KALIBRASI PERALATAN ALAT LABORATORIUM:

dokumen-dokumen yang mirip
MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

NERACA. Neraca Ohauss

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

NERACA A. TUJUAN B. DASAR TEORI a. Neraca Ohauss

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 27 November 2016 Penyusun, Alfia Khairina

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN I PENERAPAN VOLUMETRI OLEH : FITRI HANDAYANI HAMID STAMBUK : F1C : MUHAMMAD SYAHRIL

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

Cara uji berat jenis aspal keras

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak dan lemak secara gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

METODE PENGUJIAN KADAR BERASPAL DENGAN CARA EKSTRAKSI MENGGUNAKAN ALAT SOKLET

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Air dan air limbah Bagian 26 : Cara uji kadar padatan total secara gravimetri

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA ASPAL CAIR DENGAN ALAT TAG OPEN CUP

MODUL I Pembuatan Larutan

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

Cara uji penetrasi aspal

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

Cara uji kelarutan aspal

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

Cara uji kimia - Bagian 3: Penentuan kadar lemak total pada produk perikanan

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

III. METODE PENELITIAN

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Riset Kimia Lingkungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Cara uji kelarutan aspal

MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

Oleh: Oe Tiny Agustini Koesmawati PUSAT PENELITIAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

PETUNJUK PENGOPERASIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB III METODOLOGI. Penetapan kadar minyak atsiri kayu manis dan pemeriksaan mutu minyak

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Transkripsi:

KALIBRASI PERALATAN ALAT LABORATORIUM: KALIBRASI TIMBANGAN ( NERACA ) Pengontrolan Timbangan Penanganan Timbangan Membersihkan Timbangan OPERASI, PEMBERSIHAN DAN PERAWATAN PENANGAS AIR (WATER BATH) Operasi Pembersihan dan Perawatan Pengukuran dalam kasus penyimpangan (deviasi) OPERASI, PEMBERSIHAN DAN KALIBRASI ALAT PENGUKUR SUHU (TERMOMETER) Alat yang diperlukan Operasi Rentang kerja yang diijinkan Pembersihan dan Perawatan KONTROL, PERAWATAN Dan UJI OPERASIONAL PERALATAN PENDINGIN Dan REFRIGERATOR Operasi / Utilisasi Rentang batas kerja/ kekurangan Pembersihan Dan Perawatan UTILITAS DAN PENGUJIAN PERALATAN VOLUMETRIK kebutuhan Petunjuk Operasional Pipet Gondok (vol. Pipette) Gelas Ukur Labu Ukur Alat Pembagi (dispenser) Uji Peralatan Volumetrik Jenis / tipe peralatan volumetrik yang akan diuji. Frekuensi Cara kerja 1

KALIBRASI TIMBANGAN ( NERACA ) Pengontrolan Timbangan Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). Penanganan Timbangan Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. Membersihkan Timbangan Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan. 2

OPERASI, PEMBERSIHAN DAN PERAWATAN PENANGAS AIR (WATER BATH) Operasi Steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang diinginkan (jika memungkinan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuai dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu. Pembersihan dan Perawatan Thermostat Perawatan secara reguler oleh Jasa Layanan pelanggan tidak diperlukan. Pembersihan yang dibutuhkan pada perawatan (seperti membersihkan sudu-sudu / baling-baling roda yang berputar) dilakukan oleh Operator laboratorium sesuai dengan petunjuk pabrik. Media pemanas dan Alat Media pemanas (misal air) harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya kontaminasi ( seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen). Permukaan alat harus dibersihkan dengan menggunakan pembersih (sabun/ deterjen yang biasa digunakan). Kontaminasi lebih kuat ( adanya deposit kapur), dapat dihilangkan dengan pembersih yang khusus/cocok (misal asam asetat encer). Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer water bath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpangan (deviasi) harus didokumentasikan/dicatat pada buku peralatan. Bila alat beroperasi tanpa mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini. Pengukuran dalam kasus penyimpangan (deviasi) Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 5 o C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan / suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang dijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat. Penangas air (water bath) dihubungkan dengan sistem pengukuran suhu dalam bentuk rekorder tidak memerlukan buku alat (yang terpisah), bilamana suhu dimonitor dengan menggunakan sistem pengukuran tersebut. Pengontrolan suhu ini harus disimpan sebagai dokumentasi. Jika menggunakan buku alat, hasil uji operasional harus dicatat setiap pengujian dan cantumkan tanggal dan tanda tangan. Interval uji penyimpangan (deviasi) dan deviasi temperatur yang diijinkan, harus tercantum dalam buku alat. 3

OPERASI, PEMBERSIHAN DAN KALIBRASI ALAT PENGUKUR SUHU (TERMOMETER) Alat yang diperlukan Termometer terkalibrasi disertai sertifikat Semua alat pengukuran harus dikontrol pada saat pertama beroperasi dan sesudah digunakan paling sedikit satu kali pertahun dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Pengujian harus dilakukan paling sedikit dengan satu nilai pada rentang temperatur dimana alat dioperasikan. Untuk pengukuran pada temperatur kamar misal alat tersebut dicek pada 15 25 0 C. suhu yang ditunjukkan oleh masing-masing termometer dicek oleh termometer terkalibrasi, dimana termometer-termometer tersebut dimasukkan kedalam lemari pendingin atau penangas air (water bath), sampai temperatur yang ditunjukkan oleh masing-masing termometer stabil paling sedikit dalam satu menit. Untuk pengukuran suhu udara dengan menggunakan termometer, hal berikut dianjurkan untuk memperlambat penunjukan suhu, tempelkan gabus atau kapas/wool pada ujung termometer dan biarkan termometer kira-kira 1 (satu) jam untuk mencapai temperatur diinginkan. Tergantung dari usilitas alat-alat pengukur maka kepala fasilitas pengujian atau penanggung jawab peralatan harus menentukan apakah penyimpangan temperatur harus dicantumkan pada alat atau tidak. Contoh pengujian menggunakan pengukuran 2 (dua) nilai : Catatan pada pengukuran alat (sebagai koreksi) - 0,3 pada 22 0 C - 0,2 pada 12 0 C Pada tanyangan menunjukkan : 19,7 0 C Temperatur yang sebenarnya adalah : ( tayangan + koreksi ) ( 19,7 0,3 ) = 19,4 0 C Operasi Pembacaan harus dilakukan secepat mungkin, setelah alat dipindahkan / diangkat dari area pengukuran. Pembacaan minimum / maksimum yang tercatat dihapus (dengan menekan tombol) setelah didokumentasikan. 4

Rentang kerja yang diijinkan Deviasi yang diijinkan pada termometer minimum/maksimum dari termometer kalibrasi, tidak boleh lebih dari 2,0 0 C, deviasi dari termometer biasa (normal) tidak boleh lebih dari 1 0 C, jika tidak ada nilai-nilai lainnya yang disimpan pada buku peralatan. Pembersihan dan Perawatan Sensor temperatur harus dibersihkan dengan solvent (pelarut) dan dibersihkan dengan air bebas mineral/ aquadest, setelah digunakan. Test-test operational harus dicatat sebagai lampiran dalam buku peralatan (contoh: buku peralatan kulkas). Sebagai suatu alternatif, buku terpisah dapat dipakai untuk mencatat atas semua peralatan pengukur suhu yang terdapat di wilayah kerja tertentu. Dalam kasus ini, peralatan yang dimaksud harus diberikan label yang jelas. Selama test operational, peralatan kalibrasi dan suhu terukur dan nilai aktualnya (jika ada deviasinya) harus didokumentasikan berbarengan dengan tanggal dan tanda tangan. 5

KONTROL, PERAWATAN Dan UJI OPERASIONAL PERALATAN PENDINGIN Dan REFRIGERATOR Sebuah termometer akan dipasang pada setiap alat pendingin atau refrigerator, suhu didalam alat harus dicek paling tidak satu kali dalam seminggu interval yang tepat antara pengecekkan suhu dicatat pada buku alat. Kenaikan temperatur yang mungkin terjadi harus dipantau oleh termometer minimum/maksimum yang terpasang didalam alat (defrosting). Internal control harus didokumentasikan dalam buku alat dan atau tempel pada masingmasing alat. Termometer harus ditempatkan didalam alat pendingin dan refrigerator dengan cara dimana temperatur yang didokumentasikan adalah temperatur terukur dari sampel yang didinginkan, substansi yang diuji atau zat-zat kimia, dan lain-lain, misal didalam tempat / wadah yang tertutup atau secara langsung antara sampel dengan sampel. Pembacaan suhu dicantumkan dalam buku alat dilengkapi dengan tanggal dan tanda tangan. Termometer yang terpasang pada alat harus dicek setiap tahun dengan menggunakan termometer kalibrasi. Hasil harus didokumentasikan didalam buku alat (lihat pada SOP). Operasi / Utilisasi Termostat akan diatur sesuai dengan kebutuhan peralatan pendingin/pembeku (frozen) Dilarang keras menyimpan bahan makanan yang dikonsumsi didalam alat pendingin dan refrigerator yang disediakan untuk sampel seluruh sampel yang disimpan, substansi yang diuji dan substansi acuan, reagen harus disimpan didalam tempat yang rapat, terlindung dari kehancuran dan diberi label yang jelas. Sampel tanpa label tidak diperbolehkan untuk disimpan. Sampel dan substansi acuan tidak boleh menyebabkan korosifitas pada bagian dalam alat, juga zat yang mudah terbakar Jika menggunakan alat ini, tolong harus ditutup rapat secepatnya. Disamping pengaturan termostat, temperatur dibagian dalam yang konstan harus diperatahankan dengan cara menyimpan zat-zat dimana suhunya telah diturunkan (maksimum sampai temperatur kamar) pada bagian super beku, digunakan bila terdapat sejumlah besar zat-zat (substansi) yang harus didinginkan, namun demikian kenaikan suhu pada muatan yang tertinggal tidak diperkenankan. Rentang batas kerja/ kekurangan Suhu internal berikut ini harus dipertahankan : Refrigerator : +2 0 C - +8 0 C Freezer : - 40 0 C - - 5 0 C Dalam kasus rentang suhu lainnya yang diperlukan, disebabkan oleh sifat sampel, substansi (zat) yang diuji dan zat acuan, reagen, dll, yang disimpan, semuannya harus didokumentasikan pada alat dan dicatat pada buku alat. 6

Bila ada deviasi dari rentang diatas harus dicatat pada buku alat, alasan harus diidentifikasi (misalnya pintu refrigerator harus tetap terbuka pada saat mengatur kembali benda/barang). Dalam kasus yang menyebabkan deviasi temperatur yang tidak dapat diusut pada suatu saat, benda / zat yang didinginkan harus dipindahkan secepatnya kedalam alat pendingin atau refrigerator yang beroperasi. Pembersihan Dan Perawatan Pembentukkan es didalam alat pendingin dan refrigerator harus dileburkan, bagian dalam harus dibersihkan. Sampel disimpan didalam masing-masing alat harus dipindahkan kedalam alat lainnya pada saat alat dibersihkan dan pada saat dilakukan peleburan es. Berikut ini yang harus didokumentasikan pada lembar format buku data. - Pembacaan temperatur - Alasan deviasi temperatur yang mungkin terjadi - Peleburan es dan pembersihan - Pengontrolan termometer dengan menggunakan termometer terkalibrasi (lihat SOP) 7

UTILITAS DAN PENGUJIAN PERALATAN VOLUMETRIK kebutuhan Pada umumnya hanya beberapa peralatan volumetrik yang digunakan, yang mempunyai ketegasan sudah disertifikasi atau yang dilengkapi dengan jaminan spesifikasi dari pabrik (seperti BRAND atau yang setingkat / sebanding). Deviasi hanya dijinkan jika peralatan volumetrik yang tersedia dipasaran tidak disertifikasi / dijamin. Hanya beberapa peralatan volumetrik yang dapat digunakan dimana terbuat dari bahan yang tidak menyebabkan kontaminasi pada sampel. Pada analisa zat organik, hanya peralatan volumetrik yang terbuat dari bahan yang mempunyai ketahanan (resistan) terhadap pelarut (solven), yang dapat digunakan. Petunjuk Operasional Setelah dicuci bersih dan dibilas dengan aquadest, peralatan volumetrik dikeringkan tetapi jangan dikeringkan pada temperatur diatas 100 0 C. pada umumnya peralatan volumetrik tidak harus dikosongkan. Pipet Gondok (vol. Pipette) Hanya pipet gondok yang terbuat dari gelas dan telah dikalibrasi (volumenya) yang digunakan sebelum menggunakan pipet, kita harus yakin bahwa ujung pipet tidak rusak / retak/patah. Untuk mengisi atau menarik cairan kedalam pipet, gunakan alat bantu yaitu pipette filler jangan sekali-kali menghisap cairan kedalam pipet dengan mulut, demi keamanan. Pada saat cairan dikeluarkan, posisi pipet harus berdiri tegak, untuk membiarkan cairan mengalir bebas. Ada durasi (lamanya) untuk mengalirkan cairan keluar pipet yang tercantum pada pipet, hal ini harus dilakukan setelah cairan keluar dari pipet. Cairan yang sangat kental jangan diukur dengan pipet. Pada kasus ini volume harus ditentukan dengan ditimbang (gravimetri) dan dihitung dengan menggunakan densitas cairan yang akan diukur. Gelas Ukur Gelas ukur dikalibrasi berdasarkan cairan yang diisikan kedalam gelas ukur. Oleh karena itu gelas ukur cocok untuk pengukuran secara kuantitatif, terutama gelas ukur dibawah 100 ml. Hanya gelas ukur yang terbuat dari gelas yang digunakan didalam laboratorium analisa organik Pengukuran volume gelas ukur dapat dilakukan dengan cara penimbangan dan dihitung dengan menggunakan densitas cairan yang diisikan kedalamnya. Labu Ukur Hanya labu ukur yang terbuat dari gelas atau plastik / PVC yang mempunyai ketegasan sudah disertifikasi. Alat Pembagi (dispenser) Dispenser digunakan apabila ada persetujuan dari kepala fasilitas pengujian / kepala laboratorium dibawah pengawasan yang ketat dari petunjuk operasional, bilamana penambahan dibatasi/kuantitas yang tepat dari solvent. Biasanya alat ini tidak digunakan untuk pengukuran kuantitatif. 8

Uji Peralatan Volumetrik Jenis / tipe peralatan volumetrik yang akan diuji. Peralatan volumetrik yang digunakan untuk mengukur volume yang tepat, tetapi tidak memiliki sertifikat pengukuhan / penegasan atau spesifikasi yang dijinkan yang disediakan oleh pabrik (seperti BRAND) atau yang setingkat), harus diuji untuk penegasan. Frekuensi Alat-alat tersebut diatas harus diuji untuk penegasan, dilakukan oleh petugas laboratorium sebelum alat tersebut digunakan untuk pertama kalinya. Cara kerja Dalam melakukan uji penegasan gunakan air bebas mineral / aquadest dengan temperatur 20 + 2 0 C, yang diisikan kedalam alat yang akan diuji dan telah ditimbang sampai volume sesuai dengan yang ditinjukkan atau mencapai tanda tentukan berat alat yang sudah terisi dengan neraca analitik dan hitung berat air / aquadest yang diisikan cari densitas air yang sesuai dengan temperatur ( 1 g/ml untuk 20 0 C). Cara kerja ini dapat dimodifikasi dengan menggunakan pelarut organik, (seperti etanol, sikloheksan) sebagai pengganti air / aquadest, untuk kalibrasi dengan mempertimbangkan densitas masing-masing pelarut. Pada setiap pengujian, lakukan minimum 5 kali pengujian secara individu, untuk menentukan nilai rata-rata atau penyimpangan baku (standard deviation). 9