PERANAN PUPUK NPK PADA TANAMAN PADI

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

PEMUPUKAN BERIMBANG Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TITOJER SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

TEKNOLOGI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN IRIGASI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

PAKET TEKNOLOGI TANAMAN KEDELAI VARIETAS LOKON, WILIS, DAN ORBA

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PEMUPUKAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA

SYEKHFANI Fakultas Pertanian Universitas Brawijyaa

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida

II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

Sumber : Nurman S.P. (

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

Apa yang dimaksud dengan PHSL?

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I PENDAHULUAN. Padi merupakan salah satu tanaman pangan yang menghasilkan makanan pokok

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN MUTU DAN EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS PUPUK ALTERNATIF DI SULAWESI SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

III. METODE PENELITIAN

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkualitas. Salah satu kendala peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

Untuk menunjang pertumbuhannya, tananam memerlukan pasokan hara

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

PENDAHULUAN. sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

RAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN GAMBUT PENDAHULUAN

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN. Perhitungan Kebutuhan Pupuk

Budi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

VI. HASIL dan PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

BAB I PENDAHULUAN. dan ekonomi yang sangat penting dalam percaturan dunia. Ini bukanlah

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan dan pakan ternak yang sangat


Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

Transkripsi:

No. O 1/LPTP/IRJAl99-00 PERANAN PUPUK NPK PADA TANAMAN PADI Disusun oleh: Abdul Wahid Rauf Syamsuddin. T Sri Rahayu Sihombing DEPARTEMEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat Irian Jaya - 2000

KATA PENGANTAR Guna menunjang usaha pengembangan tanaman pangan di Irian Jaya, khususnya padi LPTP Koya Barat telah melaksanakan pengkajian di beberapa wilayah di Irian Jaya sehubungan dengan hat tersebut. Penyebaran brosur ini dimaksudkan untuk menyediakan hasil-hasil pengkajian, sebagai upaya LIMA menyediakan bahan Informasi yang lebih spesifik lokasi. Akhir-nya diharapkan brosur ini dapat dimanfaatkan oleh rekan-rekan penyuluh sebagai acuan bagi penyusunan materi penyuluhan yang berkaitan dengan Peranan Pupuk NPK pada tanaman Padi. Teknologi selalu berkembang, karena itu umpan batik dari penerapan teknologi ini sangat kami harapkan agar selalu dihasilkan teknologi yang lebih tepat guna bagi petani di masa mendatang Jayapura, Maret 2000 Kepala LPTP, Ir. M. Zain Kanro, NIS NIP. 080 044 028

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Pendahuluan.... 1 Peranan N. P dan K Pada Padi.... 2 Pentingnya Pemupukan Secara Berimbang... 5 Waktu Pemberian Pupuk.... 6 Cara Aplikasi Pupuk... 7 Analisa Ekonomi... 9

PENDAHULUAN Usaha pengembangan tanaman pangan di Irian Jaya, khususnya padi terkonsentrasi pada tiga kabupaten sentra pengembangan, yaitu kabupaten Merauke, Manokwari, dan Jayapura, yang merupakan daerah pemasok pangan ke kabupaten lainnya di Irian Jaya. Dengan demikian diharapkan produksi dan produktivitas padi di daerah ini tetap meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas serta dapat meminimalkan pasokan beras dari luar Irian Jaya. Ketiga daerah sentra pengembangan padi tersebut diatas, bukan berarti tidak mengalami hambatan baik dari segi teknis maupun non teknis dalam kaitannya dengan peningkatan produksi. Aspek teknis yang menjadi masalah utama adalah kondisi agro-ekosistem, dimana ketiga daerah pengembangan padi tersebut umumnya berada pada daerah zone ekologi/ sub wilayah fluxial, yaitu berada pada muka air tanah yang sangat dangkal dan berrawa. Pada kondisi lahan seperti ini diperhadapkan kepada berbagai kendala seperti kemasaman tanah yang tinggi, kurang tersedianya unsur hara makro seperti N, P dan K yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dan meningkatnya konsentrasi AI, Fe dan Mn dalam tanah yang dapat meracuni tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kurangnya unsur hara tersebut adalah pemberian pupuk anorganik seperti Urea, TSP/SP-36 dan KCI, yang sangat nyata pengaruhnya terhadap tanaman, utamanya pupuk urea, sehingga petani lebih cenderung menggunakan pupuk Urea dibandingkan dengan TSP dan KCI. Dengan cara seperti demikian produksi padi secara optimal sulit dicapai, karena kondisi lahan tetap kekurangan unsur P dan K terus berlanjut. Khususnya K disamping mudah terurai dalam tanah juga banyak terangkut oleh tanaman waktu panen, sehingga mutlak adanya penambahan unsur ini setiap saat atau setiap musim tanam. Pemupukan secara berimbang utamanya keseimbangan antar pupuk Urea, TSP/ SP-36 dan KCL pada sentra pengembangan padi di Irian Jaya, perlu dilaksanakan dan diinformasikan kepada petani, karena umumnya petani hanya menggunakan Urea saja, dengan alasan atau pertimbangan ekonomi tanpa memperhatikan aspek produksi dan produktivitas tanaman. Peranan N,P dan K pada Padi Ketiga unsur ini mempunyai peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana ketiga unsur ini saling berinteraksi satu sama lain dalam menunjang pertumbuhan tanaman, unsur nitrogen dapat diperoleh dari pupuk Urea dan ZA. unsur P dari pupuk TSP/SP-36, sedangkan K dalam KCI dan ZK. Peranan Nitrogen

Unsur N adalah merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman. Peran utama unsur ini adalah : - Merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun). - Meningkatkan jumlah anakan - Meningkatkan jumlah bulir/ rumpun Kurang unsur N menyebabkan: - Pertumbuhannya kerdil - Daun tampak kekuning-kuningan - Sistem perakaran terbatas Kelebihan unsur N menyebabkan tanaman: - Pertumbuhan vegetatif memanjang (lambat panen) - Mudah rebah - Menurunkan kualitas bulir. - Respon terhadap serangan hama/ penyakit. Peranan Posfor Secara detail fungsi posfor dalam pertumbuhan tanaman sukar di utarakan, namun demikian fungsi-fungsi utama posfor dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut : - Memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai - Menurunkan aborsitas - Perkembangan akar halus dan akar rambut - Memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah - Memperbaiki kualitas gabah Kekurangan posfor menyebabkan tanaman - Pertumbuhan kerdil - Jumlah anakan sedikit w - Daun meruncing berwarna hijau gelap Peranan Kalium Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peranan utama kalium dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan: - Ketegaran tanaman terjamin - Merangsang pertumbuhan akar - Tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit

- Memperbaiki kualitas bulir - Dapat mengurangi pengaruh kematangan yang dipercepat oleh posfor - Mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu Kekurangan Kalium menyebabkan : - Pertumbuhan kerdil - Daun kelihatan kering dan terbakar pada sisi-sisinya. - Menghambat pembentukan hidrat arang pada biji. - Permukaan daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidak merata - Munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada bagian yang berwarna hijau gelap. Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar magnesium daun dapat menurun, kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktifitas fotosintesa terganggu. Pentingnya Pemupukan Secara Berimbang Pemupukan secara berimbang utamanya keseimbangan antara Urea, SP - 36/ TSP dan KCI yang harus diberikan tergantung pada keadaan tanah. Unsur utama yang terkandung dalam pupuk ini bila digunakan secara tepat tidak saja mengendalikan, mengimbangi, mendukung dan saling mengisi satu, sama lain diantara ketiga. jenis pupuk ini, akan tetapi juga dengan unsur-unsur lainnya. Hal ini sangat penting karena ada keterkaitan ekonomi dan efektivitan pemupukan. Pupuk yang diberikan merupakan tambahan bagi unsur yang sudah ada dalam tanah, sehingga jumlah nitrogen, posfor dan kalium yang tersedia bagi tanaman berada dalam perbandingan yang tepat. Pada waktu bersamaan ketersediaan unsur penting (esensial) lainnya juga harus dalam keadaan optimal. Sebagai contoh apabila pemupukan padi hanya dipupuk dengan urea saja, kelihatannya sangat cepat dan rimbun akan tetapi sangat lemah sehingga mudah rebate dan tidak tahan, terhadap serangan hama dan penyakit. Demikian pula sebaliknya apabila hanya dipupuk TSP/SP-36 atau KCI saja pupuk ini tidak akan berpengaruh optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pada prinsipnya keseimbangan hara atau kesuburan secara menyeluruh harus sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yang lebat dan normal. Waktu Pemberian Pupuk N, P dan K Waktu pemberian pupuk disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan tanaman dan jenis pupuk yang akan menjamin untuk optimalnya penyerapan unsur pupuk

tersebut oleh tanaman. Pemberian pupuk TSP / SP-36 umumnya diberikan bersamaan tanam, sedangkan Urea diberikan dua kali yaitu ½ dosis saat tanam (satu minggu setelah tanam) ½ dosis 35 hari setelah tanam (saat tanaman aktif). Pemberian pupuk KCL, pads prinsipnya pemberian lebih sedikit tetapi lebih sering, itu lebih baik, dibandingkan dengan pemberian dalam jumlah banyak tapi diberikan sekaligus. Untuk menjamin efektifnya penyerapan unsur hara dari pupuk KCL, maka pemberiannya disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan tanaman padi yaitu 1 / 3 dosis 1 minggu setelah tanam, 1/3 dosis 35 hari setelah tanam (saat anakan aktif) dan 1 / 3 dosis 55 hari setelah tanam saat primordia). Cara Aplikasi Pupuk Pemupukan dilakukan secara manual dengan sebar atau hambur merata pada areal tanaman. Untuk aplikasi pupuk urea dan KCL pada waktu yang bersamaan dapat dicampur secara merata sebelum diaflikasikan dan setelah dicampur harus segera ditabur, tidak boleh disimpan terlalu lama. Hasil penelitian penggunaan Urea, SP-36 dan KCL yang dilakukan di Koya Timur MH. 1998 /1999 menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk urea, SP - 36 dan KCL (200 kg/ha,150 kg/ha) memberikan hasil tertinggi, yaitu 6,66 ton/ ha pada varietas Membramo (A. Wahid Rauf at. al, 1998). Mengenai efisiensi fisik dan ekonomi dari pemberian pupuk tersebut dapat dilihat pada tabel I. Tabel 1 Produksi dan efisiensi pupuk urea, SP-36, KCL di Koya Timur MT. 1998/ 1999. Dosis Dosis Pupuk KCL (Kg/ ha) Pupuk 100 150 200 (Kg/ ha) Prod Eff. Prod Eff. Prod Eff. Urea 100 SP-36 50 4.08 12.5 (6.25) 4.59 11.9(5.4) 4.92 10.9 (4.6) 100 5.09 13.7 (6.25) 4.95 11.0(5.1) 5.57 11.0 (4.2) 150 4.64 10.0 (5.00) 4.35 7.8 (3.4) 4.81 9.5 (4.2) Urea 150 SP-36 50 5.10 13.7 (7.20) 5.14 11.6(5.5) 5.60 11.1(5.0) 100 5.57 12.9 (6.70) 5.81 11.6(5.6) 6.38 11.5 (5.2) 150 5.47 10.8 (5.00) 5.58 9.7 (4.7) 5.85 9.1 (4.1) Urea 200 SP-36 50 5.27 12.6 (6.80) 5.27 10.2(5.1) 5.20 8.8 (4.1) 100 5.33 10.4 (5.60) 5.76 10.1(5.1) 6.66 10.8 (5.1) 150 5.14 8.7 (4.60) 5.04 7.5 (3.8) 5.14 6 9 (3.2) Prod = Produksi (ton/ ha) Eff = Efesiensi fisik (Angka dalam kurung menunjukkan efesiensi ekonomi) Sumber : A. Wahid Rauf et. al. (1998).

Pada Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa penggunaan pupuk dengan kombinasi Urea 200 Kg/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCL 150/ha dapat meningkatkan hasil padi 6,66 ton/ha, dengan efesiensi fisik cukup tinggi yaitu 10,8 kg gabah kering/kg. Kombinasi pupuk dengan efesiensi ekonomi 5,1 artinya setiap keluaran satu unit bagi penggunaan pupuk N,P,K dapat memberikan penghasilan sebesar 5 unit. Analisa Ekonomi Hasil Analisa ekonomi pada tabel 2 berikut ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan dosis pemupukan 200 kg Urea, 100 kg SP - 36 dan KCL 150 kg/ ha menghasilkan pendapatan yang tertinggi yaitu Rp. 2.885.000,- dengan catatan bahwa pemantauan keadaan hama dan penyakit di lapangan harus lebih intensif. Sedangkan dengan kombinasi pupuk ini merupakan kombinasi yang umum digunakan oleh petani dengan perolehan pendapatan Rp. 937.000,- dan sebagian lagi dari petani hanya menggunakan pupuk urea saja dengan dosis 100 kg urea per hektar dengan pendapatan yang sangat rendah yaitu hanya Rp. 199.500,- Uraian Sarana produksi (Rp) Tabel 2. Analisa Ekonomi Penggunaan Kombinasi N,P,K di Koya Timur. MK 1998/ 1999. N-P-K (200-100-150) N-P-K (150-75-75) N-P-K (150-0-0) Benih 87.500 87.500 87.500 Pupuk Urea 300.000 225.000 225.000 SP-36 200.000 150.000 - KCL 375.000 150.000 - Pestisida: Furadan 200.000 150.000 150.000 Akodan 204.000 170.000 170.000 Mipcin 224.000 168.000 168.000 Dharmabas 100.000 - - Tenaga Kerja Pengolahan Tanah 400.000 400.000 400.000 Penanaman 250.000 250.000 250.000 Penyiangan 350.000 350.000 350.000 PHT 75.000 50.000 50.000 Panen 350.000 275.000 250.000 Biaya Produksi (Rp) 3.111.500 2.463.000 2.100.500 Produksi (Rp) 6.000.000 3.400.000 2.300.000 Pendapatan (Rp) 2.884.500 937 000 199.000 R/C. 0,92 0,38 0,09 *) Dosis pupuk yang umum digunakan petani

DAFTAR PUSTAKA ----- A. Wahid Rauf, M. N. Noor, Sania Saenong,1998. Pemupukan NPK padi sawah di Koya Barat. Makalah pada Temu Informasi Teknologi Pertanian, tanggal 27-28 Mei 1999, di LPTP Koya Barat. Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat. ------ Hendi Supriadi, Waluyo, I.W. Supartha, 1995. Pengaruh Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi di Lahan Rawa Lebak. Dalam Suwhardi, Arif Musaddad, Trip Alamsyah, Inu. G.Ismail (penyunting). Teknologi Produksi dah Pengembangan Sistem Usahatani di Lahan Rawa. Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian rawa tengah-isdp. Bahan Penelitian dan Pengembangan Petani. ------ Suyanto H.1995. Pemupukan Kalium dan tanah Vertizol. Dalam M. Syam, Hermanto, Arif Musaddad, Sumhardi (penyunting). Prosiding Simposium Penelitian Tanaman pangan Ill. Pupuk dengan kombinasi Urea 200 Kinerja Penelitian Tanaman Pangan (Bulan III). Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. ------ Tejasarwana, 8.1995. Efisiensi dan Penggunaan Pupuk N dan P dengan Budidaya Padi Sawah, Dalam M. Syam, Hermanto, Arif Musaddad dan Sumhard (penyunting)._ Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan III. Kinerja Penelitian Tanaman Pangan (Bulan III). Badan Penelitian dan Pengembangan Pangan.