Di Indonesia, 40% wanita subur mengalami anemia. Sangobion edukasi Anemia

dokumen-dokumen yang mirip
Siaran Pers. Tetap Fit Saat Menstruasi Sangobion Luncurkan Sangobion Femine. PT Merck Tbk. Niken Suryo Sofyan Telepon

Konsumsi Vitamin Neurotropik Sejak Dini Cegah Neuropati Perluas edukasi dengann Neuropathy Service Point (NSP) Portable

PERFITRI dan Merck Konsisten Lanjutkan Edukasi Infertilitas dan Bayi Tabung

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dan Merck peduli kesehatan saraf

Merck Ciptakan Neuromove, Aktivitas Fisik untuk Jaga Kesehatan Saraf dan Cegah Neuropati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia dan Merck peduli kesehatan saraf

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

MAKALAH GIZI ZAT BESI

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

Seberapa banyak zat besi yang dibutuhkan anak?

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan dewasa yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal. umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Studi Baseline dan Riset Formatif Program Suplementasi Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di 3 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. usia subur. Perdarahan menstruasi adalah pemicu paling umum. kekurangan zat besi yang dialami wanita.meski keluarnya darah saat

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR TABLET TAMBAH DARAH BAGI WANITA USIA SUBUR DAN IBU HAMIL

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. gangguan absorpsi. Zat gizi tersebut adalah besi, protein, vitamin B 6 yang

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

Kekurangan Zat Besi dan Anemia pada Atlit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

GAMBARAN ANEMIA DAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi sebelumnya di negara ini. Masa remaja adalah masa peralihan usia

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok yang paling rawan dalam berbagai aspek, salah satunya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

Kontak Anda Siaran Pers Niken Suryo Sofyan Telepon +62 21 2856 5600 27 Maret 2013 Di Indonesia, 40% wanita subur mengalami anemia. Sangobion edukasi Anemia di Tanya Anemia Center Anemia dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh, menggangu kerja organ vital dan memicu berbagai penyakit berbahaya lain seperti gagal jantung. Anemia juga bisa menjadi indikasi awal kanker. Gejala anemia adalah kulit dan mata yang pucat, rambut rontok, mulut dan kerongkongan kering, tubuh lemah, mudah lelah, mudah sakit, napas pendek, jantung berdebar dan sulit konsentrasi. Divisi Consumer Health PT Merck Tbk, mengedukasi masyarakat tentang bahaya anemia dan pencegahannya melalui konsumsi formula khusus pembentuk sel darah merah: zat besi, mineral, asam folat yang dilengkapi vitamin C dan B12. PT Merck Tbk mengajak masyarakat untuk mengecek kesehatan di Tanya Anemia Center Jakarta, 27 Maret 2013 Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap anemia menyebabkan sekitar 4,5 milyar orang diseluruh dunia mengalami kekurangan zat besi. 1 dari 3 orang tersebut mengalami anemia, yang merupakan kondisi parah dari kekurangan zat besi 1. Dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, FINASIM, dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik FKUI/RSCM dan juga Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), mengatakan, Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin dalam darah kurang 1 WHO : Iron Improves Life http://www.who.int/nut/ida.htm Page 1 of 5

dari normal. Jika kadar hemoglobin dalam darah berkurang, maka kadar oksigen dalam darahpun akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh karena oksigen kehilangan kendaraan untuk beredar ke seluruh tubuh. Dilanjutkannya, Dalam jangka panjang, anemia dapat merusak sistem kekebalan tubuh, menggangu kerja organ vital dan memicu berbagai penyakit berbahaya. Contohnya, anemia menyebabkan jantung meningkatkan kinerjanya untuk meningkatkann jumlah darah yang beredar. Jika terjadi dalam waktu lama, jantung akan mengalami perubahan bentuk berupa pembesaran otot jantung yang dapat memicu terjadinya gagal jantung. Gejala anemia adalah kulit dan mata yang pucat, rambut rontok, mulut dan kerongkongan kering, tubuh lemah, mudah lelah, mudah sakit, napas pendek, jantung berdebar dan sulit konsentrasi. Gejala anemia baru dirasakan pada stadium lanjut, meski kekurangan zat besi sudah terjadi sejak stadium awal. Anemia dapat terjadi pada siapa saja dan segala usia: 3 dari 4 orang di dunia mengalami kekurangan zat besi. 2 Anemia dialami oleh: 53% pada anak usia sekolah, 51% pada wanita hamil, 48% pada anak dibawah usia 2 tahun, 35% pada anak usia pra sekolah, dan 25% pada pria. 3 Di Indonesia, 40% wanita usia subur mengalami anemia. 4 Data poliklinik hematologi medik FKUI/RSCM tahun 2012, menemukan bahwa perempuan usia 26-40 tahun mengalami anemia. Yang juga harus dicatat adalah bahwa perempuan cenderung lebih berisiko terkena anemia ketika sedang hamil, menyusui, haid maupun melakukan diet makanan yang mengandung zat besi. 2 WHO : Iron Improves Life http://www.who.int/nut/ida.htm 3 WHO : Iron Improves Life http://www.who.int/nut/ida.htm 4 Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 Page 2 of 5

Dr. Nadia juga mencontohkan bahaya lain dari anemia: Anemia juga bisa menjadi indikasi awal kanker. Anemia yang paling sering terjadi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, terutama untuk pembentukan hemoglobin. Lebih lanjut Dr. Nadia mengatakan, Mengingat besarnya risiko dan bahaya anemia kekurangan zat besi, penting untuk kita mengetahui pentingnya mencegah anemia sejak dini. Apalagi, mengingat gejala anemia baru muncul ketika tubuh sudah sangat kekurangan zat besi. Pencegahan anemia kekurangan zat besi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sumber zat besi, baik dari sumber hewani maupun sumber nabati. Sumber hewani seperti hati, daging, unggas, ikan. Sumber nabati seperti sayuran hijau. Anemia kekurangan zat besi juga dapat dicegah dengan mengkonsumsi suplemen zat besi, tidur cukup, olahraga dan mengurangi konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi. Suplemen zat besi dapat diberikan pada segala kelompok usia, mulai dari balita, anak sekolah, wanita usia subur dan wanita hamil. Pemberian sumplemen tablet zat besi diperlukan untuk memenuhi zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makanan saja tidak mencukupi kebutuhan. Suplementasi zat besi merupakan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangann kurang zat besi yang menyebabkan anemia. Feni Herawati, Head of Marketing Divisi Consumer Health mengatakan, Sangobion merupakan suplemen untuk mencegah dan mengatasi anemia karena kekurangan zat besi dan mineral lain. Sangobion memiliki formula khusus pembentuk sel darah merah yaitu zat besi, mineral dan asam folat. Sangobion juga dilengkapi dengan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi dan membantu proses pembentukan hemoglobin. Kelebihan lain Sangobion adalah cepat meningkatkan sel darah merah dalam darah, aman di lambung dan tidak menyebabkan susah BAB. Page 3 of 5

Selain memenuhi asupan tubuh dengan suplement zat besi, penting pula dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dalam tubuh secara rutin. Bagi yang berisiko anemia, dapat dilakukan setahun sekali. Sebagai pemeriksaan awal, dapat dilakukan dengan mendeteksi gejala dan risiko anemia. Untuk itu, PT Merck Tbk, melalui produk Sangobion, mengadakan Tanya Anemia Center, yaitu pusat edukasi anemia dan pemeriksaan anemia dengan mendeteksi gejala anemia dan memberikan rekomendasi awal penanganan anemia. Ditambahkannya bahwa informasi lebih lanjut tentang anemia dan kegiatan Tanya Anemia Centre dapat dilihat di www.sangobion.co.id, atau bisa juga follow kami di Twitter di @sangobion4life atau di Facebook Sangobion. Nils Moen, Direktur Divisi Consumer Health, mengatakan, PT Merck Tbk senantiasa berkomitmen memberikan edukasi pada masyarakat mengenai isu kesehatan dan termasuk diantaranya adalah anemia. Anemia menjadi fokus kami karena mengacu pada data WHO yang menyampaikan bahwa pencegahan paling mudah adalah melalui edukasi. Edukasi yang baik mengenai anemia dapat meningkatkan produktifitas nasional sampai 20 persen. 5 Anemia juga menjadi sorotan terutama karena angka kejadian yang cukup tinggi pada wanita usia produktif/bekerja. Padahal anemia dapat dicegah dengan mudah, salah satunya melalui edukasi. Oleh karena itu, kami menghadirkan Tanya Anemia Center bagi masyarakat yang gratis dan diperuntukkan bagi segala usia. Tentang Tanya Anemia Center Tanya Anemia Center berupa pusat edukasi anemia dan screening test anemia dengan mendata gejala anemia dan memberikan rekomendasi awal penanganan anemia. Tanya Anemia Center akan hadir di kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, 5 WHO : Iron Improves Life http://www.who.int/nut/ida.htm Page 4 of 5

Bandung, Cirebon, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Magelang, Solo dan Malang. Tahap selanjutnya direncanakan akan hadir di Medan, Palembang dan Pekanbaru. Tentang Merck Merck merupakan perusahaan farmasi, kimia dan life science dengan total pendapatan 11,2 milyar pada tahun 2012, sebuah sejarah yang dimulai pada tahun 1668, dan masa depan yang dibentuk oleh lebih dari 39.000 karyawan di 66 negara. Kesuksesan Merck ditandai dengan beragam inovasi paraa karyawan yang berjiwa pengusaha. Merck beroperasi dibawah payung Merck KGaA, dimana keluarga Merck memegang 70% saham dan publik memegang 30%. Pada 1917 di Amerika, anak perusahaan yang bernama Merck & Co memisahkan diri dan sejak itu menjadi perusahaan mandiri. Anda dapat mengunjungi www..merckgroup.com untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai kantor pusat kami. Di Indonesia,, didirikan pada 14 Oktober 1970. Perseroan menjual sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan menjadi salah satu perseroan pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Mayoritas saham dimiliki oleh Grup Merck, yang berkantor pusat di Jerman, salah satu perseroan farmasi dan kimia tertua di dunia. adalah perseroan multinasional terkemuka dalam bisnis farmasi dan bahan kimia di Indonesia. Di bidang farmasi, Perseroan menghasilkan dan memasarkan produk farmasi yang dikenal di masyarakat seperti Neurobion, Sangobion dan Glucophage dalam fasilitas CGMP yang tersertifikasi. Dalam bidang Kimia, Perseroan memasarkan bahan kimia untuk laboratorium, bahan baku farmasi, makanan, hygiene monitoring, bioscience, rangkaian produk untuk uji kualitas air dan makanan serta pigmen untuk berbagai aplikasi industri (cat, otomotif, kosmetik, dll), dan produk khusus kimia lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai PT Merck Tbk, Anda dapat mengunjungi www.merck.co..id. Page 5 of 5