BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia pun senantiasa dipengaruhi oleh berbagai dinamika yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang saling membutuhkan satu sama lain. Kegiatan ini diperlukan oleh

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

BPS PROVINSI JAWA BARAT

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu

BPS PROVINSI JAWA BARAT

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

BPS PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

Analisis Perkembangan Industri

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun-tahun yang penuh tantangan bagi

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh patriotisme, Indonesia berusaha membangun perekonomiannya. Sistem perekonomian Indonesia yang terbuka membuat kondisi

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

Perdagangan Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

Ekspor Nonmigas Agustus 2010 Mencapai US$ 11,8 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Bulan September 2011 Masih Menguat, Naik 35% Dibanding September 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia telah mengalami banyak perubahan beberapa dekade terakhir ini.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Analisis Perkembangan Industri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia yang sangat dinamis, perekonomian Indonesia pun senantiasa dipengaruhi oleh berbagai dinamika yang terjadi dalam percaturan perekomian global. Isu yang saat ini tengah berkembang adalah kecenderungan eskalasi krisis ekonomi dunia akibat krisis yang terjadi di kawasan Eropa. Kondisi di Eropa tersebut bisa saja memicu krisis global dan sedikit banyaknya akan berdampak negatif terhadap ekspor Indonesia ke wilayah lainnya.. China, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura menjadi tujuan ekspor utama selama periode Januari sampai Agustus 2011. Total ekspor Indonesia ke negara- negara tersebut bisa mencapai 40% dari seluruh total ekspor Indonesia. Selain kelima negara tersebut diatas, Uni Eropa yang merupakan 17 perekonomian di kawasan Eropa juga merupakan mitra ekspor utama Indonesia. Krisis yang melanda Uni Eropa yang menjadi pasar tradisional Indonesia tersebut sudah selayaknya diantisipasi oleh pemerintah. 1

B. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam dinamika perekonomian Indonesia sudah tiga kali periode krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia. Krisis Asia pada tahun 1998 memberikan arti tersendiri bagi Indonesia dimana goncangan kuat krisis tersebut menghancurkan perekonomian Indonesia. Tahun 2008, Indonesia dihadapkan dengan krisis finansial Global yang berasal dari Amerika Serikat. Indonesia dituntut untuk melakukan upaya menyelamatkan diri dari ancaman krisis tersebut. Kebijakan yang lebih diarahkan terhadap penguatan konsumsi domestik mampu mereduksi dampak krisis sehingga dampak krisis finansial global 2008 tidak separah krisis Asia 1998. 1 Menjelang berakhirnya krisis ekonomi global periode 2008-2009 yang diawali pada tahun 2007 di Amerika Serikat (AS) yang disebabkan oleh sebuah krisis keuangan yang menurut catatan sejarah negara tersebut atau sejarah dunia merupakan krisis ekonomi terbesar di negara itu sejak depresi besar tahun 1920an sampai 1930an. Saat ini, Indonesia kembali dihadapkan pada keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu karena krisis yang terjadi di Eropa, krisis bermula dari penumpukan utang Yunani sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa dan mengalami gagal bayar. Efek domino dari krisis tersebut menyebar ke negara-negara anggota Uni 1 Sekilas Info Perkembangan Perdagangan dan Investasi Edisi 3 Tahun II, September 2011 Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas, Hal. 6 2

Eropa yang lain. Efek yang ditimbulkan membuat negara-negara anggota Uni Eropa lainnya mengalami kelesuan ekonomi. Indonesia sebagai sebuah negara yang menjalin hubungan kerjasama bilateral dengan negara maju baik dikawasan Eropa, Asia, dan Amerika tentu mengalami berbagai dampak dari krisis yang menimpa negara-negara di kawasan tersebut. Hal ini disebabkan oleh interconnectendness yang tidak terbatas. Bahkan setiap individu dapat mejalin kerjasama dengan pihak asing atau internasional, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, ataupun politik. keadaan ini merupakan dampak dari ketergantungan, serta keterbukaan dan integrasi. Indonesia sebagai salah satu bagian penting dalam perekonomian dunia tentunya tidak luput dari hantaman krisis yang tengah terjadi di Eropa, mengingat juga perekonomian Indonesia yang semakin terbuka, maka Indonesia rentan terhadap gejolak (shock) eksternal yang membawa dampak terhadap kondisi ekonomi dan sosial di Indonesia. 2 Menurut sebuah laporan dari Institude of Development Studies, Inggris (IDS, 2009), Indonesia dan sejumlah negara maju lainnya, disimpulkan bahwa Indonesia adalah negeri paling rentan terhadap tiga jenis goncangan, yakni pangan, minyak dan perdagangan. Sedangkan terhadap goncangan modal, Indonesia tidak terlalu rentan. 2 Kementrian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Krisis Keuangan Eropa : Dampak terhadap Perekonomian Indonesia, Halaman 8 3

Secara teori, dampak krisis ekonomi Uni Eropa terhadap ekonomi Indonesia bisa melalui sejumlah jalur transmisi, diantaranya jalur perdagangan khususnya ekspor Indonesia Ke UE. Jalur ekspor dalam aksesnya bisa langsung (direct trade) dan tidak langsung (indirect trade). Perdagangan langsung adalah barang-barang Indonesia langsung di jual ke Uni Eropa tanpa perantara negara ketiga. Indonesia harus mengantisipasi dampak krisis terhadap perdagangan langsung Indonesia ke Uni Eropa. Pasalnya, negara tersebut merupakan mitra dagang utama bagi banyak perusahaan di Indonesia dan merupakan pasar non migas terbesar mencapai 12 persen dari total ekspor non-migas. Tabel 1. Ekspor non migas Indonesia menurut negara tujuan No Negara Tujuan Ekspor % peran terhadap total non migas 2006 2008 2011 1 Jepang 15,3 % 13,8 % 11,74 % 2 Uni Eropa 15 % 12,3 % 12 % 3 AS 13,4 % 11,6 % 9,55 % 4 Singapura 9,9 % 9,9 % 7,1 % 5 Cina 6,9 % 7,2 % 12,95 % Sumber : BPS (diolah) 4

Menurut ketua kadin Suryo Bambang Sulistyo krisis ekonomi Eropa akan berdampak ke Indonesia, karena Eropa menjadi pasar penting bagi Indonesia. Kalau ekonomi sulit, maka ekspor impor berkurang. Ia mengungkapkan krisis ekonomi Eropa disinyalir terjadi karena lemahnya manajemen ekonomi di negara-negara kawasan Eropa seperti di Yunani dan Italia. Akibatnya banyak negara bank Eropa yang menghadapi biaya operasional yang meningkat karena memberikan Jumlah besar kepada Yunani dan dan Italia. Terkait hal itu banyak pasar utama di Eropa seperti Jerman, Inggris, ksusunya Prancis dan Belgia terpengaruh secara negatif oleh situasi ekonomi di Eropa. Pada giliriannya hal itu akan berdampak pada Indonesia dalam hal perdagangan ke kawasan tersebut. Berita-berita di media masa sejak september 2011 mengabarkan adanya pengaruh krisis tersebut terhadap ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis November 2011, nilai ekspor non migas Indonesia pada September 2011 menurun sebesar 6,24 persen dibanding Agustus dari 14, 5 miliar menjadi USD 13,6 miliar, permintaan ekspor non migas Indonesia dari negaranegara Uni Eropa pada periode September 2011 anjlok hingga 31,58 persen, dari sebesar USD 1,9 miliar pada periode Agustus 2011 menjadi hanya 1, 4 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor juga menurun dilihat dari tujuan ekspor Indonesia ke negaranegara Uni Eropa tertentu, misalnya kepala badan pusat statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan bahwa neraca perdagangan Indonesia dengan Prancis turun, dari surplus 4 juta dolar AS menjadi defisist 64,7 juta dolar AS pada Agustus 2012. 5

Surplus perdagangan Indonesia dan Jerman juga mengalami penurunan selama periode yang sama yakni 20 juta dolar AS menjadi 18 juta dolar AS. Sedangkan dampak krisis ekonomi Eropa melalui jalur perdagangan tidak langsung adalah melalui negara ketiga. Melemahnya perekonomian Eropa akibat krisis yang terjadi sudah pasti juga berdampak kepada ekspor ke berbagai negara, bukan hanya ke Uni Eropa. Negara-negara importir produk Indonesia pada urutan ke- 3 sampai dengan 10 (Singapura, RRC, India, Malaysia, Korsel, Thailand, Taiwan) menyumbang sekitar 45 persen dari total ekspor Indonesia. Namun hampir dapat dipastikan bahwa keseluruhan negara-negara tersebut juga mengalami dampak krisis ekonomi Eropa yang berakibat pada perlambatan ekonomi setiap negara. Lebih lanjut hal ini akan mengakibatkan penurunan kemampuan membeli atau bahkan membayar produk ekspor yang dihasilkan Indonesia, sehingga pada akhirnya akan memukul industri yang berorientasi ekspor di Indonesia. China yang merupakan importer terbesar barang Indonesia akan mengurangi impornya disebabkan permintaan negaranegara maju menurun terhadap barang China. Di sisi ekspor, perlambatan Cina menjadi ancaman langsung bagi ekspor Indonesia. Cina adalah salah satu negara tujuan ekspor barang komoditas dan mineral. Ekspor batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) terancam oleh pelemahan permintaan Cina. Ekspor CPO dari Indonesia ke Cina yang merupakan eksposur ketiga terbesar mencapai 20% dari total ekspor CPO. Di samping itu, ekspor batu bara ke Cina mencapai 25% dari total ekspor batu bara. Sejak Januari 2012, ekspor 6

dua komoditas tersebut telah menunjukkan penurunan sebagai dampak dari penurunan kinerja ekspor Cina. Selain itu, dalam lima bulan terakhir ini laju ekspor menuju ke arah negatif. 3 Gambar 1. Dampak Krisis Ekonomi Eropa terhadap Indonesia Melalui Jalur Ekspor Barang Ekspor Indonesia Impor UE ke Indonesia Krisis Ekonomi UE PDB Indonesia Ekspor Produk Cina ke Uni Eropa Ekonomi Cina Impor Cina, termasuk ke Indonesia Sebagai salah satu negara yang merasakan dampak krisis Uni Eropa, dibutuhkan upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi dampak krisis tersebut. Indonesia yang memiliki pangsa pasar yang besar di Uni Eropa akan terpengaruh dengan lesunya perekonomian negara-negara Uni Eropa. Permintaan Uni Eropa terhadap barang Indonesia akan merosot yang berakibat pada berkurangnya lapangan kerja dan masalah pengangguran serta kemiskinan menjadi masalah serius seiring 3 Antisipasi Pelemahan Ekonomi Cina, dalam http://swa.co.id/my-article/antisipasipelemahan-ekonomi-cina Diakses pada 1 oktober 2012 7

dengan terjadinya krisis. Secara ringkas itulah potensi resiko terbesar perekonomian domestik yaitu melonjaknya jumlah pengangguran. Dan pada akhirnya berdampak kepada perkonomian Indonesia. Strategi pemerintah Indonesia diharapkan mampu mengurangi dampak buruk dari krisis yang tengah terjadi sehingga Indonesia tidak terperosok lebih jauh kedalam krisis. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai upaya pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi dampak krisis yang terjadi di Eropa sehingga penulis akhirnya memilih judul UPAYA PEMERINTAH INDONESIA MENGURANGI DAMPAK KRISIS C. POKOK PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan persoalan atau permasalahan mengenai : Bagaimana strategi yang diterapkan pemerintah Indonesia dalam mengurangi dampak Krisis Eropa dalam bidang perdagangan? 8

D. KERANGKA DASAR PEMIKIRAN Teori adalah pernyataan yang menghubungkan konsep-konsep secara logis. Teori yang baik adalah basis bagi pengembangan pengetahuan yang layak dipercaya berdasarkan kenyataan. 4 Teori merupakan bentuk penjelasan umum yang menjelaskan mengapa sesuatu itu bisa terjadi dan kapan sesuatu itu terjadi. Sehingga, selain dipakai untuk eksplanasi, teori juga menjadi dasar untuk prediksi. Adapun kerangka pemikiran yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah penerapan konsep diversifikasi ekspor. Konsep Strategi Diversifikasi Ekspor Rumelt (1986:11) menyatakan bahwa strategi diversifikasi sebagai The withstrengths, skills or purposes that span this diversity demonstrated by the way newactivities are related to old activities. Diversifikasi ekspor sebelumnya sudah diusung oleh dua ekonom tersohor yaitu Presbish dan Singer sejak 1950. Diversifikasi ekspor dapat berwujud diversifikasi ekspor secara horizontal (memperbanyak jenis sektor atau produk 4 Ilmu Hubungan Internasional:Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES. Hal.186. 9

ekspor), vertikal (mendiversifikasi ekspor produk hilir), dan negara tujuan ekspor (memperbanyak negara tujuan ekspor). Diversifikasi ekspor diyakini memilki manfaat seperti menstabilkan ekspor, peningkatan nilai tambah, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan diyakini pula menambah saing perekonomian suatu negara. Belum lagi disebutkan bahwa diversifikasi ekspor juga bermanfaat untuk memperluas cakrawala pengembangan tekhnologi dan penguatan keterkaitan kebelakang dan kedepan antar sektor ekonomi. Ketika terjadi semacam konsensus bahwa diversifikasi ekspor mampu mengatasi penurunan ekspor akibat krisis, pikiran kita harus tetap diberi ruang. Daya beli negara importir memang menurun sehingga walaupun produk yang diekspor lebih terdiversifikasi, daya beli mereka tidak akan berubah. Artinya secara total nilai impor mereka tidak akan berubah dengan berubahnya sisi penawaran. Diversifikasi yang masih valid adalah diversifikasi pasar atau diversifikasi negara tujuan ekspor. Jika kita mampu menambah negara tujuan ekspor, terutama negara-negara yang bukan merupakan tujuan ekspor sebelum, hal ini akan membantu menyelamatkan kinerja ekspor. Dalam kamus Istilah Ekonomi Polpuler, diversifikasi pasar adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan cara menganekaragamkan pasar, baik negara-negara tujuan ekspor tradisional maupun negara-negara tujuan ekspor baru ini dapat dilakukan dengan cara ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan komoditas sejenis agar dapat diterima dalam segmen pasar yang 10

lebih luas di negara tujuan ekspor atau dengan memasarkan komoditas yang sama ke pasaran yang lebih luas. 5 Strategi diversifikasi pasar ekspor adalah strategi yang banyak diadopsi dan jamak dilakukan oleh negara-negara yang mengandalkan pertumbuhan ekonominya dari ekspor. Selain negara-negara maju, beberapa negara secara agresif menerapkan strategi ini sejak lama. Sebutlah China, Korea Selatan dan India. Tiga negara ini menggarap secara agresif pasar-pasar seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika. Negara lain yang lebih kecil juga tidak kalah agresif. Thailand, yang sangat terkenal dengan konsep Thai Kitchen yang tersebar di pelosok dunia. Dalam kata-kata dari Briguglio, dkk. (2008) adalah defendence on a narrow range of export gives rise to risk associated with lack of diversification, therefore exacerbates vulnerability associated with economic openness. Dalam perkataan lain, diantara diantara negara-negara dengan sistem ekonomi terbuka, dengan tingkat diversifikasi ekspor yang rendah (atau tingkat konsentrasi ekspor yang tinggi) lebih rentan dibandingkan negara-negara dengan kondisi sebaliknya terhadap goncangan eksternal. Indonesia yang termasuk kedalam negara-negara yang mengandalkan ekspor untuk pertumbuhan ekonominya, strategi diversifikasi negara tujuan ekspor menjadi pilihan yang sangat relevan untuk mengurangi dampak krisis Eropa dalam bidang perdagangan. Diversifikasi negara tujuan ekspor adalah mencari pasar tujuan ekspor 5 Henricus W. Sumanto, Kamus Istilah Ekonomi Populer, KOMPAS 2006 hal 65 11

baru di luar tujuan pasar ekspor yang ada selama ini. Pasar tujuan ekspor baru ini diistilahkan dengan Pasar Non Tradisional. Istilah yang mengacu pada negara-negara di luar negara tujuan ekspor tradisional seperti Uni Eropa, yang selama ini merupakan pasar ekspor tradisional. Uni Eropa merupakan pasar tradisional Indonesia yang banyak menyerap produk-produk serta komoditas ekspor Indonesia. Akibat dari krisis yang terjadi permintaan ekspor dari Indonesia menurun, negara-negara Uni Eropa tidak memiliki cukup dana untuk membeli barang-barang Indonesia. Sehingga untuk mengurangi ketergantungan terhadap Uni Eropa maka Indonesia perlu menggali pasar baru diluar pasar tradisional. E. HIPOTESA Berdasarkan asumsi-asumsi yang sesuai dengan kerangka pemikiran, maka strategi yang diterpakan pemerintah Indonesia dalam mengurangi dampak krisis Eropa dalam bidang perdagangan adalah: Pemerintah Indonesia mengambil langkah diversifikasi pasar atau mencari pasar baru tujuan ekspor sehingga ketergantungan terhadap pasar tradisional diantaranya Uni Eropa bisa berkurang 12

F. JANGKAUAN PENELITIAN Pembatasan dalam ruang lingkup ini dilakukan dengan tujuan mencapai hasil maksimal. Dalam skripsi ini penulis membatasi permasalahan dimana fokus menjelaskan dampak krisis Eropa terhadap bidang perdagangan Indonesia dan upaya pemerintah mengurangi dampak krisis terhadap perdagangan tersebut. Jangkauan penelitian dalam skripsi ini adalah pada tahun 2009 sampai saat ini (2012) karena krisis Eropa mulai terdengar pada akhir tahun 2009 dan sampai saat ini krisis masih melanda kawasan Eropa. Namun tidak menutup kemungkinan jangkauan penelitian dibawah tahun 2009 demi sempurnanya skripsi ini. G. METODE PENELITIAN Skripsi ini berupa karya ilmiah berbentuk deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah istilah teknik seperti observasi, mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data dan kemudian dilanjutkan dengan analisa data tersebut. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini dengan menggunakan studi pustaka atau Library Research. Dan penunjang informasi tertulis seperti artikel, buku, majalah, surat kabar, internet dan catatan lainnya. 13

Data yang telah didapatkan kemudian diolah dan dianalisa dengan pendekatan ekslanatif, selanjutnya melakukan interpretasi hasil analisa tersebut dengan berpegang pada teori-teori yang mendukung. H. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah membahas persoalan dalam penulisan skripsi ini maka telah disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Dikemukakan pendahuluan yang terdiri dari alasan pemilihan judul, tujuan penelitian, latar belakang masalah, pokok permasalahan, kerangka dasar pemikiran, hipotesa, metode penelitian, jangkauan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II membahas mengenai krisis ekonomi Eropa yang mencakup penyebab krisis, efek domino krisis terhadap negara-negara Uni Eropa, dampak krisis terhadap perdagangan negara-negara di luar Uni Eropa dan tindakan serta respon. BAB III Membahas dampak krisis Eropa terhadap perdagangan langsung Indonesia-Uni Eropa dan Perdagangan tidak langsung melalui negara ke tiga BAB IV Strategi Pemerintah Indonesia menghadapi krisis Eropa BAB V merupakan penutup dari skripsi ini yang berisi kesimpulan. 14