Tujuan. Eksplorasi Botani Hutan [Fieldwork] Tujuan. Cara Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
Pembuatan Herbarium. Pembuatan Herbarium dan Pengenalan Jenis Pohon. Onrizal Departemen Kehutanan USU. Onrizal 2

Indonesia: Mega Biodiversity Country

CARA MENGKOLEKSI TUMBUHAN Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang b

BAB III KOLEKSI TUMBUHAN DAN METODE HERBARIUM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM. Herbarium

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tempat Dan Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Barat Danau Limboto Kecamatan

KLASIFIKASI TUMBUHAN SEJARAH. Klasifikasi dibuat berdasarkan pada hubungan kekerabatan diantara tumbuh-tumbuhan,

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

LOKAKARYA PEMBUATAN HERBARIUM UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MAN CENDIKIA MUARO JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL-09 PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING IX. PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang, sub

PENYULUHAN DAN PELATIHAN EKSPLORASI BOTANI HUTAN DALAM UPAYA KOSERVASI HUTAN

BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN 2004

BAB III METODE PENELITIAN

3. Bagaimana cara mengukur karbon tersimpan?

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian. Strata IV ( m dpl) Karakter morfologi bambu tali dicatat (lampiran 2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.3

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian. 1 Atau

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PEMBUATAN SPESIMEN HEWAN DAN TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMP SEKOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Senamang, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN

PANDUAN TEKNIS PENGUMPULAN HERBARUM ROTAN

4 METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi :

BAB III METODE PENELITIAN

TOR (TERM OF REFERENCE) LOMBA HERBARIUM PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2017

III. BAHAN DAN METODE

ESTIMASI STOK KARBON PADA TEGAKAN POHON Rhizophora stylosa DI PANTAI CAMPLONG, SAMPANG- MADURA

BENDA DAN KEGUNAANNYA

PENUNTUN PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN HAYATI UIN SUSKARIAU. PENYUSUN ZULFAHMI, S.Hut,M.Si ROSMAINA, SP, M.Si

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 1

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

III. MATERI DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif, yang menggunakan

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di hutan mangrove pesisir Desa Durian dan Desa Batu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan kuantitatif.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif karena penelitian ini hanya

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

III. METODOLOGI PE ELITIA

I. PENDAHULUAN. hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem yang sangat. berguna bagi manusia (Soerianegara dan Indrawan. 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

TOR (Term of Reference) LOMBA HERBARIUM PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2017

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan secara umum merupakan permukaan tanah atau air yang sederhana

III. MATERI DAN METODE. dan Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Fakultas Pertanian dan Peternakan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang

BAB III METODE PENELITIAN. Desember hingga Maret. Eksplorasi berupa pengumpulan koleksi Bryophyta

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Blok Perlindungan Tahura Wan Abdul

BAB IV METODE PENELITIAN

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

Pemetaan Pandan (Pandanus Parkins.) di Kabupaten dan Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

TAKSONOMI NUMERIK/ KONTEMPORER/ TAKSIMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Metode Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi pohon pelindung di jalan

PENYUSUNAN PROFIL KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN GUNUNG PULOSARI PEGUNUNGAN AKARSARI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

http://botit.botany.wisc.edu/images/402/reference_images/physiocarpus_opulifolius/herbarium_specimen_mc Tujuan Eksplorasi Botani Hutan [Fieldwork] Onrizal Departemen Kehutanan USU Mengungkap kekayaan jenis tumbuhan suatu kawasan hutan Mengkoleksi spesimen herbarium seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai dan membuat koleksi herbarium Mendeskripsikan seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai Onrizal 2 Tujuan Mengidentifikasi seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai Menyusun kunci identifikasi seluruh jenis tumbuhan yang dijumpai Onrizal 3 Cara Kerja 1. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang 2. Setiap kelompok melakukan eksplorasi pada lokasi yang ditentukan 3. Mengambil foto setiap bagian tumbuhan yang penting untuk identifikasi Bunga, buah, setangkai daun dengan bunga/buah Sistem perakaran Pepagan luar, dsb Onrizal 4 Cara Kerja 4. Mengambil spesimen untuk herbarium fertil (diutamakan) 5. Pembuatan herbarium s.d mounting 6. Menyusun deskripsi setiap jenis yang dijumpai 7. Mengidentifikasi seluruh jenis yang dijumpai 8. Menyusun kunci identifikasi 9. Membuat laporan per kelompok Onrizal 5 CARA MENGKOLEKSI Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang baik harus memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang tidak nampak pada spesimen herbarium. Steenis (1950); Kartawinata (1977): Apabila memungkinkan seluruh bagian tumbuhan dikoleksi, paling tidak ranting berdaun dam berbunga lebih diutamakan karena bunga mempunyai karakter penting Koleksi yang berbuah kurang bermakna (untuk beberapa takson) jika dibandingkan dengan yang berbunga, karena buah agak sulit dipakai sebagai karakter penting Onrizal 6

CARA MENGKOLEKSI Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoleksi tumbuhan antara lain: Perlengkapan Apa yang dikoleksi? Catatan lapangan Penanganan spesimen di lapangan Pengeringan spesimen Onrizal 7 a. Perlengkapan Perlengkapan untuk mengkoleksi tumbuhan di lapangan Galah Buku lapangan/catatan Ketapel Pensil Teropong Label gantung Hand lens 10x dan 20x Kantong plastik berbagai ukuran Penggaris Jangka sorong Parang Gunting stek/gunting tanaman Kompas Altimeter GPS Peta lokasi Kantong kertas (untuk cryptogamae, buah Kamera dan Alat biji) pengepres Sasak (35 x 50 cm) Aluminium bergelombang Tali pengikat Alkohol 70% atau spiritus Perlengkapan tidur Sleeping bag Tenda Onrizal 8 b. Apa yang dikoleksi? 1. Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya 2. Tumbuhan besar atau pohon, dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30-40 cm yang mempunyai organ lengkap: daun (minimal punya 3 daun untuk melihat phylotaksis), bunga dan buah, diambil dari satu tumbuhan. Untuk pohon yang sangat tinggi, pengambilan organ generatifnya bisa dilakukan dengan galah, ketapel atau menggunakan hewan, misalnya beruk. 3. Untuk pohon atau perdu kadang-kadang penting untuk mengkoleksi kuncup (daun baru) karena kadang-kadang stipulanya mudah gugur dan brakhtea sering ditemukan hanya pada bagian-bagian yang muda. 4. Tumbuhan herba dikoleksi seluruh organnya kecuali untuk herba besar seperti Araceae. 5. Koleksi tumbuhan hidup; dianjurkan untuk ditanam di kebun botani dan rumah kaca. Contoh: Epifit, anggrek akarnya dibungkus dengan lumut, akarnya dibungkus dengan lumut, akar-akar paku, serat kelapa Biji-biji tumbuhan air disimpan dalam air Biji-biji kapsul kering jangan diambil dari kapsulnya. Onrizal 9 c. Catatan Lapangan Catatan lapangan segera dibuat setelah mengkoleksi tumbuhan, berisi keteranganketerangan tentang ciri -ciri tumbuhan tersebut yang tidak terlihat setelah spesimen kering. Beberapa keterangan yang harus dicantumkan antara lain: lokasi, habitat, habit, warna (bunga, buah), bau, eksudat, pollinator (kalau ada), pemanfaatan secara lokal, nama daerah dan sebagainya. Onrizal 10 c. Catatan Lapangan Perhatikan dan catat sifat-sifat morfologi pohon Pohon No. :... Penampilan umum:... Pangkal batang :... Pepagan luar : a. Tekstur :... b. Warna :... Tajuk : a. Bentuk :... b. Pola percabangan :... Pepagan dalam : a. Tekstur :... b. Warna :... c. Bergetah / Tidak :... Kayu gubal :... c. Catatan Lapangan Kumpulkan material seranting daun (setiap pohon 3 ranting daun) Amati dan catat morfologi seranting daun Pohon No.:...(isi sesuai dengan no. label gantung) Ranting :... (isi: bentuk, permukaan, & keterangan lainnya yang penting) Daun :... (isi: komposisi, susunan, & keterangan lainnya yang penting) Kuncup :... (isi: berstipula atau tidak, & keterangan lainnya yang penting) Perbungaan :... (jika ada, isi tipe dan keterangan lainnya) Buah / biji :... (jika ada, isi tipe dan keterangan lainnya) Onrizal 11 Onrizal 12

d. Penanganan spesimen di lapangan Setiap spesimen diberi label (etiket gantung), Kemudian spesimen dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran dan Selanjutnya spesimen dimasukkan ke kantong plastik dan disiram dengan alkohol 70 % hingga basah Tutup kantong planstik dengan isolatif dengan rapat Onrizal 13 e. Pengeringan spesimen Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: panas matahari, menggunakan kayu bakar, arang dan dengan listrik Proses pengeringan Seluruh spesimen dari lapangan dikeluarkan dari plastik dan kertas koran 5-10 spesimen diapit dengan penekan atau sasak ukuran 50 x 35 cm. Untuk specimen yang banyak, bisa digunakan karton atau aluminium berombak/ beralur untuk mengapit specimen sehingga tidak perlu mengganti-ganti kertas Koran, diletakkan vertikal. Buah-buah besar dipisah, dimasukkan ke dalam kantong, beri label dan keringkan terpisah. Tumbuhan yang sangat lunak dimasukkan ke dalam air mendidih beberapa menit untuk membunuh jaringan dan mempercepat pengeringan. Dibalik-balik secara teratur, kertas diganti beberapa kali terutama hari pertama, kalau specimen sudah kaku lebih ditekan lagi 1,5-2 hari specimen akan kering Suhu pengovenan ± 65 o C, ± selama 4 hari Onrizal 14 Onrizal 15 Onrizal 16 CARA MENGKOLEKSI f. Pembuatan herbarium 1. Mounting Spesimen yang sudah kering dijahit atau dilem di atas kertas karton Gunakan kertas yang kuat atau tidak cepat rusak dan kaku, ukuran 29 x 43 cm Untuk tumbuhan Palmae atau tumbuhan lain yang organnya besar, 1 spesimen dimounting pada beberapa lembar kertas 2. Labeling Label yang berisi keterangan-keterangan tentang tumbuhan tersebut diletakkan di sudut kiri bawah atau sudut kanan bawah Spesimen dipisahkan sesuai dengan kelompoknya kemudian diidentifikasi Dianjurkan membuat lembar label kosong untuk kemungkinan perubahan nama. Onrizal 17 Onrizal 18

Mounting & Labeling Mounting & Labeling Preparing a plant for mounting Herbarium specimens awaiting collection Herbarium mounting room http://en.wikipedia.org/wiki/file:herbpreplg.jpg http://www.uwo.ca/biology/images/facilities/herbarium/mounting-specimens.gif http://thelynxiblog.files.wordpress.com/2009/08/herbarium-specimens-awaiting-collection.jpg http://thelynxiblog.files.wordpress.com/2009/08/herbarium-mounting-room.jpg Onrizal 19 Onrizal 20 Mounting & Labeling Mounting & Labeling http://www.huh.harvard.edu/collections/images/hibiscus_large.jpg http://www.ibiblio.org/botnet/flora/images/melia_azedarach002.jpg Onrizal 21 http://drupal.sunsite.utk.edu/shc/files/herbarium%20specimen_soli_cana.jpg Onrizal 22 http://u21museums.unimelb.edu.au/museumcollections/melbourne/images/herbarium_imagem.jpg http://thelynxiblog.files.wordpress.com/2009/08/herbarium-finshed-mounts.jpg Herbarium finshed mounts CARA MENGKOLEKSI 3. Pengasapan dan peracunan (Fumigasi) Sebelum memasukkan spesimen ke herbarium terlebih dahulu harus diasap dengan carbon bisulfida dalam ruangan tertentu. Metode lain dapat dilakukan dengan menambahkan kristal paradiklorobenzen. Umumnya herbarium-herbarium melakukan fumigasi dengan interval 1, 2, 3 tahun. Umumnya spesimen disusun ke dalam kotak atau lemari khusus berdasarkan alphabet Onrizal 23 Onrizal 24

Identifikasi/Determinasi Identifikasi Tumbuhan cabang ilmu taksonomi yang mempelajari tentang penetapan suatu jenis tumbuhan yang sama atau segolongan dengan tumbuh-tumbuhan yang telah diketahui dalam buku kunci Onrizal 25 Onrizal 26 Cara Identifikasi 1. Membandingan contoh tumbuhan yang dijumpai di lapangan dengan contoh tumbuhan yang telah diketahui sifat-sifatnya dan namanya dalam herbarium 2. Membandingkan atau menyamakan tumbuhan yang ingin diketahui dengan gambar-gambar yang ada dalam manual. identifikasi 3. Dengan pertolongan kunci pengenalan yang terdapat dalam buku flora 4. Bertanya kepada seoarang ahli pengenalan jenis tumbuhan http://www.anbg.gov.au/cpbr/program/images/reference-herbarium-big.jpg Contoh kegiatan identifikasi Membandingan contoh tumbuhan yang dijumpai di lapangan dengan contoh tumbuhan yang telah diketahui sifat-sifatnya dan namanya dalam herbarium Onrizal 27 Onrizal 28 Kunci Determinasi: cara analitis buatan yang memungkinkan pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifat yang penting dengan jalan memilih di antara sifat-sifat yang dipertentangkan, mana yang sesuai (digunakan) dan mana yang tidak sesuai (tidak digunakan) Bentuk kunci determinasi yang paling umum Bercabang dua (dichotom) Macam susunan kunci determinasi Bertakik (idented) Sejajar Onrizal 29 Hal-hal yang diperhatikan dalam menyusun kunci determinasi (Jones & Luchsinger, 1974) 1. Kunci harus bercabang dua, dimana pernyataan dalam setiap bait harus saling bertentangan 2. Hindari pernyataan yang terlalu umum, ch: daun ukuran besar dan daun ukuran kecil 3. Kata pertama dari setiap pernyataan di dalam setiap bait haruslah identik 4. Dua pernyataan di dalam setiap bait harus saling bertentangan 5. Hindari penggunaan ukuran yang tumpang tindih 6. Pernyataan yang terdapat pada bait yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama 7. Menggunakan selalu sifat-sifat makroskopis 8. Setiap bait harus diberi nomor dan atau huruf Onrizal 30

Kunci determinasi juga harus memperhatikan: Tingkat tumbuh-tumbuhan (suku, marga, jenis) dalam sistem klasifikasi, & Pengguna Syarat pengguna kunci determinasi (Djamhuri, 1981) Harus memiliki pengetahuan yang cukup ttg morfologi & terminologi tumbuh-tumbuhan Harus memiliki penglihatan yang tajam Harus memiliki pengalaman Contoh Laporan Onrizal, Rugayah, & Suhardjono. Flora mangrove berhabitus pohon di Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta. Biodiversitas 6 (1): 34 39 Onrizal 31 Onrizal 32