BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yakni suatu cara atau metode untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah penelitian. Penelitian deskriptif tidak bermaksud mengidentifikasi hubungan antar variabel, oleh karena itu berbeda dengan penelitian analitik, penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis (Ndraha, 1987) Dalam rangka memecahkan persoalan penelitian sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yang oleh Muhadjir (1996) dipahami sebagai pendekatan kualitatif dengan ciri mengakui kebenaran berdasarkan tangkapan indrawi (apa adanya), memerlukan akal dan logika dalam menjelaskan dan berargumentasi. Penentuan metode ini didasarkan pada tiga argumen yakni : (1) kemudahan beradaptasi terhadap keadaan empirik, (2) hubungan antara peneliti dan responden dapat tercipta secara langsung, (3) cukup sensitif/peka terhadap pengaruh situasi yang dihadapi (Moleong, 1989). Dengan demikian yang diandalkan dalam penelitian ini adalah penilaian peneliti secara objektif tentang kasus yang diteliti. 3.2.Subjek Penelitian
Salatiga. Subjek penelitian ini adalah 1 orang guru BK. di SMK Diponegoro 3.3.Tehnik Pengumpulan Data Data yang digunakan bersumber dari hasil wawancara dengan guru pembimbing Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Diponegoro Salatiga. Selanjutnya untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan, dilakukan wawancara dengan siswa yang mengalami kesumlitan belajar. Selain itu para informan tersebut dianggap mengerti akan masalah yang sedang dikaji oleh penulis. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Secara umum data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data usaha guru pembimbing dalam memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Cara memperoleh data dan informasi, penulis lakukan dengan mengumpulkan berbagai dokumen yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, jika data dan informasi belum lengkap, terutama yang terkait dengan operasional di lapangan, diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan guru BK dan siswa. Teknik pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan terbuka yang tidak terlalu ketat. Selanjutnya pertanyaan tersebut mengerucut dan terfokus sehingga informasi
yang diperoleh semakin lengkap dan mendalam. Teknik ini diharapkan dapat menggali berbagai informasi dan data yang diperlukan serta diharapkan dapat mengungkap kejujuran para informan dalam memberikan informasi. Dalam mengumpulkan data penulis membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 alat bantu, yaitu : 1. Wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Menurut WS. Winkel (1995) wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan. Dengan tujuan mendapatkan data yang diperoleh untuk bimbingan. Metode ini adalah proses yang sistematis untuk memperoleh keterangan melalui tanya jawab langsung dari berbagai sumber (responden) dengan cara bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan menggunakan alat bantu yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) Langkah-langkah penyusunan wawancara adalah sebagai berikut:
a. Membuat daftar pertanyaan Langkah ini sangat diperlukan sebagai persiapan untuk mengajukan berbagai kajian masalah yang akan diangkat sebagai bahan pertanyaan untuk diajukan kepada responden. b. Membuat kesepakatan dengan responden mengenai jadwal Pertemuan (waktu dan tempat) untuk mengadakan wawancara 2. Dokumen Tertulis Disamping wawancara, penelitian ini juga menggunakan data atau dokumen tertulis, mengenai hasil belajar siswa berdasarkan dengan nilainilai siswa. Nilai-nilai yang diperoleh dari hasil ujian sekolah maupun nilai rapot yang ada pada setiap wali kelas. Dalam dokumen tertulis dari SMK Diponegoro Salatiga banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, hasil terlalu nampak dari ulangan harian siswa yang kurang bagus. Sehingga perlu diadakan remidiasi untuk memperbaiki nilai-nilai ulangan tersebut. Dalam mata pelajaran terutama Matematika, Akuntansi dan Bahasa Inggris siswa banyak sekali yang mengalami kesulitan belajar.
Tabel 4.1 Persentasi Mata Pelajaran Matematika Kelas Jumlah Siswa Tuntas Belum Tuntas Persentase Belum Tuntas XI A 32 15 17 53.10% XI D 30 4 26 86.60% XI E 31 8 23 74.10% Tabel 4.1 Persentasi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas Jumlah Siswa Tuntas Belum Tuntas Persentase Belum Tuntas XI A 32 12 20 62.50% XI D 30 6 24 80.00% XI E 31 4 28 90.30% Tabel 4.1 Persentasi Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Jumlah Siswa Tuntas Belum Tuntas Presentase Belum Tuntas XI A 32 12 20 62.50% XI D 30 15 17 56.60% XI E 31 4 28 90.30%
3. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini tunggal yakni usaha-usaha guru pembimbing dalam membimbing kesulitan belajar siswa 4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilaksanakan dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap data primer yang diperoleh dari lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai dokumen tertulis. Setelah melakukan analisis dan interpretasi data, selanjutnya akan dilakukan pelaporan hasil penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, dengan melalui tiga tahap, yaitu: (1) reduksi data; (2) sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Ketika penarikan kesimpulan berdasarkan reduksi data dan sajian data tersebut diatas, terasa belum lengkap, maka penulis melakukan pemeriksaan dan pengkajian ulang terhadap field note guna memantapkan dasar pengambilan kesimpulan yang lebih tepat.