Masih sedikit penelitian yang menelaah kaitan antara penyandang

dokumen-dokumen yang mirip
Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Kerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Deklarasi Dhaka tentang

Situasi Global dan Nasional

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

RingkasanKajian. MDG, Keadilan dan Anak-anak: Jalan ke depan bagi Indonesia. Gambaran umum Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) berusaha mengangkat

PENERAPAN PRINSIP THE BEST INTEREST OF THE CHILD PADA KEHIDUPAN ANAK YANG TERPAKSA BEKERJA DI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

PEKERJA ANAK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Shinta Maulida

Anak yang Bekerja dan Pekerja Anak

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... iii. DAFTAR GAMBAR... iv. DAFTAR SINGKATAN... vi. ABSTRAK... viii. ABSTRACT... ix BAB I...

Mengatasi diskriminasi terhadap penyandang cacat: Persoalan dan strategi penting

Menanggulangi Permasalahan Pekerja Anak Melalui Pendidikan

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

Peta Jalan untuk Mencapai Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA) pada tahun 2016

Perlindungan Sosial yang Sensitif

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi terhadap proyek-proyek ILO di Jawa Timur

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. pola-pola hubungan antarnegara di level internasional. Perubahan besar itu terlihat

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

SIARAN PERS 1/6. Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pembangunan yang Inklusif dengan Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

RESUME. Situasi anak secara umum di India menunjukkan banyak. ketidakadilan yang serius yang dialami oleh anak-anak

Annex 1: Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

2. Konsep dan prinsip

Asesmen Gender Indonesia

DAFTAR TABEL. Tabel IV.1 Data Jumlah Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan Tabel IV.2 Komposisi pegawai berdasarkan jabatan/eselon...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEKERJA ANAK. Dibahas dalam UU NO 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejaterahan Bagian 1 Paragraf 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Terkait dengan isu Social Development: Eradication of Poverty, Creation of

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

Kesetaraan Gender dan Pembangunan di Indonesia

Sekolah Inklusif: Dasar Pemikiran dan Gagasan Baru untuk Menginklusikan Pendidikan Anak Penyandang Kebutuhan Khusus Di Sekolah Reguler

BAB I PENDAHULUAN. asasi perempuan dan anak diantaranya dengan meratifikasi Konferensi CEDAW (Convention

Perdamaian yang universal dan abadi hanya dapat diwujudkan bila didasari pada keadilan sosial. Konstitusi ILO, 1919

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Martina Navratilova, Pelatih dan Pemain Tenis Stephen Hawking, Fisikawan Christopher Reeve, Aktor, Sutradara, Produser Film, dan Penulis Skenario

Perlindungan Sosial yang Inklusif: sebuah visi transformatif untuk Indonesia. Dr. Stephen Kidd

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KESENJANGAN UPAH GENDER

Migrasi Orang Tua dan Kejadian Anak yang Bekerja: Bukti dari Indonesia. Niken Kusumawardhani dan Nila Warda SMERU Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indoesia,

UNDANGAN PENGAJUAN MAKALAH

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengurangi kemiskinan. Namun pertumbuhan ekonomi yang

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset masa depan dalam kehidupan berbangsa. Anak

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan Inklusi yang Memberdayakan, Sebuah Refleksi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara tentunya tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Masalah kemiskinan telah menyebabkan masalah lain muncul, salah

Tujuan 4: Memastikan kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERKAWINAN ANAK. OLEH SRI DANTI ANWAR Kemen PP-PA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

Seminar Tingkat Tinggi Kota Inklusif

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN Rangkaian Kegiatan Perayaan Hari Internasional Penyandang Disabilitas

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAB IV UPAYA DAN HAMBATAN ILO DALAM MENANGGULANGI KASUS PEKERJA ANAK DI THAILAND

Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV KEPENTINGAN INDONESIA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PERBURUHAN. 95 memang terkait dengan tidak mewajibkan meratifikasi konvensi tersebut.

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Gambar Perkembangan Kemiskinan di Indonesia,

TUJUAN 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah sekaligus karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang

Hubungan antara anak yang bekerja

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pekerja Rumah Tangga di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. kasih sayang, dan perlindungan oleh orangtuanya. Sebagai makhluk sosial, anakanak

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Transkripsi:

Organisasi Perburuhan Internasional Proyek EAst-Penciptaan Lapangan Kerja untuk Kaum Muda melalui Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Organisasi Perburuhan Internasional Jakarta LEMBAR FAKTA - Juli 2011 Fakta tentang PEnyAndAng disabilitas dan PEKERjA AnAK Masih sedikit penelitian yang menelaah kaitan antara penyandang disabilitas dan pekerja anak. Pandangan pembuat kebijakan mengenai permasalahan ini, cenderung terbentuk dari temuantemuan non-empiris. Lembar fakta ini mencoba untuk meringkas data yang tersedia, dan menyediakan ikhtisar tentang persoalan ini baik dari perspektif global maupun dalam konteks Indonesia khususnya. Lembar fakta ini tersusun menjadi tiga bagian: bagian I mendefinisikan istilah-istilah terkait; bagian II memberikan latar belakang kuantitatif, menyajikan angka-angka global dan khususnya angka-angka yang ada di Indonesia tentang penyandang disabilitas dan pekerja anak; sementara bagian III melihat secara khusus kaitan antara kedua isu tersebut. I. TENTANG PENYANDANG DISABILITAS DAN PEKERJA ANAK Konvensi PBB tahun 2006 tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas (UN Convention on the Rights of Persons with Disabilities /UNCRPD) memperkenalkan pendekatan sosial terkait definisi disabilitas dan penyandang disabilitas, yaitu...kondisi kondisi yang timbul dari interaksi antara penyandang disabilitas dan hambatan sikap maupun lingkungan yang menghalangi peran serta penuh dan efektif mereka dalam masyarakat secara setara 1. UNCRPD menegaskan kembali bahwa penyandang disabilitas harus menikmati hak-hak yang sama dengan individual yang bukan penyandang disabilitas, dan menekankan bahwa masyarakat harus menjunjung prinsip pemenuhan akodomasi yang layak (reasonable accommodation) atas kebutuhan-kebutuhan mereka, guna menjamin partisipasi mereka secara maksimal. Program Penghapusan Pekerja Anak Internasional (International Programme on the Elimination of Child Labour/IPEC) dari kantor ILO menjabarkan pekerja anak (child labour) sebagai anak anak yang terlibat dalam pekerjaan yang membahayakan mereka secara mental, fisik, sosial dan moral serta dapat menyakiti mereka; Pekerjaan tersebut juga dapat membahayakan pendidikan mereka (termasuk mengurangi kesempatan anak untuk bisa bersekolah, 1 Preamble, UNCRPD, 2006

mengharuskan anak untuk meninggalkan sekolah lebih awal dan mengharuskan anak agar berusaha menggabungkan kehadiran mereka disekolah dengan pekerjaan yang berat dan dalam waktu yang panjang) 2. II. ISU DALAm ANGKA Penyandang disabilitas, Pendidikan dan Pekerja Anak di Tingkat global UNICEF memperkirakan bahwa sedikitnya ada 150 juta anak penyandang disabilitas 3, sementara WHO dan Bank Dunia memperkirakan jumlah anak usia 0-14 tahun dengan tingkat disabilitas sedang atau berat mencapai 93 juta jiwa, dimana 13 juta anak diantaranya, menyandang disabilitas berat. Jumlah anak laki-laki penyandang disabilitas lebih besar daripada anak perempuan, yang mungkin menyiratkan bahwa bayi perempuan dengan disabilitas, berpeluang lebih kecil untuk dapat bertahan hidup. sekitar 80 persen penyandang disabilitas banyak terdapat di negara-negara berkembang, di mana mereka merupakan bagian dari 15 hingga 20 persen masyarakat miskin 4. Jumlah anak-anak kelompok usia 5-17 tahun yang diklasifikasikan bekerja adalah 306 juta anak secara global. Dari total jumlah tersebut, 70 persennya atau sekitar 215 juta anak, merupakan pekerja anak 5. Analisis terhadap tren global 6 menunjukkan bahwa kasus pekerja anak mengalami penurunan (-3.2 persen antara tahun 2004 dan 2008), terutama di Asia dan Pasifik, yang meskipun demikian tetap menjadi wilayah dengan angka absolut pekerja anak terbesar. Kebanyakan pekerja anak di wilayah ini masih terus Perkiraan Global, dalam juta 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Jumlah anak Anak-anak yang bekerja Pekerja anak Anak-anak di pekerjaan yang berbahaya sumber: ILO, Mempercepat tindakan Penghapusan Pekerja Anak/ AcceleratingAaction against Child Labour, Geneva, 2010. bekerja dalam sektor pertanian, dan mayoritas dari mereka, melakukan pekerjaan tanpa mendapatkan upah. Penyandang disabilitas, Pendidikan dan Pekerja Anak di Indonesia survei sosial Ekonomi Nasional (susenas) tahun 2006 mengindikasikan bahwa 3 juta orang, atau 1,4 persen dari total populasi penduduk, hidup dengan disabilitas. Perbedaan angka disabilitas di Indonesia dan angka global menunjukkan kurang terwakilinya penyandang disabilitas di negara ini. Menurut angka perkiraan terbaru (WHO, 2005), jumlah anak penyandang disabilitas di Indonesia adalah 1,5 juta 7. sebuah kajian Bank Dunia tahun 2005, yang menggunakan survei rumah tangga untuk meneliti hubungan antara disabilitas dengan status ekonomi rumah tangga, mendapati bahwa insiden disabilitas tampaknya lebih tinggi di kelompok paling miskin dalam suatu populasi penduduk. semua anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dasar. Namun demikian, menurut laporan WHO dan Bank Dunia 8 anak-anak 2 Definisi pekerja anak menurut ILO IPEC, http://www.ilo.org/ipec/facts/lang--en/index.htm 3 UNICEF, The state of the world s children 2006: excluded and invisible, New York, 2005 4 World Bank, Poverty and disability: a survey of the literature, Social Protection Discussion Paper, Washington, 1999. 5 ILO, Accelerating action against child labour, Geneva, 2010 6 Ibid. 7 ILO EAST Project, Disability, access to education and child labour: exploring the links, Jakarta, 2010 8 WHO and World Bank, World Report on Disability, 2011

penyandang disabilitas di Indonesia tidak memiliki kesempatan yang sama seperti yang dimiliki oleh anak-anak yang bukan penyandang disabilitas. Kesenjangan tingkat partisipasi sekolah antara anak penyandang disabilitas dengan anak-anak lainnya mencapai 60 persen. Prevalensi Penyandang Disabilitas, usia 6-17 tahun Indonesia 2003* Pekerja Anak di Indonesia menurut kelompok usia, dalam ribuan 600 500 400 300 200 100 0 termiskin Usia 10-12 ke 2 ke 3 Usia 13-14 sumber: survei Pekerja Anak Indonesia, 2009 ke 4 Usia 15-17 terkaya 0.70 0.55 0.41 0.50 0.38 *survei ini termasuk penyandang disabilitas penglihatan, pendengaran, wicara dan fisik sumber: Bank Dunia, Disabilitas, kemiskinan dan sekolah di Negaranegara sedang berkembang: Hasil dari 11 survei Rumah tangga, social Protection Discussion Paper, Washington, 2005. secara tradisional, jumlah pekerja anak di Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah di negara-negara Asia dan Pasifik lainnya 9, terutama bila dibandingkan dengan Asia selatan. Namun demikian, pada tahun 2009, negara ini diperkirakan memiliki 1,7 juta pekerja anak usia 5-17 10, rentang usia yang menjadi acuan survei Pekerja Anak. III. KAITAN ANTARA PENYANDANG DISABILITAS DAN PEKERJA ANAK DI INDoNESIA Kaitan antara penyandang disabilitas dan pekerja anak merupakan hal yang kompleks untuk diteliti. Buktibukti yang ada tidak memberikan jawaban selaras satu sama lain mengenai hubungan sebab akibatnya. Hidup dengan disabilitas sering kali berarti bahwa seorang anak lebih rentan terhadap pelanggaranpelanggaran hak asasi, termasuk hak atas pendidikan atau layanan kesehatan. Pertanyaannya adalah apakah disabilitas membuat seorang anak lebih rentan terjerumus dalam pekerja anak juga? Beberapa hipotesa sudah dicermati dalam berbagai penelitian mengenai hal ini. Hipotesa pertama mengenai kaitan antara disabilitas dengan pekerja anak yang banyak diterima, umumnya bersifat satu arah, yaitu keterlibatan dalam pekerja anaklah yang mengakibatkan adanya risiko bagi anak akan terjadinya disabilitas karena terpapar pekerjaan berbahaya. Menurut Konvensi ILO No. 182, terlibat menjadi pekerja anak akan berbahaya jika sifat dan lingkungan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak-anak 11. Pekerjaan seperti itu, di dalam kondisi kerja yang berbahaya atau tidak sehat dapat mengakibatkan cedera, kesehatan yang buruk, dan cacat tetap. Akan tetapi, hipotesa kedua mengenai keterkaitan dua hal tersebut yang lebih kontroversial lagi, bersifat kebalikannya bahwa disabilitas dapat mengakibatkan anak rentan terjerumus menjadi pekerja anak. Meneliti korelasi ini merupakan suatu tantangan. Ada beberapa faktor tambahan yang ikut bermain dan efeknya tidak mudah diuraikan. Lebih dari itu, variabel-variabel yang berkaitan dengan 9 ILO EAST Project, Disability, Access to Education and Child Labour: exploring the links, Jakarta, 2010 10 Survei Pekerja Anak Indonesia tahun 2009 11 Konvensi ILO mengenai Larangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak, 1999 (No.182)

kemiskian berasosiasi erat dengan disabilitas dan pekerja anak, karena mereka adalah penyebab dan sekaligus akibat dari kemiskinan 12. Penelitian lebih lanjut juga terkendala oleh kurangnya data dan sulitnya survei rumah tangga untuk dapat menangkap adanya disabilitas, karena keluarga-keluarga seringkali menyembunyikan disabilitas sebagai akibat ketakutan akan stigma dan malu. sebuah sarana yang bermanfaat untuk menganalisa keterkaitan antara disabilitas dan pekerja anak adalah pendidikan. Mengingat perannya sebagai intervensi utama dalam penghapusan pekerja anak, pendidikan sering dipandang pada implikasinya bagi anak dan pekerjaan. sebagai contoh, dalam statistik pekerja anak, indikator-indikator untuk pendidikan dasar universal berfungsi sebagai gambaran untuk mengukur variasi-variasi dalam perburuhan anak 13. Anak-anak yang tidak bersekolah kemungkinan besar akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan untuk memperoleh pendapatan dan dalam pekerja anak. Bukti dari Indonesia menunjukkan bahwa putus sekolah sering terkait dengan kendala-kendala keuangan 14 dan kebutuhan agar anak ikut membantu mendapatkan penghasilan bagi rumah tangga 15. selain itu, sebagai akibat dari putus sekolah, anak-anak kehilangan kesempatan untuk memperoleh berbagai keterampilan guna membuka pintu peluang memperoleh pekerjaan yang layak di masa mendatang. disabilitas merupakan faktor kuat yang menghalangi anak untuk dapat mengikuti pendidikan. stigma dan ketidaktahuan masyarakat sering mendorong orang tua untuk mengurung anak penyandang disabilitas di rumah. Bila sumber daya rumah tangga itu terbatas, orang tua mungkin hanya akan memberikan pendidikan kepada anak-anak bukan penyandang disabilitas, berlandaskan keyakinan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk dapat membantu saudara mereka yang memiliki disabilitas di masa depan 16. sebagai akibatnya, anak-anak penyandang disabilitas cenderung memperoleh pendidikan yang relatif lebih sedikit. UNEsCO memperkirakan bahwa sepertiga dari 75 juta anak di seluruh dunia yang tidak bersekolah adalah penyandang disabilitas 17. Kemungkinan se-orang anak usia 6-11 tahun dengan disabilitas untuk bersekolah hanyalah setengah dari anak tanpa disabilitas 18. Dalam konteks Indonesia, meskipun pemerintah sudah mengupayakan pendidikan yang inklusif, tingkat partisipasi sekolah dasar dari anak-anak penyandang disabilitas masih sekitar 60 persen 19 lebih rendah dibanding dengan anak-anak tanpa disabilitas. Bagi anak-anak penyandang disabilitas yang bersekolah, sistem dan infrastruktur pendidikan dapat memperparah marjinalisasi. Akses fisik ke gedung sekolah mungkin tidak memadai, kurikulum dan pedagoginya tidak tepat, mungkin ada hambatanhambatan sikap dan guru mungkin kurang terlatih untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan unik dari, maupun kebutuhan akan sarana pendukung bagi siswa penyandang disabilitas. Beberapa anak dengan disabilitas mungkin merasa sekolah itu bising, membingungkan dan mengancam 20. Lingkungan pendidikan non-inklusif akan meningkatkan, alih-alih menurunkan, hambatan-hambatan yang dihadapi oleh anak-anak penyandang disabilitas, oleh karenanya makin memperburuk marjinalisasi sehingga tidak memungkinkan bagi mereka untuk terlibat secara utuh sesuai dengan kemampuannya 21. Meskipun memiliki peluang lebih rendah untuk bersekolah, anak-anak penyandang disabilitas 12 Korelasi antara disabilitas dan kemiskinan bekerja di kedua arah. Sebagaimana dikemukakan oleh kebijakan singkat ini, penyandang disabilitas seringkali disertai dengan tingkat pendidikan yang rendah, dan akibatnya, keterampilan rendah dan berkurangnya kesempatan untuk mencari pekerjaan. Hidup dengan disabilitas juga berarti menghadapi biaya tambahan, seperti perawatan kesehatan. Di sisi lain, kemiskinan dapat menyebabkan disabilitas melalui beberapa faktor seperti kekurangan gizi, ketidak mampuan untuk mendapatkan akses ke perawatan kesehatan, atau keterlibatan pekerja anak. 13 ILO, Accelerating action against child labour, Geneva, 2010 14 ILO-IPEC, Indonesia s Youth Labour Market and the Impact of Early School Drop Out and Child Labour, 2006 15 ILO-EAST, Equivalency Education and Access to Decent Work, Jakarta, 2010 16 N E Groce, Adolescents and youth with disability: Issues and challenges, Asia Pacific Disability Rehabilitation Journal, Vol.15 No.2, 2004, pp.13-32 17 UNESCO, Global Monitoring Report on Education for All, 2010 18 UNESCO, Global Monitoring Report on Education for All, 2008 study of 20 developing countries 19 UNESCO, Global Monitoring Report on Education For All, 2010 20 Ibid. 21 Referensi pasale 24 tentang Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas Convention on the Rights of Persons with Disabilities, Education,http://www.un.org/disabilities/documents/ convention/convoptprot-e.pdf

tampaknya tidak secara sistematis lebih rentan menjadi pekerja anak. sebuah kajian cepat kualitatif 22 yang baru-baru ini dilakukan oleh ILO- EAst di kota Kupang, provinsi Nusa tenggara timur (Ntt) Indonesia menemukan bahwa kebanyakan anak penyandang disabilitas dan tidak bersekolah yang diwawancarai tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan untuk memperoleh pendapatan. Mereka juga tidak ditemukan melakukan tugas-tugas rumah tangga. Justru sebaliknya, mereka kebanyakan idle/tidak melakukan kegiatan apapun. Meskipun disabilitas menjadi faktor kerentanan bagi anak untuk memiliki kesempatan berpartisipasi dalam pendidikan di sekolah, temuan-temuan ini menyiratkan bahwa disabilitas, dalam beberapa kasus, bisa menjadi faktor pelindung dalam kaitannya dengan pekerja anak (sebagai akibat disabilitas). Analisa terhadap kaitan isu pekerja anak dengan pendidikan seringkali didasarkan pada asumsi bahwa keluarga miskin akan memaksimalkan pemanfaatan modal kerja yang ada pada mereka; tetapi, bukti dari survei pekerja anak menunjukkan bahwa (a) kadangkadang banyak anak-anak tidak bersekolah dan tidak pula bekerja (b) fenomena ini tidak dapat dijelaskan hanya dengan keterlibatan anak-anak dalam tugas-tugas rumah tangga, atau ketidaktersediaan pekerjaan 23. Kajian cepat yang dilakukan oleh ILO-EAst di Indonesia menunjukkan bahwa dalam kasus anakanak penyandang disabilitas, keprihatinan orangtua untuk melindungi anaknya memainkan peranan penting dalam keputusan untuk tidak mempekerjakan mereka. Akan tetapi, bukti dari penelitian-penelitian lain mengarah pada kesimpulan yang berbeda. sebuah Working paper dari ILO-IPEC 24, yang mengambil perspektif lebih global, mengatakan bahwa disabilitas bisa menjadi faktor pendorong bagi anak untuk masuk menjadi pekerja anak. temuan-temuan makalah tersebut didasarkan pada data survei pekerja anak yang dilaksanakan dengan dukungan ILO-IPEC - Program Monitoring dan Informasi statistik tentang Pekerja anak/statistical Information and Monitoring Programme on Child Labour (simpoc) di Kamerun dan Ekuador. Bukti yang di dapat dari penelitian ini mendukung kecenderungan bahwa anak-anak penyandang disabilitas cenderung idle, tetapi juga sekaligus menunjukkan bahwa idle total hanya terjadi pada beberapa individu penyandang disabilitas dengan persentase yang relatif kecil. Lebih sering terjadi, anak-anak penyandang disabilitas ditemukan terlibat secara substansial dalam kegiatan-kegiatan produktif. Dalam beberapa konteks, mereka justru lebih cenderung bekerja daripada anak-anak bukan penyandang disabilitas 25. Jam kerja rata-rata per minggu, menurut jenis kelamin dan status disabilitas, kelompok usia 5-17 tahun, dalam % 35 30 25 20 15 10 5 0 Ekuador Anak-anak penyandang disabilitas Anak-anak bukan penyandang disabilitas Kamerun sumber: ILO-IPEC, Working paper on Descriptive Evidence on Child Labour and Disabilities, Geneva, 2010 KERANGKA KERJA HUKUm DAN KEBIJAKAN DI INDoNESIA Mengenai disabilitas Pemerintah Indonesia sudah mengambil berbagai inisiatif terkait perlindungan hak-hak penyandang disabilitas dan mempromosikan lingkungan yang inklusif: 1997: Undang-undang Penyandang Cacat: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4. 22 ILO EAST Project, Disability, access to education and child labour: exploring the links, Jakarta, 2010 23 UCW, The puzzle of idle children: neither in school nor performing economic activity. Evidence from six countries, October 2003 24 ILO-IPEC, Working Paper on Descriptive Evidence on Child Labour and Disabilities, Geneva, 2010 25 There are however methodological issues with this study that does not differentiate disability and illness

2007: Menandatangani Konvensi PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas. 2004-2013: Rencana Aksi Nasional untuk Langkah Peningkatan Kesejahteraan Penyandang Cacat Indonesia Mengenai Pekerja Anak 1999: Ratifikasi Konvensi ILO mengenai Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja, 1973 (No.138). 2000: Negara Asia pertama yang meratifikasi Konvensi ILO mengenai Pelarangan dan tindakan segera Penghapusan Bentuk- Bentuk Pekerjaan terburuk bagi Anak, 1999 (No.182). Pendidikan Inklusif 2003 Undang-Undang sistim Pendidikan nasional: menetapkan bahwa anak-anak usia wajib sekolah dan dengan kebutuhan kusus menerima perhatian yang sama dari pemerintah. Beberapa tahun belakangan, hal ini diwujudkan dengan didirikannya 2.230 sekolah pendidikan khusus baru. Hingga 2007, telah dibangun 9.999 tempat belajar bagi anak-anak dengan disabilitas di seluruh provinsi, dikelola oleh 2.574 sekolah. secara keseluruhan, pada tahun 2007, lebih dari 327.326 siswa siswi penyandang disabilitas memperoleh manfaat dari tempat-tempat ini. 2007-2015 Progam Conditional Cash Transfer (Program Keluarga Harapan) aktif di 118 kabupaten dan 25 provinsi (pada tahun 2011). Keluargakeluarga yang bersedia anak-anak mereka diintegrasikan kembali ke sekolah, menerima bantuan sejumlah UsD 45 sampai 90 per tahun, tergantung pada jumlah anak dan nilai mereka. Bukti-bukti yang tidak seragam ini menyiratkan bahwa kaitan antara penyandang disabilitas dan pekerja anak terjadi sesuai dengan konteks spesifik masing-masing. Di mana sikap terhadap isu disabilitas sangat negatif, orang tua akan lebih cenderung menyembunyikan anak-anak penyandang disabilitas dari masyarakat umum. Dalam kasus ini, disabilitas bisa berfungsi sebagai faktor pelindung dari terlibatnya anak menjadi pekerja anak. sentimen lokal terhadap kegiatan mengemis, yang merupakan akibat lazim dari disabilitas dan kemiskinan, juga dapat membatasi insiden pekerja anak di kalangan anak-anak penyandang disabilitas 26. Namun demikian, seperti diperlihatkan pada bagan di atas ini, dalam konteks lain, di mana sikap yang berbeda mungkin berpengaruh, dan ketika tekanan ekonomi meningkat, maka hidup dengan disabilitas dapat mengakibatkan anak jauh lebih rentan terhadap eksploitasi dan waktu kerja yang panjang. REKomENDASI Program-program untuk penghapusan pekerja anak dan anak-anak penyandang disabilitas perlu diintegrasikan secara lebih baik, khususnya dengan: Memasukkan disabilitas sebagai salah satu dimensi survei pekerja anak, bersama dengan status pendidikan, status kerja, dan keterlibatan dalam tugas-tugas rumah tangga; Mengupayakan pendekatan holistik untuk pendidikan yang inklusif dengan memfasilitasi partisipasi yang bermakna dari anak-anak dengan disabilitas, dan anak-anak yang rentan terhadap pekerja anak, di dalam proses belajar; Mengutamakan usaha-usaha untuk menarik anak-anak dari pekerjaan berbahaya guna mencegah kecelakaan/sakit yang dapat mengakibatkan disabilitas; Memaksimumkan kapasitas pembelajaran (sekolah dan kejuruan) dari anak-anak dengan disabilitas sekaligus memperkuat kebijakan, tindakan dan sistem yang ditujukan untuk mengurangi kemungkinan bahwa keterampilan baru yang mereka dapatkan akan menjadikan mereka rentan pada eksploitasi. 26 ILO EAST Project, Disability, access to education and child labour: exploring the links, Jakarta, 2010