Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TARGET INDIKATOR SATUAN MENINGKATKAN 1. INDIKATOR SASARAN CAPAIAN MISI TUJUAN SASARAN NO

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

3,950,000 4,020,000 4,824,000 5,788,800 6,715,008 25,297,808

e. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan, terdiri dari : 1. Seksi Gizi dan PSM 2. Seksi Kesehatan Keluarga dan KB 3. Seksi Promosi Kesehatan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

INDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN TARGET. 14 Angka kematian ibu

WALIKOTA PANGKALPINANG

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

IV-55. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 93,85

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 42,827,733, BELANJA LANGSUNG 105,999,676,232.00

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tabel 2.1 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DAN PENCAPAIAN RENSTRA S/D TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Kepala Dinas mempunyai tugas :

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PengalamanJabardalam PeningkatanKompetensiBidan. Alma lucyati

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

4.3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Sub Bagian Keuangan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B A B P E N D A H U L U A N

: KESEHATAN ORGANISASI : DINAS KESEHATAN Halaman. 22. sebelum perubahan

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAN PEMERINTAH KAB/KOTA BIDANG KESEHATAN (GIZI DAN KIA)

Transkripsi:

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan 2013 2018 No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Misi I : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Berkeadilan 1. Meningkatnya ibu dan anak A. Penyelenggaraan pelayanan KIA, yang meliputi : 1. penemuan kasus risiko tinggi dan tindak lanjutnya, 2. penguatan Distric Team Probling Solving (DTPS) Kab/Kota, 3. pelacakan kematian maternal perinatal, 4. pendampingan KIA kab/kota, 5. penguatan pelayanan Antenatal Care (ANC) Perinatal Care (PNC) dan SOP kegawatdaruratan obstetri neonatal, 6. Review program KIA Tk. Provinsi, 7. Review pelaksanaan ANC PNC dan SOP kegawatdaruratan obstetri neonatal, 8. Penguatan manajemen dan jejaring pelayanan persalinan dan rujukan tk. Regional, 9. Penguatan Program Perencanaan Pertolongan Persalinan dan Komplikasi (P4K) Kab/Kota, 10. Pembelajaran hasil rekomendasi Audit Maternal Perinatal (AMP) Kab/Kota, 11. Pertemuan koordinasi perencanaan, evaluasi program Gizi, KIA dan validasi data, 12. Peningkatan kapasitas tenaga dalam penanganan dan pelayanan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtPA), 13. Analisis AMP Kab/Kota 14. Puskesmas mampu tatalaksana PKPR, 15. Pengembangan screening hipotyroid kongenital. Menurunkan kematian ibu, bayi dan anak balita dan meningkatkan status gizi ibu, bayi dan anak balita IV - 1

B. Pemantauan Wilayah Setempat KIA, yang meliputi : 1. Analisis, penelusuran data kohort dan rencana tindak lanjut, 2. Pembinaan teknis program KIA, reproduksi dan KB 3. Penguatan penyeliaan fasilitatif. C. Peningkatan upaya perbaikan gizi keluarga, yang meliputi: 1. Pemantauan pertumbuhan Balita, 2. penatalaksanaan kasus gizi buruk, 3. pemberian suplemen gizi, 4. fasilitasi peningkatan ASI eksklusif, 5. pemantauan kasus gizi burk pada Balita, 6. peningkatan kapasitas petugas dalam tatalaksana gizi buruk di RS, 7. Peningkatan kapasitas petugas dalam pemantauan pertumbuhan, 8. Peningkatan kapasitas petugas dalam konseling menyusui, 9. Sosialisasi pedoman gizi seimbang, 10. Implementasi PP-ASI, 11. Workshop dan lomba kreasi menu seimbang 2 Terkendalinya penyakit menular dan tidak menular Pengendalian penyakit menular dan tidak menular melalui upaya: 1. Manajemen P2 berbasis wilayah 2. Optimalisasi penemuan kasus 3. Penguatan tatalaksana kasus 4. Peningkatan kualitas SDM 5. Penguatan sistem informasi dan Recording Reporting (RR) 6. Pengediaan logistik dan perbekalan 7. Pengendalian faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) 8. Pelaksanaan penanggulangan KLB dan Bencana atau krisis 9. Pelaksanaan program imunisasi 10. Pelaksanaan surveilans Penyakit dapat Ditanggulangi dengan Imunisasi (PD3I) 11. Pelaksanaan haji IV - 2 Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit menular, mengendalikan faktor risiko penyakit menular dan tidak menular serta meningkatkan surveilans

3 Meningkatnya fasilitas pelayanan yang memenuhi standar Peningkatan koordinasi pelayanan dasar dan rujukan yang memenuhi standar melalui upaya: 1. Fasilitasi puskesmas PONED; 2. Fasilitasi pembinaan akreditasi puskesmas (program dasar dan pengembangan); 3. Pendampingan Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM); 4. Peningkatan pelayanan n wanita pekerja (WUS dan Bumil) bagi perusahaan/ tempat kerja; 5. penerapan standar pelayanan fasilitas pelayanan (fasyankes) rujukan; 6. Standarisasi PONEK Rumah Sakit; 7. Peningkatan mutu pelayanan rujukan; 8. Pengembangan sistem informasi dalam pelaporan RS; 9. Pelayanan komunitas. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan dasar dan rujukan sesuai standar dan pemenuhan sumber daya manusia. 4 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pemukiman, tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan Peningkatan kuantitas dan kualitas pemukiman, tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan melalui upaya: A. Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar meliputi: 1. Surveilans kualitas air; 2. Pembinaan jejaring penyelenggaraan air minum (PDAM, DAMIU, BP SPAM); 3. Pengembangan desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM); 4. Pendampingan bantuan keuangan desa bidang ; 5. Pengadaan peralatan surveilans kualitas air. B. Pengawasan Hygiene Sanitasi (HS) TTU dan TPM meliputi: 1. Pengawasan HS Sarana fasyankes; 2. Pengawasan HS di embarkasi; 3. Pengembangan pasar sehat; 4. Peningkatan HS di pondok pesantren; 5. IV - 3 Meningkatkan cakupan sanitasi dasar dan tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat

Pembinaan pengawasan TPM; 6. Pengadaan food contamination test kit. 5 Meningkatnya mutu sediaan farmasi, makanan minuman, alat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Peningkatan mutu sediaan farmasi, makanan minuman, alat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) melalui kegiatan: A. Koordinasi dan pembinaan pengawasan dan distribusi sediaan farmasi dan berbekalan meliputi: 1. Fasilitasi dan pembinaan pengawasan obat; 2. Fasilitasi dan pembinaan pengawasan obat tradisional; 3. Fasilitasi dan pembinaan pengawasan kosmetika; Fasilitasi dan pembinaan pengawasan alat ; 4. Fasilitasi dan pembinaan pengawasan PKRT; B. Koordinasi dan pembinaan dan pengawasan Makanan Minuman meliputi: 1. Fasilitasi dan pembinaan pengawasan makanan minuman; 2. Fasilitasi dan pembinaan pengawasan sertifikasi industri makanan minuman dan rumah tangga. Meningkatkan pengawasan kualitas penyediaan dan distribusi sediaan farmasi, makanan minuman, alat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Misi II: Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing 1 Meningkatnya masyarakat Peningkatan pendayagunaan lulusan institusi pendidikan yang mengikuti pendidikan melalui kegiatan koordinasi organisasi profesi di institusi pendidikan, meliputi: 1. Optimalisasi peran organisasi profesi dalam pembangunan ; 2. Fasilitasi sertifikasi dan registrasi tenaga ; 3. Fasilitasi dan pembinaan kuallitas tenaga strategis; 4. Fasilitasi peningkatan kompetensi SDM Kesehatan IV - 4 Menjalin kerjasama/ jejaring antara institusi pendidikan dengan pengguna tenaga

2 Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas institusi pendidikan melalui upaya Akreditasi institusi pendidikan institusi pendidikan fasilitasi penyelenggaraan institusi pendidikan oleh Badan Akreditasi Nasional meliputi : 1. Rapat koordinasi institusi pendidikan Perguruan Tinggi (BAN PT), 2. Evaluasi pelaksanaan pengabdian masyarakat, fasilitasi sumpah tenaga, 4. Pemetaan lulusan tenaga, 5. Fasilitasi pelaksanaan kuliah umum di institusi Diknakes. 3 Meningkatnya sumber daya manusia yang mengikuti pendidikan dan pelatihan 4 Meningkatnya pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi 5 Meratanya distribusi tenaga Peningkatan SDM Kesehatan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan melalui upaya penyelenggaraan pelatihan SDM Kesehatan meliputi : 1. Koordinasi pelaksanaan pelatihan teknis Dinas Kesehatan; 2. Quality control pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Peningkatan pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi melalui upaya pelaksanaan akreditasi pelatihan Pemerataan distribusi tenaga Memfasilitasi sumber daya manusia untuk peningkatan kapasitas dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan Akreditasi pelatihan bidang di Provinsi dan Kab/kota Misi III : Mewujudkan Peran Serta Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Kesehatan 1 Meningkatnya peran Peningkatan peran pemerintah kabupaten/ kota dalam Menjadikan pembangunan pemerintah kabupaten/ pembangunan melalui upaya: sebagai program kota dalam pembangunan A. Advokasi/ sosialisasi program meliputi: 1. Advokasi penyusunan regulasi meliputi Kawasan Tanpa Rokok (KTR), ASI Eksklusif dan PSN 2. prioritas daerah IV - 5

Pasar dengan garam beryodium B. Pembiayaan : 1. Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 2. Pembiayaan C. Peningkatan kemitraan : 1. Kerjasama bidang antar provinsi MPU dan daerah lintas batas 2 Meningkatnya peran dunia usaha dalam pembangunan 3 Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan Peningkatan peran dunia usaha dalam pembangunan melalui upaya: 1. kemitraan dengan dunia usaha dan LSM dalam penanganan masalah 2. kemitraan dengan institusi diknakes dalam pengembangan desa siaga aktif Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan melalui upaya: A. Pemberdayaan Masyarakat, meliputi: 1. Peningkatan kualitas desa siaga 2. Revitalisasi dan pengembangan UKBM 3. Pembudayaan PHBS B. Peningkatan Kemitraan Kesehatan, meliputi: 1. Kemitraan dengan institusi Diknakes dalam pengembangan desa siaga aktif 2. Kemitraan dengan organisasi massa, organisasi pemuda, PKK dalam peningkatan kualitas desa siaga Menjalin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM dalam mengatasi masalah Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah melalui pemberdayaan masyarakat Misi IV : Melaksanakan Pelayanan Publik yang Bermutu 1 Meningkatnya penerbitan Peningkatan mutu pelayanan penerbitan ijin dan registrasi ijin dan registrasi sumber sumber daya melalui upaya koordinasi daya organisasi profesi, meliputi : 1. optimalisasi IV - 6 Mempermudah dan menyederhanakan penerbitan ijin dan registrasi sumber daya

peran organisasi profesi, 2. Fasilitasi sertifikasi dan melalui pelayanan satu registrasi tenaga pintu. 2 Meningkatnya tata kelola kepegawaian, kehumasan, aset, keuangan, perencanaan dan evaluasi pembangunan 3 Meningkatnya tata kelola administrasi perkantoran Peningkatan tata kelola kepegawaian, kehumasan, aset, keuangan, perencanaan dan evaluasi pembangunan melalui upaya perencanaan dan pengendalian pembangunan, meliputi: 1. Sinkronisasi dan koordinasi perencanan, penganggaran dan evaluasi Pembangunan antara pusat, provinsi dan kabupaten/ kota, 2. Penyusunan dokumen perencanaan, penganggaran dan evaluasi pembangunan Provinsi Jawa Tengah, 3. Fasilitasi dan pendampingan penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan ke Dinas kabupaten/ kota, Rumah Sakit Kabupaten/ kota dan UPT. Peningkatan tata kelola administrasi perkantoran melalui upaya penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan perkantoran, penyediaan jasa kebersihan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetak dan penggandaan, penyediaan peralatan rumah tangga, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, penyediaan bahan logistik kantor, penyediaan makanan minuman, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan luar daerah, Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan disiplin aparatur, IV - 7 Meningkatkan tata kelola kepegawaian, kehumasan, aset, keuangan, perencanaan dan evaluasi pembangunan sesuai standar dan berbasis teknologi informasi Meningkatkan tata kelola administrasi perkantoran dan pembiayaan sesuai standar dan berbasis teknologi informasi

peningkatan kapasitas smber daya aparatur, peningkatan jasa pelayanan 4 Meningkatnya masyarakat yang memanfaatkan informasi Peningkatan masyarakat yang memanfaatkan informasi melalui upaya: A. Penyebarluasan informasi melalui berbagai media, meliputi: 1. Penyebarluasan informasi melalui media cetak, media elektronik dan media luar ruang B. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, meliputi: 1. Penyusunan buku Profil Kesehatan 2. Penyusunan buku saku 3. Penyusunan buku Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan kab/kota 4. Penyusunan buku Data Dasar Puskesmas dan RS Meningkatkan kualitas layanan informasi berbasis web. IV - 8