PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Pudji Muljono

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR DALAM KEGIATAN INSTRUKSIONAL PADA IAIN-SU MEDAN. Khatibah. Abstract

I. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah atas, merupakan salah satu kebijakan pemerintah

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR

KONSEP DASAR SUMBER BELAJAR

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR. Oleh: ESTU MIYARSO, M.Pd.

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Hand Out TEP-PLB KAWASAN TEP DAN PENERAPNNYA DALAM BIDANG PLB (ISHARTIWI, PLB-FIP_ UNY)

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB) kompetensi tertentu. Proses belajar hanya bisa terjadi jika ada interaksi

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

JENIS DAN KRITERIA MEMILIH SUMBER BELAJAR

SUMBER BELAJAR SEKOLAH DASAR

Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.

34 Dinamika : Vol. II, No. 2, Juli - Desember 2017

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik

EVALUASI PROGRAM PUSAT SUMBER BELAJAR DI SMA NEGERI 2 KALIANDA LAMPUNG SELATAN

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berwawasan luas, tidak hanya dalam bidang ilmu

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang, Tangerang Selatan-Banten

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

PENGELOAAN SUMBER BELAJAR MASYARAKAT. Oleh: Fitta Ummaya Santi Pendidikan Luar Sekolah UNY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Oleh Arif Surachman 1

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

Pengembangan Koleksi Modul 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BENTUK ORGANISASI USAHA

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Oleh: Sungkono

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan,

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

Career Management.

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

LAYANAN PERPUSTAKAAN FIP UNIT 1 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR SKRIPSI

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan controller

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembahasan Sumber Belajar (Learning Resources) pada umumnya akan diisi dengan buku teks atau buku wajib yang

Sekolah Fotografi di Kota Malang Dengan Pendekatan Analisa Space Syntax

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN DAN IMPLEMENTASI KARYA. beberapa tahapan-tahapan penting yang harus dilalui antara lain:

Instructional Technology and Media Learning. Brainstorming IT Media

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB II LANDASAN TEORI. danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di sekolah-sekolah formal. Hal ini dikarenakan bahwa sejak. distandarisasikan (Hasbullah, 2006 : 9).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terhadap Universitas Kristen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

METODE DAN JENIS PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK PENDIDIKAN VOKASI

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

Organisasi dan Manajemen. I m a Y u d h a P e r w i r a, S P i, M P

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI E-LIBRARY. Dr. Rusman, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

Transkripsi:

PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI Pudji Muljono PENDAHULUAN Sebelum kita membahas tentang sumber belajar, terlebih dahulu kita mengerti apa yang dimaksud dengan teknologi instruksional, sebab sumber belajar itu sendiri pada hakekatnya merupakan komponen dalam kawasan teknologi instruksional tersebut. Komponen tersebut disebut komponen sitem instruksional. Teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisa masalah serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi di mana belajar itu bertujuan dan terkontrol. Komponen sistem instruksional terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Pengertian dari komponen tersebut antara lain: 1. Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. 2. Orang adalah manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. 3. Bahan adalah sesuatu (biasa pula disebut media atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan, melalui penggunaan alat atau pun oleh dirinya sendiri. 4. Alat adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware atau perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersiman di dalam bahan. 5. Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan,peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. 6. Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan behan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. 7. Lingkungan adalah situasi sekitar di mana pesan di terima. Tiap unsur komponen tersebut merupakan sumber belajar bagi siswa atau sebaliknya, komponen sistem instruksional atau sumber belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Fungsi pengelolaan instruksional bertujuan mengawasi salah satu atau lebih fungsi pengembangan atau fungsi pengelolaan lainnya untuk menjamin pengoperasian yang efektif. 1. Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB) Sumber belajar jauh lebih luas daripada perpustakaan yang berupa kumpulan media cetak saja. Wadah sumber belajar yang dimaksdu dalam komponen sistem instruksional kita sebut PSB (learning resource center). Definisi PSB, seperti dikemukakan oleh Merill dan Drob, adalah :

an organized activity consisting of a director, staff and equipment housed in one or more pecialized facilities for production, procurement and presentation of intructional materials and provision of development and planning services related to the curiculum and teaching on a general university, campus Pertumbuhan pusat belajar merupakan suatu kemajuan bertahap dari perpustakaan yang hanya terdiri dari media cetak. Dalam melaksanakan kegiatannya perpustakaan menanggapi permintaan-permintaan dan memberikan pelayanan kepada para konsumen yang bervariasi secara luas. Dengan semakin meluasnya kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi, dinamika proses belajar dan sumber belajar yang bervariasi semakin diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengaar dengan penekanan pada bahan pengajaran yang baru melalui produksi audiovisual digabung dengan perpustakaan yang melayani media cetak, maka timbul pusat multi media. Timbulnya PSB dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar non-tadisional yang membutuhkan ruang belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi dan permainan, dan sebagainya. Pengembangan sistem instruksional menurut peningkatan efektivitas kegitan belajar-mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas siswa di mana kegiatan belajar di kelas dan dipsb merupakan rangkaian kegiatan yang terpadu. Dengan demikian fungsi PSB lebih luas lagi. Pengembangan sistem sis-tem instruksional adalah suatu proses yang sistematis dan terus-menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar-mengajar. Di sinilah leak hubungan yang penting antara PSB dengan pengembangan sistem instruksional. Segala sumber dan bahan, segala macam peralatan audiovisual, segala jenis personel yang ada di dalam PSB dimaksudkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi siswa dan pengajar dalam proses belajar-mengajar. 2. Tujuan Pusat Sumber Belajar PSB bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan. Dari uraian tentang tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa PSB mempunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar. Dengan demikian dari awal hendaknya selalu kita sadari bahwa PSB bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang tempat menyimpan berbagai macam peralatan dan bahan pengajaran. Misi yang terutama dari PSB adalah pengembangan sistem instruksional yang merupakan sarana utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar dan mengajar. Segala fungsi dan kegiatan

yang dilaksanakan PSB, termasuk pengadaan dan pelayanan perpus-takaan bahan pengajaran, dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelak-sanaan misi tersebut. 3. Fungsi dan Kegiatan PSB Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang sudah diuraikan di atas, PSB mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut : 3.1. Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional Fungsi ini menolong jurusan dan departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar. Hal ini meliputi : a. Perencanaan kurikulum b. Identifikasi pilihan program instruksional c. Seleksi peralatan dan bahan d. Perkiraan biaya e. Penataran tentang pengem-bangan sistem instruksional bagi staf pengajar f. Perencanaan program g. Prosedur evaluasi h. Revisi program 3.2. Fungsi Pelayanan Media pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, meliputi : a. Sistem penggunaan media untuk kelompok besar b. Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil c. Fasilitas dan program belajar sendiri d. Pelayanan perpustakaan media/ bahan pengajaran e. Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian f. Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan 3.3. Fungsi Produksi penyediaan materi dan bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini meliputi : a. Penyiapan karya seni asli (original artwork) untuk tujuan instruksioanl b. Produksi transparasi untuk OHP c. Produksi fotografi (Slide, filmstirp, dan lain-lain) d. Pelayanan reproduksi fotografi e. Pemrograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman pita suara f. Pemrograman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem televisi di kampus. 3.4. Fungsi Administratif cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai di dalam cara-cara yang cocok. Hal ini meliputi berbagai kegiatan sebagai berikut : a. Supervisi personalia untuk media b. Pengembangan koleksi media untuk program belajar c. Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru d. Pengembangan sistem penyam-paian e. Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pengajaran f. Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan dan fasilitas.

Keempat fungsi pusat sumber beljar dengan kegitan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilaksanakan oleh PSB, akan sangat tergantung pada tujuan program pengajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf dan personalia yang ada dalam PSB yang bersangkutan. POLA ORGANISASI PUSAT SUMBER BELAJAR Tucker (1979) mendefinisikan PSB dengan istilah media center, dengan pengertian suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media (seperti slide, transparansi overhead, filstrip, vediotape, film 16 mm, dan lain-lain) dan pemberian pelayanan penunjang (seperti sirkulasi peralatan audiovisual, penyajian program-program video, pembuatan katalog, dan pemanfaatan pelayanan sumber-sumber belajar pada perpustakaan. Definisi Tucker tersebut mencer-minkan fungsi dan isi dari PSB sendiri. Jadi kalau dirinci, maka suatu PSB terdiri dari bagian-bagian srkulasi media cetak dan non-cetak, bagian produksi dan latihan media cetak dan non-cetak), dan bagian pengembangan instruksional. Apabila PSB kita hubungkan dengan kawasan teknologi instruksional, maka tampak bahwa sebenarnya PSB itu dibentuk dabn dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya dengan kawasan tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien, pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana. Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan PSB tersebut. Bila PSB tersebut pada perguruan tinggi, klien utama adalah mahasiswa, asisten, dan dosen. Pelayanan diutamakan kepada mereka sebaik-bainya. Isi dan kegiatan PSB adalah diutamakan untuk memenuhi kebutuhan klien. Bila suatu PSB tidak dapat memenuhi kebutuhan dan tidak melayani klien, maka PSB tersebut berarti tidak operasional. Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan PSB tersebut. Seorang kepala PSB bertanggung jawab terhadap seluruh bagian dan seksi yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Demikian juga sebaliknya, setiap karyawan harus bertanggung jawab keada kepala seksi, dan setiap kepala seksi bertanggungjawab kepada kepala bagian. Apabila klien sering menghadapi prosedur yang sulit pada bagian, seksi, atau petugas, biasanya hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan ataupun pelayanan PSB tersebut kurang mencerminkan struktur organisasi dan prosedur kerja yang baik. Hal tersebut berlaku juga bagi pengelolaan suatu PSB yang besar maupun yang kecil. Seorang kepala bagian atau kepala seksi harus dapat mengatur langsung atau memberi wewenang dalam melayani klien. Bila petugas bawahan belum menguasai, maka petugas atasannya harus melatih dan memberikan informasi secukupnya sehingga bawahan dapat berdiri sendiri. Staf (petugas) sangat berpe-ngaruh langsung terhadap PSB. Dapat dibayangkan betapa sibuk para petugas dalam melayani mahasiswa dan dosen dalam perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya tidak kurang dari 5000 atau bahkan mungkinlebih. Dalam hal ini mutlak diperlukan jumlah petugas yang besar dengan mutu pelayanan

yang tinggi. Betapapun tinggi dan modern mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola oleh tenaga yang ahli dan terampil, maka tidak mungkin pusat sember belajar akan dapat berfungsi dengan baik. Politik secara tidak sadar ternyata juga berpengaruh. Karena salah satu fungsi PSB adalah memeberikan informasi, maka dapat dilihat siapa pemberi informasi dan kepada siapa informasi tersebut disampaikan. PSB pada suatu perguruan tinggi negeri akan berbeda pesan atau misi yang dibawanya bila dibandingkan dengan suatu PSB keuangan. Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang memadai dengan pengaturan ruangan yang baik sehingga klien menjadi betah adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan PSB. Pengaruh fasilitas terhadap PSB yang lain adalah seperti penataan dan arsitektur yang menarik, listrik yang cukup, air conditioner, akustik, dan arus kerja yang lancar. Peralatan yang memadai berpengaruh langsung dalam efektivitas pelayanan. Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi sangat cepat, bahkankadang-kadang lebih cepat daripada program kita. Oleh karena itu PSB harus selalu mengikuti perkembangan peralatan yang baru. Meskipun demikian kita harus selalu berpedoman, betapapun baru dan modernnya peralatan dan kemajuan teknologi, kita harus mampu memilih peralatan yang sesuai dengan maksud dan pesan yang ingin di capai seefektif-efektifnya (the right equipment for the right purpose). Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun pengadaan peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan operasional, maka pengelolaan PSB tidak berdaya. Dana yang realistis dapat memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan baik, pelayanan yang meningkat, dengan produk yang bermutu. Pola organisasi pada umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Pola terpisah (independent and decentralized), 2. Pola terousat (centralized), dan 3. Kombinasi dari kedua pola tersebut (disebut juga pola hybrid). DAFTAR PUSTAKA American Association of School Librarians, ALA and Association for Educational Communications and Technology, Media Programs District and School, 1975. Merrill, Irving R. and Drob, harold, A., Criteria for Panning the Colege and University Learning Resource Center, Washingtong D.C., Association for Educational Communications and Technology, 1977. Schmid, William T., Media Center Management: A Paractical Guide, New York, Hasting House, 1980. Tucker, Richard N., The Organisation and Management of Educational Technology, London, Helm, 1979.