MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT BANK PERMATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lili Nur Indah Sari

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PT. BANK MESTIKA DHARMA, TBK

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Bank, Kinerja Keuangan Bank, CAMEL. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (Studi Kasus : Pergantian Kepemimpinan E.C.W. Neloe)

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

ANALISA TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Tedy Gunawan NPM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu yang dimaksud dengan

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat atau publik.

JURNAL AKUNTANSI MUHAMMADIYAH VOL. 8 NO. 1

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK NEGARA INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

Transkripsi:

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT BANK PERMATA Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiapakah kinerja atau tingkat kesehatan keuangan PT Bank Permata Tbk.di tahun 2011 dan 2012 sudah berada pada predikat sehat atau sebaliknya berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan metode CAMEL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode analisis dengan mengolah data yang tersedia dalam bentuk angka-angka yang terjadi pada bank dengan menggunakan metode CAMEL. Berdasarkan analisis metode CAMEL, PT Bank PermataTbk. sudah tergolong perusahaan perbankan yang berpredikat cukup sehat, hal ini ditunjukkan dengan nilai CAMEL sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Kata-Kata Kunci: Kinerja keuangan, CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity) PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan dengan usaha utamanya memberikan jasa dibidang perbankan. Peran perbankan dalam menghimpun dana masyarakat diperlukan suatu kondisi perbankan yang sehat serta tersedianya produk jasa perbankan yang menarik minat masyarakat. Bank mempunyai kepentingan untuk menjaga dana tersebut agar kepercayaan masyarakat tidak disia-siakan.bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuksimpanan,dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 1998). Secara umum hampir semua perusahaan baik yang telah go public maupun yang masih bersifat tertutup memiliki masalah yang sama yaitu berpeluang mengalami kesulitan keuangan. Hal ini merupakan pertanda awal menuju kebangkrutan.gejala kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan menyebabkan perusahaan dihadapkan pada situasi yang sulit yakni terpaksa dinyatakan bangkrut dan tidak dapat melanjutkan usahanya lagi. Murtanto (2002:45) mengemukakan bahwa terjadinya likuidasi pada sejumlah bank telah menimbulkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan stockholder dan shareholder. Kondisi ini tentu saja membuat para investor dan kreditor merasa khawatir jika bank tempat mereka berinvestasi mengalami penurunan kinerja keuangan yang mengarah pada kebangkrutan.penurunan kinerja bank secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya financial distress yaitu keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan dan berdampak pada bank tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari para nasabah. 1

Faktor utama yang hampir dihadapi seluruh perbankan adalah membengkaknya jumlah kredit yang bermasalah dan kredit macet.semakin banyaknya kredit bermasalah dan kredit macet yang muncul akhir-akhir ini, semakin memperkeruh suasana bahkan menjadi dampak kesulitan perbankan saat ini. Semakin awal tanda-tanda penurunan kinerja keuangan ditemukan, semakinbaik bagipihak manajemen karena perbaikan sejak awal dapatdilakukan.bagi manajemen, penentuan tingkat kesehatan keuangan sangat penting karena merupakan bahan evaluasi kinerja bank yang selama ini terjadi.sehingga kebijakan yang tepat dapat diambil untuk memperbaiki kondisi dan kinerja bank.sedangkan bagi pihak pemerintah, informasi tersebut sangat penting karenapemerintah merupakan pembuat kebijakan ekonomi termasuk perbankan.pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) selalu mengawasi kinerja perusahaan-perusahaan perbankan. Untuk menilai kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian, yaitu CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity). Aspek Capital meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek Assets meliputi Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), aspek Management, Earning meliputi Return On Assets (ROA) dan Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO), sedangkan aspek Liquidity meliputi Cash Ratio dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Empat dari lima aspek tersebut masing-masing Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity dinilai dengan menggunakan rasio keuangan (Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004). Rasio-rasio CAMEL merupakan faktor yang sangat menentukan kesehatan suatu bank.aspek tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menentukan peringkat kesehatan keuangan perusahaan perbankan.rasio-rasio tersebut juga mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham bank yang bersangkutan. Demi menjaga perkembangan usahanya didalam persaingan yang semakin ketat serta menanggapi akan kebutuhan masyarakat, maka manajemen PT Bank Permata Tbk. berusaha mengelola dana agar beroperasional dengan baik. Penerapan manajemen PT Bank Permata Tbk. yang semakin profesional menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai bagaimana tingkat kesehatan bank pada PT Bank Permata Tbk tahun 2011 dan 2012 sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul Mengukur Kinerja Keuangan PT Bank Permata Tbk. dengan Menggunakan Metode CAMEL. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kinerja atau tingkat kesehatan keuangan PT Bank Permata Tbk.(periode 2011 dan 2012) berdasarkan hasil penilaian dengan metode CAMEL sudah berada pada predikat sehat?. Tujuan Penelitian 2

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiapakah kinerja atau tingkat kesehatan keuangan PT Bank Permata Tbk.di tahun 2011 dan 2012 sudah berada pada predikat sehat atau sebaliknya berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan metode CAMEL. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 10 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 1992 tentang Perbankan, dinyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun danadari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan menurut Ismail (2010:12)Bank merupakanlembaga keuangan yang fungsi utamanyaadalah menghimpun danamasyarakat, menyalurkan dan kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan. Laporan Keuangan Bank Menurut Kasmir (2008:253-254) laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan laporan keuangan bank adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank menurut Metode CAMEL Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan bank Umum menjelaskan bahwa bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas.penilaian tingkat kesehatan bank sesuai dengan PBI Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 mencakup penilaian terhadap faktorfaktor CAMEL yang terdiri dari Permodalan (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality),Manajemen (Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Liquidity). Keunggulan CAMEL adalah instrumen penilaian kinerja bank secara komprehensif yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Manfaat CAMEL adalah sebagai tolak ukur yang menjadi objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank.dalam menetapkan tingkat kesehatan keuangan bank maka dapat dilakukan perhitungan nilai rasio dan nilai kredit dikalikan dengan bobot masingmasing komponen. Bobot masing-masing komponen CAMEL dapat dilihat sebagai berikut: 3

Tabel 1.Bobot Komponen CAMEL Keterangan Bobot A. Permodalan Rasio CAR 25% B. Kualitas Aktiva Produktif Rasio KAP 25% Rasio KAP 2 (PPAP) 5% C. Manajemen Rasio NPM 25% D. Rentabilitas Rasio ROA 5% Rasio BOPO 5% E. Likuiditas Rasio Cash Ratio 5% Rasio LDR 5% Sumber: SE No. 26/5/BPPP Bobot di atas digunakan untuk mencari nilai akhir yang didapat dari nilai kredit dikalikan dengan bobot tersebut.oleh karena itu, nilai predikat kesehatan keuangan suatu perusahaan dapat diketahui.tingkat kesehatan bank padadasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank.rasio CAMEL yang diterapkan pada penelitian ini tidak sepenuhnya samadengan ketentuan tentang tata cara pengukuran kesehatan bank yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, mengingat laporan keuangan yang dipublikasikan oleh pihak bank tidak sepenuhnya memuat data-data yang diperlukan dalam perhitungan. Berikut ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mencakup antara lain: 1. Permodalan Menurut Darmawi (2011:97) permodalan adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu bank dalam kegiatan operasionalnya. Penilaian permodalan didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan CAR adalah rasio kecukupan modal atau kemampuan bank dalam hal permodalan guna menutupi kerugian atas aktiva produktif dan perdagangan surat-surat berharga yang akan mengurangi modal. 2. Kualitas Aktiva Produktif (Assets Quality) Berdasarkan Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 sebagaimana diubah dalam PBI No. 9/2/PBI/2007 dan No. 11/2/PBI/2009 mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum disebutkan bahwa kinerja dan kelangsungan usaha bank umum dipengaruhi oleh kualitas penyediaan dana pada aktiva produktif, termasuk kesiapan untuk menghadapi risiko kerugian dari penyediaan dana tersebut dan dalam rangka mengembangkan usaha danmengelola risiko, pengurus bank wajib menjaga kualitas aktiva produktifdan membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif. 4

3. Faktor Manajemen (Management) Berdasarkan SK BI No. 30/11/KEP/DIR penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen manajemen umum serta penerapan sistem manajemen risiko. Penilaian aspek manajemen dilakukan dengan kuesioner sebanyak 100 pertanyaan.skala penilaian untuk tiap indikator antara 0 sampai 4.Nilai 0 mencerminkan kondisi lemah, nilai 1, 2, 3 mencerminkan kondisi lemah antara, sedangkan nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik. 4. Rentabilitas (Earning Ability) Penilaian terhadap faktor rentabilitas didasarkan pada dua rasio.rasio pertama adalah rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva yang disebut dengan rasio Return on Asset (ROA). Yang dimaksud laba sebelum pajak adalah laba yang diperoleh perusahaan 12 bulan terakhir sebelum dikurangi dengan pajak. Sedangkan total aktiva adalah jumlah seluruh aset perusahaan. 3. Faktor Likuiditas (Liqudity) Suatu bank dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar semua deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.oleh karena itu, bank dikatakan likuid apabila: a. Bank tersebut memiliki cashassets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi kewajibannya; b. Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir perta-ma di atas, tetapi bank juga mempunyai assets lain yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya; c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash asset baru melalui berbagai bentuk utang. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa kinerja atau tingkat kesehatan keuangan pada PT Bank Permata Tbk. tahun di 2011 dan 2012 berdasarkan hasil penilaian metode CAMEL (Capital, Asset, Manajemen, Earning, Liquidity) belum berada pada predikat sehat. 5

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Permata Tbk, Cabang Jl.Jend.Sudirman No. 12 Makassar dan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM), Jl. A.P. Pettarani N0.18 A-4, Makassar.Adapun penelitian ini dilakukan pada awal Bulan September 2013 sampai dengan bulan Nopember 2013. Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode analisis dengan mengolah data yang tersedia dalam bentuk angka-angka yang terjadi pada bank dengan menggunakan metode CAMEL. Berikut penjelasan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Permodalan (Capital) Rumus persamaan penilaian Permodalan adalah sebagai berikut: CAR = Modal Inti + Pelengkap ATMR 2. Kualitas Aktiva Produktif (Assets Quality) X 100% Rasio penilaian terhadap Kualitas Aktiva Produktif adalah sebagai berikut: a. Perbandingan Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap Total Aktiva Produktif. Rumus persamaan penilaian KAP adalah sebagai berikut: Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan KAP = x 100 Total Aktiva Produktif b. Perbandingan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang dibentuk terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk (PPAPWD) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rumus persamaan penilaian KAP 2 (PPAP) adalah sebagai berikut: PPAP KAP 2 PPAP = x 100% PPAP yang Dibentuk Wajib 3. Manajemen Aspek manajemen yang diproksikan dengan net profit margin menurut Kasmir (2008:298) dirumuskan sebagai berikut: NPM = Net Income x 100% Operating Income 4. Rentabilitas (Earning Liability) Rumus persamaan penilaian ROA adalah sebagai berikut: ROA = Laba Sebelum Pajak x 100 Total Rata Rata Aktiva 6

Rasio kedua yang digunakan dalam penilaian faktor rentabilitas adalah rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).Rumus persamaan penilaian BOPO adalah sebagai berikut: Biaya Operasional BOPO = x 100 Pendapatan Operasional 5. Likuiditas (Liqudity) Penilaian terhadap faktor likuiditas menggunakan dua rasio yang dapat ditampilkan dalam rumus sebagai berikut: a. Perbandingan antara Alat Likuid terhadap Hutang Lancar (Cash Ratio) Rumus persamaan penilaian Cash Ratio adalah sebagai berikut: Cas Ratio = Alat Liquid x 100% Hutang Lancar b. Perbandingan antara Kredit yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima oleh Bank (Loan to Deposit Ratio/LDR). LDR = Kredit yang Diberikan x 100% Dana yang Diterima Bank HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMEL 1. Faktor Permodalan Data modal dan aktiva tertimbang yang diperoleh PT Bank Permata Tbk. untuk 2 tahun terakhir yakni dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Data Modal Sendiri dan Aktiva Tertimbang, 2011-2012. Modal (Dalam Jutaan Rp.) Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (Dalam Jutaan Rp.) 2011 13.791.466 61.717.181 2012 13.016.260 81.204.106 Sumber: Data diolah. Berdasarkan tabel 2 yakni data modal dan aktiva tertimbang, khususnya dalam 2 tahun terakhir maka besarnya CAR dapat dihitung dan dilihat pada tabel 3 sebagai berikut: Dari hasil perhitungan CAR untuk tahun 2011, menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal yang diperoleh PT Bank Permata Tbk. sebesar 16,03%. Tabel 3. Hasil Perhitungan CAR, 2011-2012. 7

Modal (Dalam Jutaan Rp.) Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (Dalam Jutaan Rp.) CAR 2011 13.791.466 61.717.181 22,35% 2012 13.016.260 81.204.106 16,03% Sumber: Data diolah. Berdasarkan tabel 3 yakni hasil perhitungan CAR untuk 2 tahun terakhir (tahun 2011 sampai dengan tahun 2012) yang menunjukkan bahwa CAR untuk tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktiva tertimbang dan penurunan modal pada tahun 2012. Dari hasil perhitungan CAR maka dapat dilakukan perhitungan nilai kredit rasio CAR dari setiap tahun. Tabel 4. Besarnya Rasio CAR dan Nilai Kredit, 2011-2012. Rasio CAR Nilai Kredit Maksimum 2011 22,35% 224,46% 100 2012 16,03% 161,29% 100 Sumber: Data diolah. Berdasarkan tabel 4 yakni rasio CAR dan nilai kredit, yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2011 ke 2012, rasio CAR menurun sebesar 6,32% sehingga menyebabkan nilai kredit menurun, hal ini disebabkan karena peningkatan ATMR terlalu besar dan mengalami penurunan modal. Menurut ketentuan dari Bank Indonesia nilai maksimum 100, sehingga nilai kredit rasio CAMEL untuk 2 tahun ditentukan sebesar 100. 2. Faktor Kualitas Aset (Assets) Disajikan besarnya aktiva produktif menurut kategori kolektibilitas untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 yang dapat disajikan melalui tabel 5 yaitu sebagai berikut: Tabel 5. Besarnya Aktiva Produktif Menurut Kategori Kolektabilitas 2011-2012 (Dalam Jutaan Rp.) No Kategori Kolektibilitas % 2012 2011 Aktiva Produktif 1 Lancar 93.279.847 69.817.371 2 Dalam Perhatian Khusus 2.278.721 2.518.522 3 Kurang Lancar 557.552 172.706 8

4 Diragukan 277.077 728.432 5 Macet 1.095.557 909.016 Jumlah 97.488.754 74.146.047 Berdasarkan tabel 5 maka besarnya aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 khususnya pada PTBank Permata Tbk. dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Tabel 6. Besarnya Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) 2011-2012 No Kategori Kolektibilitas % 2012 2011 1 Lancar 0% - - 2 Dalam Perhatian Khusus 25% 569.680 629.631 3 Kurang Lancar 50% 278.776 86.353 4 Diragukan 75% 207.808 546.324 5 Macet 100% 1.095.557 909.016 Jumlah 2.151.821 2.171.324 Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil perhitungan rasio KAP untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 yang dapat disajikan pada tabel 7 yaitu sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Perhitungan Rasio KAP, 2011-2012 Rasio KAP (%) Pertumbuhan (%) 2011 2,93 0 2012 2,21-0,72 Dari tabel 7 yaitu hasil perhitungan rasio KAP untuk 2 tahun terakhir (tahun 2011 2012) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2012 KAP menurun. 9

Tabel 8. Hasil Penilaian Nilai Kredit Rasio KAP, 2011-2012 Nilai Kredit KAP (%) 2011 83,8 2012 88,6 Berdasarkan tabel 8 yakni hasil penilaian nilai kredit untuk tahun 2012 mengalami peningkatan, hal ini disebabkankarena adanya penurunan rasio KAP. Tabel 9. Data PPAP dan PPAPWD, 2010-2011 PPAP (Dalam Jutaan Rp.) PPAPWD (Dalam Jutaan Rp.) 2011 1.461.311 2.123.238 2012 1.388.656 2.364.463 3. Faktor Manajemen Penilaian faktor manajemen dalam penelitian ini diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM). Tabel 10. Hasil perhitungan NPM, 2010-2011 NPM (%) Pertumbuhan (%) 2011 15,07 0 2012 12,41-2,67 Berdasarkan tabel 10 yakni hasil perhitungan NPM yang menunjukkan bahwa pada tahun 2012, NPM menurun yang disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan operasional yang sangat besar dan tidak sebanding dengan peningkatan laba bersih. Aspek manajemen diproksikan dengan profit margin dengan pertimbangan rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen mengelola sumber dana dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efisien, oleh karena itu nilai kredit untuk aspek manajemen ini sama dengan nilai rasio NPM. Dengan demikian, nilai kredit faktor manajemen dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 11. Hasil Penentuan Nilai Kredit NPM, 2011-2012 10

NPM (%) Nilai Kredit (%) (Nilai Kredit=NPM) 2011 15,07 15,07 2012 12,41 12,41 4. Faktor Rentabilitas Rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Tabel 12. Hasil Perhitungan ROA dan Pertumbuhannya, 2011-2012 Hasil Perhitungan ROA (%) Pertumbuhan (%) 2011 1,98 0 2012 1,26-0,72 5. Faktor Likuiditas Penilaian terhadap faktor likuiditas menggunakan dua rasio yang dapat ditampilkan sebagai berikut: Tabel 13. Data Alat Likuid dan Hutang Lancar, 2011-2012 Hutang Alat Likuid Lancar 2011 11.212.355 57.791.510 2012 18.216.423 79.258.385 Sumbet: Data Diolah. Dari hasil perhitungan di atas, maka nilai cash ratio dan nilai kreditnya sebagai berikut: Tabel 14. Cash Ratio dan Nilai Kredit, 2011-2012 Cash Ratio (%) Nilai Kredit Cash Ratio (%) Maksimum 2010 19,40 388 100 2011 22,98 459,6 100 11

Penentuan Tingkat Kesehatan Keuangan dengan Menggunakan Metode CAMEL Berdasarkan hasil perhitungan rasio dan nilai kredit CAMEL, maka nilai akhir CAMEL yang menunjukkan tingkat kesehatan keuangan PT Bank Permata Tbk. tahun 2011 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 15. Nilai Akhir CAMEL PT Bank Permata Tbk. 2011-2012 KOMPONEN Nilai Kredit NK. Max Bobot Nilai Akhir CAMEL (Nilai Kredit x Bobot) 2011 2012 2011 2012 A. Permodalan Rasio CAR 224,46 161,29 100 25% 25,00 25,00 B. KAP 1. Rasio KAP 83,80 88,60 100 25% 20,95 22,15 2. Rasio PPAP 68,82 58,73 100 5% 3,44 2,94 C. Manajemen Rasio NPM 15,07 12,41 100 25% 3,77 3,10 D. Rentabilitas 1. Rasio ROA 132,00 84,00 100 5% 5,00 4,20 2. Rasio BOPO 199,88 182,25 100 5% 5,00 5,00 E. Likuiditas 1. Cash Ratio 388,00 459,60 100 5% 5,00 5,00 2. LDR 174,23 171,33 100 5% 5,00 5,00 Predikat Kesehatan Keuangan dengan Metode CAMEL 73,16 72,39 Sumebr: Data Diolah. Dari hasil analisis di atas dapat dilihat hasil penilaian tingkat kesehatan keuangan PT Bank Permata Tbk. pada tabel berikut: Tabel 16. Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan, 2011-2012 Nilai CAMEL Tingkat Kesehatan 2011 73,16 Cukup Sehat 2012 72,39 Cukup Sehat Tabel tersebut di atas nampak bahwa hasil perhitungan kesehatan keuangan untuk 2 tahun terakhir (tahun 2011-2012) pada PT Bank Permata Tbk. berada pada predikat cukup sehat, meskipun selama periode 2011 hingga 2012 nilai CAMEL PT Bank Permata Tbk. menurun. 12

Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis metode CAMEL, PT Bank PermataTbk. sudah tergolong perusahaan perbankan yang berpredikat cukup sehat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CAMEL sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 berturut-turut adalah 73,16, dan 72,39. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa PT Bank Permata Tbk. tetap dapat melanjutkan usahanya, meskipun selama periode 2011 hingga 2012 nilai CAMEL PT Bank Permata Tbk. menurun. Saran Dari hasil kesimpulan yang sebagaimana di atas, maka akan diberikan beberapa saran-saran yaitu sebagai berikut : 1. Disarankan kepada manajemen PT. Bank Permata Tbk. melakukan kinerja keuangan dengan menggunakan CAMEL secara periodik, hal ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang. 2. Disarankan kepada manajemen PT. Bank Permata Tbk. untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat khususnya dalam hal pemberian kredit, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi tingkat kredit macet di masa yang akan datang. 13

DAFTAR PUSTAKA Amalia, Suhaidah. 2012.Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus Pada PT Bank Bukopin Tbk. 2009-2011). Makassar: FE UNHAS. Arthesa, Ade dan Edia Handiman. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta Barat: PT Macanan Jaya Cemerlang. Bank Indonesia. 2004. Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004. Tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum.(http://www.BI.go.id, diakses 25 Juni 2010).. 2009. Peraturan BI No. 11/2/PBI/2009. Tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. (http://www.bi.go.id, diakses 25 Juni 2010).. 1993. SE BI No. 26/5/BPPP. Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. (http://www.bi.go.id, diakses 25 Juni 2010).. 2004. SE BI No. 6/23/DPNP. Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.( http://www.bi.go.id, diakses 25 Juni 2010).. 1997. SK BI No.30/11/KEP/DIR. Tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.( http://www.bi.go.id, diakses 25 Juni 2010).. 1998. SK BI No.31/148/KEP/DIR. TentangPembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.( http://www.bi.go.id, diakses 25 Juni 2010). Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia Faisal, Gita Aprilia. 2010. Analisis Kinerja Perbankan dengan Menggunakan Metode CAMEL pada Bank BUMN go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi. Makassar: FE UNHAS Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. http://id.wikipedia.org, Daftar Bank di Indonesia, diakses tanggal 1 Desember 2012.,Bank Permata, diakses tanggal 1 Desember 2012. Ismail, MBA. 2010. Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, Jakarta: Kencana. Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Murtanto dan Zeni Arfiana.2002. Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Rasio CAMEL Dan Metode Altman Sebagai Alat Untuk Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Bank. Dalam Media Riset Akuntansi, Auditing Dan Informasi Vol 2 No 2 Agustus. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Tentang Kepailitan. Rivai, Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management Conventional & Syar i System. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 1992 Tentang Perbankan. 14