Templat Laporan Penilaian NKT

dokumen-dokumen yang mirip
Pola Acu (Template) Laporan Penilaian Nilai- Nilai Konservasi Tinggi (NKT)

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Prosedur dan Daftar Periksa Evaluasi Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Pedoman Penilaian NKT

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Panduan Pendaftaran. Sebelum mendaftar. Siapa yang harus mendaftar? Cara mendaftar

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Proses Penyelesaian Perselisihan

SKEMA LISENSI PENILAI NKT: KEMAJUAN SELAMA DUA TAHUN

Panduan pendaftaran untuk calon penilai berlisensi

PEDOMAN PENILAIAN NKT SKT

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO

Inisiatif Accountability Framework

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

Bagian 1: Tentang minat anda

Pedoman bagi Manajer Kelompok Versi 2.4, 09 Desember 2015

Tinjauan Perkebunan FSC

PENILAIAN NILAI KONSERVASI TINGGI RINGKASAN EKSEKUTIF

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28

Pengenalan High Conservation Value (HCV)

6. PERSIAPAN KERJA. 6.1 Penyiapan / Penentuan Tim Penilai

PANDUAN IDENTIFIKASI Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia. Oleh: Konsorsium Revisi HCV Toolkit Indonesia

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, pertanian, kehutanan, perkebunan, penggembalaan, dan

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2010 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

Catatan informasi klien

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

HELP A B C. PRINSIP CRITERIA INDIKATOR Prinsip 1. Kepatuhan hukum dan konsistensi dengan program kehutanan nasional

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO Panduan bagi Petani dalam Sertifikasi Kelompok RSPO untuk Produksi TBS. Agustus 2017 Versi 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 36/Menhut-II/2010 TENTANG

PANDUAN SMART WIDYA ARTHA 2013

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Skema Penilai berlisensi (ALS): Introduksi untuk pengusaha (grower) Kelapa Sawit. 8, 9 dan 10 Agustus

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

Rangkuman dari isu isu yang dijabarkan dalam laporan studi tersebut dalam kaitannya dengan komitmen kebijakan FCP APP adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi

Pertanyaan Umum (FAQ):

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHAPAN PENILAIAN AMDAL

Mengingat ketentuan-ketentuan yang relevan dari Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Hukum Laut tanggal 10 Desember 1982,

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prosedur Pelaksanaan ANDAL

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG

Pengembangan RTH Kota Berbasis Infrastruktur Hijau dan Tata Ruang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

2 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembar

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)

Transkripsi:

ID Dokumen BAHASA INDONESIA Templat Laporan Penilaian NKT Petunjuk Templat laporan ini wajib digunakan oleh semua penilai yang berlisensi. Dalam keadaan yang luar biasa, dengan izin sebelumnya dari Jaringan Sumberdaya NKT (HCVRN), format laporan non-standar dapat digunakan dengan lembar sampul yang tepat 1. Templat laporan ini harus digunakan bersama dengan Pedoman Penilai NKT dan diselaraskan dengan daftar periksa yang digunakan oleh Panel Mutu ALS dan Pakar Sejawat untuk mengevaluasi laporan penilaian NKT. Penggunaan templat sangat penting untuk meningkatkan konsistensi dan menjamin kualitas laporan penilaian Nilai Konservasi Tinggi (NKT), yang menjadi tujuan utama Skema Lisensi Penilai (ALS). Meskipun mungkin ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyajikan informasi dalam laporan penilaian NKT, dalam rangka mendorong laporan yang singkat dan padat yang menjawab semua topik yang diwajibkan serta memfasilitasi evaluasinya, semua penilai yang berlisensi diwajibkan untuk menggunakan templat ini. Penilai harus memasukkan rincian yang memadai mengenai identifikasi NKT serta rekomendasi pengelolaan dan pemantauannya, namun harus berupaya menyajikan informasinya seringkas mungkin. Bagian tubuh laporan penilaian NKT tidak boleh lebih dari 45 halaman tidak termasuk halaman sampul, daftar isi peta, gambar dan tabel, daftar pustaka dan lampiran. Panduan yang diberikan untuk nomor halaman per bagian hanya sekedar rekomendasi saja dan penilai dapat mengalokasikan kembali nomor halaman dari satu bagian ke bagian yang lain menurut pertimbangan mereka sendiri, selama seluruh aspek penting diulas dalam urutan yang ditetapkan. Ukuran huruf 10 poin atau lebih besar harus digunakan. Semua informasi tambahan lainnya akan disajikan di dalam lampiran. Laporan akhir harus disampaikan dalam format PDF dan ukurannya tidak boleh lebih dari 20 MB. Jika penilai tidak bisa memasukkan seluruh peta dan informasi lainnya yang diperlukan dalam batas ukuran dokumen, tautan harus disisipkan untuk mengarahkan Panel Mutu ke platform berbagi berkas (misalnya, Dropbox). Jika menggunakan tautan, Panel Mutu akan mengunduh dan menyimpan salinan laporan dalam database HCVRN. Ini akan dianggap sebagai versi resmi yang digunakan untuk evaluasi oleh Panel Mutu. Penilai yang berlisensi boleh menggunakan templat bermerek dari perusahaanatau organisasi mereka terkait dengan logo, jenis huruf dan desain. Namun, laporan harus mengikuti urutan (misalnya, sub-judul) dan isi yang disajikan di bawah secara ketat: Halaman sampul Daftar isi Daftar akronim dan singkatan Daftar gambar, tabel dan peta Pendahuluan dan latar belakang Tujuan penilaian NKT Tinjauan NKT dan pustaka yang digunakan 1 Hubungi secretariat@hcvnetwork.org untuk informasi lebih lanjut 1

www.hcvnetwork.org ID Dokumen 2 Deskripsi wilayah penilaian Deskripsi lokasi Konteks lanskap Konteks nasional dan/atau regional Tim penilaian NKT Metode Temuan penilaian / Identifikasi NKT Hasil-hasil NKT (misalnya, kehadiran, ketidakhadiran)dan justifikasi Konsultasidengan pemangku kepentingan Pengelolaan dan pemantauan NKT Jumlah keseluruhan hektar yang dialokasikan sebagai wilayah pengelolaan NKT (ha) Penilaian ancaman Rekomendasi pengelolaan dan pemantauan Sintesis Ringkasan temuan dan rekomendasi Peta lengkap NKT dan wilayah pengelolaan NKT termasuk observasi yang berhubungan dengan pengelolaan terpadu di seluruh NKT Daftar Pustaka Lampiran Jika Anda memiliki pertanyaan tentang templat ini silakan hubungi secretariat@hcvnetwork.org Daftar Isi 1. Halaman sampul Tanggal laporan Nama penilai kepala Informasi kontak, penilai kepala(organisasi, alamat) Lisensi ALS Jenis: (sementara atau penuh) Organisasi yang meminta dilakukan penilaian NKT (nama&rincian kontak) Lokasi penilaian (misalnya, negara, wilayah/provinsi, kabupaten/kota, kota terdekat 2 (jika berlaku) Tanggal penilaian (bulan/tahun) Luas wilayah penilaian (ha) Jumlah keseluruhan hektar yang dialokasikan sebagai wilayah pengelolaan NKT (ha) Rencana tata guna lahan atau penggunaan saat ini untuk wilayah penilaian (misalnya, kehutanan, perkebunan kelapa sawit, kedelai, tebu) Skema sertifikasi (terangkan skema sertifikasi atau N/A jika dilakukan di luar skema yang diakui secara luas, jika skema luar, apa motivasi penilaiannya?) Peringkat 3 (1 atau 2) dengan deskripsi singkat. Terangkan apakah dilakukan kajian sejawat. 2 Jika ada lebih dari satu kota di sekitar unit pengelolaan, koordinat UTM untuk centroid mungkin akan lebih tepat 3 Lihat Pedoman Penilaian NKT untuk mengetahui rinciannya

ID Dokumen www.hcvnetwork.org 2. Pendahuluan dan latar belakang (< 4 halaman) Pendahuluan harus menyediakan tinjauan umum mengenai tujuan penilaian, dan latar belakang akan mencakup: Tujuan umum penilaian NKT, misalnya: untuk mengidentifikasi NKT di wilayah penilaian menyediakan rekomendasi pengelolaan dan pemantauan untuk memastikan aktivitas produksi tidak berdampak negatif terhadap NKT mematuhi persyaratan skema sertifikasi; Ringkasan pendahuluan mengenai enam definisi NKT 4 serta referensi nasional dan global yang digunakan untuk menafsirkan definisi NKT (perangkat nasional, panduan HCVRN). NKT 1: Konsentrasi keanekaragaman hayati termasuk spesies endemik, serta spesies langka, terancam atau genting (RTE) yang signifikan di tingkat global, regional atau nasional. NKT 2: Mosaik ekosistem dan ekosistem tingkat lanskap besar yang signifikan di tingkat global, regional atau nasional, dan berisi mayoritas populasi spesies yang timbul secara alami dan mampu bertahan hidup dalam pola persebaran dan kelimpahan alami. NKT 3: Ekosistem, habitat atau refugia yang langka, terancam, atau genting. NKT 4: Layanan ekosistem dasar dalam kondisi kritis termasuk perlindungan tangkapan air serta pengendalian erosi tanah dan lereng yang rentan. NKT 5: Tempat dan sumberdaya yang mendasar untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk setempat atau masyarakat adat (misalnya untuk mata pencaharian, kesehatan, gizi, air), yang teridentifikasi melalui keterlibatan dengan penduduk atau masyarakat adat ini. NKT 6: Tempat, sumberdaya, habitat dan lanskap yang memiliki nilai penting budaya, arkeologis, atau historis secara global atau nasional, atau nilai budaya, ekonomi atau religi/suci yang sangat penting bagi penduduk setempat atau masyarakat adat, yang teridentifikasi melalui keterlibatan dengan penduduk atau masyarakat adat ini. Kotak 1 Definisi NKT, FSC P&C v 5 2012 dan Jaringan Sumberdaya NKT 2013 Status proyek atau pembangunan (misalnya, kehutanan, pertanian terangkan apakah greenfield ekspansi baru, brownfield ekspansi atau rehabilitasi lahan pertanian, ladang operasional, konsesi atau perkebunan), tanggal dimulainya aktivitas produksi, luas dan tanggal (jika berlaku). Informasi latar yang relevan tentang Organisasi yang meminta dilakukan penilaian termasuk: Apakah Organisasi sudah memiliki proyek yang serupa di negara atau wilayah tersebut. Kebijakan yang relevan atau keanggotaan dalam skema sertifikasi. Sponsor keuangan proyek/pembangunan dan penilaian NKT. 4 Memasukkan tabel ringkasan definisi NKT saat ini (lihat lampiran 1 templat ini) 3

www.hcvnetwork.org ID Dokumen 4 3. Deskripsi wilayah penilaian (<6 halaman) Deskripsi lokasi Deskripsi wilayah penilaian (nama, lokasi, luas, sifat pembangunan (misalnya, konsesi kehutanan, perkebunan kelapa sawit), skala dan intensitas operasional; Peta yang menunjukkan lokasi wilayah penilaian NKT (unit pengelolaan, perkebunan, konsesi, dsb) di negara tersebut. Catatan pada Peta Peta merupakan hasil utama penilaian NKT dan sangat penting untuk disajikan dengan jelas. Peta harus memiliki skala yang tepat, jelas dan dapat dibaca. Harus dinyatakan dengan jelas apakah peta tersebut merupakan versi final (yakni, siap untuk dimulainya pengelolaan NKT yang aktif) atau versi draf (misalnya, peta wilayah di mana diperlukan lebih banyak studi ekologi dan biologi sebelum memutuskan batas wilayah NKT atau wilayah yang digunakan oleh masyarakat yang dapat berubah setelah proses negosiasi dengan penduduk setempat). Selain itu harus dinyatakan dengan jelas pula peta mana yang digunakan selama konsultasi. Pada kasus di mana skala peta perlu mencakup wilayah yang sangat luas (misalnya, >1 juta ha), penilai dapat menyisipkan tautan dalam laporan mereka menuju peta yang lebih ramah pengguna dan tersedia secara online. Konteks lanskap yang lebih luas Fitur sosial dan biologis utama lanskap yang lebih luas 5 harus diterangkan dengan jelas, termasuk, namun tidak terbatas pada informasi mengenai: Batas lanskap penilaian Tata guna lahan di sekitar wilayah penilaian (misalnya, pemukiman, kehutanan, pertanian, infrastruktur) Konteks demografis dan sosial ekonomi Kehadiran dan kondisi kawasan lindung di lanskap (apakah wilayah penilaian menyediakan fungsi pendukung yang vital terhadap kawasan lindung?) Wilayah Keanekaragaman Hayati Utama di lanskap Rencana tata guna lahan nasional atau regional yang relevan Bentuk lahan utama, DAS dan sungai Riwayat tata guna lahan dan tren pembangunan, termasuk rencana masa depan (misalnya, peta rencana tata ruang uni pengelolaan dan lanskap di sekitarnya, inisiatif pembangunan serta izin produksi dan eksploitasi komersial yang sudah ada/sedang diajukan) Fitur fisik (misalnya, geologi, iklim (curah hujan, suhu), jenis tanah, topografi) Karakteristik keanekaragaman hayati (misalnya, zona bio-geografis, fitur yang diketahui tentang keanekaragaman hayati terkait, ekosistem utama, penutup lahan, data biofisika, dsb) Kemunculan populasi spesies yang dikenal dan menjadi perhatian global serta koridor migrasi di lanskap Jasa-jasa ekosistem (misalnya, hidrologi, risiko erosi, dsb) 5 Lanskap yang lebih luas mengacu pada wilayah yang langsung mengelilingi wilayah penilaian (misalnya, unit pengelolaan atau perkebunan), ukurannya tidak pasti, namun penilai harus menetapkan apa saja yang relevan untuk dipertimbangkan. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya konteks lanskap lihat Panduan Umum Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi http://www.hcvnetwork.org/resources/folder.2006-09-29.6584228415/2013_commonguidancev5 6 https://www.iucn.org/about/union/secretariat/offices/iucnmed/iucn_med_programme/species/key_biodiversity_areas/

ID Dokumen www.hcvnetwork.org Nilai sosial dan budaya (nama dan lokasi pemukiman, populasi dan etnis, konteks sosial ekonomi, infrastruktur, tren migrasi, dsb) Konteks nasional dan/atau regional Akan berguna untuk menyediakan tinjauan mengenai konteks nasional atau regional lainnya yang relevan di tempat dilakukannya penilaian. Regional dapat mengacu pada wilayah sub-nasional atau internasional. Sebagai contoh, mungkin berguna untuk mempertimbangkan tingkat sub-nasional di negara yang sangat luas, atau berguna untuk mengacu pada wilayah lebih luas yang mencakup berbagai negara (misalnya, cekungan Kongo) tergantung pada skala apa yang paling relevan untuk memahami nilai penting NKT yang teridentifikasi. 4. Tim Penilaian NKT (<1 halaman) Tim penilaian perlu disajikan dengan ringkas, termasuk informasi kontak untuk kepala tim penilaian NKT (nama, lembaga, alamat email). Untuk masing-masing anggota tim penilaian masukkan: Nama, kualifikasi yang relevan (misalnya, terangkan jika memiliki lisensi ALS), lembaga sekarang (jika relevan), peran (misalnya, Kepala Tim, pakar sosial ekonomi, pakar survei lapangan)dan keahlian (misalnya, taksonomi tumbuhan, hidrologi dsb). Untuk keahlian, anggota tim dapat menyertakan biodata singkat (4-5 baris)pada bagian ini. Sertakan CV(masing-masing tidak lebih dari 2 halaman) dalam lampiran. Nama Lisensi ALS Lembaga Peran Keahlian Margaret Smith Sementara (nomor lisensi) EcoConsulting Ltd. Kepala Tim Bob Jones N/A EcoConsulting Ltd. Pakar Sosial Taksonomi tumbuhan tropis, NKT umum Ilmu sosial, pemetaan masyarakat Tabel 1 Contoh cara menyajikan anggota tim NKT 5. Garis waktu dan metode (< 6 halaman) Tinjauan mengenai garis waktu penilaian (kalender) dan metodenya harus turut disajikan. Garis waktu perlu memasukkan berbagai langkah yang berbeda pada fase pra-penilaian dan penilaian sebagaimana yang dipandu oleh Gambar 1 dalam Pedoman Penilaian NKT. Disarankan agar metode terperinci dijadikan lampiran dan tidak dimasukkan di dalam laporan utama. Penting agar metode terperinci tetap dapat diakses, untuk jaminan mutu dan untuk memverifikasi atau mereplikasi temuan. Bagian ini perlu memasukkan hal-hal berikut (sebagaimana yang relevan): Tanggal peristiwa-peristiwa besar dalam kronologi penilaian (mulai dari dari fase prapenilaian hingga penilaian lihat Gambar 1 Pedoman Penilaian NKT untuk langkahlangkah kuncinya, misalnya, pemeriksaan, kerja lapangan, analisis, konsultasi dengan pemangku kepentingan, kajian sejawat jika berlaku, finalisasi laporan) Metode yang digunakan untuk menilai konteks lingkungan dan sosial Survei lapangan dan desain percontohan Referensi utama dan sumber informasi (tinjauan jenis sumber data dengan daftar lengkap danbibliografi) 5

www.hcvnetwork.org ID Dokumen 6. Temuan/hasil (< 20 halaman) Bagian ini harus menyajikan dengan jelas hasil-hasil penilaian NKT, yang dijustifikasi dan didukung secara memadai oleh bukti. Jika buktinya lemah, penilai harus menunjukkan penggunaan pendekatan pencegahan yang tepat (lihat Pedoman Penilai NKT). Untuk semua keputusan NKT, penilai harus memberikan komentar mengenai batasan pengetahuan yang ada saat itu dan hal-hal tidak pasti terkait dengan temuan. Hasil-hasil yang diperoleh dapat disajikan secara berguna dalam format ringkasan di awal bagian ini sebelum berlanjut ke penjelasan terperinci dan justifikasi untuk masing-masing NKT dalam teks di bawah. Tabel 2 Ringkasan temuan penilaian NKT Deskripsi singkat dan justifikasi NKT Definisi/pengertian Ada Potensi Tidak Ada 1 2 3 4 5 6 Hasil dan justifikasi NKT Untuk masing-masing NKT, laporan harus menyertakan: Deskripsi yang jelas untuk keenam kategori NKT termasuk keputusan tentang kehadiran, potensi kehadiran atau ketidakhadiran NKT. Justifikasi keputusan mengapa NKT ada, berpotensi ada atau tidak ada. Ini harus menyertakan rujukan menuju data primer dan sekunder yang mendukung, konsultasi dengan pemangku kepentingan, dsb. Tidak cukup hanya dengan mengatakan NKT berpotensi ada tanpa menyediakan evaluasi kemungkinan kehadiran dan batasan pengetahuan saat itu. Jika sebuah nilai dianggap berpotensi ada, pengelolaan pencegahan harus diterapkan di muka, jika tidak, diperlukan uraian terperinci tentang apa yang perlu dilakukan untuk memastikan identifikasi NKT. Peta lokasi NKT. Peta dapat ditempatkan pada bagian hasil atau pada bagian rekomendasi pengelolaan. Hal ini tergantung, karena beberapa peta dapat sama-sama menunjukkan lokasi NKT dan wilayah pengelolaan karenanya peta cocok ditempatkan di kedua bagian tersebut. Akan berguna juga untuk menempatkan tautan menuju peta pada dokumen untuk meningkatkan navigasi. Penting agar peta menunjukkan luas masing-masing NKT baik di dalam maupun di luar wilayah penilaian, jika NKT meluas ke wilayah di sekitarnya. Konsultasi dengan pemangku kepentingan Laporan penilaian harus menerangkan pendekatan (metode) yang digunakan pada konsultasi dengan pemangku kepentingan, jika konsultasi dilakukan selama jalannya penilaian, dan menyediakan ringkasan hasil-hasil konsultasi, termasuk bagaimana (jika berlaku) masukannya digabungkan ke dalam laporan akhir. Dokumentasi terperinci tentang seluruh konsultasi yang telah dilakukan harus disediakan bagi Organisasi yang meminta dilakukan penilaian, Panel Mutu ALS HCVRN dan Pakar Sejawat (sebagai lampiran). 6

ID Dokumen www.hcvnetwork.org Dari dokumentasi terperinci ini, tabel ringkasan hasil-hasil konsultasi dengan pemangku kepentingan harus disajikan pada bagian laporan ini dan menyertakan hal-hal berikut: Rincian pemangku kepentingan Jabatan atau peran Organisasi atau kelompok sosial (misalnya, petani, tokoh, perusahaan, pemerintah, pamong desa, dsb) Ringkasan perhatian utama/rekomendasi Tanggapan tim penilaian Sebelum memasukkan nama pemangku kepentingan serta perhatian atau rekomendasi mereka dalam laporan akhir, perlu untuk menegaskan bahwa Anda telah memahami perhatian dan rekomendasi mereka dan Anda telah diizinkan untuk memuat nama mereka; hal ini bisa dilakukan sebagai contoh dengan meminta mereka menyetujui catatan tertulis Anda melalui email. Namun, apabila ada orang-orang yang menolak untuk disebutkan namanya, hal ini harus dihormati. Penilai dapat memasukkan pendapat, perhatian dan rekomendasi pemangku kepentingan sambil tetap menghormati keanoniman mereka. Akan berguna juga untuk memasukkan deskripsi singkat tanggapan tim penilaian atau bagaimana perhatian pemangku kepentingan dijawab dan/atau dimasukkan ke dalam hasil dan rekomendasi NKT final. Nama Jabatan /peran Organisasi / kelompok sosial Perhatian utama & rekomendasi / tanggapan tim penilaian Jane Smith Pakar biologi University ABC Bagaimana manajer proyek memastikan habitat burung dalam kategori genting tidak akan terfragmentasi oleh operasional mereka? Pastikan lokasi sarang yang penting dimasukkan ke dalam wilayah konservasi selama perencanaan tata ruang. Ini telah dimasukkan dalam rekomendasi pengelolaan. Table 3 Contoh cara menyajikan tabel ringkasan pemangku kepentingan yang diajak berkonsultasi serta perhatian utama dan rekomendasi mereka. 7. Pengelolaan dan pemantauan NKT(< 6 halaman) Penilaian ancaman Laporan harus menyertakan deskripsi metodologi yang digunakan untuk penilaian ancaman. HCVRN tidak menyarankan sebuah metode spesifik, namun merekomendasikan untuk mengadaptasi perangkat yang berguna seperti yang tercantum dalam Pedoman Penilaian NKT. Ancaman terhadap masing-masing NKT harus diidentifikasi, diterangkan dan dijawab melalui rekomendasi pengelolaan. NKT 1 Deskripsi singkat kehadiran nilai di wilayah penilaian Ancaman utama Tabel 4 Contoh menyajikan paparan mengenai ancaman dan rekomendasi pengelolaan yang diperlukan dalam satu ringkasan format 7

www.hcvnetwork.org ID Dokumen Rekomendasi pengelolaan dan pemantauan Untuk masing-masing NKT, rekomendasi pengelolaan perlu disajikan, yang bertujuan mempertahankan atau meningkatkan nilai. Rekomendasi pengelolaan harus dikaitkan dengan peta dan deskripsi Wilayah Pengelolaan NKT. Peta harus disajikan mengikuti panduan HCVRN. Tujuan luas pemantauan NKT adalah untuk menetapkan apakah NKT tetap dipelihara seiring dengan berjalannya waktu. Pada saat penilaian, opsi-opsi pemantauan, bahkan sekalipun bersifat umum, perlu disajikan untuk masing-masing NKT. NKT Ancaman Rekomendasi pengelolaan Rekomendasi pemantauan Tabel 5 Contoh cara menyajikan rekomendasi pengelolaan dan pemantauan NKT dalam tabel ringkasan 8. Sintesis (<2 halaman) Sintesis harus singkat, mengumpulkan seluruh wilayah pengelolaan NKT ke dalam satu peta, dan menarik perhatian pada rekomendasi pengelolaan terpadu dan saling menyilang. 9. Daftar Pustaka Daftar pustaka (yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan). Daftar pustaka harus menyertakan rujukan yang tepat pada sumber-sumber informasi laporan penilaian NKT. Sertakan tautan web menuju referensi jika memungkinkan. 10. Lampiran Lampiran harus menyertakan semua materi yang diperlukan oleh Panel Mutu dan/atau pakar sejawat untuk memverifikasi kredibilitas dan kekuatan keputusan yang diambil dalam laporan utama, namun akan mengurangi dayabaca laporan jika dimasukkan di dalam bagian tubuh utama Lampiran yang diperlukan: CV (<2 halaman) anggota tim penilaian (termasuk rincian relevan mengenai spesialisasi (misalnya, burung, mamalia, taksonomi tumbuhan jika berlaku) dan pengalaman sebelumnyadi wilayah umum yang dikaji. Bukti konsultasi dengan pemangku kepentingan: Daftar pertemuan, bukti keikutsertaan dalam pertemuan, daftar orang yang diwawancarai. Dokumen relevan lainnya (misalnya, korespondensi dari masyarakat, pernyataan dari pemangku kepentingan dsb). Mengisi Lembar Kajian Perlindungan jika berlaku. Contoh lampiran lain yang mungkin relevan: Peta GIS, citra satelit, foto udara dsb. Peta terperinci ukuran A4 Metodologi terperinci Daftar panjang spesies, analisis tanah, data hidrologis atau informasi teknis lainnya Garis waktu penilaian secara terperinci (menunjukkan dengan jelas waktu di lapangan, termasuk tanggal, durasi, dan lokasi). Daftar, dan peta, lokasi yang dikunjungi Foto (resolusi rendah atau tautan ke folder yang dibagi) 8 HCV Resource Network secretariat@hcvnetwork.org www.hcvnetwork.org West Suite Frewin Chambers Frewin Court Oxford OX1 3HZ United Kingdom