PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB II LANDASAN TEORITIS

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGHITUNGAN DEPRESIASI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERTEMUAN 9 AKTIVA TETAP BERWUJUD (2) DAN AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

AKTIVA TETAP BERWUJUD

BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

AKTIVA TETAP. Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga Perolehannya.

FIXED ASSETS. Click to edit Master subtitle style 4/25/12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : WINARTO, S.Pd.

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN

ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN UTANG OBLIGASI

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

REVALUASI & PELEPASAN ASET TETAP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

1. PERSEDIAAN DIAKUI PADA SAAT DITERIMA ATAU KEPEMILIKANNYA BERPINDAH 2. PERSEDIAAN DICATAT SEBESAR: a. BIAYA PEROLEHAN, JIKA DIPEROLEH DENGAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dipergunakan dalam operasional perusahaan bukan untuk diperjualbelikan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan output yang baik berupa barang maupun jasa. Salah satu. faktor-faktor produksi tersebut adalah aktiva tetap.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT SURYA AGROLIKA REKSA KUANTAN SINGINGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Aset Tetap Pengertian Aset Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bagian aset yang umumnya selalu dimiliki oleh setiap

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya membutuhkan peralatan dan sarana-sarana yang mendukung

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERTEMUAN KEENAM AKTIVA TETAP BERWUJUD (1) Pengertian Aktiva Tetap Definisi Aktiva Tetap Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tdk dimaksud utk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan & mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun

Jenis-Jenis Aktiva Tetap Aktiva Tetap yang umurnya tdk terbatas seperti tanah pertanian Aktiva Tetap yang umurnya terbatas & apabila sudah habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aktiva sejenis, misal : mesin, kendaraan Aktiva Tetap yang umurnya terbatas & apabila sudah habis masa penggunaanya tdk bisa diganti dengan aktiva sejenis, misal : barang tambang Aktiva tetap yang dapat diganti dengan aktiva yang sejenis penyusutannya disebut depresiasi sedangkan penyusutan sumber alam disebut deplesi Pengeluaran Modal & Pendapatan Pengeluaran modal yang berhubungan dengan perolehan & penggunaan aktiva tetap dapat dibagi 2 yaitu : Capital Expenditure Yaitu pengeluaran-pengeluaran utk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi & dicatat dalam rekening aktiva Revenue Expenditure Yaitu pengeluaran-pengeluaran utk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi & dicatat dalam rekening biaya

Penilaian Aktiva Tetap Berwujud aktiva tetap dinilai sebesar : Nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap tsb dikurangi dengan akumulasi penyusutannya Harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut Cara-Cara Memperoleh Aktiva Tetap A.Pembelian tunai Dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan, yang meliputi : harga faktur & biaya-biaya lainnya seperti : biaya angkut, biaya pemasangan dsb B.Pembelian angsuran Dalam hal ini hrg perolehan aktiva tetap tdk boleh termasuk bunga

Contoh pembelian angsuran PT Risa Fadila membeli mesin seharga Rp 5.000.000 pada tanggal 1 januari 1991. pembayaran pertama Rp 2.000.000 dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 desember selama 3 tahun dengan bunga 12 % per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin dan pembayaran angsuran sebagai berikut ; 1 januari 1991, pembelian mesin Mesin 5.000.000 utang 3.000.000 kas 2.000.000 31 desember 1991. pembayaran angsuran 1 rp 1.000.000 dan bunga : 12 % x Rp 3.000.000 = Rp 360.000 Jurnalnya : Utang 1.000.000 biaya bunga 360.000 kas 1.360.000 31 desember 1992 pembayaran angsuran ke 2 dan bunga : 12 % x Rp 2.000.000 = 240.000 Jurnalnya Utang 1.000.000 biaya bunga 240.000 kas 1.240.000

31 desmber 1993 pembayaran angsuran ke 3 dan bunga : 12 % x Rp 1.000.000 = Rp 120.000 Jurnalnya Utang 1.000.000 biaya bunga 120.000 kas 1.120.000 Contoh kedua : PT Risa sayang pada tanggal 1 januari 1991 membeli mesin dengan pembayaran angsuran tiap akhir tahun sebesar Rp 1.975.000 selama 3 tahun. Jumlah uang yang dibayarkan dalam waktu 3 tahun sebesar 1.975.000 x 3 = Rp 5.926.500. jumlah itu termasuk bunga. Oleh karena itu harga perolehan mesin dihitung dari jumlah Rp 5.926.500 dikurangi bunga. Apabila tingkat bunga sebesar 9 % pertahun. Harga perolehan mesin dpt dihitung Dengan metode nilai Nilai tunai = a n 7 p x jumlah angsuran A n7p adalah simbol dari jumlah harga tunai Rp 1 yang diterima/dibayar setiap tahun selama n tahun. Dalam tabel a n7p untuk n=3 dan p=9% didapat faktor nilai tunai 2,53129 sehingga nilai tunai angsuran pembelian mesin di atas dapat dihitung Nilai tunai = 2,53129 x Rp 1.975.500 = Rp 5.000.000 (dibulatkan) Bunga selama angsuran dihitung sebagai berikut : Jumlah pembayaran 5.926.500 Harga perolehan 5.000.000 ------------- Bunga angsuran 926.500

Tahun Jumlah angsuran bunga Pelunasan utang Pokok pinjaman yg belum dibayar 1 2 3 1.975.500 1.975.500 1.975.500 5.000.000 x 9% = 450.000 3.474.500 x 9% = 312.700 1.811.700 x 95 = 163.800 1.525.500 1.662.800 1.811.700 5.000.000 3.474.500 1.811.700 0 5.926.500 926.500 5.000.000 1 januari 1991 Mesin 5.000.000 Beban bunga ditangguhkan 926.500 utang angsuran 5.926.500 31 desember 1991 Utang angsuran 1.975.500 Biaya bunga 450.000 kas 1.975.500 beban bunga ditangguhkan 450.000

31 desember 1992 Utang angsuran 1.975.500 Biaya bunga 312.700 kas 1.975.500 beban bunga ditangguhkan 312.700 31 desember 1993 Utang angsuran 1.975.500 Biaya bunga 163.800 kas 1.975.500 beban bunga ditangguhkan 163.800 C.Ditukar dengan surat berharga Dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang dijadikan penukar Misalnya PT maya menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar saham biasa, nominal @ Rp 10.000. pada saat pertukaran, harga pasar saham sebesar Rp 11.000 per lembar. Maka jurnalnya Mesin 11.000.000 modal saham biasa 10.000.000 agio saham 1.000.000

D.Ditukar dengan aktiva tetap yang lain Ditukar dengan aktiva tetap yang tidak sejenis Yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat & fungsinya tidak sama, seperti pertukaran tanah dengan mesin Ditukar dengan aktiva tetap yang sejenis Yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat & fungsinya sama, seperti pertukaran merk A dengan mesin merk B. Misalnya pada awal tahun 1992 PT maya menukarkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp 2.000.000 akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp 1.500.000 sehingga nilai buku sebesar Rp 500.000. harga pasar mesin produksi tersebut sebesar Rp 800.000 dan PT maya harus membayar uang sebesar Rp 1.700.000. harga perolehan truk adalah Rp 2.500.000 yang perhitungannya sebagai berikut : Harga pasar mesin produksi 800.000 Uang tunau yang dibayar 1.700.000 ------------- Harga perolehan truk 2.500.000

Jurnal yang dibuat untuk mencatat pertukaran diatas Truk 2.500.000 Akumulasi depresiasi mesin 1.500.000 kas 1.700.000 mesin 2.000.000 laba pertukaran mesin 300.000 Laba pertukaran mesin Rp 300.000 dihitung sbb: Harga pasar mesin 800.000 Harga perolehan mesin 2.000.000 Akumulasi depresiasi mesin 1.500.000 ---------------- 500.000 ----------- Laba pertukaran mesin 300.000 Pertukaran aktiva tetap yang sejenis Misalnya PT risa fadila menukarkan truk merek A dengan truk merek B. Harga perolehan truk A sebesar Rp 10.000.000 dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp 4.000.000. truk B harganya Rp 25.000.000 dan dalam penukaran ini truk A dihargai sebesar Rp 5.000.000 yaitu sebesar harga pasarnya. PT Risa Fadila membayar rp 20.000.000 tunai. Jurnalnya Truk B 25.000.000 Akumulasi depresiasi truk A 4.000.000 Rugi pertukaran truk 1.000.000 truk a 10.000.000 kas 20.000.000

Perhitungannya sebagai berikut : Harga truk baru (B) 25.000.000 Harga truk A dalam pertukaran 5.000.000 --------------- Uang yang harus dibayar 20.000.000 Harga pasar truk a 5.000.000 -------------- Harga perolehan truk 25.000.000 Laba pertukaran tanpa penerimaan kas Misalnya PT risa fadila menukarkan mesin A dengan mesin B. Harga perolehan mesin A sebesar Rp 12.000.000 dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp 8.000.000. harga pasar mesin A sebesar Rp 7.000.000 digunakan sebagai dasar pertukaran. Harga mesin B Rp 15.000.000 dan PT Risa fadila membayar uang Rp 8.000.000. jurnal yang dibuat untuk mencatat pertukaran Mesin B 12.000.000 Akumulasi depresiasi mesin A 8.000.000 mesin A 12.000.000 kas 8.000.000

Perhitungan harga perolehan mesin B Harga mesin B 15.000.000 Nilai buku mesin A 4.000.000 Harga pasar mesin A 7.000.000 -------------- Laba pertukaran 3.000.000 ------------- Harga perolehan mesin B 12.000.000 Laba pertukaran dengan penerimaan kas Laba = jumlah uang yang diterima Diakui ----------------------------------- x jumlah laba jumlah uang + harga pasar yg diterima Aktiva tetap yg diperoleh

Misalnya PT Risa Fadila menukarkan truk A dengan truk B. Informasi yang berhubungan dengan pertukaran tersebut sebagai berikut : Harga truk A Rp 50.000.000 Akumulasi depresiasi truk A Rp 20.000.000 Harga pasar truk B Rp 35.000.000 Jumlah uang yang diterima Rp 5.000.000 Jurnalnya : Kas 5.000.000 Truk B 26.250.000 Akumulasi depresiasi truk A 20.000.000 truk A 50.000.000 laba pertukaran truk 1.250.000 Laba pertukaran : Harga perolehan truk A 50.000.000 Akumulasi depresiasi 20.000.000 --------------- Nilai buku 30.000.000 Harga pasar truk A 40.000.000 --------------- Laba pertukaran 10.000.000 5.000.000 Laba diakui = ------------------------------- x 10.000.000 5.000.000 + 35.000.000 = Rp 1.250.000

Harga perolehan truk B dihitung : Harga pasar truk B = Rp 35.000.000 Laba ditangguhkan 8.750.000 (10.000.000-1.250.000) ------------------ Rp 26.250.000 E.Diperoleh dari hadiah/donasi Dicatat sebesar hrg pasar dari hadiah yang diperoleh. Misalnya PT Maya menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut : Tanah Rp 2.500.000 Gedung Rp 4.000.000 ----------------- Rp 6.500.000 Jurnal : Tanah 2.500.000 Gedung 4.000.000 modal hadiah 6.500.000

Apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT maya mengeluarkan biaya Rp 100.000 : Tanah 2.500.000 Gedung 4.000.000 modal-hadiah 6.400.000 kas 100.000 Misalnya PT baru mendapat hadiah berupa tanah yang harg pasarnya Rp 10.000.000 hak atas tanah baru akan diserahkan jika perusahaan sudah berjalan selama 2 tahun. Jurnal dalam buku PT baru : Aktiva yang belum pasti tanah 10.000.000 modal yang belum pasti hadiah 10.000.000 Ketika hak atas tanah sudah diterima, dikeluarkan biaya sebesar Rp 250.000 untuk pengurusan surat-surat pemilikan Tanah 10.000.000 Modal yang belum pasti hadiah 10.000.000 aktiva yang belum pasti-tanah 10.000.000 kas 250.000 modal-hadiah 9.750.000

F.Dibuat sendiri Dicatat sebesar biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses pembuatan Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat. Tetapi biaya factory overhead tidak langsung menimbulkan pertanyaan, berapa besar yang harus dialokasikan kepada aktiva yang dikerjakan itu. Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead : 1. Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat dan 2. Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi Harga Perolehan Aktiva Tetap A.Tanah Dicatat : -Sbg tanah jika utk usaha -Sbg investasi jangka panjang jika tdk utk usaha Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, pajak, bea balik nama dsb B.Bangunan Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, pajak, bea balik nama dsb C.Mesin Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, Biaya angkut, biaya pemasangan dsb

D.Alat-alat kantor Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, Biaya angkut dsb E.Kendaraan Harga perolehannya meliputi : harga faktur, bea balik nama, Biaya angkut dsb Pemberhentian Aktiva Tetap Aktiva Tetap dapat dihentikan dari pemakaian dengan cara dijual, ditukarkan ataupun karena rusak Pengertian Depresiasi Depresiasi adalah pengalokasian sebagian dari harga perolehan aktiva tetap secara sistematis menjadi biaya setiap periode akuntansi.

Faktor Penyebab Depresiasi Faktor fisik, seperti aus karena dipakai (wear and tear) atau karena umur (deterioration and decay) dan kerusakan-kerusakan Faktor fungsional, seperti ketidakmampuan aktiva tsb memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti dan karena adanya perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan atau karena adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika dipakai Faktor-Faktor Dalam Menentukan Depresiasi A.Harga Perolehan (cost) Yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul & biayabiaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva & menempatkannya agar dpt digunakan B.Nilai sisa (residu) Nilai sisa aktiva tetap yang didepresiasi adalah jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aktiva tsb sudah tdk dpt digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual / menukarnya C.Taksiran Umur Kegunaan Biasanya dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerja

Metode Penghitungan Depresiasi (1) A.Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Rumus : Harga perolehan Nilai sisa -------------------------------------- Taksiran Umur B.Beban Jam Jasa (Service Hours Method) Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa Rumus : Harga perolehan Nilai sisa -------------------------------------- Taksiran Jam Jasa C.Metode Hasil Produksi (Produktive Out Method) Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi Rumus : Harga perolehan Nilai sisa -------------------------------------- Taksiran hasil produksi (unit) Metode garis lurus (Straight line method) Misalnya mesin dengan harga perolehan Rp 600.000 taksiran nilai sisa (residu) sebesar Rp 40.000 an umurnya ditaksir selama 4 tahun. Depresiasi tiap tahun HP NS 600.000 40.000 Depresiasi = ---------- = ---------------------- = Rp 140.000 n 4 Keterangan HP = harga perolehan (cost) NS = nilai sisa (residu) N = taksiran umur kegiatan

Tabel depresiasi metode garis lurus Akhir tahun ke Debit Depresiasi Kredit Akumulasi Depresiasi Total Akumulasi Depresiasi Nilai buku aktiva 1 2 3 4 140.000 140.000 140.000 140.000 560.000 140.000 140.000 140.000 140.000 560.000 140.000 280.000 420.000 560.000 600.000 460.000 320.000 180.000 40.000 Metode jam jasa (service Hours Method) Misalnya : mesin dengan harga perolehan Rp 600.000 nilai sisa Rp 40.000 ditaksir akan dapat digunakan selama 8.000 jam. Depresiasi per jam dihitung HP NS 600.000 40.000 Depresiasi per jam = ---------- = ----------------------- = Rp 70 n 8.000 Keterangan : Hp = harga perolehan NS = Nilai sisa n = taksiran jam jasa Jika tahun pertama, mesin digunakan 3.000 jam maka beban depresiasinya = 3.000 x Rp 70 = Rp 210.000

Tabel depresiasi Metode jam service Ta hu n Jam kerja mesin Debit depresiasi Kredit akumulasi depresiasi Total akumulasi depresiasi Nilai buku mesin 1 2 3 4 3.000 2.500 1.500 1.000 210.000 175.000 105.000 70.000 210.000 175.000 105.000 70.000 210.000 385.000 490.000 560.000 600.000 390.000 215.000 110.000 40.000 8.000 560.000 560.000 Metode hasil Produksi (Productive Output Method) Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 600.000 taksiran nilai sisa Rp 40.000. mesin ini ditaksir selama umur penggunaan akan menghasilkan 56.000 unit produk. Depresiasi per unit dihitung HP-NS 600.000 40.000 Depresiasi/unit = --------- = ----------------------- = Rp 10 n 56.000 Keterangan : HP = harga perolehan NS = nilai sisa n = taksiran hasil produksi (unit) Bila mesin menghasilkan 18.000 unit produk, maka beban depresiasi tahun itu 18.000 x Rp 10 = Rp 180.000

Tabel depresiasi Metode hasil produksi Ta hu n 1 2 3 4 hasil produk si (unit) 18.000 16.000 12.000 10.000 56.000 Debit depresiasi 180.000 160.000 120.000 100.000 560.000 Kredit akumulasi depresiasi 180.000 160.000 120.000 100.000 560.000 Total akumulasi depresiasi 180.000 340.000 460.000 560.000 Nilai buku mesin 600.000 420.000 260.000 140.000 40.000 1. Tgl 1 Oktober 2003 PT Abadi Gemilang membeli mobil dengan harga Rp42.000.000. Mobil tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan dapat dikendarai sejauh 180.000 Km dengan nilai sisa Rp 6.000.000. Untuk tahun 2004 kendaraan ini dikendarai sejauh 16.000 Km, Th 2005 digunakan 20.000 km dan th 2006 dikendarai sejauh 21.000 Km. Perusahaan melakukan tutup buku setiap 31 Desember. Diminta :a. Hitunglah biaya depresiasi untuk tahun 2004, 2005 dan 2006 dengan menggunakan metode : 1) Garis lurus 2) Jumlah Angka tahun 3) Satuan Kegiatanb. Buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2004, 2005 dan 2006

2. PT Mandiri Daya Buana menukarkan sebuah mesin yang mempunyai harga perolehan Rp 60.000.000 dan akumulasi depresiasi Rp 40.000.000 dengan sebuah kendaraan bermotor yang mempunyai harga tunai Rp 30.000.000 Diminta : a) Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, apabila dalam pertukaran ini mesin dihargai Rp 24.000.000 dan sisanya dibayar kas b) Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, apabila dalam pertukaran ini mesin dihargai Rp 10.000.000 dan sisanya dibayar kas 3.PT Prambanan Kencana membeli tanah dengan harga Rp 120.000.000 secara tunai, selain membayar harga tanah, perusahaan juga melakukan pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut : a) Komisi perantara Rp 3.600.000 b) Biaya Balik Nama Rp 900.000 c) Biaya Pembongkaran Gedung Rp 6.000.000 d) Biaya Perataan tanah Rp 2.000.000 e) Pajak Bumi dan bangunan Rp 6.000.000 Perusahaan juga menerima hasil penjualan bongkaran bangunan seharga Rp1.200.000 Diminta :Hitunglah harga perolehan tanah.