakan langsung pada guru. 2. Kebiasaan dalam Memantapkan Pelajaran Mata Pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang Berdasarkan analisis terhadap indikator kebiasaan dalam memantapkan pelajaran, diketahui terdapat kebiasaan belajar siswa memantapkan pelajaran mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang, berada pada kategori/kriteria baik. Dengan pencapaian persentase 77,54% dan rata-rata 3,10. Kesimpulan hasil penelitian kebiasaan belajar siswa dalam memantapkan pelajaran mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang berada pada kategori baik. Artinya masih ada siswa yang tidak memantapkan pelajaran dengan mengulangi pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Mengulang bahan pelajaran sangat diperlukan seorang pelajar. Namun banyak siswa yang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam mengulang bahan pelajaran tapi masih juga dia tidak dapat mengingatnya dengan baik. Sesuai dengan pendapat Slameto (1995: 85), mengulang pelajaran memang bertujuan untuk menguasai bahan pelajaran yang belum dikuasai atau mudah terlupakan agar tetap dapat diingat dengan baik. Namun yang penting dalam mengulang mata pelajaran adalah mengerti bukan menghafal, meskipun menghafal masih merupakan bagian penting dalam belajar.

8 3. Kebiasaan dalam Membaca Buku Pelajaran Mata Pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang Berdasarkan analisis terhadap indikator kebiasaan dalam membaca buku pelajaran, diketahui terdapat kebiasaan belajar siswa membaca buku pelajaran mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang, berada pada kategori/kriteria baik. Dengan pencapaian persentase 70,91% dan rata-rata 2,84 Kesimpulan hasil penelitian kebiasaan belajar siswa dalam membaca buku pelajaran mata pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang berada pada kategori baik. Artinya masih ada siswa yang tidak mau membaca buku tentang teknik bordir sehingga banyak siswa yang belum memahami teknik bordir dengan baik. Sejalan dengan pendapat Kartono (1995: 52), seseorang yang dapat membaca lebih cepat sering kali dapat mengingat lebih banyak apa yang dibacanya dibanding dengan mereka yang membaca lambat. Nampaknya mereka yang digolongkan pembaca lambat sudah tidak ingat lagi bagian depan dari kalimat yang dibacanya waktu ia sampai dibagian akhir kalimat. Siswa yang lebih sering membaca buku tentang teknik bordir akan lebih mudah mengingat materi dibandingkan siswa yang lambat atau jarang membaca buku, sehingga penguasaan siswa terhadap materi teknik bordir belum mendalam. 4. Kebiasaan dalam Menghadapi Ujian Mata Pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang Berdasarkan analisis terhadap indikator kebiasaan dalam menghadapi ujian, diketahui terdapat Kebiasaan Belajar Siswa dalam menghadapi ujian mata pelajaran membuat kria tekstil dengan teknik Bordir di SMK Negeri 8 Padang, berada pada kategori/kriteria sangat baik. Dengan pencapaian persentase 83,91% dan rata-rata 3,36. Kesimpulan hasil penelitian kebiasaan belajar siswa dalam menghadapi ujian mata pelajaran Membuat Kria Tekstil dengan teknik

9 Bordir di SMK Negeri 8 Padang berada pada kategori sangat baik. Artinya siswa sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian termasuk persiapan mental. Sebelum siswa mengikuti ujian, siswa terlebih dahulu mempelajari dan mengulangi pelajaran di rumah sebelum melaksanakan ujian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudarmanto (1994:91) menyatakan bahwa: keberhasilan dalam ujian sangat tergantung pada kegiatan belajar, bila kegiatan belajar sudah menjadi kebiasaan belajar sehari-hari maka ujian tidak akan menjadi menakutkan. Keberhasilan siswa dalam mengikuti ujian dengan baik sangat tergantung kegiatan siswa dalam belajar setiap harinya. Siswa sebaiknya mengulangi pelajaran yang telah diberikan oleh guru di rumah. Dengan seringnya mengulangi pelajaran dirumah, siswa akan mampu menghadapi ujian dengan sangat baik. D. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa. a. Indikator kebiasaan dalam mengikuti pelajaran teknik bordir di SMK Negeri 8 Padang berada pada tingkat ketercapaian responden dengan skor 79,50% berada pada kategori baik. b. Indikator kebiasaan dalam mengikuti pelajaran di SMK Negeri 8 Padang berada pada tingkat ketercapaian responden dengan skor 77,54% berada pada kategori baik. c. Indikator kebiasaan dalam membaca buku pelajaran di SMK Negeri 8 Padang berada pada tingkat ketercapaian responden dengan skor 70,91% berada pada kategori baik. d. Indikator kebiasaan dalam menghadapi ujian di SMK Negeri 8 Padang berada pada tingkat ketercapaian responden dengan skor 83,91% berada pada kategori sangat baik.

10 2. Saran Berdasarkan dari uraian dan kesimpulan diatas disarankan: a. Sekolah Kepada pihak sekolah agar melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kesuksesan proses pembelajaran kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik Bordir, sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dan memantapkan pelajaran dengan latihan membuat bordir dengan menggunakan peralatan yang lengkap. b. Guru Guru hendaklah mampu memperghatikan kebiasaan belajar siswa, agar siswa belajar dengan baik dan serius. Guru hendaknya menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa termotivasi dalam mempelajari kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik Bordir. c. Siswa Disarankan kepada siswa, agar lebih meningkatkan kebiasaan belajarnya dalam kompetensi membuat kria tekstil dengan teknik Bordir dan serius mempelajari materi yang diberikan guru dan mengulangi materi di rumah. Sehingga lebih mantap dan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilannya dalam kehidupan. Catatan artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing 1 Dra. Wildati Zahri, M.Pd, dan pembimbing II Dra. Izwerni DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1992). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali Press. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Brown, Holtzman. (1985). Survey of Study Habits and Attitudes, New York: The Psychological Coorperation Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

11 Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Gie, The Liang. (1984). Cara Belajar yang Efifien. Jilid I-II. Yogya:Gajah Mada Kartono, Kartini. (1985). Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Yang Bermasalah. Jakarta: Rajawali Press., (1995). Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Press. Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.