PENGARUH KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA EFISIENSI INVESTASI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN DAN MATURITAS UTANG TERHADAP EFISIENSI INVESTASI. Annisa Dwi Rahmawati, Puji Harto 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. efisien, perusahaan seharusnya terhindar dari keadaan over- dan underinvestment. (Luh

KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK DASAR PEMBAYAR DIVIDEN. Winston Pontoh (

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

Peran Profesi Akuntansi ISSN Dalam Penanggulangan Korupsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PEFINDO ( Fitch Ratings Indonesia (

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

ANALISIS FAKTOR DETERMINAN KEPUTUSAN PEMBAGIAN DIVIDEN ANALYSIS OF THE FACTORS DETERMINANTS OF DIVIDEND DECISION

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Renita Suprapti Universitas PGRI Yogyakarta

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PEMILIHAN METODA DEPRESIASI DAN KUALITAS AKRUAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI PERIODE

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock

NIKI TIVITASARI B

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DIVIDEN, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

PENGARUH KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN DAN JATUH TEMPO UTANG TERHADAP EFISIENSI INVESTASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

Accounting Analysis Journal

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

Aldea,et al, Pengaruh Biaya Agensi, Risiko Sistematik, dan Peluang Investasi terhadap... 1

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

OLEH HENNY ANGGRAINI SIPAYUNG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian. minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Objek penelitian yang

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) NPM :

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB V PENUTUP. data populasi perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA EFISIENSI INVESTASI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN Luh Indah Novita Sari 1 I G. N. Agung Suaryana 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: sayaindahnovita@yahoo.co.id/telp:+62 89 70 10 32 26 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia ABSTRAK Efisiensi investasi merupakan tingkat investasi optimal dari perusahaan dan perusahaan terhindar dari kondisi underinvestment dan overinvestment. Laporan keuangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan investasi. Melalui kualitas laporan keuangan yang baik, asimetri informasi akan dapat dikurangi sehingga kegiatan investasi dapat berjalan lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh kualitas laporan keuangan pada kondisi underinvestment dan overinvestment. Sampel yang terpilih melalui metode purposive sampling adalah sebanyak 34 perusahaan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2012. Hasil pengujian dengan analisis regresi multinomial logistik memperoleh hasil bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap kondisi underinvestment, sedangkan kualitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap kondisi overinvestment. Kata kunci: efisiensi investasi, underinvestment, overinvestment, kualitas laporan keuangan ABSTRACT Investment efficiency is the optimal level of investment companies and companies avoid underinvestment and overinvestment conditions. The financial report is one of the factors that affect investment activities. Through the good quality of financial statements, information asymmetry will be reduced so that the investment can be run more efficiently. The purpose of this study was to determine empirically the effect of financial reporting quality on the condition of underinvestment and overinvestment. Samples were selected through purposive sampling method is as much as 34 mining companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2012. The test results with the multinomial logistic regression analysis obtain the result that the quality of financial reporting negatively affect the condition of underinvestment, while the quality of the financial statements does not affect the condition of overinvestment. Keywords: efficiency of investment, underinvestment, overinvestment, the quality of financial reporting 524

Luh Indah Novita Sari dan I G. N. Agung Suaryana. Pengaruh Kualitas PENDAHULUAN Efisiensi merupakan suatu tindakan untuk menggunakan sumber daya dengan tepat guna, tidak terjadi pemborosan sumber daya yang ada. Perusahaan biasanya melakukan efisiensi guna menekan biaya dan memudahkan proses pengelolaan perusahaan agar dengan mudah mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan haruslah efisien agar mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Efisiensi investasi merupakan tingkat investasi optimal dari perusahaan, dimana investasi tersebut merupakan jenis investasi yang menguntungkan bagi perusahaan. Agar suatu investasi dapat dikatakan efisien, perusahaan seharusnya dapat terhindar dari keadaan overinvestment dan underinvestment. Kondisi underinvestment muncul apabila perusahaan menghadapi kesempatan investasi yang me.nsyaratkan pengg.unaan hu.tang dengan ju.mlah yang besar, tanpa jaminan pembayaran utang yang mencukupi (free cash flow). Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan cenderung mengalami kondisi tersebut. Apabila perus.ahaan tidak ma.mpu mereal.isasikan investasi seperti yang diharapkan perusahaan harus mencari alternatif tambahan dana. Berbeda dengan kondisi underinvestment, Menurut Dwiwana (2012) perusahaan dengan overinvestment problem pada umumnya adalah perusahaan yang berada pada tahap mature dengan tingkat pertumbuhan yang lambat (slow growth), serta memiliki assets in place dan free cash flow yang tinggi. Kelebihan modal (free cash flow) pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan lambat menjadi penyebab munculnya masalah overinvestment. 525

Adanya agency conflict mengakibatkan timbulnya asimetri informasi antara pemegang saham dan manajer perusahaan. Asimetri informasi ini juga merupakan faktor yang mempengaruhi investasi perusahaan karena akan membuat keputusan investasi tersebut menjadi kurang berkualitas. Keberadaan dari asimetri informasi ini menyebabkan tidak tercapainya tujuan awal dari investasi perusahaan, yaitu peningkatan kesejahteraan pemegang saham. Asimetri informasi tersebut akan mengakibatkan perbedaan informasi yang diperoleh diantara kedua pihak. Hal tersebut bisa mengakibatkan perusahaan mengalami overivestment atau underinvestment (Bushman et al., 2006). Untuk bisa mencegah timbulnya asimetri informasi yang dapat menyebabkan over- atau underinvestment dibutuhkan sebuah fungsi monitoring yang cukup kuat dari pemegang saham. Fungsi monitoring bagi pemegang saham dapat ditingkatkan melalui laporan keuangan perusahaan yang berkualitas (Beatty et al., 2009). Laporan keuangan yang berkualitas menyajikan segala informasi mengenai bisnis perusahaan secara relevant dan reliable. Untuk itu dibutuhkan pula tingkat pengungkapan yang baik dari perusahaan itu sendiri (Bens and Monahan, 2002). Verdi (2006) menemukan bahwa laporan keuangan memiliki hubungan negatif terhadap over- atau underinvestment, dimana kualitas yang baik dari sebuah laporan keuangan dapat meningkatkan efisiensi investasi perusahaan dengan cara mengurangi asimetri informasi. Kemudian Biddle et al. (2009) menemukan bahwa kualitas laporan keuangan memiliki hubungan negatif dengan kondisi over- dan underinvestment. Adanya kualitas pelaporan keuangan yang baik akan dapat

Luh Indah Novita Sari dan I G. N. Agung Suaryana. Pengaruh Kualitas meningkatkan fungsi monitoring dari pemegang saham sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi over- atau underinvestment. Chen et al. (2010) juga melakukan penelitian yang sama namun pada sampel perusahaan-perusahaan tertutup (private firms) di Amerika. Hasil yang ditemukan bahwa kualitas laporan keuangan berhubungan negatif dengan kondisi over- dan underinvestment, walaupun pada perusahaan tertutup. Berdasarkan pemaparan di atas dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa laporan keuangan memiliki pengaruh negatif terhadap over- atau underinvestment, maka dibentuklah hipotesis sebagai berikut. H 1a : Kualitas laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap kondisi Underinvestment H 1b : Kualitas laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap kondisi overinvestment MET.ODE PENE.LITIAN Perusahaan Pertambangan terdaftar Bursa Efek Indonesia yang diakses di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) menjadi lokasi penelitian ini. Ob.jek yang digunakan da.lam penel.itian ini adalah pengaruh kualitas laporan keuangan pada efisiensi investasi di perusahaan pertambangan terdaftar di BEI tahun 2012. Analisis regresi multinominal logistik digunakan sebagai teknik analisis data, dikarenakan variabel dependen yang menggunakan lebih dari dua kategori. Variabel efisiensi investasi perusahaan diukur dengan model investasi dimana berfungsi sebagai growth opportunities. Model investasi yang digunakan mengikuti model investasi yang digunakan oleh Biddle et al. (2009). Menurut Biddle et al. 527

(2009) total investasi didapat dari total investasi baru di aktiva tetap berupa mesin, peralatan, kendaraan, tanah dan gedung serta ditambah dengan biaya research and development dikurangi total penjualan aktiva tetap (mesin, peralatan, kendaraan, tanah dan gedung) yang dibagi dengan total aktiva di tahun t. Berikut adalah model tersebut. Investment i,t+1 = β 0 + β 1 *Sales Growth i,t + ε i,t+1.... (1) Keterangan : Investment i,t+1 = ukuran dari total keseluruhan investasi pada aktiva tetap (mesin, peralatan, kendaraan, tanah dan gedung). Sales Growth i,t = presentase dari perubahan penjualan dari tahun lalu hingga tahun ini. Dengan menggunakan perhitungan model investasi (1) di atas, maka akan diperoleh nilai residual dari model tersebut, yang nantinya akan digunakan sebagai proxy dari efisiensi investasi perusahaan. Kemudian nilai residual tersebut akan dibagi menjadi beberapa kuartil, dimana kuartil paling bawah merupakan perusahaan yang termasuk kategori underinvestment. Perusahaan pada kuartil paling atas akan dikategorikan sebagai perusahaan overinvestment. Sedangkan untuk kuartil tengah akan dijadikan sebagai acuan atas penentuan kategori over- atau underinvestment. Variabel kualitas laporan keuangan diproksikan dengan kualitas akrual. Untuk bisa mengukur nilai dari akrual tersebut, maka penelitian ini akan mengikuti model pengukuran akrual yang terbaru yang dilakukan oleh Kothari et al. (2005). Berikut adalah model perhitungan akrual yang dilakukan Kothari et al. (2005). TA i,t = α 0 + α 1 [1/ ASSETS i,t-1 ] + α 2 ΔSALES i,t + α 3 PPE i,t + α 4 ROA i,t(or i,t-1) + ε i,t (2)

Luh Indah Novita Sari dan I G. N. Agung Suaryana. Pengaruh Kualitas Keterangan : TA i,t = ukuran mengenai total akrual perusahaan i pada tahun t ΔSALES i,t = perubahan besarnya penjualan perusahaan i pada tahun t PPE i,t = nilai bersih total aset tetap yang dimiliki perusahaan i pada tahun t ROA i,t or i,t-1 = pengukuran kinerja yang berasal dari tingkat pengembalian aset. ASSETS i,t-1 = jumlah nilai total aset perusahaan pada periode sebelumnya Nilai residual yang diperoleh inilah yang akan digunakan sebagai ukuran dari kualitas laporan keuangan (Dechow and Dichev, 2002). Nilai residual tersebut kemudian diabsolutkan, kemudian nilai absolut discretionary accrual ini akan digunakan sebagai pengukuran kualitas laporan keuangan. H.ASIL D.AN P.EMBAHASAN Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Kualitas Laporan Keuangan Sumber: Data sekunder diolah, 2014 4 Min Max Mean 0,0005 1 0,7049 0 0,151607 4 Std. Deviation 0,164562 80 Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) variabel discretionary accrual sebagai proksi dari kualitas laporan keuangan pada efisiensi investasi bernilai positif sebesar 15,16 %. Ini berarti secara rata-rata discretionary accrual dalam perusahaan cukup rendah. Nilai standar deviasi bernilai 0,16456280 yang artinya terjadi penyimpangan sebesar 16,46 %. Nilai minimum sebesar 0,00051 menunjukkan bahwa secara statistik dari 34 perusahaan yang 529

dijadikan sampel ada perusahaan yang memiliki nilai discretionary accrual minimum yaitu PT. Benakat Petroleum Energy, Tbk. Nilai maksimum sebesar 0,70490 menunjukkan bahwa secara statistik dari 34 perusahaan yang dijadikan sampel ada perusahaan yang memiliki nilai discretionary accrual maksimum yaitu PT. Garda Tujuh Buana, Tbk. Model Intercept Only Final Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Tabel 2. Model Fitting Information Test Model Fitting Criteria -2 Log Likelihood Chi- Square Likelihood Ratio Test f 71.970 57.097 14.873 2.001 Berdasarkan Tabel 2. terjadi penurunan nilai -2 Log L dari 71.970 menjadi 57.097 dan juga terjadi pada signifikansi α. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa karena terjadinya penurunan -2 Log L secara signifikan, maka model dapat dikatakan memberikan akurasi yang baik untuk memprediksi efisiensi investasi perusahaan. Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Multinomial Logistik d Sig Efisiensi Investasi B S.E Wald Underinvestment Intercept X 1,196 0,780 2,349-22,415 9,861 5,167 Overinvestment Intercept X -1,385 4,116 Sumber: Data sekunder diolah, 2014 0,691 2,756 4,013 2,230 f Sig. Exp (B) 0,125 0,023 1,84E -010 0,045 61,25 0,135 Berdasarkan Tabel 3 diartikan bahwa kualitas laporan keuangan (X) mempengaruhi probabilitas efisiensi investasi perusahaan yang berada dalam

Luh Indah Novita Sari dan I G. N. Agung Suaryana. Pengaruh Kualitas kategori underinvestment lebih rendah dibandingkan kategori investasi normal dengan nilai koefisien yang bernilai negatif sebesar (-22,415) dan signifikan (0,023 < 0,05). Sedangkan, kualitas laporan keuangan (X) tidak mempengaruhi efisiensi investasi perusahaan yang berada dalam kategori overinvestment dikarenakan hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitas yang tidak signifikan (0,135 > 0,05). Tabel 4. Pseudo R-Square Step McFadden Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 0,207 0,403 0,354 Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Tabel 4 menunjukkan bahwa variasi variabel dependen (efisiensi investasi) yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (kualitas laporan keuangan) adalah sebesar 40,3% dan sisanya 59,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Observasi Underinvestment Normal Overinvestment Tabel 5. Hasil Uji Klasifikasi Prediksi Underinvestment Normal Overinvestment Persentase(%) 6 1 1 3 14 5 0 1 3 66,7% 87,5% 33,3% Persentase Keseluruhan 23,5% 64,7% 11,8% 67,6% Sumber: Data sekunder diolah, 2014 Pada Tabel 5. menunjukkan bahwa dari 34 observasi tahun 2012 sebesar 66,7% secara tepat dapat dikategorikan sebagai kategori underinvestment, 87,5% secara 531

tepat dikategorikan sebagai kategori normal, dan sebesar 33,3% secara tepat dikategorikan sebagai kategori overinvestment. Secara keseluruhan observasi telah dikategorikan secara tepat dengan persentase 67,6%. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil analisis regresi multinomial logistik sebelumnya menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap kondisi underinvestment sehingga hipotesis pertama (H 1a ) dalam penelitian ini diterima. Perusahaan dengan nilai kualitas laporan keuangan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya probabilitas perusahaan yang mengalami kondisi underinvestment dibandingkan dengan probabilitas perusahaan dalam kondisi investasi normal. Kualitas informasi akuntansi yang baik akan dapat membantu mengurangi adanya asimetri informasi antara pemegang saham sebagai principal dan manajer sebagai agent. Kualitas laporan keuangan yang tinggi akan dapat mencegah perusahaan mengalami kondisi underinvestment. Kualitas laporan keuangan yang baik dapat berfungsi sebagai alat monitoring atas keputusan investasi yang dibuat oleh manajer (Bens dan Monahan, 2002). Dengan begitu total investasi perusahaan tidak lagi lebih rendah dari total investasi yang diprediksikan (predicted level of investment). Sehingga perusahaan bisa terhindar dari kondisi underinvestment dan kegiatan investasi dari perusahaan tersebut akan menjadi lebih efisien. Penelitian Biddle et al. (2009) menemukan bahwa kualitas laporan keuangan memiliki hubungan negatif dengan kondisi underinvestment. Adanya kualitas pelaporan keuangan yang baik akan dapat

Luh Indah Novita Sari dan I G. N. Agung Suaryana. Pengaruh Kualitas meningkatkan fungsi monitoring dari pemegang saham sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi underinvestment. Chen et al. (2010) juga melakukan penelitian yang sama namun pada sampel perusahaan-perusahaan tertutup (private firms) di Amerika, dengan hasil bahwa kualitas laporan keuangan berhubungan negatif dengan kondisi underinvestment, walaupun pada perusahaan tertutup. Verdi (2006) menemukan bahwa laporan keuangan juga memiliki hubungan negatif terhadap kondisi underinvestment. Disebutkan bahwa kualitas yang baik dari sebuah laporan keuangan dapat meningkatkan efisiensi investasi perusahaan dengan cara mengurangi asimetri informasi. Hasil analisis regresi multinomial logistik sebelumnya menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap kondisi overinvestment sehingga hipotesis kedua (H 1b ) dalam penelitian ini ditolak. Dapat dikatakan bahwa kualitas dari laporan keuangan tidak dapat mempengaruhi kondisi investasi perusahaan berupa overinvestment. Ternyata ditemukan bahwa kualitas laporan yang baik tidak berhubungan dengan probabilita perusahaan mengalami kondisi overinvestment di perusahaan sektor pertambangan terdaftar BEI pada tahun 2012. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan apa yang telah ditemukan sebelumnya oleh Verdi (2006), Biddle et al. (2009) dan Chen et al. (2010). Namun hasil ini sejalan dengan apa yang ditemukan Pooryeganeh et al. (2012) dan Dwiwana (2012). Menurut Dwiwana (2012), kualitas laporan keuangan tidak berpengaruh dengan kondisi overinvestment karena keterbatasan dari proxy yang digunakan. Dwiwana (2012) menggunakan proxy FOG, yang merupakan formula yang disusun oleh 533

Gunning (1958) dalam Li (2008) untuk menentukan tingkat keterbacaan laporan tahunan sebuah perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keterbacaan laporan keuangan mempengaruhi probabilitas perusahaan secara tidak signifikan melakukan underinvestment dan overinvestment. Alasan dari insignifikansi ini adalah bahwa formula yang digunakan hanya mengukur keterbacaan secara umum, tapi tidak mengukur banyak faktor yang berpengaruh terhadap penulisan yang baik, sehingga tidak bisa dijadikan tolak ukur dari keterbacaan sebuah tulisan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasa.rkan pembahasan ha.sil regresi multinomial logistik sebelumnya, m.aka da.pat disim.pulkan bahwa kualitas laporan keuangan yang diproksikan dengan discretionary accrual memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi underinvestment. Sedangkan, kualitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap kemungkinan perusahaan mengalami kondisi overinvestment. Berdasarkan simpulan tersebut maka dapat diajukan saran untuk memperdalam lagi penelitian mengenai efisiensi investasi karena penelitian ini masih jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat memperluas lagi objek penelitian. Karena hasil Pseudo R Square hanya sebesar 40,3% variasi variabel dependen (efisiensi investasi) yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (kualitas laporan keuangan) dan sisanya 59,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Ini berati masih banyak variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi efisiensi investasi. Hasil penelitian

Luh Indah Novita Sari dan I G. N. Agung Suaryana. Pengaruh Kualitas ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian-penelitian lainnya dengan harapan dapat menambah serta memperluas kaidah dan kasanah ilmu pengetahuan. DAFTAR REFERENSI Beatty, A., Liao, S., and Weber, J. 2009. Financial reporting quality, private information, monitoring and the lease-versus-buy decision. Dalam Working paper Ohio State University. Bens, D.A., and Monahan, S.J. 2002. Disclosure quality and the excess value of diversification. Dalam Journal of Accounting Research, 42, pp: 691-730. Biddle, G.C., and Hilary, G. 2006. Accounting quality and firm-level capital investment. Dalam The Accounting Review, 81, pp: 963-982. Biddle, G.C., Hilary, G., and Verdi, R.S. 2009. How does financial reporting quality relate to investment efficiency? Dalam Journal of Accounting and Economics, 48, pp: 112-131. Bushman, R.M., Piotroski, J.D., and Smith, A.J. 2006. Capital allocation and timely accounting recognition of economic losses: international evidence. Dalam Working Paper University of Chicago. Chen, Fen, Li, Qingyuan, and Wang, Xin. 2010. Financial Reporting Quality and Investment Efficiency of Private Firms in Emerging Markets. Dalam The Accounting Review 86, pp: 1255-1288. Dechow, P.M., and Dichev, I.D. 2002. The quality of earnings: the role of accrual estimation errors. Dalam The Accounting Review, 77, pp: 35-59. Dwiwana, Benyamin. 2012. Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan dan Tata Kelola Terhadap Efisiensi Investasi. Dalam skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Francis, J., Lafond, R. 2005. The Market Pricing of Accruals Quality. Dalam Journal of Accounting and Economics, 39, pp: 295-327. Gao, Pingyang 2008. Disclosure quality, cost of capital, and investors welfare. Dalam Working Paper Series. http://ssrn.com/abstract=1156407. Diunduh tanggal 20 September 2013. 535

Gugler, K. 2001. Corporate governance, dividend payout policy, and the interrelation between dividends, R&D, and capital investment. Dalam Journal of Banking & Finance, 27, pp: 1297-1321. Gugler, K., Mueller, D.C., Yurtoglu, B.B. 2004. Corporate governance and the return on investment. Dalam Journal of Law and Economics, XLVII, pp: 589-633. Hirth, S., and Uhrig-Homburg, M. 2010. Investment timing, liquidity, and agency cost of debt. Dalam Journal Corporate Finance, 16, pp: 243-258. Hope, O.K., and Thomas, W.B. 2008. Managerial empire building and firm disclosure. Dalam Journal of Accounting Research, 46, pp: 591-626. Hutchinson, M., and Gul, F.A. 2003. Investment opportunity set, corporate governance practices and firm performance. Dalam Journal of Coprorate Finance, 10, pp: 595-614. Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. Kothari, S.P., Leone, A.J., and Wasley, C.E. 2005. Performance matched discretionary accrual measures. Dalam Journal of Accounting and Economics, 39, pp: 163-197. McNichols, M.F. 2002. Discussion of The Quality of Accruals and Earnings : The Role of Accrual Estimation Errors. Dalam The Accounting Review, 77, pp: 61-69. McNichols, M.F., and Stubben, S.R. 2008. Does earning management affect firms investment decisions? Dalam The Accounting Review, 83, pp: 1571-1603. Verdi, R.S. 2006. Financial reporting quality and investment efficiency. Working Paper. http://ssrn.com/abstract=930922. Diunduh tanggal 20 September 2013.