111. KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

PROFIL BIOKIMIA DARAH IBU HAMIL YANG DIBERI "COOKIES" DIFORTIFIKASI ZAT BESI, ASAM FOLAT, VITAMIN A, VITAMIN C, ZAT SENG, DAN ZAT IODIUM

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2011, No BAB 9 FORMAT

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Hemoglobin merupakan salah satu komponen sel darah merah yang berfungsi. pembentukan Hb yang mengakibatkan kondisi anemia.

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

Keadaan Sosial Ekonomi, Kehamilan, Kesehatan, dan Konsumsi Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

2013, No.710 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. negara maju maupun negara berkembang adalah anemia defisiensi besi.

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah kesehatan global yang prevalensinya terus

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian yang dilakukan oleh WHO (2013). Di Indonesia sendiri, didapatkan bahwa anemia pada balita cukup tinggi yaitu 28%.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

I PENDAHULUAN. juta penduduk Indonesia (Siagian, 2003). Asupan yang cukup serta ketersediaan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR TABLET TAMBAH DARAH BAGI WANITA USIA SUBUR DAN IBU HAMIL

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

makalah KEK dalam kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN. anemia.kekurangan zat besi dalam tubuh mengakibatkan pembentukan hemoglobin

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok yang paling rawan dalam berbagai aspek, salah satunya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

Peluang Aplikasi Mikroenkapsulat Vitamin A dan Zat Besi sebagai. Chance of Microencapsulat Application of Vitamin A and Iron as

MAKALAH GIZI ZAT BESI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

PENDAHULUAN. mempunyai resiko lebih besar untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

SKRIPSI EVALUASI PRODUK GOOD TIME COOKIES DI PT. ARNOTT S INDONESIA SEBAGAI DASAR PENENTUAN NILAI TAMBAH PRODUK. Oleh : RINA DWI OKTAVIA F

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

APA DAN MENGAPA FORTIFIKASI Disampaikan pada Training Pengawasan Forti4ikasi Vitamin A pada MGS BPOM Batam 11 Juni 2015

ABSTRAK PENELITIAN BERBASIS PROGRAM STUDI (PRODI) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

Transkripsi:

111. KERANGKA PEMKRAN & HPOTESS Keran~ka Pemikiran Bayi lahir dengan status gizi dan kesehatan yang optimal lahir dari ibu dengan kondisi kehamilan yang optimal. Kondisi tersebut dapat terjadi jika status gizi dan kesehatan ibu hamil baik. Status gizi ibu hamil dapat dinilai dari profil biokimia darah dimana perubahan biokimia darah secara langsung dipengaruhi oleh banyak ha1 yaitu profil biokimia darah pada awal intervensi, konsumsi gizi baik yang berasal dari pangan maupun dari suplemen, infestasi cacing, kesehatan ibu hanlil. Profil biokimia darah pada awal intervensi dipengaruhi oleh jarak dua kehamilan terakhir, paritas, usia kehamilan dan status gizi dan kesehatan sebelum hamil. Menurut Gibson (1990) penilaian biokimia darah merupakan salah satu pengujian status gizi. Pengujian biokimia mempunyai keuntungan dibandingkan cara lain dalam menentukan status gizi seseorang karena lebih akurat, lebih spesifik dan dan lebih sensitif, meskipun biayanya relatif mahal. (Linder, 1992). Jarak dua kehamilan terakhir adalah tenggang waktu antara kehamilan sekarang dengan yang sebelunya. Kehamilan yang terlalu dekat mengakibatkan tidak ada kesempatan atau waktu yang cukup bagi tubuh ibu untuk memperbaiki gangguan gizi akibat kehamilan, persalinan, dan menyusui pada kehamilan sebelumnya yang membutuhkan zat gizi ekstra. Keadaan ini akibat diperberat lagi terutama pada ibu hamil yang biasa kerja keras, dalam kesadaan gizi dan kesehatan yang buruk sehingga menimbulkan Maternal Depletion Syndrome ( sindroma ibu yang kehabisan tenaga). Jarak kehamilan paling sedikit adalah 2

tahun (24 bulan ), untuk memberikan kesempatan pada ibu untuk dapat kembali pulih. Status Ekonomi Keluarga Cookies Formula A, B,C,D,&E - Lama intervensi.-.-.-.- f Penyerapan.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- c-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- + t.-.-.t nfestasi Status Gizi dan Kesehatan f i Cacing f sebelum Hamil Profil Biokimia Darah kehamilan terakhir, pada Awal ntervensi urnur kehamilan -! v v Kesehatan bu Hamil! 4 _+ Perubahan Biokimia Darah bu Hamil 4 +,-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- Status Gizi Bayi i!! Gambar 3.1. Kerangka operasional hubungan konsumsi pangan dan "cookies" yang difortifikasi vitamin dan mineral dengan profil biokimia darah., peubah yang dipelajari ;, peubah yang tidak dipelajari. -.-.-.-.-.

Disamping itu kehamilan yang kurang dari 2 tahun juga akan menyebabkan hilangnya kesempatan anak yang masih memerlukan AS1 untuk mengkonsumsi AS, karena pada ibu hamil pemberian AS1 pada bayi hams dihentikan agar zat gizi ibu dapat digunakan untuk perkembanganan janin lebih optimal. Jadi jarak kehamilan kurang dari 2 tahun akan merugikan ibu, anak, dan bayi yang akan dilahirkan. Paritas mempunyai kaitan yang erat dengan profil biokimia ibu hamil pada awal intervensi. Semakin sering ibu mengalami kehamilan semakin buruk status gizi ibu hamil, yang dapat dilihat dari profil biokimia pada awal penelitian. "Cookies" yang diberikan pada ibu hamil sebagai bagian dari makanan yang dikonsumsi dengan formula yang berbeda mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perubahan biokimia darah ibu hamil. Hal ini disebabkan karena zat gizi mikro yang ditambahkan pada masing-masing formula berbeda jenis tetapi dengan jurnlah yang diasumsikan sama. Status gizi dan kesehatan ibu sebelum hamil akan berpengaruh terhadap kesehatan selama kehamilan yang akhirnya berpengaruh terhadap perubahan biokimia darah. Konsumsi gizi ibu hamil dipengaruhi oleh pengetahuan gizi dan kesehatan keluarga dan status ekonorni. Konsumsi gizi, pengetahuan gizi dan kesehatan, serta kemampuan dalam mengakses pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh status ekonomi keluarga. Status ekonomi keluarga menggambarkan kemampuan keluarga dalam pengambilan keputusan untuk bertindak dikaitkan dengan keuangan, seperti kemampuan untuk menjangkau pangan, kemampuan dalam mengakses pengetahuan baik melalui pendidikan formal maupun non formal melaui berbagai media (elektronik atau yang lainnnya), serta kemampuan dalam

mengakses pelayanan kesehatan. Semakin tinggi status ekonomi keluarga semakin meningkat kemampuan anggota keluarga dalam mengakses pangan, mengakses pengetahuan khususnya dalam bidang gizi dan kesehatan, serta mengakses pelayanan kesehatan. Semakin tinggi pengetahuan dalam mengakses pelayanan kesehatan maka semakin baik status gizi dan kesehatan ibu baik sebelum maupun selama kehamilan. Kemampuan dalarn mengakses pelayanan kesehatan tidak saja dipengaruhi oleh kemampuan dalam bidang keuangan tetapi juga pengetahuan gizi dan kesehatan yang dimiliki keluarga. Semakin tinggi pengetahuan khususnya dalam bidang gizi dan kesehatan maka semakin mengerti pentingnya kesehatan, dan akibatnya semakin baik kesehatan ibu hamil. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas dikemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. 1. bu hamil yang diberi "cookies" formula A,B,C, dan D, yaitu formula yang difortifikasi dengan zat besi (Fe), asam folat, vitamin A dan vitamin C, mempunyai perubahan Hb, feritin, folat dan vitamin A serum yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang diberi formula E yaitu formula yang tidak difortifikasi. 2. bu hamil yang diberi "cookies" formula B dan D, yaitu formula yang difortifikasi dengan zat seng(zn), mempunyai perubahan Zn yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang diberi formula A,C, dan E, yaitu formula yang tidak difortifikasi dengan zat seng (Zn).

3. bu hamil yang diberi "cookies" formula C dan D, yaitu formula yang difortifikasi dengan iodium mempunyai perubahan T4 bebas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang diberi formula A,B dan E, yaitu yang tidak difortifikasi dengan iodium. 2. 2. Profil biokimia darah pada awal penelitian, kesehatan selama intervensi, konsurnsi zat gizi, jenis formula "Cookies", dan lama intervensi, mempengaruhi perubahan profil biokimia darah ibu hamil. Tabel 3.1. Jenis fortifikan yang ditambahkan pada "cookies" Jenis "Cookies" Fortifikan Formula A Formula B Formula C Formula D Formula E Vitamin A Vitamin C Asam Folat Besi (Fe) Seng (Zn) odium () Batasan Operasional 1. "Cookies" : Makanan tarnbahan yang diberikan pada ibu hamil yang berbentuk kering yang difortifikasikan dengan Zat Besi (Fe), Asam folat, vitamin A, vitamin C, Zat Seng (Zn) dan Zat odiurn () yang dihasilkan oleh tim peneliti GMSK, yang terdiri dari 4 macam formula dan 1 formula tanpa fortifikasi pada kelompok ibu hamil yang berbeda, yaitu : (1) Formula A : "Cookies" yang difortifikasi dengan Fe, asam folat, vitamin A, dan vitamin C; (2) Formula B : "Cookies" yang difortifikasi dengan Fe, asam folat, vitamin A, vitamin C dan Zn; (3) Formula C : "Cookies" yang difortifikasi

dengan Fe, asam folat, vitamin A, vitamin C dan odiurn.; (4) Formula D : "Cookies" yang difortifikasi dengan Fe, asam folat, vitamin A, vitamin C, Zn, dan odium; Formula E :"Cookies" tanpa fortifikasi vitamin dan mineral. 2. Status Ekonomi Keluarga : Rata-rata pengeluaran bulanan keluarga per kapita untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Konsumsi Pangan: Jumlah zat gizi (energi, protein, lemak, Fe, Asam folat, vitamin A, vitamin C, Zn, dan yang berasal dari makanan dan minuman selain dari cookies) yang masuk melalui mulut selama 24 jam, yang diukur menggunakan metode "Recall". 4. Konsumsi Suplemen : Zat gizi (Fe, Asam folat, vitamin A, vitamin C, Zn dan ) yang dikonsumsi ibu hamil yang bukan berasal dari pangan baik dalam bentuk kapsul, tablet maupun dalam bentuk cairan. 5. Profil Biokimia Darah pada awal intervensi : Keragaaan status zat gizi mikro dalam darah ibu hamil yang meliputi kadar (Hb, feritin serum, folat serum, vitamin A serum, Zn serum dan T4 bebas serum) pada awal intervensi 6. Perubahan Biokimia Darah bu Hamil : Perubahan keragaan status zat gizi mikro dalam darah ibu hamil yang meliputi kadar (Hb, feritin serum, folat serum, vitamin A serum, Zn serum dan T4 bebas serum), setelah intervensi. 7. Kesehatan selama Kehamilan : Kondisi ibu selama kehamilan dengan melihat keluhan kesehatan yang terjadi pada ibu selama kehamilan yang diduga mempengaruhi penyerapan dan utilisasi zat gizi ibu hamil seperti dime, muntah, dan panas. 8. Jarak Dua Kehamilan Terakhir : Kurun waktu antara kehamilan terakhir (baik yang normal maupun tidak normal) dengan waktu kehamilan sekarang.

9. Paritas : Jumlah kehamilan (baik kelahiran bayi hidup atau mati, bayi tunggal atau kembar) yang pernah dialami pada ibu tersebut. 10. Umur kehamilan : jangka waktu mulai terbentuknya konsepsi sampai dengan waktu intervensi dimulai, menurut perkiraan tenaga kesehatan. 11. Lama intervensi : jangka waktu pemberian "cookies" pada ibu hamil, sampai pengukuran kadar biokimia darah ibu hamil.