BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

Sigit Sanyata

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

KONSEP DASAR PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Perencanaan Akademik Mahasiswa 1

o Karakteristik mahasiswa o Permasalahan yang muncul pada mahasiswa o Cara mengidentifikasi permasalahan yang dirasakan mahasiswa o Bentuk-bentuk

Perpustakaan Informasi mengenai perpustakaan di UB.

1. Periode 18/ 19 tahun 20/ 21 tahun yaitu mahasiswa semester I s/ d semester IV. Pada periode ini tampak karakteristik sebagai berikut : Stabilitas

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Kelompok Materi : Materi Pokok

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Realitas implementasi Bimbingan Konseling di SD

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

MENGEMBANGKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA UPI KAMPUS CIBIRU. Nenden Ineu H.

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

BUKU PRIBADI MAHASISWA

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

MAHASISWA DAN LULUSANMAHASISWA DAN LULUSAN (2) 1. Pelayanan untuk Mahasiswa. a. Bantuan Tutorial yang bersifat Akademik

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir. 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

RUMUSAN KOMPETENSI MATERI KEGIATAN KLS SEPONTAN INSIDENTAL TERPROGRAM 2JP. yang cerdas dan. x ajaran agama islam dan

Kurikulum Prodi Bimbingan dan Konseling

DAFTAR SISWA ASUH SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA. Guru Pembimbing : Drs. Bandono, MM.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA

PANDUAN TEKNIS PRAKTIK KONSELING KOMUNITAS (PKK) Oleh Tim Dosen

BAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Bimbingan Dan Konseling (Guidance & Counseling) Sugiyatno, M.Pd

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

Jenis Kelamin Tempat dan Tgl. Lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Tahun Masuk S1 Tahun Lulus S1

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, perubahan di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP N 13 SEMARANG Tahun Ajaran 2012/2013

PERATURAN AKADEMIK KTSP G-78. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS

Penyusunan Program BK berdasar KTSP

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

OLEH : H. Dedi Herdiana Hafid

Konsep Dasar Mutu Sistem Manajemen Layanan dan Bimbingan. Kuliah XIV / 2007

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. ukuran kecukupan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

Transkripsi:

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA Dra. Gantina Komalasari, M.Psi Email : gantina_komalasari@yahoo.com Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

I. Pendahaluan Meskipun secara struktural posisi konselor Perguruan Tinggi belum tercantum dalam sistem pendidikan di tanah air, namun bimbingan dalam rangka men- support perkembangan personal, sosial akademik, dan karier mahasiswa dibutuhkan. Program bimbingan di PT dilandasi oleh beberapa pertimbangan antara lain; Tugas perkembangan mahasiswa sebagai individu yang masuk pada masa usia dewasa awal, menuntut individu lebih mandiri, dan berdisiplin; Mahasiswa dituntut mampu mengembangkan sikap membina ilmu demi kemajuan bangsa; Mahasiswa dituntut mampu mengembangkan kepribadian sesuai potensi yg dimiliki dan mampu merencanakan masa depan sesuai keadaan dirinya; Mahasiswa dituntut mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus dan masyarakat; Mahasiswa dituntut memiliki pola pikir lebih matang dan diarahkan untuk memecahkan masalah pekerjaan, akademik, dan perkawinan Bimbingan di Perguruan Tinggi, lebih difokuskan pada pemantapan karir, sebisa mungkin yang paling cocok baik dengan rekam jejak pendidikannya maupun kebutuhan untuk mengakutalisasikan dirinya sebagai pribadi yang produktif, sejahtera serta berguna untuk manusia lain. Program Bimbingan di Perguruan Tinggi, lebih banyak difokuskan pada pemberian Pelayanananan perencanaan individual dan Pelayanananan responsif. Pelayanananan perencanaan individual diberikan untuk membantu mahasiswa dalam membuat perencanaan pendidikan, perencanaan karir, perencanaan pribadi, dan perencanaan sosial, sedangkan Pelayanananan responsif dilakukan untuk membantu mahasiswa mengatasi berbagai permasalahan dan remedial. Untuk keterselenggaraan program bimbingan, perlu didukung sistem manajemen dan pengembangan yang dilakukan oleh suatu unit yang ditetapkan pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan. II. Fokus Pelayanananan Bimbingan Bagi Mahasiswa Adalah Mencapai Tri Sukses A. Kesuksesan Akademik Keberhasilan akademik mahasiswa ditunjang oleh kemampuan belajar dan terbebaskannya mereka dari berbagai masalah yang mengganggu perkembangan,

kehidupan, dan kegiatan belajar mereka selama menjalani masa studi. Kemampuan belajar dan pengentasan masalah mahasiswa dengan demikian perlu mendapatkan perhatian. Kesuksesan akademik diwujudkan dalam beberapa hal antara lain : 1. Prestasi Belajar Kesuksesan akademik mengacu pada keberhasilan mahasiswa selama perkuliahannya, sejak semeseter pertama sampai mahasiswa di wisuda. Keberhasilan ini mengacu pada nilai-nilai hasil belajar yang diwujudkan dalam indeks prestasi (IP), baik IP semester, ataupun IP kumulatif. Selain itu kesuksesan akademik mahasiswa juga ditandai dengan singkatnya masa studi yang mereka pergunakan sampai wisuda. 2. Pengembangan pribadi Kesuksesan akademik juga ditandai oleh pencapaian pengembangan pribadi, dimana mahasiswa mampu memahami, menerima, dan memanfaatkan keunikan dan aset diri dalam kehidupan secara harmonis. 3. Kematangan intelektual Kesuksesan akademik juga ditandai dengan pencapaian kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara obyektif yang didasarkan informasi/data yang akurat, sehingga bermakna bagi dirinya dan orang lain. 4. Kematangan Emosi Selain berbagai keberhasilan tersebut di atas, kesuksesan akademik juga tidak terlepas dari pencapaian kematangan emosi, yang diwujudkan pada kemampuan unruk mengkaji secara objektif perasaan-perasaan diri dan orang lain; menyadari atau mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan konsekuensi atas ekspresi perasaan; mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik dan mampu berpikir positif terhadap kondisi ketidakpuasan.

B. Kesuksesan Persiapan Karier Setelah menyelesaikan studi, lulusan perguruan tinggi dihadapkan pada dunia kerja. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua kelulusan studi diikuti dengan masuk dunia kerja segera setelah wisuda. Sebagian besar mereka memiliki waktu tunggu kerja yang lama untuk memasuki bidang karir yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sementara menunggu, mereka memiliki kesempatan memasuki karir di bidang yang sesuai dengan bidang keahliannya maupun bidang-bidang lain. Untuk memasuki dunia kerja/karir, mahasiswa selama masa studi perlu melakukan persiapan yang cukup matang. Kesuksesan karir dapat diwujudkan dalam beberapa hal : 1. Mampu memprioritaskan karir sesuai potensi diri, kompetensi, dan tuntutan kerja 2. Memiliki keterampilan penunjang karir 3. Memiliki peluang magang 4. Waktu tunggu kerja singkat 5. Memiliki wawasan informasi yang terkait dengan perencanaan dan pilihan karir & kesiapan karir 6. Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pilihan karir sebagai landasan pengembangan karir. 7. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai dan kompetensi yang mendukung pilihan karir 8. Menguasai strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan. 9. Meyakini nilai-nilai hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif sebagai aset untuk mencapai hidup mandiri dalam keragaman dan saling ketergantungan. 10. Memelihara perilaku kemandirian dalam keragaman dan saling ketergantungan kehidupan C. Kesuksesan Sosial-Masyarakat

Kesuksesan akademik dan perencanaan karir perlu disertai kesuksesan social kemasyarakatan, sebab penerapan kemampuan akademik dan kemampuan dalam bidang karir tertentu, juga ditentukan hubungan sosial kemasyarakatan yang akan memberikan warna bahkan menentukan keberhasilan penerapan kedua kesuksesan tersebut. Kesuksesan sosial masyarakat, diwujudkan dalam beberapa hal : 1. Mampu berkomunikasi dan membina relasi dengan PA, dosen dan staf administrasi akademik 2. Hubungan dengan sesama mahasiswa 3. Hubungan dg organisasi mahasiswa 4. Beradaptasi dg kehidupan kampus & tempat tinggal baru 5. Membina relasi & berkomunikasi dengan pasangan 6. Memiliki kesadaran tanggung jawab social dalam bentuk; mengembangkan pola-pola perilaku sosial berdasarkan prinsip kesamaan (equality), menghayati nilai-nilai kesamaan (equality) sebagai dasar berinteraksi dalam kehidupan masyarakat luas, memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain. 7. Memiliki kesadaran gender, dalam bentuk kesadaran untuk; merperkaya perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan; menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial; memelihara aktualisasi nilai-nilai kodrati gender dalam kehidupan sosial. 8. Kematangan hubungan dengan teman sebaya, dalam bentuk; mengembangkan strategi pergaulan yang lebih intensif sebagai upaya untuk menjalin persahabatan yang harmonis, meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam persahabatan dengan teman sebaya, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai pergaulan dengan teman sebaya yang lebih luas secara bertanggung jawab. 9. Kesiapan kehidupan perkawinan & berkeluarga, dalam bentuk; mengkaji secara mendalam tentang norma pernikahan dan kehidupan berkeluarga, meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga

sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat, memiliki kesiapan untuk menikah atau berkeluarga dengan penuh tanggung jawab. Berdasarkan fokus Pelayanananan bimbingan yang telah diuraikan sebelumnya, maka orientasi program bimbingan dan bantuan belajar di PT meliputi; Bimbingan Belajar atau bimbingan Akademik, Bimbingan Karir, dan Bimbingan Sosial dan Pribadi III. Tujuan 1. Pengembangan keterampilan belajar bagi mahasiswa 2. Peningkatan pemahaman potensi diri 3. Peningkatan interaksi akademik mahasiswa dan dosen 4. Peningkatan pemahaman dan pemantapan karir 5. Pengembangan informasi karir 6. Menyediakan informasi lowongan pekerjaan 7. Pelaksanaan magang bagi mahasiswa 8. Mengembangkan perencanaan karir 9. Peningkatan wawasan kewirausahaan 10. Peningkatan kemampuan sosialisasi 11. Mengembangkan Kesiapan kehidupan perkawinan & berkeluarga IV. Unsur-Unsur Program Bimbingan a. Harapan dan kondisi Mahasiswa, pengungkapan harapan, kondisi diri, dan masalah, serta berbagai data, melalui hasil asesmen perkembangan mahasiswa b. Harapan dan kondisi Lingk, melalui hasil asesmen lingkungan c. Jumlah Mahasiswa yang dibimbing : Dosen PA : 15 20 orang d. Program Bimbingan Perencanaan individual, yang diberikan untuk membantu mahasiswa dalam membuat perencanaan pendidikan, perencanaan karir, perencanaan pribadi, dan perencanaan sosial

Pelayanananan responsif yang dilakukan untuk membantu mahasiswa mengatasi berbagai permasalahan dan remedial. Sistem manajemen dan pengembangan yang dilakukan oleh suatu unit yang ditetapkan pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan. e. Strategi Pelayanananan Untuk melaksanakan program bimbingan dilakukan dalam beberapa strategi Pelayanananan yaitu ; Pelayanananan Orientasi Pelayanan Informasi Pelayanan Penempatan dan Penyaluran Pelayanan Pembelajaran Pelayanan Konseling Individual Pelayanan Konseling Kelompok Pelayanan Bimbingan Kelompok Pelayanan Konsultasi Pelayanan Bimbingan teman sebaya Pelayanan Kolaborasi dosen Pelayanan Kolaborasi orang tua Pelayanan Kolaborasi ahli lain Pelayanan Akses Informasi & Teknologi Pelayanan Pengembangan Profesi Sistem manajemen Evaluasi & akuntabilitas Pelayanan Aplikasi Instrumentasi Pelayanan Konferensi Kasus Pelayanan Kunjungan Rumah Pelayanan Rujukan dan Alih Tangan kasus Pelayanan Himpunan Data : Harus dilakukan sepanjang semester dan tahun

f. Frekuensi Layanan : setiap mahasiswa mendapat berbagai layanan minimal 5 kali dalam setiap semester, baik layanan perorangan, kelompok, maupun klasikal g. Lama Kegiatan : setiap kegiatan berlangsung sekitar 2 jam, waktu kegiatan : - Saat jam kuliah - Diluar jam kuliah, sampai 50 % dari seluruh kegiatan bimbingan h. Kegiatan khusus : pada semester I setiap tahun ajaran baru diselenggarakan layanan orientasi bagi mahasiswa baru V. Mahasiswa Sasaran Bimbingan Belajar, Bimbingan Karir, dan Bimbingan Sosial dan Pribadi Pada pelaksanaan bimbingan, penetapan mahasiswa sasaran dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan setiap perguruan tinggi masing-masing. Untuk bimbingan belajar beberapa alternatif dapat dipilih antara lain; Mahasiswa semester 1 s/d 4 Semua mahasiswa baru tahun pertama 50 % Mahasiswa baru 25 % Mahasiswa berprestasi rendah Mahasiswa baru dengan jumlah tertentu Semua mahasiswa tahun pertama dengan prioritas jurusan/prodi tertentu dan jumlah tertentu Untuk bimbingan karir beberapa alternatif dapat dipilih antara lain; Mahasiswa semester 5 s/d 8 Mahasiswa Semester 5 dan 7 75 % Mahasiswa Semester 8 20 % Alumni yang belum bekerja 5 % Untuk bimbingan sosial dan pribadi, dapat diberikan kepada semua mahasiswa mulai semester pertama sampai dengan lulus kuliah. VI. Materi Bimbingan di perguruan tinggi 1. Materi bimbingan Belajar

Perencanaan akademik Peningkatan kemampuan penguasaan materi perkuliahan Peningkatan prestasi belajar melalui peningkatan mutu belajar Bimbingan akademik dan pengentasan masalah belajar Pengentasan permasalahan pribadi mahasiswa Peningkatan kematangan intelektual, emosi, dan pribadi 2. Materi Bimbingan Karir Informasi karier (orientasi karier, dunia usaha/industri, perencanaan arah karier) Informasi lowongan pekerjaan dan kesempatan magang (melibatkan alumni, akses informasi melalui internet, media cetak/elektronik, dudi) Pelatihan persiapan penunjang karier (keterampilan komunikasi, membuat surat lamaran, wawancara, mengembangkan hubungan kerja, kemandirian) Informasi strategi mencari peluang 3. Materi Bimbingan Pribadi & Sosial Informasi kesadaran sosial Informasi kesadaran gender Pelatihan keterampilan berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman sebaya Informasi kesiapan membina kehidupan perkawinan & berkeluarga VII. Tugas Pa Tugas PA berhubungan dengan perkembangan dan permasalahan mahasiswa yang mengacu pada tri sukses, yaitu kesuksesan akademik, kesuksesan karir, dan kesuksesan social kemasyarakatan, meliputi; 1. Mengembangkan dan memantapkan pemahaman mahasiswa tentang jurusan/prodi yang mereka ikuti. 2. Mengembangkan sikap, kebiasaan, dan keterampilan belajar 3. Memperkuat dan meningkatkan penguasaan materi perkuliahan serta penyelesaian tugas akhir. 4. Memfasilitasi mahasiswa untuk mendalami pemahaman tentang informasi karier, lowongan pekerjaan, kesempatan magang, dan merencanakan arah karier

5. Mengupayakan pengentasan masalah mahasiswa 6. Membantu mahasiswa memenuhi persyaratan akademik dan administrasi umum 7. Mengembangkan kompetensi pribadi dan sosial VIII. Rasio dan Penugasan PA 1. Adapun rasio dan penugasan penasihat akademik idealnya 1 Dosen PA : 15 20 Mahasiswa. Rentang waktu pengasuhannya adalah sejak awal mahasiswa mengikuti perkuliahan sampai mereka wisuda. 2. Mekanisme penugasan PA dilaksanakan dengan memperhatikan jumlah mahasiswa baru pada prodi yang bersangkutan. dengan rincian pelaksanaan tugas sebagai berikut; PA membimbing mahasiswa sampai tamat terutama pada Semester 1-2 dan Semester 7-8 Awal Semester melaksanakan tugas PA no 1, 2, 3, 5, 6, dan 7 Tengah Semester memantapkan tugas no 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 Semester akhir melaksanakan tugas no 4 s/d 7 3. Penugasan ditetapkan melalui surat keputusan ketua jurusan 4. Pelaksanaan Tugas Pa Tugas pembimbingan dilaksanakan secara langsung (tatap muka), kontinu (berlangsung setiap minggu), dan terjadwal (pada waktu dan tempat ) yang ditentukan sejak awal. Waktu minimal 1 2 jam/mg saat jam kuliah. Layanan orientasi, konseling individual/kelompok, bimbingan kelompok di luar jam kuliah sebanyak 50 % Pendekatan ; bimbingan, pengajaran, pelatihan (menggunakan instrumen/format yang relevan dengan bentuk kegiatan individual, kelompok, atau klasikal) Bekerjasama dengan Dosen BK, Dosen Mata kuliah, Mahasiswa sebaya (senior), dan petugas khusus. Penghargaan terhadap pelaksanaan tugas PA dapat ditetapkan ekivalensi = 2 sks

Selain kegiatan kontak langsung, juga ada beberapa kegiatan yang dilakukan PA tanpa kontak langsung dengan mahasiswa, diantaranya; pengelolaan himpunan data, pengolahan hasil aplikasi instrumentasi, penyiapan alat/bahan bimbingan, pengolahan hasil belajar, pengelolaan administrasi Hak Panggil : Dosen pembimbing memiliki hak panggil mahasiswa IX. Sarana Dan Prasarana Pelaksanaan bimbingan di PT memerlukan dukungan berbagai sarana dan prasarana antara lain; a. sarana dan prasarana fisik yaitu adanya ruang untuk Pelayanananan individual, kelompok, maupun klasikal. b. Sarana bimbingan (Modul, Informasi karir, instrumentasi, berbagai format isian) c. Sarana personil administrasi X. Pendanaan Dana diperlukan untuk menunjang kegiatan pemberian bantuan bagi mahasiswa, yang perlu dialokasikan untuk ; a. Menyediakan prasana dan sarana fisik b. Melengkapi sarana bimbingan c. Memperlancar kegiatan administrasi d. Memperlancar tugas PA e. Dana dikelola dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku

CONTOH BEBERAPA INSTRUMEN POTRET DIRI HASIL TES MATERI KULIAH Nama Mahasiswa :.. Mata Kuliah :.. Jumlah Soal :. No Soal 1 2 3 4 5 6 7 dst Jumlah Materi/Pokok Bahasan Benar Jawaban Salah Upaya Yang Telah Dilakukan FORMAT PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEMAJUAN BELAJAR No Nama Mahasiswa Hasil kemajuan belajar Metode Belajar Keterangan

Prog Studi Lengkap Satu Jenjang Nama Mahasiswa : No. Registra :... Jenjang Prog :.. Jurusan/Prodi :. Fakultas :... PA : Rencana Mata Kuliah Perubahan Pelaksanaan Kode & Nama SKS Semester Semester Nilai I. MKU II. MKDK III. MKPBM (MKKI) IV. MKBS (MKKII) a. Wajib b. Pilihan V. MK Paket Khusus INDEKS PRESTASI Semester IP Semester IP Kumpulan Keterangan 1 2 3 Catatan 1... 2. Wisuda : Tanggal :.. Yudisium :. Ketua Jurusan Penasihat Akademik Mahasiswa....

MATA KULIAH YANG DIULANG Kode & Nama Mata Kuliah SKS Semester Nilai Keterangan FORMAT KESULITAN PENGUASAAN MATERI PERKULIAHAN Semester Mata Kuliah Materi yg dirasa sulit (diisi mahasiswa) Materi Prasyarat (diisi PA) Upaya Pengentasan

Format Menjaring Kebutuhan Pelatihan Penunjang Karir 1. Identitas Mahasiswa a. Nama/No Reg :. (L/P) b. Jurusan/Prodi :. c. Daerah asal :. d. Cita-cita :. 2. Pelatihan Keterampilan yg diperlukan :...... 3. Waktu (Bulan & tgl) :.... 4. Lama Pelatihan ( Hari & Jam) :... Format Informasi Kesempatan Magang No Tempat Spesifikasi Pekerjaan Peserta Waktu Pembimbing Biaya Prodi Jumlah Jml Penanggung