Penerapan Teknik Permainanbahasauntuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Di Kelas V SD Inpres Minakarya

dokumen-dokumen yang mirip
berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSTAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Penerapan Experiential Learning

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK PGRI TARIPA

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3 Ogotua Kabupaten Tolitoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Transkripsi:

Penerapan Teknik Permainanbahasauntuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Di Kelas V SD Inpres Minakarya Yeni Darwati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research) berdasarkan pendekatan naturalistik kualitatif, dengan pandangan bahwa penerapan penelitian tindakan di dalam kelas diharapkan akan mampu mendorong guru memiliki kesadaran diri melakukan refleksi, dan kritik diri terhadap aktivitas/praktek pembelajaran yang diselenggarakan (Hopkins, 1985:93) Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa Metode adalah cara yang teratur dan terarah baik-baik untuk mencapai tujuan. Metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk mnciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran Proses Belajar Mengajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Selanjutnya Surakhmad mengatakan, Metode adalah suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan (1985: 31). Oleh karena itu, metode yang relevan dengan suatu kegiatan akan menunjang keberhasilan suatu penelitian. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang pembelajaran menulis puisi. Rancangan penelitian yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu model Spiral. I. PENDAHULUAN Pengajaran Bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus dapat mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan tugas untuk membuat karya sastra yaitu menulis puisi. Keterampilan menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di sekolah dasar, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi dengan baik. 214

Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan dan pemahaman puisi, melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap masalahkemanusiaan. Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode dan strategi yang tepat, juga yang sangat menentukan adalah peranan guru dalam proses pembelajaran terhadap siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan model atau teknik dalam pembelajaran sastra dalam hal menulis puisi. Demikian pula dengan permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran menulis puisi di kelas V Sekolah Dasar Inpres Minakarya, selama ini kurang menggembirakan. Penulis menemukan beberapa permasalahan yang timbul dari guru maupun murid. Hal ini diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan dan wawancara dengan guru kelas V dan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi ini guru hanya membacakan salah satu puisi dalam buku paket dan menyuruh siswa untuk menuliskan puisi tersebut lalu guru menyuruhnya untuk membacakannya di depan kelas. siswa tidak diberi kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata-katanya sendiri dan kemampuannya sendiri. Pastinya pembelajaran tersebut sangat kurang tepat, di sini terkesan tidak adanya aktivitas dan kreatifitas siswa dalam menulis puisi. Ketika penulis memberikan tugas pada siswa untuk menulis puisi dengan katakata atau bahasanya sendiri, siswa terlihat kesulitan dalam menyusun kata-kata dengan bahasanya sendiri, hal itu disebabkan karena selama pembelajaran Bahasa Indonesia dengan guru kelas V mereka tidak pernah diberi kesempatan untuk menuliskan puisi dengan kata-kata atau bahasanya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut Wellek dan Waren menyatakan: Dalam menulis puisi, anak harus diperhatikan bahasa yang sesuai dengan unsur-unsur yang ada dalam puisi: (2004: 13-15). Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk memperbaiki pembelajaran tersebut dengan menerapkan teknik Permainan Bahasa 215

dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V, karena bernain bagi anak-anak tak ubahnya seperti beerja bagi orang dewasa. Bermain merupakan kegiatan 3 yang menimbulkan kenikmatan yang akan menjadi rangsang bagi perilaku lainnya. Waktu untuk anak-anak bermain tidak jauh berbeda dengan waktu untuk bekerjanya orang dewasa. Usia siswa SD merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia. Anak-anak merupakan makhluk yang unik sehingga dalam pembelajaran mereka tidak harus merasa terpenjara. Bermain merupakan pemicu kreativitas. Anak yang banyak bermain akan meningkat kreativitasnya (Charlotte Buhler, dalam Sugianto, 1997), bermain merupakan sarana untuk mengubah potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Maka dari itu penulis mengambil Teknik Permainan Bahasa dalam pembelajaran menulis puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research) berdasarkan pendekatan naturalistik kualitatif, dengan pandangan bahwa penerapan penelitian tindakan di dalam kelas diharapkan akan mampu mendorong guru memiliki kesadaran diri melakukan refleksi, dan kritik diri terhadap aktivitas/praktek pembelajaran yang diselenggarakan (Hopkins, 1985:93) Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa Metode adalah cara yang teratur dan terarah baik-baik untuk mencapai tujuan. Metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk mnciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran Proses Belajar Mengajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Selanjutnya Surakhmad mengatakan, Metode adalah suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan (1985: 31). Oleh karena itu, metode yang relevan dengan suatu kegiatan akan menunjang keberhasilan suatu penelitian. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang pembelajaran menulis puisi. Rancangan penelitian yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu model Spiral. 216

Alur penelitian tindakan kelas: Pada tahap pelaksanaan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas V SD Inp.Minakarya. Guru kelas V bersama peneliti. Melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan teknik bermain kata. Apabila tujuan pembelajaran belum tercapai pada tahap atau siklus pertama maka dilanjutkan pada tahap atau siklus berikutnya. Analisis dan Refleksi Dalam tahap ini penulis akan menganalisa dan menginterpretasikan data dari hasil observasi, apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai target yang telah ditentukan atau belum, sehingga dapat ditentukan rencana pembelajaran berikutnya. A. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi Observasi merupakan suatu pengamatan yang dilakukan dengan teliti dan sistematis untuk tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan siswa menulis puisi dengan mengunakan teknik permainan bahasa. 2) Wawancara Wawancara marupakan teknik pengeumpulan informasi melalui komunikasi secara langsung dengan responden. Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses belajar yang dialami oleh mereka. Selama ini siswa selalu belajar dengan mendengarkan langsung puisi yang dibacakan ooleh guru, kemudian siswa mencatat dan membacakannya kembali didepan kelas. Dengan teknik permainan bahasa ini siswa merespon dengan baik. 3) Tes Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah contoh perilaku. Untuk mengetahui hasil tes kegiatan pembelajaran menggunakan table sebagai berukut di bawah ini. Keterangan skor: 1.pilihan kata : 217

3 = menggunakan kata yang mengandung nilai rasa 2 = menggunakan kata yang kurang mengadung nilai rasa 1 = menggunakan kata yang tidak mengandung nilai rasa 2.makn puisi : 3 = puisi yang digunakan memiliki kejelasan makna 2 = puisi yang digunakan kurang memliki kejelasan makna 1 = puisi yang digunakan tidak memiliki kejelasan makna 3.amanat : 3 = mengandung amanat 2 = kurang mengandung amanat 1 = tidak mengandung amanat 4.kerapian tulisan 3 = rapi sekali 2 = kurang rapi 1 = tidak rapi Daya serap individu = skor perolehan X 100 Skor maksimal Tabel 1. kemampuan siswa menulis puisi pada Siklus I Aspek Yang Dinilai No Nama Pil.kata Makna Amanat Kerapian Skor Nilai T/TT puisi tulisan 1 Kriswan 2 1 2 3 8 67 T 2 Muta ali 2 2 1 2 7 58 TT 3 Rian 2 3 2 1 8 67 T 4 Moh.S 2 1 2 3 8 67 T 5 Wahyu 2 1 1 2 6 50 TT 218

6 Yoga 2 2 1 1 6 50 TT 7 Irmatul 2 1 3 2 8 67 T 8 Irmawati 2 1 2 2 7 58 TT 9 Istiqomah 2 2 3 1 8 67 T 10 Astri.D 2 1 3 2 8 67 T 11 Rita. U 2 2 1 2 7 58 TT 12 Fingki.A 2 1 3 2 8 67 T 13 Tomi 2 2 1 1 6 50 TT Dari data diatas dapat dilihat ternyata hasil belajar selama penelitian berlangsung menunjukkan bahwa 7 orang siswa yang tuntas dan 6 orang yang tidak tuntas, sehingga dapat disimpulkan rerata daya serap pada siklus I 61%. Sehingga belum mencapai KKM yang ditetapkan yakni 65%. No Nama Tabel 2. Kemampuan siswa menulis puisi Pada Siklus II Pil.kata Makna Aspek Yang dinilai puisi amanat Kerapian tulisan Skor Nilai Ketuntasan 1 Kriswan 3 3 2 2 10 83 Tuntas 2 Muta ali 2 3 2 3 10 83 Tuntas 3 Rian 2 2 3 2 9 75 Tuntas 4 Moh.Saiful 3 3 2 2 10 83 Tuntas 5 Wahyu 2 1 2 3 8 67 Tuntas 6 Yoga 2 3 2 1 8 67 Tuntas 7 Irmatul 3 2 3 2 10 83 Tuntas 8 Irmawati 2 1 1 2 6 50 Tdk.Tuntas 9 Istiqomah 3 2 3 3 11 91 Tuntas 10 Astri D. 2 1 3 2 8 67 Tuntas 11 Rita U. 2 2 3 2 9 75 Tuntas 12 Fingki A. 2 3 3 3 11 91 Tuntas 13 Tomi 2 2 2 3 9 75 Tuntas Dari data diatas dapat dilihat ternyata hasil belajar selama penelitian berlangsung menunjukkan bahwa 12 orang siswa yang tuntas dan 1 orang yang 219

tidak tuntas, sehingga dapat disimpulkan rerata daya serap pada siklus II.Mencapai 84,62 Pembahasan Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD ternyata dengan Metode Penerapan Tehnik Permainan Bahasa dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa lebih cepat dalam memahami materi yang diajarkan dan siswa dapat belajar lebih mudah karena isi materi yang diajarkan dalam pelajaran bahasa Indonesia, khususnya ketrampilan menulis Puisi. Selain itu dengan metode Penerapan tehnik permainan bahasa siswa mempunyai peran yang sama, dan mengetahui dimana siswa yang aktif dan tidak dalam proses belajar mengajar. Hasil observasi dan respon siswa pada siklus I sebagai berikut: a. Kemampuan guru mengelola pembelajaran dinilai kurang baik, 45 % dari semua komponen (semuanya 10 komponen yang dinilai baik atau sangat baik. b. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dinilai kurang baik dan tidak sesuai dengan harapan dalam Menulis puisi. Siswa kurang cukup antusias dan kurang mengambil bagian pada setiap tahapan pembelajaran, masih ada kegiatan yang dinilai kurang maksimal antara lain jumlah siswa yang bertanya masih sedikit, siswa masih merasa kesulitan dalam mengungkapkan ide atau pendapat dengan kalimatnya sendiri, gaduh pada pertemuan pertama, masih ada siswa yang bermain, dan siswa kesulitan menyusun kalimat dalam menulis puisi. c. Respon siswa: Sebesar 51.25 % siswa kurang merasa senang terhadap materi, LKS, cara mengajar guru, dan suasana kelas: 60,5 % merasa berminat jika pembelajaran berikutnya dilakukan seperti ini, dan 65,5% merasa dapat mudah memahami bahasa dalam menulis puisi LKS. d. Nilai evaluasi menunjukkan peningkatan hasil belajar dimana siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 7 siswa dari 13 siswa atau mencapai 53,85%. Hasil observasi dan respon siswa pada siklus II sebagai berikut: 220

a. Kemampuan guru mengelola pembelajaran semakin baik, yaitu mencapai 85 % komponen bernilai baik atau sangat baik. Usaha mendorong siswa untuk selalu bertanya sudah berjalan baik, pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran sudah dinilai sangat baik. b. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dinilai semakin aktif. Pada kegiatan menyelesaikan masalah, siswa menggunakan alat peraga, masingmasing kelompok sudah ada yang mewakili untuk membacakan hasil pekerjaanya. c. Respon siswa: Sebesar 94,8% siswa merasa senang terhadap materi, cara mengajar guru, dan suasana kelas: 97,8% merasa berminat jika pembelajaran berikutnya dilakukan sepserti ini, dan 93,6% merasa dapat mudah memahami bahasa dalam menulis puisi. Hal ini cukup menunjukkan peningkatan respon siswa terhadap pembelajaran dibandingkan dengan respon siswa terhadap pembelajaran dibandingkan dengan respon saat pembelajaran pada siklus I. d. Nilai evaluasi menunjukkan peningkatan hasil belajar dimana siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 12 siswa dari 13 siswa atau mencapai 84,62%. Kemudian masing-masing siklus dikembangkan menjadi dua tindakan. Hasil belajar selama penelitian berlangsung menunjukkan bahwa rerata daya serap pada siklus satu 61 %, siklus dua meningkat 76,15 %, terjadi peningkatan yang signifikan. Sementara rerata hasil belajar siklus satu 6,1, meningkat 7,6 pada siklus dua, Sedangkan ketuntasan klasikal terendah pada siklus satu 53,85 %, meningkat 84,62 % pada siklus dua, mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 70 % untuk ketuntasan klasikal. Dengan demikian hasil belajar Bahasa Indonesia secara keseluruhan memperoleh peningkatan yang signifikan sekaligus menunjukan bahwa Penerapan tehnik permaianan Bahasa dalam menulis Puisi dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa IV. PENUTUP Kesimpulan Perencanaan tindakan yang dilakukan agar pembelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang ketampilan menulis Puisi lebih efektif adalah dengan 221

menerapkan strategi pembelajaran Penerapan tehnik permainan bahasa. Adapun metode-metodenya yang sesuai dengan karakter materi dan menjelaskan strategi pembelajaran dan memberi batasan-batasan tugas yang harus dikerjakan untuk mendukung suksesnya pembelajaran pada tahap membuka pelajaran. Untuk mengoptimalkan hasil tindakan yang akan dilakukan, maka peneliti akan membuat dua siklus rencana tindakan. Yaitu: 1) perencanaan (planing). 2) tindakan (actuating). 3) observasi (observing). 4) refleksi (refleksing). Hasil penelitian dengan keempat proses diatas menunjukkan, bahwa penerapan strategi pembelajaran Penerapan tehnik permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, mempunyai efektifitas yang cukup besar. Hal ini terbukti; tidak saja dengan pencapaian materi pembelajaran yang secara kuantitatif ditunjukkan dengan nilai tes yang bagus, atau secara kualitatif dibuktikan dengan ketertarikan anak didik kepada proses pembelajaran hingga kemudian melahirkan motivasi untuk mempelajari materi pelajaran. Hasil belajar selama penelitian berlangsung menunjukkan bahwa rerata daya serap pada siklus satu 61 %, siklus dua meningkat 76 %, terjadi peningkatan yang signifikan. Sementara rerata hasil belajar siklus satu 6,1, meningkat 7,6 pada siklus dua, Sedangkan ketuntasan klasikal terendah pada siklus satu 53,85 %, meningkat 84,65 % pada siklus dua, mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 70 % untuk ketuntasan klasikal. Lebih dari itu, pembelajaran dengan strategi Penerapan tehnik permainan bahasa ternyata memiliki peran dominan untuk membantu anak didik mengasah keberaniannya menggunakan ketrampilan menulis Puisi di depan kelas tanpa takut salah, menumbuhkan rasa percaya diri dan pandai berimajinasi karena memerankan sosok yang bukan dirinya. Saran Penerapan strategi pembelajaran Penerapan tehnik permainan bahasa pada dasarnya, akan lebih maksimal manakala disesuaikan dengan materi pelajaran dan kondisi serta karakter peserta didik. Selain itu model-model lain dalam strategi pembelajaran Penerapan tehnik permainan bahasa ini juga dapat dikombinasikan agar pembelajaran lebih menarik dan para siswa dapat mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. 222

Agar rekan-rekan guru Bahasa Indonesia khususnya guru Bahasa Indonesia di SD Inpres minakarya dapat menerapkan Model Pembelajaran Tehnik menulis puisi dalam pembelajarannya dikelas untuk meningkatkan hasil belajar anak didik kita. DAFTAR PUSTAKA Soparno (1988: 60) Hakikat permainan Bahasa.Bandung: UPI PRESS Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Wiriatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Wellek dan Waren menyatakan: Dalam menulis puisi, anak harus diperhatikan bahasa yang sesuai dengan unsur-unsur yang ada dalam puisi: (2004: 13) 223