GAMBARAN RITME SIRKADIAN NELAYAN DI TANJUNG EMAS SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: tekanan darah tinggi,sopir bus, jam kerja, shift kerja.

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP DENYUT NADI TENAGA KERJA DI BAGIAN X PT. Y SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA BERDASARKAN SHIFT KERJA PAGI DAN MALAM (Survei pada Pekerja Bagian Produksi di Pabrik Pakan Ternak Andhika Feedmill)

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya

I. PENDAHULUAN. industri kimia atau industri manufaktur yang menggunakan mesin yang

Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah pulau sebanyak buah yang dikelilingi oleh garis pantai

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA TENAGA KERJA AKIBAT KEBISINGAN DI BAGIAN PROSES DAN FINISHING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT MALAHAYATI MEDAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN KELELAHAN DAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SHIFT I, II DAN III BAGIAN PRODUKSI PABRIK MINUMAN PT. X SEMARANG

HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING SURAKARTA SKRIPSI

Disusun oleh: ITSNA ROSYADA J

DINASTI TUNGGAL DEWI J

DAMPAK PEMBAGIAN WAKTU KERJA TERHADAP FISIOLOGI, PSIKOSOSIAL, KINERJA, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA DI PT. INDONESIA ETHANOL INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE SOSIAL TIDUR SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA PRIA DEWASA

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

KERJA BERGILIR DAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI SEKSI PENUANGAN SUBSEKSI CASTING OPERATION PT INALUM KUALA TANJUNG TAHUN 2006

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat transportasi yang aman dan nyaman. Salah satu mode transportasi

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

PENGARUH SENAM AEROBIC DI PAGI HARI DAN MALAM HARI TERHADAP KADAR VO 2 MAX

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

PENELITIAN HUKUM/ SKRIPSI PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEKERJA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. kali dana bantuan umum yang diberikan ke Negara berkembang. Jumlah santunan yang dibayarkan sebesar Rp triliun.

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

I. PENDAHULUAN. Persaingan ketat dibidang kualitas semua instansi berlomba-lomba untuk

HUBUNGAN PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PERPARKIRAN SUN PLAZA MEDAN TAHUN 2017 SKRIPSI

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN KELELAHAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SMALL PACKAGINGS 2 DI PT X KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT

TINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin

HUBUNGAN POSTUR KERJA DUDUK DENGAN KELELAHAN KERJA TENAGA KERJA BATIK TULIS DI MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Karena tanpa pengaturan sumber daya manusia yang tepat, maka. banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik.

Bagian Ilmu Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI PENDUDUK DIINDONESIA DAN FAKTOR YANG BERISIKO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

KONTRIBUSI WANITA NELAYAN DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA NELAYAN DI MUARA ANGKE KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA

Keywords : Indoor Air Pollution, Nitrogen Dioxide (NO₂), Parking Area

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan

Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen Laundry Bagian Washing PT. X Semarang

PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR ANTARA WANITA DEWASA YANG MELAKUKAN YOGA DAN TIDAK MELAKUKAN YOGA SKRIPSI

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP WAKTU REAKSI

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK SERTA KELELAHAN KERJA PEKERJA UNIT PENGECORAN LOGAM

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjadikan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia

: Anxiety, depression, shift work, stress.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini industrialisasi berkembang dengan pesat. Untuk lebih menjamin

Disusun oleh: ITSNA ROSYADA J

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN

DAMPAK PENAMBAHAN SHIFT KERJA DARI 8 JAM/HARI MENJADI 12 JAM/HARI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

PERTEMUAN #6 PERANCANGAN SISTEM KERJA #2 (MESIN, PERALATAN, & LINGKUNGAN KERJA) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

GAMBARAN RITME SIRKADIAN NELAYAN DI TANJUNG EMAS SEMARANG EviSondangS*, Bina Kurniawan**, Baju Widjasena*** *Kampus Undip Tembalang Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang Telp. (024) 7471604, Fax : (024) 7460044 E-mail : sidabutarevisondang@gmail.com ** FKM Undip Semarang *** DosenFKM Undip Semarang ABSTRACT Naturally, our body is created to beactive during the day light and we need to rest at night. If the body's biological time does not work on normal hours, it will affect the body's circadian rhythm. The problem on the circadian rhythm could cause health problems, occupational safety, and social aspects. This study aims to determine the circadian rhythms of fishermen who work in Tanjung Emas Semarang. The method of this study is description observational study. The measurement of circadian rhythm used various tools, such as sphygmomanometer for blood pressure, digital thermometer for body temperature, digital sphygmomanometer for pulse and a questionnaire for sleep patterns. The measurement of risk factors of circadian rhythm disorders is also done by using various tools such as a multimeter to measure the noise, temperature and humidity of the environment and a questionnaire to determine the behavior of fishermen. The measurements were taken every two hours for 24 hours, either on land or sea while working.the results showed the risk factors of circadian rhythm disorders are noise, temperature and humidity of the working environment and sleep patterns.blood pressure and body temperature of fishermen who do not regularly work at night are higher at work than at rest, but there is a difference on fisherman who regularly work at night. Blood pressure and body temperature of fishermen who regularly work at nights are lower while working than at rest. In general, the pulse of fishermen who work at night is higher during work than rest time. Blood pressure and temperature of fisherman who work at daylight and don t sleep at the right tme are higher during work than rest time. Blood pressure and temperature of fishermen who work at daylight and sleep at the right time are lower during work than rest time. The pulse of fishermen who work at daylight and don t sleep at the right time are lower during work than rest time. But the pulsa of fishermen who work at daylight and sleep at the right time are higher during work than rest time. On conclusion, sleep and awake s rhythm od fishermen who work either daylight or night are not normal. Because of that, keeping a sleep pattern, noise, temperature and humadity control of workplace is a very important matter to be done. Keywords: Circadian rhythms, fishing, working day light and night PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara Kepulauan (archipe- lagic state) terbesar di dunia, yang terdiri dari 5 pulau besar dan 30 kepulauan kecil. (5) Keseluruhan luas laut Indonesia ( 354

Total Indonesian Waters) 5,8 juta km2 yang terdiri dari luas perairan kepulauan atau laut Nusantara (Total Archipelagic Waters) 2,3 juta km2, luas Perairan Teritorial (Total Territorial Waters) 0,8 juta km2, Luas Perairan ZEE Indonesia (Total EEZ of Indonesian Waters) 2,7 juta km2 dan Panjang garis Pantai (Coast Line of Indonesian) 95.181 km. (6) Demikian luasnya wilayah laut di Indonesia, mendorong masyarakat yang hidup di sekitar wilayah laut memanfaatkan sumber kelautan sebagai tumpuan hidupnya, salah satunya adalah nelayan. (7) Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah nelayan miskin di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang. Hal inilah yang mendorong nelayan memanfaatkan waktu pada siang hari dan malam hari untuk menangkapikan. (9) Secara alamiah, tubuh kita diciptakan untuk aktif pada siang hari dan butuh beristirahat pada malam hari untuk penyegaran dan recovery. Hal ini berhubungan dengan jam biologis yang mempengaruhi ritme sirkadian. Terjadi masalah pada ritme sirkadian 355 juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, keselamatan kerja, dan aspek sosial. (14) Berdasarkan data dari Dinas Kelautandan Perikanan Jawa Tengah, sebelah utara secara administratif Semarang berbatasan dengan LautJawa. Kelurahan yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai adalah Kelurahan Tanjung Emas. Nelayan Tanjung Emas Semarang ada yang melaut pada pagi sampai siang hari dan ada yang melaut dari malam hingga pagi hari. Selain jam kerja yang berisiko, nelayan berada pada iklim kerja yang ekstrim bagi tubuh karena berada di lautan terbuka dalam waktu yang cukup lama. Kegiatan nelayan di kapal adalah menebarkan jala, menunggu dan menarik jala kembali. Waktu untuk menunggu tangkapan sering diisi dengan kegiatan lain seperti mengkonsumsi kopi dan merokok. Kapal nelayan juga diperlangkapi oleh mesin yang memiliki suara yang keras. Berdasarkan survey awa penelitian dengan mewawancarai tenaga puskesmas Bandarharjo, Puskesmas pembantu, dan beberapa masyarakat sekitar, nelayan tanjung emas banyak yang mengalami hipertensi, masuk angin,

pusing-pusing, kelelahan dan beberapa gangguan kesehatan lain akibat bekerja di laut Berdasarkan penelitian tersebut, didapatkan rumusan masalah yaitu Bagaimanakah ritme sirkadian nelayan di Tanjung Emas Semarang? METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode observasional bersifat deskriptif exploratif non hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah tidak diketahui jumlahnya, oleh sebab itu sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 orang. Ada 4 nelayan malam dan 4 orang nelayan sang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Ritme sirkadian yang diukur dalam penelitian ini adalah Tekanan darah, Suhu tubuh, Denyut nadi dan Pola tidur. Ritme sirkadian diukur sekali dalam 2 jam selama 24 jam. HASIL DAN PEMBAHASAN Di lingkungan kerja, nelayan terpapar kebisingan, suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dengan standart yang ditetapkan Menteri Kesehatan No.261/ MENKES/SK/II/1998. Rata-rata kebisingan kapal nelayan adalah 91 db. Rata-rata suhu lingkungan malam yaitu 30 0 C dan siang 40.1 0 C.kelembaban malam sebesar 35.5 0 C. Berikut adalah ritme sirkadian nelayan malam 1. Tekanan darah 130 120 Gambar 1. Ritme tekanan darah nelayan yang tidak rutin bekerja malam di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui bahwa tekanan darah nelayan yang tidak rutin bekerja malam naik saat bekerja dan sebaliknya saat beristirahat. Tekanan darah nelayan yang tidak rutin bekerja malam lebih tinggi pada malam hari daripada siang hari. 356

130 120 Gambar 2. Ritme tekanan darah nelayan yang rutin bekerja malam di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 2 diatas, dapat diketahui bahwa tekanan darah nelayan yang rutin bekerja malam saat bekerja maupun beristirahat konstan. 2. Suhu Tubuh 37,8 38 37,6 37,4 37,2 36,8 37 36,6 36,4 36,2 35,8 36 35,6 35,4 35,2 35 Gambar 4.3 Ritme suhu tubuh nelayan yang tidak rutin bekerja malam di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 3 diatas, dapat diketahui bahwa suhu tubuh nelayan yang tidak rutin bekerja malam naik saat bekerja, namun perlahan menurun. Saat beristirahat, suhu tubuh nelayan yang tidak rutin bekerja malam ada yang naik dan ada yang turun. 37,8 38 37,6 37,4 37,2 36,8 37 36,6 36,4 36,2 35,8 36 35,6 35,4 35,2 35 Gambar 4.4 Ritme suhu tubuh nelayan yang rutin bekerja malam di Tanjung Emas Semarang 2014 357

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa suhu tubuh nelayan yang rutin bekerja malam secara umum turun saat bekerja. Saat beristirahat, suhu tubuh nelayan yang rutin bekerja malam naik. Kenaikan yang paling tinggi terjadi pada pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. 3. Denyut nadi 105 95 85 75 65 60 55 50 Gambar 5.Ritme denyut nadi nelayan yang tidak rutin bekerja malam di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa denyut nadi nelayan yang tidak rutin bekerja malam saat bekerjanaik.ketika beristirahat, suhu tubuh nelayan yang tidak rutin bekerja malam turun. Namun secara umum, denyut nadi nelayan yang tida rutin bekerja malam lebih tinggi saat malam hari yaitu ketika bekerja daripada siang hari ketika beristirahat. 105 95 85 75 65 60 55 50 Gambar 4.6 Ritme denyut nadi nelayan yang rutin bekerja malam di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat diketahui denyut nadi nelayan yang rutin bekerja malam. Secara umum, saat bekerja denyut nadi nelayan yang rutin bekerja malam naik.ketika beristirahat, denyut nadi 358

nelayan yang rutin bekerja malam turun perlahan namun pada pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB denyut nadi naik. 4. Ritme tidur-bangun Ada perbedaan total waktu tidur dari nelayan yang bekerja rutin dan tidak rutin pada malam hari. Nelayan3 dan Nelayan4 yaitu yang bekerja rutin memiliki waktu total tidur yang lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak rutin yaitu masing masing adalah 9 jam 30 menit dan 10 jam 30 menit. Jumlah tersebut lebih rendah dari jumlah total tidur Nelayan1 dan Nelayan2. Nelayan2 memiliki total waktu tidur sebanyak 9 jam. Nelayan1 memiliki waktu total istirahat yang sangat sedikit yaitu 5 jam 45 menit. Berikut adalah ritme sirkadian nelayan siang: 1. Tekanan darah 130 120 Gambar 7 Ritme tekanan darah nelayan siang yang yang tidur malam tidak tepat waktu di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat diketahui bahwa saat bekerja, tekanan darah nelayan yang tidur malam tidak tepat waktu naik.namun saat beristirahat, tekanan darah menurun.namun secara umum saat beristirahat, tekanan darah nelayan yang tidur malam tidak tepat waktu turun. 2. Suhu tubuh 130 120 Gambar 8 Ritme tekanan darah nelayan siang yang yang tidur malam tepat waktu di Tanjung Emas Semarang 2014 359

Berdasarkan gambar 4.8 diatas dapat diketahui tekanan darah nelayan yang tidur malam tepat waktu.tekanan darah nelayan saat bekerja konstan.saat beristirahat, tekanan darah semua nelayan yang tidur malam tepat waktu naik, Secara umum, tekanan darah nelayan yang tidur malam tepat waktu lebih tinggi saat beristirahat daripada saat bekerja. 38 37,8 37,6 37,4 37,2 37 36,8 36,6 36,4 36,2 36 35,8 35,6 35,4 35,2 35 Gambar 4.9 Ritme suhu tubuh nelayan siang yang yang tidur malam tidak tepat waktu di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.9 diatas dapat diketahui bahwa saat bekerja, suhu tubuh nelayan yang tidur malam tidak tepat waktu naik.namun saat beristirahat, tekanan darah menurun.namun secara umum saat beristirahat, suhu tubuh nelayan yang tidur malam tidak tepat waktu turun. 38 37,8 37,6 37,4 37,2 37 36,8 36,6 36,4 36,2 36 35,8 35,6 35,4 35,2 35 Gambar 4.10 Ritme suhu tubuh nelayan siang yang yang tidur malam tepat waktu di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.10 diatas dapat diketahui bahwa saat bekerja, suhu tubuh nelayan yang tidur malam tepat waktu bermacam- 360

macam.suhu tubuh nelayan naik namun saat beristirahat suhu tubuh nelayan semakin naik. Secara umum, suhu tubuh nelayan yang tidur malam tepat waktu lebih tinggi saat istirahat daripada saat bekerja. 3. Denyut nadi 105 95 85 75 65 60 55 50 Gambar 4.11 Ritme denyut nadi nelayan siang yang yang tidur malam tidak tepat waktu di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.11 diatas dapat diketahui bahwa denyut nadi nelayan yang tidur malam tidak tepat waktu turun saat bekerja, namun beberapa saat kemudian naik kembali.saat beristirahat, denyut nadi semua nelayan tetap mengalami kenaikan.secara umum, denyut nadi nelayan yang tidur malam tidak tepat waktu lebih tinggi saat beristirahat daripada saat bekerja. 105 95 85 75 65 60 55 50 Gambar 4.12 Ritme denyut nadi nelayan siang yang yang tidur malam tepat waktu di Tanjung Emas Semarang 2014 Berdasarkan gambar 4.12 diatas dapat diketahui bahwa denyut nadi nelayan yang tidur malam tepat waktu saat bekerja naik.saat beristirahat, denyut nadi semua nelayan mengalami penurunan. Secara umum, denyut nadi nelayan yang tidur malam tepat 361

waktu lebih tinggi saat bekerja daripada saat beristirahat. 4. Ritme tidur-bangun Nelayan5 dan Nelayan8 adalah nelayan yang tidur tepat waktu pada malam hari dan Nelayan6 dan Nelayan7 adalah yang tidur tidak tepat waktu pada malam hari.nelayan6 dan Nelayan7 tidur pada pagi dini hari. Jam tidur Nelayan7 berbeda dengan nelayan siang yang lain. Nelayan7 dalam satu hari tidur hanya 2 jam 40 menit. Walaupun Nelayan6 memiliki jam tidur yang tidak tepat yaitu juga tidur pada pagi dini hari, namun Nelayan6 kembali beristirahat pada siang hari dengan waktu tidur yang bisa menggantikan kekurangan waktu tidurnya. KESIMPULAN Ritme sirkadian nelayan malam a. Ritme tekanan darah Tekanan darah nelayan yang tidak rutin bekerja malam lebih tinggi saat bekerja daripada saat beristirahat. Tekanan darah nelayan yang rutin bekerja malam sebaliknya. b. Ritme suhu tubuh Suhu tubuh nelayan yang tidak rutin bekerja malam lebih tinggi saat bekerja daripada saat beristirahat. Suhu tubuh nelayan yang rutin bekerja malam sebaliknya. c. Ritme denyut nadi Denyut nadi semua nelayan mengalami kenaikan saat bekerja dan penurunan saat istirahat, namun denyut nadi Nelayan4 sebaliknya d. Ritme pola tidur Semua nelayan malam memiliki ritme tidur bangun yang tidak normal. Ritme sirkadian nelayan siang a. Ritme tekanan darah Tekanan darah nelayan yang tidur tidak tepat waktu lebih tinggi saat bekerja daripada saat beristirahat. Tekanan darah nelayan yang tidur tepat waktu sebaliknya. b. Ritme suhu tubuh Suhu tubuh nelayan yang tidur tidak tepat waktu lebih tinggi saat bekerja daripada saat beristirahat. Suhu tubuh nelayan yang tidur tepat waktu sebaliknya. c. Ritme denyut nadi Denyut nadi nelayan siang yang tidur malam tidak tepat waktu lebih rendah saat bekerja daripada saat beristirahat. Denyut nadi nelayan siang yang tidur malam tepat waktu sebaliknya. d. Ritme pola tidur 362

Semua nelayan siang memiliki ritme tidur bangun yang tidak normal. risiko terhadap ritme sirkadian nelayan. SARAN 1. Bagi Puskesmas Bandarharjo Tanjung Emas a. Melakukan penyuluhan mengenai pola tidur b. Melakukan pengecekan rutin minimal 1 kali setahun terkait tekanan darah, suhu tubuh dan denyut nadi nelayan 2. Bagi Nelayan a. Menjaga waktu tidur yang sehat. Tidak tidur diatas jam 11 malam terkhusus pada nelayan siang b. Menjaga total waktu istirahat yaitu 7 sampai 8 jam perhari. c. Memakai alat untuk mengurangi kebisingan di lingkungan kerja, misalnya memakai earplug. d. Memakai pakaian lengan tertutup dan celana panjang saat bekerja pada siang dan malam hari. e. Membawa pakaian pengganti f. Mengurangi konsumsi rokok 3. Bagi penelitian lain Melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor DAFTAR PUSTAKA 1. Sastrawidjaya. Nelayan Nusantara. Jakarta : Pusat Riset Pengolahan Produk Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 2002. 2. Imron, Masyuri. Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta : Media Pressindo, 2003. 3. Ramayuli. Hubungan Faktor Individu Dan Shift Kerja Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Pada Bagian Pengepakan Di Pt. Indofood Sukses Makmur Tbk. Cabang Medan. Medan : Skripsi Fkm-Usu, 2004. 4. Carole Wade, Carol Tavris. Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2008. 5. Sehgal, A. Molecular Biology Of Circadian Rhythms. Canada : Jhon Wiley & Sons, Inc, 2004. 6. Wulandari, S. Ritme Tubuh Dan Kondisi Mental. In: Psikologi Umum I. Surabaya : Pusat Pengembangan Bahan Ajar-Umb, 2008. 7. Biological Rhythms. Hedge, Profesor Alan. S.L. : Cornell University, 2013, Vol. 3250/6510. Dea. 8. Prasadja, Dr. Andreas. Ayo Bangun Dengan Bugar Karena Tidur Yang Benar. Jakarta : Hikmah, 2009. 9. Rodahl, P.O.Astrand And K. Textbook Of Work Physiology.3rd Ed. New York : Mcgraw-Hill Book Company, 1986. 354