EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAGIAN DUA : INFORMASI LENGKAP MENGENAI ROBOT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

Teknik-Teknik Penyesuaian Sensor

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT PENYUSUN BUKU PADA PERPUSTAKAAN DENGAN WEB CAMERA

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU

REFS0-1 (Reference Selection Bits) REFS0-1 adalah bit-bit pengatur mode tegangan referensi ADC.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi:

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

Praktikum Mikrokontroler. untuk D4 Lanjut Jenjang. Disiapkan oleh: Hary Oktavianto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Vol.15 No.2. Agustus 2013 Jurnal Momentum ISSN : X RANCANG BANGUN ROBOT SOLVING MAZE DENGAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM PENGERING TEMPAT TELUR KARTON YANG ADA DI ATAS TROLI SECARA OTOMATIS

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

Rancang Bangun Robot Leader Dan Robot Follower Dengan Sistem Navigasi Sensor Infra Merah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

Rancang Bangun Robot Pembersih Lantai Berbasis Arduino

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

MODUL PRAKTIKUM MIKROPOSESOR & INTERFACING

LINE FOLLOWER ROBOT BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEL 16

DESAIN DAN PROTOTIPE ALAT PEMINDAH BARANG BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA32 *) ABSTRAK

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

PENGENALAN ARDUINO. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

Input ADC Output ADC IN

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENAMPIL INFORMASI MENGGUNAKAN DOT MATRIX RGB

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

ROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Seminar Mesin elektrik dan elektronika daya(smed) 2005 hal IA-3 EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT Akhmad Hendriawan Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus ITS, Keputih Sukolilo Surabaya 60 Telp. ( +62 ) 3-5947280 Fax ( +62 ) 3-59464 E-mail: hendri@eepis-its.edu ABSTRAK Line following robot adalah sebuah robot yang bergerak secara otomatis mengikuti garis. Umumnya setiap kali akan melakukan running, pengaturan sensor pada linefollowing robot pada kondisi pencahayaan dan warna garis yang berbeda perlu dilakukan. Pengaturan sensor robot menggunakaan potensiometer akan membutuhkan banyak waktu dan dapat mengurangi lamanya waktu pertandingan. Permasalahan yang lain adalah jalan robot tidak halus. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuat suatu sistem embedded array sensor dengan menggunakan enam buah sensor photodiode. Pada sistem embedded array sensor digunakan AVR mikrokontroler yang dilengkapi dengan fasilitas ADC dan PWM internal. ADC digunakan untuk mengkonversi data analog dari sensor menjadi data digital. Pada kontroler robot digunakan suatu metode pentabelan kondisi sensor yang menghasilkan keluaran data PWM untuk mengatur kecepatan motor kanan dan motor kiri robot. Dengan adanya sistem embedded array sensor dihasilkan suatu robot yang dapat berjalan pada berbagai macam warna garis dengan background yang lebih gelap dari garis tanpa harus melakukan pengaturan secara manual menggunakan potensiometer dan tidak mudah terpengaruh oleh cahaya luar serta dapat berjalan secara halus. Kata kunci: ADC, AVR mikrokontroler, metode pentabelan. Pendahuluan Pengaturan sensor dari suatu line following robot perlu dilakukan pada kondisi pencahayaan dan warna garis yang berbeda agar robot dapat berjalan mengikuti garis dengan baik. Metode pengaturan secara manual dengan menggunakan komparator telah berhasil dilakukan. Pada metode ini pengaturan dilakukan dengan cara mengubah nilai dari variabel resistor pada rangkaian komparator agar didapatkan suatu logika sensor 0 atau. Pengaturan secara manual dengan menggunakan komponen variabel resistor ini memerlukan banyak waktu dan komponen yang lebih banyak Pada paper ini disajikan metode pengaturan, untuk menghasilkan suatu robot yang secara otomatis mengikuti garis tanpa harus melakukan pengaturan secara manual menggunakan variabel resistor. Pengaturan dilakukan dengan memberikan fasilitas kalibrasi sensor pada robot. Kalibrasi dilakukan dengan cara mengambil data sensor pada garis dan mengambil data sensor pada background dari lintasan robot yang akan digunakan, kemudian pada setiap sensor dilakukan proses rata-rata antara data garis dan data background. Saat robot mulai melakukan start, data hasil kalibrasi yang sudah mengalami proses rata-rata dibandingkan dengan data pada setiap sensor sejumlah enam buah sensor. Hasil perbandingan antara data hasil rata-rata dengan data current sensor kemudian di ubah menjadi data kecepatan motor dengan menggunakan metode pentabelan. Data hasil pentabelan ini digunakan untuk menggerakan motor kiri dan motor kanan dengan penggunakan PWM kontroller. Perbedaan dengan metode pertama adalah pada metode kedua proses pengaturan dilakukan dengan cara pengambilan data analog sensor. Proses pengambilan data sensor analog mempunyai keuntungan hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk pengaturan sensor dan rangkaian yang digunakan sangat sedikit karena tidak memerlukan rangkaian komparator dan tidak memerlukan potensiometer. Perancangan Sistem - Array Sensor Array sensor adalah urutan sensor yang terdiri dari enam buah sensor photodiode sebagai receiver dan enam buah LED super bright sebagai transmitter [4]. Bentuk dan penempatan sensor pada robot dapat dilihat pada gambar. Peletakan sensor pada bagian depan robot dimaksudkan agar robot dapat berjalan secara dinamis mengikuti garis []. Array sensor digunakan untuk mengetahui posisi robot terhadap garis. Cara kerja dari array sensor adalah menghasilkan tegangan analog yang digunakan sebagai masukan ADC. Besar nilai tegangan analog yang dihasilkan setiap sensor digunakan sebagai acuan untuk mengetahui posisi masing-masing sensor terhadap garis. Jika nilai tegangan analog yang dihasilkan oleh sensor mendekati tegangan Vcc, berarti

posisi sensor berada pada garis dan jika nilai tegangan analog sensor mendekati 0 berarti posisi sensor berada diluar garis. Roda Utama Batere DC 2V Motor DC kanan 3 2 Motor DC kiri Roda Utama Tombol untuk kalibrasi dan start pembagian antara tegangan input dengan tegangan referensi dikalikan dengan 8-bit data / 255 ( karena hanya menggunakan resolusi 8-bit ). - Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATmega6 yang mempunyai fasilitas ADC dan PWM internal [2]. AVR ATmega6 digunakan sebagai pemroses utama line following robot. Mikrokontroller AVR menerima input dari enam buah sensor garis dan menghasilkan output berupa kontroller PWM yang dihubungkan dengan dua buah motor DC sebagai pengatur pergerakan dan kecepatan motor kanan dan motor kiri. Penggunaan pin I/O AVR ATmega6 ditunjukkan pada gambar 3. Rangkaian Driver Motor L i n e Rangkaian AVR Mikrokontroler Port A AVR ATmega6 Port C 0 2 3 4 5 5 6 7 Sensor Sensor 2 Sensor 3 Sensor 4 Sensor 5 Sensor 6 PB PB2 PB3 Array Sensor Port B 0 Data PWM motor kanan Data PWM motor kiri Gambar. Mekanik robot tampak atas Rangkaian masing-masing sensor sensor seperti pada gambar 2. SUPER BRITGH +5 330 +5 0k PHOTO Gambar 2. Rangkaian sensor photodiode - ADC (Analog to Digital Converter) Komponen ADC digunakan untuk mengkonversi tegangan analog dari sensor menjadi data digital untuk selanjutnya diproses oleh mikrokontroller. ADC yang digunakan adalah ADC internal pada AVR mikrokontroler. ADC pada AVR mikrokontroler mempunyai 8 buah channel input dengan resolusi data untuk masing-masing channel sebesar 0-bit. Enam buah sensor dihubungkan ke enam buah channel ADC pada mikrokontroller AVR Proses pengambilan data pada array sensor dilakukan secara berurutan mulai dari channel 0 sampai dengan channel 5. Data hasil konversi ADC dapat diambil pada register adc_data[i] ( i menunjukkan ADC channel ). Data hasil konversi yang dihasilkan oleh ADC merupakan hasil Gambar 3.Koneksi pin I/O AVR mikrokontroler dengan peralatan luar Berdasarkan gambar 3, dapat diketahui jumlah pin I/O yang dibutuhkan dalam membuat suatu sistem embedded array sensor pada line following robot. Port A bit 0 sampai dengan bit 5 digunakan sebagai ADC channel dari AVR ATmega6 yang dihubungkan dengan array sensor. - Driver Motor Rangkaian driver motor ditunjukkan pada gambar 4. Rangkaian driver motor menggunakan rangkaian darlington dari transistor. Penggunaan rangkaian driver motor adalah untuk memenuhi kebutuhan arus motor DC yang tidak bisa dipenuhi oleh mikrokontroler, karena mikrokontroler hanya mengeluarkan arus keluaran yang relatif kecil. Besar penguatan rangkaian driver motor merupakan perkalian antara transistor TIP3055 dengan penguatan transistor 2SC2922. Besar arus atau tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian driver motor dibatasi oleh arus atau tegangan Vcc []. Port B bit 0 dan Port B bit dihubungkan dengan rangkaian driver motor dan digunakan sebagai output data PWM untuk mengatur kecepatan motor kanan dan motor kiri. - PWM kontroler Prinsip kerja PWM adalah mengatur lebar pulsa on dan off dari sinyal yang mempunyai periode tertentu. Hubungan antara T high dan T low dinyatakan dengan duty cycle. Pembangkit PWM memanfaatkan fasilitas interupt timer yang dimiliki oleh AVR mikrokontroler. 2

pin +5V +5V 330 330 K TIP3055 DIODE N5403 00 2V + A - MOTOR DC 2SC2922 Gambar 4. rangkaian driver motor Data maksimal yang digunakan untuk pengaturan PWM sebesar 25, Penentuan nilai data PWM tersebut berdasarkan pemilihan frekuensi PWM sebesar 200 Hz. Data PWM untuk mengatur kecepatan motor terdapat pada suatu variabel pwmr untuk data kecepatan motor kanan dan pwml untuk data kecepatan motor kiri. Program untuk membentuk sinyal PWM adalah sebagai berikut : // Timer 0 overflow interrupt service routine interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void) // Place your code here r=r+; if(r==25) // r=0; PORTB.0=0; // motor kiri PORTB.=0; // motor kanan if(r==pwml)portb.0=; if(r==pwmr)portb.=; - Kalibrasi Proses kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan nilai tengah dari masing-masing sensor. Port C dihubungkan dengan tombol push button yang terdiri dari PB sebagai tombol proses learning pada garis, PB2 sebagai tombol learning pada background dan PB3 sebagai tombol start. Data kalibrasi akan digunakan sebagai data pembanding dengan data current sensor pada saat running. Data kalibrasi dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan data pada saat sensor berada di dalam garis dengan data sensor diluar garis dibagi dua. Proses kalibrasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Nilai_tengah=(line+no_line)/2 Pengambilan data pada saat kalibrasi disimpan pada RAM dengan menggunakan variabel white untuk penyimpanan data pada saat sensor berada di dalam garis, variabel black untuk penyimpanan data pada saat sensor berada di luar garis dan variabel rate yang merupakan nilai rata-rata kedua data hasil kalibrasi Software proses kalibrasi adalah sebagai berikut : // Global enable interrupts #asm("sei") while () // Place your code here if(pinc.7==0) for(i=0;i<6;i++) white[i]=adc_data[i]; PORTD=white[i]; else if(pinc.6==0) // for(i=0;i<6;i++) black[i]=adc_data[i]; PORTD=black[i]; else if(pinc.5==0) // tombol start for(i=0;i<6;i++) rate[i]=(white[i]+black[i])/2; else PORTD=0x00; Jika tombol PB ditekan maka dilakukan proses pengambilan data sensor pada garis, jika tombol PB2 ditekan maka dilakukan prose pengambilan data sensor diluar garis (lapangan) dan jika tombol PB3 ditekan maka pada led akan tampak data hasil kalibrasi untuk masing-masing sensor. Proses kalibrasi ini diambil proses kalibrasi pada lima macam garis yang berbeda (putih, kuning, hijau, biru, merah) dengan background yang sama (hitam). Data hasil kalibrasi dapat dilihat pada tabel : Tabel Data hasil kalibrasi Warna line Sensor No line Rate Line Putih S A 3D 60 S2 3 35 58 S3 2C 68 A5 S4 29 5C 90 S5 2 56 8C S6 25 55 86 Kuning S B 3F 63 S2 3 3B 63 S3 2E 6F B0 S4 2B 5D 8F S5 2 5B 96 3

S6 26 5C 92 Biru S B 27 33 S2 3 23 34 S3 2E 3C 4A S4 2A 3A 4A S5 20 26 2C S6 26 37 48 Merah S C 3D 5E S2 2 32 52 S3 2E 72 B7 S4 2A 56 82 S5 2 4D 7A S6 25 47 69 Hijau S 5 24 33 S2 2 D 28 S3 2D 3E 50 S4 24 2F 3B S5 2 23 26 S6 25 36 47 Berdasarkan data pada table diatas dapat diketahui besar data masing-masing sensor pada saat berada pada garis dan diluar garis serta data hasil rata-rata untuk masingmasing sensor. - Metode Pentabelan Metode pentabelan dilakukan dengan cara mengambil beberapa pengkondisian array sensor pada robot terhadap garis. Banyaknya pengkondisian sensor yang dipakai sebanyak 5 kondisi. Pengkondisian berdasarkan posisi sensor mulai dari sisi kanan yaitu s, s2, s3, s4, s5 dan s6, lebih jelas dapat dilihat pada gambar. Pengkondisian sensor menghasilkan keluaran data PWM untuk mengatur kecepatan motor kanan dan motor kiri robot. Data pentabelan sensor ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2. Pengkondisian Sensor Output Data No Kondisi Sensor PWM Motor Motor s s2 s3 s4 s5 s6 Kanan Kiri 0 0 0 0 0 3 7 2 0 0 0 0 4 8 3 0 0 0 0 0 5 8 4 0 0 0 0 6 8 5 0 0 0 0 0 7 8 6 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 8 7 8 0 0 0 0 8 6 9 0 0 0 0 0 8 5 0 0 0 0 0 8 4 0 0 0 0 0 7 3 2 0 0 0 3 7 3 0 0 0 5 7 4 0 0 0 7 5 5 0 0 0 7 3 Pengujian dan Analisa Pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pengujian Sensor dan ADC Pengujian sensor dilakukan dengan cara menghubungkan sensor garis dengan ADC yang sudah ada pada AVR mikrokontroler. Hasil pembacaan oleh mikrokontroller ini ditampilkan di LED sebanyak 8 buah yang dihubungkan dengan PORTC pada mikrokontroller yang sama. Dari hasil yang didapatkan pada tabel 3, diketahui bahwa sensor bekerja dengan baik, pada waktu yang sama didapatkan hasil yang tidak sama pada setiap sensor. Tabel 3. Hasil tampilan data pada PORTC Sensor Data pada line(putih) Data no_line(hitam) 60h Ch 2 0C2h 3fh 3 B0h 26h 4 0B8h 24h 5 0A0h 20h 6 80h Ah b. Pengujian Intensitas Cahaya Pengujian intensitas cahaya bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap tingkat keberhasilan jalan robot terhadap garis. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan suatu kondisi pencahayaan dengan intensitas 0, 00, 500, 000, 500 dan 2000 (diukur menggunakan luxmeter dalam satuan lux) pada saat robot akan mulai berjalan maupun pada saat robot sedang berjalan pada garis. Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan suatu data tingkat keberhasilan robot terhadap intensitas cahaya yang diberikan seperti pada tabel 4. Tabel 4. Tingkat keberhasilan robot terhadap intensitas cahaya No Intensitas Cahaya(lux) Keterangan 0 kali percobaan Berhasil Gagal 0 0 0 2 00 0 0 3 500 0 0 4 000 0 0 5 500 9 6 2000 9 Berdasarkan data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa intensitas cahaya yang diberikan tidak begitu mempengaruhi jalan robot karena terdapat fasilitas learning yang menghasilkan tegangan treshold sensor. Pada sensor robot juga diberikan penutup yang sangat 4

rapat sehingga cahaya luar hampir tidak dapat mempengaruhi kerja dari sensor dan sensor dapat bekerja dengan baik tanpa pengaruh cahaya luar. c. Pengujian terhadap warna garis Pengujian terhadap warna garis dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai perbedaan grayscale antara warna garis dengan warna background. Warna background adalah hitam. Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan robot pada lintasan dengan warna garis merah, kuning, hijau, biru dan putih serta background warna hitam. Sebelum robot dijalankan terlebih dahulu dilakukan proses learning terhadap garis dan background. Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan suatu data tingkat keberhasilan robot terhadap berbagai macam warna garis seperti pada tabel 5 : Tabel 5. Tingkat keberhasilan robot terhadap warna garis dengan background warna hitam Keterangan 0 kali N Warna Data ADC percobaan o Garis Berhasil Gagal Putih 255 0 0 2 Merah 45 0 0 3 Kuning 95 0 0 4 Hijau 05 9 5 Biru 50 8 2 Berdasarkan data pada tabel 4 dapat diketahui bahwa semakin besar perbedaan nilai data ADC antara garis dengan background (hitam) maka tingkat keberhasilan robot dalam mengikuti garis menjadi semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya semakin kecil perbedaan nilai nilai data antara garis dengan background maka tingkat keberhasilan robot dalam mengikuti garis juga semakin kecil. Tingkat keberhasilan terjadi karena besarnya nilai grayscale sangat menentukan besarnya data yang dihasilkan oleh sensor. d. Pengujian sudut belokan Pengujian terhadap sudut dilakukan bertujuan untuk mengetahui besar sudut yang dapat dilalui oleh robot tanpa harus keluar dari lintasan garis. Pengujian sudut belokan dilakukan dengan cara mencoba jalan robot pada sudut-sudut yang telah dibuat yaitu sudut 90, 00, 0, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50. Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapat suatu data tingkat keberhasilan robot pada saat melewati sudut-sudut tersebut seperti ditunjukkan pada tabel 6. Berdasarkan data pada tabel 6 dapat diketahui bahwa tingkat keberhasilan robot semakin tinggi jika sudut yang dilalui lebih besar dari sudut 0. No Tabel 6 Tingkat keberhasilan robot terhadap sudut belokan Sudut Belokan dalam derajat Keterangan 0 kali percobaan Berhasil Gagal 90 9 2 00 2 8 3 0 3 7 4 20 8 2 5 25 9 6 30 9 7 35 0 0 8 40 0 0 9 45 0 0 0 50 0 0 Kesimpulan Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :. Robot dapat melalui belokan patah dengan baik jika sudut belokan lebih besar dari 0 yaitu 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50 dan akan mengalami overshoot jika sudut belokan kurang dari 0 yaitu 90 dan 00. 2. Robot dapat berjalan pada berbagai macam kondisi pencahayaan karena sensor tertutup rapat sehingga tidak terpengaruh oleh cahaya luar. Daftar Pustaka [] Fred G.Martin, Robotic Explorations: a hand-on introduction to engineering, Prentice Hall,200 [2] www.atmel com., Data Sheet AVR ATmega6, 5 Desember 2004. [3] www.robotroom.com, 2 Januari 2005. [4] www.elm-chan.org, 4 Februari 2005 5

6