P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks

dokumen-dokumen yang mirip
P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks

1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks

Dugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juli Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 13 September Indeks

Dua Pejabat Pajak Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 November Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 September Indeks

Saat kasus korupsi terjadi, Hari Sabarno disebut tidak lagi menjabat sebagai Mendagri.

Clipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 17 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 September Indeks

Rosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Hambalang

Siang Ini KPK Periksa 3 Tersangka Suap Proyek Kementerian Tenaga Kerja

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11 Agustus Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 23 Juni Indeks

1 P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 02 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks

Ia akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah penjualan tanah PT Barata Indonesia (persero) pada 2004.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Oktober Indeks

Budi Mulya Bungkam Saat Ditanya Duit Rp 1 M dari Robert Tantular

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 7 November Indeks

Analisa Kasus Wisma Atlet

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juli Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 21 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 01 Desember Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 26 September Indeks

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Clipping Service. Anti Money Laundering 15 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 22 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juni Indeks

MANTAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN KARIMUN MASUK BUI

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI PELAPOR DAN SAKSI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 05 Agustus Indeks

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI PELAPOR DAN SAKSI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 22 November Indeks

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

Babak Baru Mafia Pajak?

Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 6 Juni Indeks

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 September Indeks

Perkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa

BAB I PENDAHULUAN. Audit internal akan melakukan penilaian dengan tujuan untuk menguji dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelewengan dan penyalahgunaan yang terjadi terhadap aset-aset yang

Dharnawati Tertipu Nyoman Soal Uang Lebaran Rp 1,5 M Buat Cak Imin

Siaran Pers DPR LUMPUHKAN KPK

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 23 Agustus Indeks

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 01 Agustus Indeks

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

Dalam dakwaan Sesmenko Kesra, Nama Emir Moeis disebut menerima cek

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terjangkit yang namanya kecurangan atau istilahnya fraud. Fraud ini terjadi akibat

Bendahara umum Partai Demokrat terjerat isu suap. Benarkah uangnya untuk partai?

Clipping Service. Anti Money Laundering 13 Juni Indeks

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 September Indeks

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Agustus Indeks

Tidak mau kalah, seorang warga lain pun menimpali, "Setahu saya, Pak Dahlan Iskan itu justru lebih sering pakai fasilitas pribadi".

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Juli Indeks

Kasus PDAM Makassar, Eks Wali Kota Didakwa Rugikan Negara Rp 45,8 Miliar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

TERDAKWA KASUS KORUPSI DANA BANSOS DITUNTUT 4 TAHUN 6 BULAN PENJARA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Clipping Service. Anti Money Laundering 7 Juni Indeks

Matrutty Segera Dieksekusi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Agustus Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 21 Juni Indeks

Pajak Kaji Opsi Serahkan Seluruh Berkas Asian Agri

Transkripsi:

P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 18 Oktober 2011 Indeks 1. Kasus Korupsi Djufri Diijinkan Hakim 2. Korupsi Wisma Atlet I Wayan Koster bantah terima uang 3. Diduga Korupsi, Eks Staf KPK Segera Disidang 4. Kemen LH Dukung Kejaksaan Usut Korupsi di Institusi Itu Cetak.kompas KASUS KORUPSI Djufri Diizinkan Hakim Padang, Kompas - Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat Sumarni Alam, Senin (17/10), enggan dipersalahkan atas kasus makan siang terdakwa kasus korupsi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Djufri, yang menjadi terdakwa kasus korupsi, dengan jaksa penuntut umum. Menurut Sumarni, keluarnya Djufri dari tahanan sudah melalui prosedur penetapan hakim di Pengadilan Negeri Kelas IA Padang.

Itu sudah bukan tanggung jawab kami, kata Sumarni. Ia menyatakan, perihal Djufri yang makan siang bersama jaksa juga tidak menjadi kewenangannya. Disinggung mengenai tanggal penetapan pengadilan pada 7 Oktober yang baru dipergunakan untuk keluar lembaga pemasyarakatan (LP) pada 13 Oktober, Sumarni mengatakan hal itu dimungkinkan. Mungkin jaksa tidak sempat pada tanggal 7 Oktober itu, katanya. Menurut Kepala LP Kelas IIA Padang Elly Yuzar, Djufri tercatat tiga kali keluar dari LP. Namun, semuanya dengan surat penetapan. Pertama, untuk P21 kasusnya. Kedua, untuk menjenguk keluarganya yang sakit di Bukittinggi, dan ketiga, saat berobat tanggal 13 Oktober, katanya. Djufri tepergok makan siang bersama Kepala Seksi Penuntutan Pidana Khusus Kejati Sumbar Idial dan jaksa penuntut umum Zulkifli di sebuah restoran di Padang Pariaman, Kamis. Kompas yang berada di restoran itu tidak melihat ada polisi berseragam untuk mengawal Djufri. Direktur LBH Padang Vino Oktavia Mancun sebelumnya mengatakan, jaksa penuntut umum Zulkifli harus diganti dan tidak lagi menangani kasus Djufri. Ia menambahkan, tepergoknya Djufri di restoran bersama jaksa pada saat ia harus dalam tahanan menambah daftar panjang pengistimewaan yang diberikan kepada Djufri. Djufri dijerat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar. (INK) Cetak.kompas.com KORUPSI WISMA ATLET I Wayan Koster Bantah Terima Uang Jakarta, Kompas - I Wayan Koster, anggota Komisi X DPR, mengakui ikut memutuskan alokasi anggaran proyek wisma atlet SEA Games, Palembang. Namun, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut membantah menerima uang dari proyek senilai Rp 191 miliar itu. Ya, kami harus menelaah, mengkaji, kemudian sesuai dengan kebutuhan, sesuai juga alokasi anggaran yang ada. Ya, kami putuskan secara bersama, kata Koster

kepada wartawan sebelum menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (17/10). Koster diperiksa selama sekitar lima jam sebagai saksi untuk tersangka kasus ini, Muhammad Nazaruddin. Nama Koster terseret kasus ini setelah namanya bersama Angelina Sondakh dan Mirwan Amir disebut-sebut oleh Nazaruddin, yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, menerima uang dari proyek itu. Tidak ada. Kami tidak pernah menerima uang. Saya tidak pernah menerima uang, ujar Koster. Koster juga membantah kesaksian Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis yang menyebut Grup Permai mengeluarkan modal Rp 16 miliar yang dibagikan ke sejumlah pihak, termasuk anggota DPR, untuk mendapatkan proyek wisma atlet. Wah, tidak tahu saya. Kami tidak bicara kontraktor di Komisi X. Kami hanya membicarakan kebijakan anggaran. Kami tidak pernah tahu pembelian proyek, menjual proyek. Tidak ada itu, ujarnya. Tidak kenal dekat Koster mengaku tidak tahu-menahu mengapa namanya disebut-sebut oleh Nazaruddin. Terserah Pak Nazar mengatakan apa. Yang jelas saya tidak menemui hal seperti itu. Saya tidak mengerti. Kalau itu, tanya saja sama Pak Nazar, ujarnya. Ia juga menyatakan tidak mengenal dekat Nazaruddin. Tidak (kenal), biasa saja. Kan, kami beda Komisi, katanya. Seusai pemeriksaan sekitar pukul 13.40, Koster menyatakan bahwa ia ditanya seputar penganggaran wisma atlet oleh penyidik KPK. Kaitannya dengan pembahasan anggaran di Komisi X, itu saja, ungkapnya. Koster mengatakan tidak ditanya soal penerimaan uang. Seusai diperiksa KPK terkait kasus pembangkit listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi beberapa waktu lalu, Nazaruddin juga mengatakan, ia ditanya soal wisma atlet, tetapi tidak dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan. Seusai diperiksa KPK pada 12 Oktober lalu, Nazaruddin menyebutkan soal aliran uang sebesar Rp 9 miliar ke Koster dan Angelina Sondakh. Dari Koster dan Angelina diserahkan uang Rp 8 miliar ke Mirwan Amir, kemudian dari Mirwan ke pimpinan Badan Anggaran yang lain dan ke Anas Urbaningrum, Ketua Fraksi Partai Demokrat, sebesar Rp 1 miliar.

Pada kesempatan tersebut, Nazaruddin juga menyebut nama Jafar Hafsah, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat. (RAY) Vivanews.com Diduga Korupsi, Eks Staf KPK Segera Disidang Hari ini, Endro dan berkas perkaranya diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. VIVAnews -- Penyidikan kasus korupsi dengan tersangka mantan staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Endro Laksono telah rampung. Berkas dan tersangka Endro akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 18 Oktober 2011. "Penyerahan tersangka dan berkasnya dilakukan jam 10.00 WIB dari Gedung Bundar Kejagung ke Kejari Jakarta Selatan atas nama tersangka Endro Laksono," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Agung Noor Rachmad. Sebelumnya, Endro merupakan pegawai KPK di bidang administrasi. Dia diduga melakukan penggelapan uang biaya perjalanan sebesar Rp390 juta. Karena kasus ini, Endro kemudian dipecat dari KPK. Kasus ini terbongkar pada 2009, ketika pengawasan internal KPK saat itu mengaudit laporan keuangan KPK per tiga bulan. Hasilnya, KPK menemukan ada perhitungan yang salah. KPK lalu melaporkan kasus tersebut kepada Mabes Polri untuk ditindaklanjuti. Mediaindonesia.com Kemen LH Dukung Kejaksaan Usut Korupsi di Institusi Itu JAKARTA--MICOM: Kementerian Lingkungan Hidup mendukung upaya Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengusut tuntas dugaan kasus korupsi yang menjerat institusinya. Kejagung telah meningkatkan kasus dugaan korupsi biaya perjalanan dinas di Kementerian LH yang merugikan uang negara sebesar Rp4 miliar ke tingkat penyidikan. "Tentu kita semua mendukung Kejagung dalam upaya memberantas korupsi. Yang dalam konteks ini meningkatkan status perkara institusi kami ke tingkat penyidikan.

Namun, untuk saat ini kami juga sedang melakukan klarifikasi dengan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk mengecek apakah ada kerugian negaranya," ujar Sekretaris Kementerian LH Hermin Roswita, ketika dihubungi, di Jakarta, Selasa (18/10). Lebih lanjut, Hermin juga mengatakan dugaan adanya penyimpangan dalam perjalanan dinas di Kementerian LH tersebut berawal dari temuan BPK. Temuan itu hanya berawal dari kesalahan administrasi dan manajemen semata. Dia juga memberikan contoh duduk perkara dari terjadinya dugaan korupsi tersebut. "Di insitutsi kami banyak perjalanan dinas keluar kota dan luar negeri. Terkadang pegawai di sini harus pergi, katakanlah Jakarta Manado, bisa saja tiba-tiba mampir ke Gorontalo, tiketnya jadi berubah," jelasnya. Tidak hanya itu, Hermin juga menjelaskan klarifikasi kepada BPK itu juga terkait dengan selisih biaya maskapai penerbangan yang kerap digunakan pegawai Kementerian LH saat bertugas ke luar kota. Meskipun sampai saat ini Kejagung belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka, Hermin mengakui, dalam dua bulan terakhir, beberapa pegawai di institusinya, baik eselon II hingga IV, telah dipanggil oleh penyidik. "Jadi sekarang pada tahap untuk menanyakan pada saksi-saksi. Tersangka dengan surat pemberitahuan kejaksaan belum diperoleh," tutupnya. Kejagung telah mengumumkan dinaikkannya status penanganan kasus dugaan korupsi tindak pidana koreksi biaya perjalanan dinas tahun anggaran 2007 sampai dengan 2009 di Kementerian LH. Penyidik menduga, pada 2009 ada kebijakan informal masing-masing pimpinan satuan kerja di Kementerian LH sehingga terjadi penggunaan uang anggaran perjalanan yang tidak sesuai peruntukan. Bukti pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas tersebut bahkan diduga fiktif. Atas perbuatan tersebut, negara dirugikan lebih kurang Rp4 miliar. (FA/OL-10)) Humas PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (INTRAC) (P) +62-21-3850455/3853922 (F) +62-21-3856809/3856826

(E) humas-ppatk@ppatk.go.id DISCLAIMER: Informasi ini diambil dari media massa dan sumber informasi lainnya dan digunakan khusus untuk PPATK dan pihak-pihak yang memerlukannya. PPATK tidak bertanggungjawab terhadap isi dan pernyataan yang disampaikan dalam informasi yang berasal dari media massa.