BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan menangani beberapa urusan wajib yaitu Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Ketahanan Pangan. Pemberdayaan Masyarakat di Kota Madiun diarahkan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berdaya saing berbasis potensi lokal pembardayaan dengan sasaran meningkatkan partisipasi dalam pembangunan. Keluarga berencana merupakan program Nasional. Orientasi pembangunan pada penyenggaraan urusan Keluarga Berencana (KB) Keluarga Sejahtera (KS) di Kota Madiun untuk mewujudkan pelayanan dasar dengan sasaran meningkatkan kwalitas pencegahan, pemberantasan penanganan penyakit melalui peningkatan kualitas penanganan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera. Pemberdayaan Perempuan perlindungan anak diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai sosial dalam kebijakan publik kontrotif dinamis menuju harmonisasi pembangunan untuk mencapai tujuan mengembangan pengarusutamaan gender dengan sasaran meningkatnya peran serta perempuan dalam pembanguan meningkatnya perlindungan hak-hak anak perempuan. Ketahanan Pangan diarahkan untuk mencapai tujuan meningkatkan potensi ekonomi lokal mendukung potensi perdagangan dengan meningkatkan ketahanan pangan. 3.1.1. Identifikasi Dalam membangun Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun berbasis kepada penguatan kelembagaan, mewujudnya pembangunan berwawasan kependudukan, meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan mendukung program raskin raskinda juga program peningkatan produksi pertanian. Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 1
Aspek Kajian jumlah partisipasi Tabel 3.1 Identifikasi Berdasarkan Tugas Fungsi SKPD Capaian/ Kondisi Saat ini BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun Standar Digunakan Faktor Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Pelayanan SKPD (6) perempuan di lembaga pemerintahan, politik, organisasi bisnis organisasi. Jumlah penanganan Korban KDRT terhadap perempuan anak Masih rendah Angka seg IKK SPM Inventarisasi data pada SKPD sesuai dengan tupoksi. 1. Sarana prasarana pelayanan 2. Tenaga terlatih 3. Pengetahuan pembinaan kepada Aya koordinasi dengan Instansi lintas sektoral. 1. Cara berfikir masih tradisional Jenis Data diperlukan tidak selalu tersedia pada SKPD terkait. 1.Tidak aya identifikasi datan secara spesifik terhadap Korban KDRT non KDRT 4. Koordinasi antar instansi terkait Jumlah Unmetneed Angka tinggi SPM 1. Sarana prasarana pelayanan 2. Tenaga terlatih 1. Masih banyaknya pasangan ingin mempunyai anak 1. Kurangnya KIE kepada PUS 3. Pengetahuan pembinaan kepada 4. Koordinasi antar instansi terkait Jumlah menggunakan Masih rendah IKK 1. Sarana prasarana Pelayanan 1.Masih banyaknya akseptor belum menggunakan 1. Terbatasnya tenaga medis MOP/MOW 2. Masih Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 2
Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini Standar Digunakan Faktor Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Pelayanan SKPD (6) alat kontrasepsi MKJP 2.Tenaga terlatih 3.Pengetahuan pembinaan kepada 4.Koordinasi antar instansi terkait alat kontrasepsi KB MKJP terjadinya kegagalan MOW/MOP Isu-isu strategis tersebut diatas dianalisis berhubungan atau mempengaruhi SKPD dari faktor-faktor eksternal lainnya seperti diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Isu Strategis No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional / Lokal Lain-lain 1 Pencapaian Pencapaian Tingkat Diharapkan Millenium beberapa indikator kemiskinan Jawa dengan Development Goals MDG s sampai Timur tertinggi pengendalian (MDG s) tahun 2014 masih secara nasional jumlah penduduk, belum sesuai lebih dengan target sejahtera nasional 2 Paham Pembangunan Pembangunan Meningkatnya pembangunan belum sepenuhnya berorientasi pada partisipasi berbasis melibatkan peran pro poor, pro dalam aktif growth, pro pembangunan semakin meluas di negara-negara secara luas environtment, pro gender, pro berkembang job berbasis dengan pada Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 3
Isu Strategis No Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional / Lokal Lain-lain people namun centered belum optimal Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun berperan dalam program Keluarga Berencana pemberdayaan, diharapkan dengan Keluarga Berencana pemberdayaan dapat mengendalikan jumlah penduduk meningkatkan kesejahteraan keluarga serta meningkatkan partisipasi sebagai bagian integral pembangunan Nasional. 3.2 Telaahan Visi, Misi, Program Walikota Wakil Walikota Terpilih Visi, Misi, Program Walikota Wakil Walikota Terpilih berkaitan dengan tugas fungsi SKPD Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun dijabarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Faktor Pelayanan SKPD BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun Terhadap Pencapaian Visi, Misi Program Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah Visi: Terwujudnya Kota Madiun Lebih Maju Sejahtera No Misi Program KDH Wakil KDH terpilih Pelayanan SKPD Faktor 1 Misi 1 Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi Jumlah partisipasi perempuan Pola pikir masih tradisional. Aya pemahaman tentang kesetaraan Gender 2 Misi 2 Mewujudkan tata kelola pemerintahan baik, bersih berwibawa Pencapaian SPM Data kurang akurat Tersedianya SDM cukup data akurat. 3 Misi 4 Meningkatkan memeratakan tingkat kesejahteraan Jumlah menggunakan alat kontrasepsi MKJP Kesadaran pengguna MKJP. Aya uang kompensasi dari pemerintah Daerah bagi Aseptor MOP/MOW. Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 4
Berdasarkan tabel diatas, visi misi Kepala Daerah Kota Madiun, terutama misi ke 1, yaitu Mewujudkan pembangunan berbasis pada partisipasi, misi ke 2 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan baik, bersih berwibawa misi ke 4 Meningkatkan memeratakan tingkat kesejahteraan berkaitan erat dengan tugas fungsi Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun dimana tugas pokok Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun yaitu: a. Melaksanakan penyusunan pelaksanaan kebijakan daerah di big Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan. Dan fungsi Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun yaitu : a. Perumusan kebijakan teknis di big pemberdayaan perempuan perlindungan anak, keluarga berencana ketahanan pangan ; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di big Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan ; c. Pembinaan pelaksanaan tugas di big Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan ; d. Pelaksanaan tugas lain diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas fungsinya. Dari perumusan Visi Misi tersebut di atas, maka Program berkaitan dengan pelaksanaan tugas fungsi Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun meliputi : a. Program Peningkatan Diversifikasi Ketahanan Pangan Masyarakat ; b. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender anak ; c. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak perempuan ; d. Program peningkatan kualitas hidup perlindungan perempuan anak ; e. Program peningkatan peran serta kesetaraan gender dalam pembangunan ; f. Program keluarga berencana ; g. Program pelayanan kontrasepsi ; h. Program pembinaan peran serta dalam pelayanan KB/KR mandiri ; i. Program pembinaan peran serta dalam pelayanan KB/KS dengan mandiri ; Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 5
j. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan pembinaan tumbuh kembang anak remaja ; k. Program kependudukan keluarga berencana ; l. Program kesehatan reproduksi remaja (Genre) ; m. Program pengembangan lembaga ekonomi kecil kelurahan ; n. Program peningkatan keberdayaan ; o. Program peningkatan partisipasi dalam membangun kelurahan ; p. Program promosi kesehatan pemberdayaan ; q. Program pelayanan administrasi perkantoran ; r. Program pemeliharaan barang milik daerah ; s. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan ; t. Program peningkatan sarana prasarana aparatur. 3.3 Telaahan Renstra K/L Renstra SKPD Provinsi Telaahan Renstra K/L Renstra SKPD Provinsi mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota. Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut: No Tabel 3.4 Pelayanan SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Keberhasilan Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Pelayanan SKPD Provinsi / Kabupaten / Kota Penanganannya Sebagai Faktor 1 Meningkatnya Terbatasnya Anggapan penghasilan Aya lembaga K/L lapangan pekerjaan Perempuan tidak boleh bisa menjadi pemda menerapkan kebijakan responsif gender di bagi perempuan. melebihi penghasilan laki-laki. wadah untuk partisipasi dalam pembangunan big ekonomi. big ekonomi Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 6
No Sasaran Jangka Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Menengah Renstra K/L Provinsi / Kabupaten / Kota 2 Meningkatnya Kurangnya Anggapan Kaum Aya peluang K/L kepercayaan perempuan tidak boleh keikutsertaan pemda menerapkan kebijakan responsif gender di big terhadap potensi perempuan. menjadi pemimpin. /partisipasi dalam big polseskum(eksek utif,legeslatif yudikatif. polsoskum 3 Meningkatnya Kurangnya Kurangnya Aya ung- K/L pemahaman pemahaman kaum ung pemda menerapkan kebijakan perlindungan hak perempuan tentang keadilan gender. perempuan terhadap haknya. perlindungan TKW ung-ung perlindungan perempuan anak. 4 Meningkatnya Kurangnya Banyak orang tua Aya K/L pemahaman hak menganggap anak penyediaan pemda menerapkan kebijakan perlindungan hak anak anak oleh orang tua. sebagai aset. vasilitasi pemenuhan hak anak dibig pendidikan, kesehatan kean 5 Meningkatnya Kuranya Pemaksaan kehendak Aya lembaga K/L penyediaan sekolah orang tua terhadap pemerintah pemda menerapkan kebijakan tumbuh kembang anak untuk anak berkebutuan khusus. anak non pemerintah menangani tumbuh kembang anak. 6 Meningkatnya Belum aya Kurangnya data dukung Aya petunjuk kualitas mekanisme pelaporan dari lintas sistem pelaporan pelayanan sektor. dengan Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 7
No Sasaran Jangka Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Menengah Renstra K/L Provinsi / Kabupaten / Kota administrasi di lingkungan Kementerian menggunakan sistem aplikasi. PP PA 7 Ketersediaan Jumlah lahan Alih fungsi lahan antara Akses distribusi energi per pertanian lain untuk sarana pangan lancar. kapita dipertahankan minimal 2.200 kilokalori/hari semakin kurang tidak seimbang dengan jumlah penduduk prasarana transportasi perdagangan Pasokan bahan pangan wilayah sekitar lancar. penyediaan protein per kapita minimal 57 gram/hari; 8 Jumlah Pengetahuan Aya pelatihan penduduk kesadaran Masyarakat tentang pengetahuan rawan pangan berkurang minimal 1% setiap tahun; keposyandu penying manfaat datang ke posyandu kurang bantuan alat mendukung pola makan B2SA 9 Jumlah Kurangnya Aya kegiatan konsumsi kesadaran pengetahuan sosialisasi pola pangan per kapita untuk memenuhi kecukupan energi minimal 2.000 kilokalori/hari untuk mengkonsumsi pangan sesuai dengan kebutuhan gizi diperlukan tentang kualitas kuantitas konsumsi pangan makan B2SA di melibatkan PKK protein minimal sebesar 52 gram/hari; 10 Konsumsi Aya program beras per kesadaran pengetahuan diversifikasi tahun menurun menerapkan pada menerapkan pola konsumsi pangan untuk Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 8
No Sasaran Jangka Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Menengah Renstra K/L Provinsi / Kabupaten / Kota sebesar 1,5% konsumsi pangan konsumsi pangan B2SA mensosialisasikan per tahun B2SA (Beragam, Bergiizi menggiatkan diimbangi dengan kenaikan konsumsi umbi-umbian sumber Seimbang Aman) pola konsumsi pangan B2SA di melalui PKK di lingkungan sekolah protein hewani, buahbuahan sayuran, sehingga terjadi peningkatan kualitas konsumsi pangan diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2014 sebesar 93,3; 11 Terpantaunya Ketergantungan Kenaikan ongkos Sarana distribusi bahan pangan dari angkut faktor prasarana akses pangan lancar sehingga dapat menjaga pasokan luar daerah cuaca. distribusi pangan cukup memadai stabilitas harga pasokan pangan terjangkau Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 9
No Sasaran Jangka Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Menengah Renstra K/L Provinsi / Kabupaten / Kota oleh ; 12 Tersedianya Aya program cagan kesadaran pengetahuan diversifikasi pangan pemerintah provinsi di 17 provinsi cagan pangan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lumbung pangan keluarga. dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga. pangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan pemerintah kabupaten/kot a di 100 kabupaten/kot a, serta berkembangny a 2.600 lumbung pangan di 2.000 desa. 13 Meningkatnya Belum optimalnya Aya program pengawasan pengetahuan kontrol keamanan diversifikasi keamanan pangan segar melalui peran partisipasi ; produksi pangan sayur dalam hal praktek penanganan pangan aman pangan segar karena keterbatasan personil pangan melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sosialisasi pola konsumsi pangan B2SA menjadikan memiliki pengetahuan mengenai Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 10
No Sasaran Jangka Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Menengah Renstra K/L Provinsi / Kabupaten / Kota keamanan pangan. 14 Meningkatnya Belum optimalnya Belum optimalnya Terdapat efektifitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan. peran dewan pertahanan pangan dalam hal perumusan kebijakan ketahanan pangan koordinasi antar SKPD instansi terkait program kegiatan mendukung terciptanya ketahanan pangan pada SKPD instansi terkait. Pelayanan Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun berdasarkan Sasaran Renstra K/L adalah pada tabel 3.4 kolom 3. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis Faktor-faktor penghambat pendorong dari pelayanan SKPD mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW KLHS akan ditelaah diuraikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.5 Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah No beserta Faktor Keberhasilan Penanganannya Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas Fungsi SKPD Pelayanan SKPD Faktor 1 - - - - (- data tidak tersedia) Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 11
Pelayanan SKPD Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun berdasarkan telaahan rencana tata ruang wilayah adalah tidak ada karena data tidak tersedia. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Faktor-faktor dari pelayanan SKPD mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari: 1. gambaran pelayanan SKPD; 2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L; 3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota; 4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; 5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD sehingga dapat ditentukan isu-isu strategis Ba Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana Ketahanan Pangan Kota Madiun adalah sebagai berikut: I. Pembangunan Big Urusan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak yaitu : - partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan, politik, organisasi bisnis organisasi. - Masih aya kekerasan terhadap perempuan anak. - Belum Optimal penanganan pengaduan/laporan kekeran terhadap perempuan anak. II. Pembangunan Big Urusan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera yaitu : - MOP masih banyaknya unmet need. - Kurangnya kesadaran untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). - Aya kecenderungan peningkatan perkawinan pertama wanita usia muda. - Berkurangnya tenaga lini lapangan - jumlah Keluarga Sejahtera mempunyai usia sebagai upaya peningkatan pendapatan keluarga. - Belum tersedianya data keluarga benarlengkap akurat. - jumlah kader KB berkualitas. - Belum Optimalnya pembangunan berwawasan kependudukan. - Masih terbatasnya pengetahuan remaja siswa sekolah terhadap program KB KS. Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 12
- Belum optimalnya pembinaan Balita, Remaja, Dewasa Lansia dalam upaya peningkatan KS. - Pemenuhan kebutuhan alat obat kontrasepsi selama ini masih tergantung provinsi. III. Pembangunan Big Urusahan Ketahanan Pangan yaitu: - Beralihnya fungsinya lahan pertanian menjadi kawasan industri pemukiman. - Masih tingginya angka konsumsi beras per kapita. - Cagan pangan Pemerintah Kota Madiun masih rendah. - Pola Pangan Harapan (PPH) masih rendah. IV. Pembangunan Big Urusan Pemberdayaan Masyarakat yaitu: - Masih kurangnya kapasitas sumber daya aparatur. - Kurangnya pemahaman tentang lembaga Pengembangan ekonomi Kecil Kelurahan. - Kuranya pemahaman tentang pemanfaatan serta pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Renstra BPM, KB Ketahanan Pangan Kota Madiun III - 13