BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

R. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DINAS SEKRETARIS

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

Bagian Kedua Kepala Dinas

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 8 TAHUN 2015

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

A. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENDIDIKAN

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 87 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Bupati Majalengka PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

WALIKOTA PANGKALPINANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara, perlu ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah ( Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4180 ); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional; 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 1

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 nomor 6); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8); 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUKAMARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara 2. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati Sukamara beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan di Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Sukamara. 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. 8. Dinas adalah Dinas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara. 10. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara yang selanjutnya disebut Sekretaris. 11. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang selanjutnya di sebut UPTD, adalah unsur pelaksanaan Teknis pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, terdiri dari : 1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian; 3

b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Penyusunan Program. 3. Bidang, terdiri dari : 1) Bidang Pendidikan, terdiri dari : a. Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar; b. Seksi Sekolah Menengah Pertama; c. Seksi Sekolah Menengah Alas dan Sekolah Menengah Kejuruan. 2) Bidang Pendidikan Non Formal, terdiri dari : a. Seksi Pendidikan Kesetaraan; b. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; c. Seksi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) dan Gender. 3) Bidang Pemuda dan Olahraga, terdiri dari : a. Seksi Pembinaan dan Pemberdayaan Pemuda; b. Seksi Pengembangan Olahraga Prestasi; c. Seksi Olahraga Tradisional. 4. Unit Pelaksana Teknis (UPT); 5. Kelompok Jabatan Fungsional; Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Sukamara sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Ke satu Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga Pasal 5 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dan tugas dekonsentrasi di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 5, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan prasarana dan sarana pendidikan, pemuda dan olahraga; 3. Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal; 4. Pembinaan dan pemberdayaan pemuda; 5. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi; 6. Pembinaan, pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional; 7. Pembinaan, perencanaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan, pemuda dan olahraga; 8. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas; 9. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. 4

Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal 6,Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga mempunyai kewenangan sebagai berikut : (1) Bidang pendidikan 1. Penetapan kebijakan operasional pendidikan skala kabupaten sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional; 2. Perencanaan operasional program pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal sesuai dengan perencanaan strategic tingkat provinsi dan nasional; 3. Sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan di tingkat kabupaten; 4. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal. 5. Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan dasar, satuan pendidikan menengah dan satuan/penyelenggaraan pendidikan nonformal. 6. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional; 7. Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan dasar dan menengah berbasis keunggulan lokal; 8. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan berbasis keunggulan lokal pada pendidikan dasar dan menengah; 9. Pemberian dukungan cumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi; 10. Pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional; 11. Peremajaan data dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten; 12. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal sesuai kewenangan; 13. Pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan sesuai kewenangan; 14. Koordinasi dan supervise pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar; 15. Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; 16. Sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan dasar; 17. Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar; 18. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar; 19. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal; 20. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan; 21. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal; 22. Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal sesuai kewenangan; 23. Pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal sesuai kewenangan; 24. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan PNS skala 5

kabupaten; 25. Peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal; 26. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal sesuai kewenangan; 27. pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonfornial selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; 28. Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal; 29. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian sekolah skala kabupaten; 30. Penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala kabupaten; 31. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal skala kabupaten; 32. Membantu pemerintah dalam akreditasi pendidikan nonformal; 33. Supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 34. Supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; 35. Supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu; 36. Evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan skala kabupaten; (2) Bidang Pemuda 1. Penetapan kebijakan di bidang kepemudaan skala kabupaten, yang meliputi : a) Pengembangan keserasian kebijakan dan pemberdayaan. b) Pengembangan kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam pembangunan. c) Peningkatan peran serta secara lintas bidang dan sektoral. d) Pengembangan manajemen, wawasan dan kreativitas. e) Kemitraan dan kewirausahaan; f) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan keimanan ketaqwaan (IMTAQ). g) Peningkatan profesionalisme, kepemimpinan dan kepeloporan; h) Pengaturan sistem penganugerahan prestasi. i) Peningkatan prasarana dan sarana. j) Pengembangan jaringan dan sistem informasi; k) Kriteria dan standarisasi lembaga kepemudaan; l) Pembangunan kapasitas dan kompetensi lembaga kepemudaan; m) Pencegahan dan perlindungan bahaya distruktif. 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kepemudaan skala kabupaten, yang meliputi : a) Aktivitas kepemudaan yang berskala kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. b) Fasilitasi dan dukungan aktivitas kepemudaan lintas kecamatan skala kabupaten. c) Pembangunan pusat pemberdayaan pemuda; d) Pendidikan dan pelatihan kepemudaan tingkat kabupaten. e) Kerjasama antar kecamatan skala kabupaten, provinsi, nasional 6

dan internasional. 3. Koordinasi bidang kepemudaan skala kabupaten, yang meliputi a) Koordinasi antar dengan instansi terkait : b) Koordinasi dengan lembaga non pemerintah. c) Koordinasi antar kecamatan skala kabupaten. 4. Pembinaan dan pengawasan di bidang kepemudaan skala kabupaten, yang meliputi a) Pembinaan terhadap organisasi dan kegiatan kepemudaan; b) Pembinaan koordinasi pemerintahan antar susunan pemerintahan di bidang kepemudaan. c) Pembinaan, penyusunan, pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kepemudaan. d) Pembinaan, pemberian bimbingan, supervise dan konsultasi urusan pemerintahan di bidang kepemudaan; e) Pembinaan pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan; f) Pembinaan perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kepemudaan. g) Pengaturan pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan standar di bidang kepemudaan. (3) Bidang Olahraga 1. Penetapan kebijakan di bidang keolahragaan skala kabupaten, yang meliputi a) Pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga; b) Penyelenggaraan keolahragaan; c) Pembinaan dan pengembangan keolahragaan; d) Pengelolaan keolahragaan; e) Penyelenggaraan pekan dan kejuaraan olahraga; f) Pembangunan dan peningkatan prasarana dan sarana olahraga; g) Pendidikan dan pelatihan keolahragaan; h) Pendanaan keolahragaan; i) Pengembangan IPTEK keolahragaan; j) Pengembangan kerjasama dan informasi keolahragaan; k) Pengembangan kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam pembangunan olahraga; l) Peningkatan peranserta secara lintas bidang dan sektoral serta masyarakat. m) Pengembangan manajemen olahraga; n) Kemitraan industri dan kewirausahaan olahraga; o) Peningkatan profesionalisme atlit, pelatih, manager dan pembina olahraga; p) Pembangunan dan pengembangan industri olahraga; q) Pengaturan sistem penganugerahan, penghargaan, dan kesejahteraan pelaku olahraga; r) Pengaturan pelaksanaan standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan; s) Pengembangan jaringan dan sistem informasi keolahragaan; t) Kriteria lembaga keolahragaan; u) Pemberdayaan dan pemasyarakatan olahraga serta peningkatan kebugaran jasmani masyarakat; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang keolahragaan skala kabupaten, yang meliputi a) Aktivitas keolahragaan skala kabupaten, provinsi, nasional dan internasional; b) Fasilitasi dan dukungan aktivitas keolahragaan lintas kecamatan dalam kabupaten. c) Kerjasama antar kecamatan dalam kabupaten, provinsi, nasional dan internasional; 7

d) Pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana keolahragaan; e) Pendanaan keolahragaan; f) Pendidikan dan pelatihan keolahragaan; g) Pembangunan sentra pembinaan prestasi olahraga; 3. Koordinasi bidang keolahragaan skala kabupaten, yang meliputi a) Koordinasi antar dinas/instansi terkait; b) Koordinasi dengan lembaga non pemerintah dan masyarakat; c) Koordinasi antara kabupaten dan kecamatan; 4. Pembinaan dan pengawasan di bidang keolahragaan skala kabupaten, yang meliputi a) Pembinaan terhadap organisasi dan kegiatan keolahragaan; b) Pembinaan pengelolaan olahraga dan tenaga keolahragaan; c) Pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga termasuk olahraga unggulan; d). Pembinaan koordinasi pemerintahan antar susunan pemerintahan di kabupaten; e) Pembinaan perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang keolahragaan; f) Pengaturan pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan standar di bidang keolahragaan; g) pengawasan terhadap penyelenggaraan olahraga dan pelaksanaan anggaran/dana. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas bertugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakan serta mdnetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan, serta bertanggungjawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan, penetapan, pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan strategis bidang pendidikan, pemuda dan olahraga sesuai kewenangannya. 2. Perumusan, penetapan, pelaksanaan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Pengkoordinasian atas pelaksanaan kebijakan strategis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga sesuai kewenangannya. 4. Pengkoordinasian atas pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 5. Perencanaan dan pengelolaan prasarana dan sarana pendidikan, pemuda dan olahraga. 6. Pembinaan atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, kepemudaan dan olahraga. 7. Pembinaan atas penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas. 8. Pembinaan atas pengelolaan dan penyelenggaraan Unit Pelaksana Teknis Dinas. 8

Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 10 Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga selaku kepala sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menyusun, melaksanakan tugas-tugas pelayanan administratif, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, protokoler, kehumasan, rumah tangga, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan, dokumentasi peraturan perundang-undangan, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu serta melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan kesekretariatan kepada Kepala Dinas. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi : 1. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan pada sekretariat. 2. pelaksanaan urusan perlengkapan. 3. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan pada semua bidang; 4. pelaksanaan penatausahaan keuangan; 5. pelaksanaan penatausahaan kepegawaian dan analisis jabatan; 6. pelaksanaan urusan ketatausahaan umum; 7. pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana; 8. pelaksanaan urusan protokoler, humas, dan rumah tangga; 9. pelaksanaan pendokumentasian peraturan perundang-undangan; 10. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan pada Sekretariat. Pasal 12 Sekretaris, membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Umum, Perlengkapan Dan Kepegawaian Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas mengkompilasi rencana program dan kegiatan, melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan, serta mengumpulkan dan mengolah data yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 13, Kepala Sub Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : 1. pengumpulan, pengolahan dan pendokumentasian data yang relevan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas. 2. pengkompilasian dan pengolahan usulan rencana program dan kegiatan semua bidang untuk dijadikan usulan rencana program dan kegiatan 9

dinas. 3. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang sedang berjalan serta mengolahnya menjadi laporan dinas. 4. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada sub bagian perencanaan serta melaporkannya kepada Sekretaris; Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola dan melaksanakan penatausahaan keuangan serta melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : 1. pengelolaan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan. 2. pendokumentasian dan pengamanan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran. 3. penyusunan laporan realisasi pelaksanaan anggaran sebagai bahan laporan dinas. 4. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada sub bagian keuangan serta melaporkannya kepada Sekretaris; Paragraf 3 Sub Bagian Umum, Perlengkapan Dan Kepegawaian Pasal 17 Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian mempunyai tugas mengkoordinasikan urusan ketatausahaan umum, humas dan protokoler, menyusun rencana kebutuhan dan penatausahaan barang dan perlengkapan kantor/rumah tangga, menyusun rencana kebutuhan dan penatausahaan pegawai, menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan pada Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 17, Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : 1. pengelolaan dan pelaksanaan ketatausahaan umum, humas dan protokoler. 2. penyusunan rencana kebutuhan dan penatausahaan barang dan perlengkapan kantor/rumah tangga. 3. penginventarisasian dan pengamanan terhadap asset dinas serta buktibukti pendukungnya sebagai bahan laporan dinas. 4. penyusunan rencana kebutuhan dan penatausahaan pegawai. 5. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada sub bagian umum, perlengkapan dan kepegawaian serta melaporkannya kepada Sekretaris; 10

Bagian Keempat Bidang Pendidikan Pasal 19 Kepala Bidang Pendidikan mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan di TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sederajat; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan;melaksanakan, mengevaluasi serta melaorkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan dibidang pendidikan formal kepada Kepala Dinas. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 19, Kepala Bidang Pendidikan menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rumusan kebijakan operasional pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sejenis skala kabupaten sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional; 2. Perencanaan operasional program pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sederajat sesuai dengan perencanaan strategic tingkat provinsi dan nasional; 3. Penyelenggaraan sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sederajat di tingkat kabupaten; 4. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat. 5. Pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat; 6. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional; 7. Penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan berbasis keunggulan lokal pada SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat; 8. Pemberian dukungan cumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi; 9. Pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional; 10. Peremajaan data pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sejenis dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten; 11. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sejenis sesuai kewenangan; 12. Pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sejenis sesuai kewenangan; 13. Pelaksanaan koordinasi dan supervise pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SD, SMP dan yang sederajat; 14. Penyelenggaraan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat; 15. Penyelenggaraan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan SD/MI, SMP/MTs, dan yang sederajat; 16. Penyelenggaraan sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada TK, SD, SMP, dan yang sederajat; 17. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SD, SMP, dan yang sederaj at; 18. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan 11

yang sejenis; 19. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sederajat; 20. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat; 21. Perencanaan kebutuhan, pengusulan pengangkatan dan penempatan, pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat sesuai kewenangan; 22. Pengusulan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan PNS skala kabupaten; 23. Penyusunan pedoman pemberian dan atau peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajad; 24. Pengusulan pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; 25. Pemberian bantuan pelaksanaan ujian nasional pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan yang sejenis; 26. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian nasional/sekolah skala kabupaten; 27. penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala kabupaten; 28. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajad skala kabupaten; 29. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang sederajat dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 30. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; 31. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu; 32. pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan skala kabupaten; 33. Penyusunan rencana program dan kegiatan Bidang Pendidikan serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Dinas. Pasal 21 Kepala Bidang Pendidikan, membawahkan : a. Seksi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar b. Seksi Sekolah Menengah Pertama c. Seksi SMA dan SMK Paragraf 1 Seksi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Pasal 22 Kepala Seksi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar mempunyai tugas menyusun rencana, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan di satuan pendidikan TK/RA dan SD/MI dan yang sejenis; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada TK/RA dan SD/MI ; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan TK/RA dan SD/MI; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada Seksi TK/SD kepada Kepala Bidang Pendidikan. 12

Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 22, Kepala Seksi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan operasional bidang pendidikan TK/SD dan yang sederajat sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional. 2. Pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan TK/ SD, dan yang sederajat. 3. Pengumpulan, pengolahan, dan peremajaan data dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten agar selalu up to date. 4. Pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu pada satuan pendidikan TK/SD sesuai kewenangan; 5. Pelaksanaan supervisi dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan SD. 6. Pelaksanaan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan pada TK /SD dan yang sejenis; 7. Pelaksanaan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan SD; 8. Pelaksanaan Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada TK/SD; 9. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SD; 10. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana TK/SD; 11. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan pada TK/SD; 12. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pada TK/SD; 13. Perencanaan dan pengusulan formasi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada TK/SD sesuai kewenangan; 14. Pengusulan mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada TK/SD skala kabupaten; 15. Pelaksanaan pedoman operasional peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada TK/SD; 16. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pada TK/SD sesuai kewenangan; 17. Pelaksanaan pedoman pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada TK/SD selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; 18. Pemberian bantuan pelaksanaan ujian nasional pada SD; 19. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian nasional/sekolah pada SD skala kabupaten; 20. Penyusunan rencana dan pelaksanaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah pada SD skala kabupaten; 21. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan pada TK/SD dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 22. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi SD bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; 23. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi SD berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu; 24. Pelaksaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu SD skala kabupaten; 25. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi TK/SD serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Bidang Pendidikan. 13

Paragraf 2 Seksi Sekolah Menengah Pertama Pasal 24 Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas menyusun rencana, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan pada satuan pendidikan SMP dan yang sejenis; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan SMP; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada seksi SMP kepada Kepala Bidang Pendidikan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 24, Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan operasional bidang pendidikan SMP dan yang sederajat sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional. 2. Pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada SMP, dan yang sederajat. 3. Pengumpulan, pengolahan, dan peremajaan data dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten agar selalu up to date. 4. Pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu pada SMP sesuai kewenangan; 5. Pelaksanaan supervisi dalam pengembangan kurikulum pendidikan pada SMP. 6. Pelaksanaan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan pada SMP; 7. Pelaksanaan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan SMP; 8. Pelaksanaan Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum pada SMP 9. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada SMP; 10. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan pada SMP dan yang sederajat; 11. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan pada SMP dan yang sederajat; 12. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pada SMP; 13. Perencanaan dan pengusulan formasi kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP sesuai kewenangan; 14. Pengusulan mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada SMP skala kabupaten; 15. Pelaksanaan pedoman operasional peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP; 16. Pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP sesuai kewenangan; 17. Pelaksanaan pedoman pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada SMP selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; 18. Pemberian bantuan pelaksanaan ujian nasional pada SMP; 19. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian nasional/sekolah pada SMP dalam kabupaten; 20. penyusunan rencana dan pelaksanaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah pada SMP dalam kabupaten; 21. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis 14

pendidikan pada SMP dalam kabupaten; 22. Pemberian supervisi dan fasilitasi pada SMP dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 23. Pemberian supervisi dan fasilitasi SMP bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional; 24. Pemberian supervisi dan fasilitasi SMP berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu; 25. Pelaksaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu pada SMP skala kabupaten; 26. Penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Sekolah Menengah Pertama serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Bidang Pendidikan. Paragraf 3 Seksi SMA dan SMK Pasal 26 Kepala Seksi SMA dan SMK mempunyai tugas menyusun rencana, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan pada SMA dan SMK dan yang sejems; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada SMA dan SMK; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan SMA dan SMK; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada Seksi SMA dan SMK kepada Kepala Bidang Pendidikan. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 26, Kepala Seksi SMA dan SMK menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan operasional bidang pendidikan pada SMA/SMK dan yang sederajat sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional. 2. Pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada SMA/SMK, dan yang sederaj at. 3. Pengumpulan, pengolahan, dan peremajaan data SMA/SMK dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten agar selalu up to date. 4. Penyelenggaraan kegiatan penjaminan mutu pada SMA/SMK sesuai kewenangan; 5. Pemberian supervisi dalam pengembangan kurikulum pada SMA/SMK. 6. Pelaksanaan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan pada SMA/SMK; 7. Pelaksanaan sosialisasi dan implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan SMA/SMK; 8. Pelaksanaan Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum pada SMA/SMK; 9. Pengawasan pelaksanaan kurikulum. pada SMA/SMK; 10. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana SMA/SMK dan yang sederajat; 11. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan pada SMA/SMK dan yang sederajat; 12. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pada SMA/SMK; 13. Perencanaan dan pengusulan formasi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada SMA/SMK sesuai kewenangan; 14. Pengusulan mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada SMA/SMK skala kabupaten; 15. Pelaksanaan pedoman operasional peningkatan kesejahteraan, 15

penghargaan, dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan pada SMA/SMK; 16. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pada SMA/SMK sesuai kewenangan; 17. Pelaksanaan pedoman pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada SMA/SMK selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; 18. Pemberian bantuan pelaksanaan ujian nasional pada SMA/SMK; 19. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan ujian nasional/sekolah pada SMA/SMK dalam kabupaten; 20. penyusunan rencana dan pelaksanaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah pada SMA/SMK dalam kabupaten; 21. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada SMA/SMK dalam kabupaten; 22. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi pada SMA/SMK dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 23. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi pada SMA/SMK bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar intemasional; 24. Pelaksanaan supervisi dan fasilitasi SMA/SMK berbasis keunggulan lokal dalam penjaminan mutu; 25. Pelaksaan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu SMA/SMK skala kabupaten; 26. Penyusunan rencana program dan kegiatan seksi SMA/SMK serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Bidang Pendidikan. Bagian Kelima Bidang Pendidikan Non Formal Pasal 28 Kepala Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan anak usia din], pendidikan kesetaraan, dan pendidikan masyarakat dan gender; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan non formal; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan non formal; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan Bidang Pendidikan Nonformal kepada Kepala Dinas. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 28, Kepala Bidang Pendidikan Nonformal menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender skala kabupaten sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional; 2. Perencanaan operasional program pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender sesuai dengan perencanaan strategic tingkat provinsi dan nasional; 3. Penyelenggaraan sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender tingkat kabupaten; 4. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender. 5. Penyusunan dan pelaksanaan pedoman pemberian izin pendirian serta pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan usia dini, pendidikan 16

kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender. 6. Peremajaan data pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten; 7. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 8. Pembiayaan penjaminan mutu pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 9. Pelaksanaan sosialisasi kerangka clasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini; 10. Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum pada pendidikan anak usia dini; 11. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender; 12. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan usia dini" pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender; 13. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender; 14. perencanaan kebutuhan, usul pengangkatan dan penempatan dan usul mutasi tenaga pendidikdan tenaga kependidikan PNS untuk pendidikan anak usia dini. pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 15. Pengusulan mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS skala kabupaten; 16. Penyusunan pedoman pemberian dan atau peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender; 17. Pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 18. Pengusulan pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender selain karena alasan pelanggaran peraturan perundang-undangan; 19. Pemberian bantuan pelaksanaan ujian nasional pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender; 20. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender skala kabupaten; 21. Pemberian bantuan kepada pemerintah dalam kegiatan akreditasi pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender; 22. Pelaksanaan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 23. Evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan masyarakat dan gender skala kabupaten; 24. Penyusunan rencana program dan kegiatan Bidang Pendidikan Nonformal serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Dinas. Pasal 30 Kepala Bidang Pendidikan Non Formal, membawahkan : a. Seksi Pendidikan Kesetaraan 17

b. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini c. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Gender Paragraf 1 Seksi Pendidikan Kesetaraan Pasal 31 Kepala Seksi Pendidikan Kesetaraan mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan kesetaraan; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan kesetaraan; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan kesetaraan; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan Seksi Pendidikan Kesetaraan kepada Kepala Bidang Pendidikan Nonformal. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 31, Kepala Seksi Pendidikan Kesetaraan menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan kesetaraan skala kabupaten sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional; 2. Pelaksanaan sosialisasi dan implementasi standar nasional pendidikan kesetaraan tingkat kabupaten; 3. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. 4. Penyusunan pedoman pemberian izin pendirian serta pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. 5. Peremajaan data pendidikan kesetaraan dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional skala kabupaten; 6. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan kesetaraan sesuai kewenangan; 7. Pembiayaan penjaminan mutu pendidikan kesetaraan sesuai kewenangan; 8. Pelaksanaan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan kesetaraan; 9. Sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan kesetaraan; 10. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan; 11. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan kesetaraan; 12. pengawasan penggunaan buku pelajaran pada pendidikan kesetaraan; 13. Perencanaan kebutuhan, usul pengangkatan dan penempatan serta usul mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan kesetaraan sesuai kewenangan; 14. Penyusunan pedoman pemberian dan atau peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan kesetaraan; 15. Pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan kesetaraan sesuai kewenangan; 16. Pengusulan pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan kesetaraan selain karena alasan pelanggaran peraturan perundangundangan; 17. Pemberian bantuan pelaksanaan ujian nasional pendidikan kesetaraan; 18. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada pendidikan kesetaraan skala kabupaten; 18

19. Pemberian bantuan kepada pemerintah dalam kegiatan akreditasi pendidikan kesetaraan; 20. Pelaksanaan supervise dan fasilitasi pendidikan kesetaraan dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 21. Evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan pada pendidikan kesetaraan skala kabupaten; 22. Penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Pendidikan Kesetaraan serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Bidang Pendidikan Nonformal. Paragraf 2 Seksi Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 33 Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan anak usia dim; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini ; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan anak usia dini; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan Seksi pendidikan anak usia dini kepada Kepala Bidang Pendidikan Non Formal. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 33, Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan anak usia dini sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional; 2. Penyelenggaraan sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan anak usia dini; 3. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. 4. Pelaksanaan pedoman pemberian dan pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan usia dini. 5. Peremajaan data pendidikan anak usia dini dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional; 6. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sesuai kewenangan; 7. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan anak usia dini sesuai kewenangan; 8. Pelaksanaan sosialisasi kerangka clasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini; 9. Pelaksanaan sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini; 10. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini; 11. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan usia dini; 12. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan anak usia dini; 13. Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini sesuai kewenangan; 14. perencanaan kebutuhan, usul pengangkatan dan penempatan, serta usul mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk pendidikan anak usia dini sesuai kewenangan; 15. Pelaksanaan pedoman pemberian dan atau peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini; 19

16. Pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini sesuai kewenangan; 17. Pengusulan pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan anak usia dini selain karena alasan pelanggaran peraturan perundangundangan; 18. Pelaksanaan evaluasi pengelolaan, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini skala kabupaten; 19. Pelaksanaan supervise dan fasilitasi satuan pendidikan anak usia dini dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar nasional pendidikan; 20. Pelaksanaan monitoring kegiatan penjaminan mutu pada pendidikan anak usia dini dan evaluasi terhadap dampaknya; 21. Penyusunan rencana program dan kegiatan Seksi Pendidikan Anak Usia Dini serta melaksanakan dan melaporkannya kepada Kepala Bidang Pendidikan Nonformal. Paragraf 3 Seksi Pendidikan Masyarakat dan Gender Pasal 35 Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat dan Gender mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan masyarakat dan gender; melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan masyarakat dan gender; perencanaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan masyarakat dan gender; melaksanakan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan rencana program dan kegiatan Seksi Pendidikan Masyarakat dan Gender kepada Kepala Bidang Pendidikan Nonformal. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 35, Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat dan Gender menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kebijakan operasional pendidikan masyarakat dan gender skala kabupaten sesuai dengan kebijakan tingkat provinsi dan nasional; 2. Pelaksanaan sosialisasi dan implementasi standar nasional pendidikan masyarakat dan gender; 3. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan masyarakat dan gender. 4. Pelaksanaan pedoman pemberian dan pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan masyarakat dan gender. 5. Peremajaan data pendidikan masyarakat dan gender dalam sistem informasi mana. emen pendidikan nasional; 6. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 7. Pembiayaan penjaminan mutu pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 8. Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana dan prasarana pendidikan masyarakat dan gender; 9. Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana pendidikan masyarakat dan gender; 10. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan masyarakat dan gender; 11. Perencanaan kebutuhan, usul pengangkatan dan penempatan, serta usul mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan masyarakat dan gender sesuai kewenangan; 12. Pelaksanaan pedoman pemberian dan atau peningkatan kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan masyarakat dan gender; 20