Analisis, September 2009, Vol. 6 No. 2: ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

STRUKTUR ORGANISASI, DESAIN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi kasus pada PT.

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SDN 005 SEKOLAQ MULIAQ DI KUTAI BARAT ABSTRACT

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. HILON SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Disusun oleh: TIKA YUWATI B

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

Purwadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Cv Suka Alam (Kaliwatu Rafting) Kota Batu, Jawa Timur)

tugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. NYONYA MENEER SEMARANG

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SEMANGAT KERJATERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT. Oleh:

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan: Studi Empiris Pada Sebuah Bank di Kota Medan

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. SEMEN TONASA CABANG AMBON

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH ACEH

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PD. BPR BKK BOYOLALI Oleh : Wisnu Rahayu

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI. Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

Kata Kunci : profesionalisme guru, diklat, prestasi guru dan kualitas pendidikan.

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

Jabro Wasisto Hamidah Nayati Utami Muhammad Faisal Riza Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INTERYASA CABANG PEKANBARU

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA WARGA SMP PERINTIS, KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK

Universitas Diponegoro,

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUDI PRASETYO B

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN YANG BERDAMPAK PADA KINERJA (Studi Pada Karyawan PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Malang)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI SMA NEGERI I SURAKARTA. Oleh: Kutnainah (NPM : ), Kim Budiwinarto ABSTRACT

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, PROMOSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BALI INTERCONT CARGO DENPASAR

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

Oleh: ERNAWATI B

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk.

PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN KINERJA

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ANGGREK MOBILINDO BEKASI.

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Victory International Futures Malang)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. LASER JAYA SAKTI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DONGGALA

KONSEP MANAJEMEN KINERJA, IMBALAN, DAN HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP IMBALAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

Titah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU UJUNG BATEE ACEH BESAR

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK LIPPO Tbk CABANG KUDUS

PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA (Studi pada Karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Kediri)

Moses Junaedy, Anton et al., Pengaruh Kompensasi, Kompetensi Dan Motivasi...

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Jl. Muh. Yasin Limpo No. 36, Samata-Gowa ABSTRAK

Oleh: Diana Rahmawati*, Sudarmi * Abstract I. PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORI. berkesinambungan agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih

PENGARUH PEMBERIAN KOMPESANSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. SEMI BARU SAMARINDA. Oleh : HERIYANTO

PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang)

Transkripsi:

Analisis, September 2009, Vol. 6 No. 2: 176 182 ISSN 0852-8144 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PT. BUMAKUMAWA DI KOTA SORONG Philipus Sinay Fakultas Ekonomi Universitas Victory Sorong ABSTRACT This researh objectives of the performance of labour at PT Bumakumawa in sorong city, the purpuse to do analysis of influence human resourch development factor such as training, education and building the employee in improving the performance at PT Bumakumawa in sorong city, to analysis the dominant factor that influences the employee performance. Samples are collected through census, data analysis tecnique using multiple- linear regression. Result of the hypothesis test show that the first hypothesis is definitely proved, in which human resources development factors, such is training, education and building programs for employee have simultaneously significant influences over the employee performance. The second hypothesisis proved, in which the employee. Building has dominant influence over the employee performance. Key words : Human Resources Development Factor, Training, Education and Building to the Employee Performance PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia sebagai salah satu komponen yang sangat penting dan harus selalu dipacu kualitasnya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang dapat dilihat seperti gaji, sistem kompensasi, kondisi fisik pekerjaan, teknis pekerjaan serta aspek-aspek ekonomis lainnya yang terkait. Disisi lain faktor-faktor tersebut bisa dirasakan berupa motivasi, tingkat stres dan kepuasan kerja. Pada kenyataannya, efektivitas dan produktivitas organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan, sebaliknya kinerja karyawan menurut Nitisemito (1992 : 97) akan menimbulkan penurunan semangat kerja dan gairah kerja. Hal ini mengganggu efektivitas perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi. Menurut Desler (1996 : 67) menyatakan kinerja karyawan juga berupa tingkat absensi karyawan yang tinggi, menurunkan produktivitas kerja karyawan, semangat kerja menurun, tingkat kerusakan yang tinggi, tuntutan yang sering terjadi, bahkan ada sabotase terhadap organisasi. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan. Pengembangan sumber daya manusia ini mencakup perencanaan, pengembangan, pengelolaan sumber daya manusia dan disisi lain berkaitan juga dengan perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga kerja atau karyawan untuk mencapai tujuan. Kinerja karyawan pada umumnya terdorong dengan adanya promosi kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, adanya inisiatif, imbalan, kreatifitas dan lain-lain. Namum bentuk ganjaran tersebut tidak sepenuhnya adalah benar tergantung sistem pengelolaan yang di terapkan oleh organisasi. Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang merupakan kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Pengukuran kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen program secara keseluruhan. Pengukuran tersebut dilakukakan secara berkelanjutan memberikan umpan balik yang merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perbaikan secara terusmenerus dalam mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Peranan penilaian kinerja karyawan akan 176

Human Resources Development Factor ISSN 0852-8144 memberikan umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensi yang ada pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur rencana dan pengembangan kinerja. Pengembangan Sumber Daya Manusia Segala upaya yang sistimatis dan terencana dalam rangka mewujudkan dan miningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik yang menyangkut aspek fisik maupun non fisik sehingga dapat menghasilkan kinerja yang tinggi bagi dirinya sendiri dan organisasinya. Pengembangan sumber daya manusia secara makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan disini mencakup perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan disisi lain mencakup perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan sumber daya manuasia itu terdiri dari perencanaan (Planing), pendidikan dan pelatihan (Education and training) dan pengelolaan (Management) (Notoatmadjo, 1998:2-3). Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah penting dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan terencana disertai dengan pengelolaan yang baik akan dapat menghemat sumber daya alam, atau setidak-tidaknya pengelolaan dan pemakaian sumber daya alam dapat secara berdaya guna dan berhasil guna. Demikian pula pengembangan sumber daya manusia secara mikro di suatu organisasi sangat penting dalam mencapai hasil kerja yang optomal. Baik secara makro maupun secara mikro adalah merupakan bentuk investasi (Human Investment). Jadi dapat dikatakan bahwa sasaran dari itu pada dasarnya adalah berkenaan dengan pengetahuan (Knowledge), ketrampilan (Skills) dan sikap (Attitudes) (Nirman, 1995 : 28). Pelatihan dimaksud untuk membantu meningkatkan kemampuan para karyawan melaksanakan tugas sekarang, sedangkan pengembangan lebih berorientasi pada peningkatan produktivitas kerja karyawan dimasa yang akan datang. Berarti suatu pelatihan dapat bersifat pengembangan bagi karyawan yang bersangkutan karena mempersiapkan memikul tanggungjawab yang lebih besar di kemudian hari (Siagian, 1993 : 182). Jadi penekanan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas sekarang, sedangkan pengembangan menekankan peningkatan kemampuan melaksanankan tugas baru di masa yang akan datang. Hal ini diadopsikan dari penjelasasn program pelatihan dan pengembangan sebagai berikut : Program pelatihan diarahkan untuk memelihara dan memperbaiki prestasi kerja saat ini, sedangkan program pengembangan dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan untuk pekerjaan masa yang akan datang (Stoner et. Al., 1996 : 82) Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kamampuan intelektual dan kepribadian manusia. Pendidikan dan pelatihan dibedakan, pendidikan (formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Sedangkan pelatihan (Trainning) merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kamampuan atau ketrampilan khusus seseorang atau kelompok orang (Notoatmodjo, 1998 : 25) Pelatihan (Trainning) kerap dibedakan dari pendidikan (Education), pendidikan dianggap lebih luas lingkupnya. Tujuannya adalah mengembangkan individu, biasanya pendidikan dianggap sebagai pendidikan formal di sekolah, Akademi atau 177

Philipus Sinay ISSN 0852-8144 perguruan tinggi. Edukasi mewakili suatu perluasan individu, sehingga dia dapat dipersiapkan untuk menilai berbagai situasi dan memilih respons yang panling tepat. Meskipun banyak posisi ahli, seni ahli, dan tidak ahli membutuhkan pelatihan, posisi penyeliaan dan manajemen memerlukan elemen edukasi ( Simamora, 1995 : 343). Pembinaan karyawan dengan sistem karier dan prestasi kerja sebagai salah satu unsur pembinaan, yang apabila dilaksanakan dengan baik akan menimbulkan kegairahan kerja dan rasa tanggungjawab yang besar seluruh karyawan. Sistem karier yang dimaksud adalah suatu sistem kepegawaian yang untuk pengangkatan pertama didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan. Sedangkan dalam pengembangan lebih lanjut, yang meliputi masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian dan syarat-syarat objektif lainnya juga turut menentukan pengangkatan seseorang pegawai. Dalam sistem karier dimungkinkan naik pangkat tanpa ujian jabatan dan pengangkatan dimungkinkan jabatan dilaksanakan berdasarkan jenjang yang telah ditentukan. Sistem prestasi kerja yang dimaksud adalah suatu sistem kepegawaian yang untuk pengangkatan seseorang pegawai dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan dan prestasi kerja yang telah dicapai oleh orang itu. Kinerja Karyawan Kinerja atau disebut juga dengan prestasi kerja hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya (Siswanto, 1987 : 195). Hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar, target/ sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Soeprihanto, 1988: 7). Kinerja Karyawan (Employee Performance) adalah tingkatan terhadap mana para karyawan mencapai persyaratanpersyaratan pekerjaan (Simamora, 1995 325). Penilaian Kerja (Performance Appraisal) secara keseluruhan merupakan proses yang berbeda dari evaluasi pekerjaan (Job Evaluation). Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang diberikan. Evaluasi pekerjaan menentukan seberapa tinggi sebuah pekerjaan dihargai bagi organi-sasi, dan dengan demikian pada rentang berapa gaji harus diberikan kepada pekerjaan tersebut (Simamora, 1995 : 328) Berkaitan dengan kinerja karyawan dalam suatu organisasi pemerintahan maupun swasta, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja, antara lain karakteristik situasi, deskripsi pekerjaan, tujuan-tujuan penilaian kinerja serta sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi (Simamora, 1995 : 328). Pengukuran kinerja dapat dilihat dari kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kemudian dapat pula dilihat dari tingkat absensi dan disiplin kerja yang merupakan bentuk tanggungjawab karyawan. Kriteria pengukuran kinerja tersebut akan berbeda antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, atau pengukuran tentang kinerja akan bergantung pada jenis pekerjan dan tujuan organisasi yang bersangkutan. Hipotesis dalam penelitian ini, pertama diduga bahwa faktor-faktor yang terdiri dari pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kedua, diduga bahwa pembinaan karyawan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan pada PT Bumakumawa di Kota Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Bumakumawaa di Kota Sorong. Sedangkan tujuan kedua adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang terdiri dari pelatihan, pendidikan 178

Human Resources Development Factor ISSN 0852-8144 dan pembinaan karyawan manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan Bumakumawa di Kota Sorong. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bumakumawa di Kota Sorong, Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Penjelasan (Explanatory Research) yang mnjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sensus, yaitu seluruh populasi yang diambil dijadikan sebagai sampel. Ruang lingkup penelitian ini adalah faktor-faktor pengembangan sumber daya manusia berupa pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Bumakumawa di Kota Sorong. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa Regresi Linear Berganda dengan persamaan : Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e Dimana : Y = Kinerja Karyawan, X 1 = Pelatihan, X 2 = Pendidikan dan X 3 = Pembinaan Karyawan, a = Konstanta, b = koefisien regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkkan hasil analisis regresi linear berganda antara variabel pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan yang berpengaruh Bumakumawa di Kota sorong dapat disusun ringkasan analisa sebagai berikut: Tabel 1. Rekapitulasi Analisa Regresi Linear Berganda Variabel Bebas Koefisien T hit Prob. Partial Regresi r 2 Pelatihan (X 1 ) 0,033 0,447 0,655 0,037 Pendidikan (X 2 ) 0,098 1,247 0,215 0,102 Pembinaan Karyawan (X 3 ) 0,528 7,263 0,000 0,514 Konstanta 5,830 Variabel Bebas Kinerja Karyawan (Y) R Squared (R 2 ) 0,850 Multiple R 0,722 F Ratio 25,160 Signifikan F 0,000 Dari tabel di atas persamaan regresi yang dihasilkan adalah : Y = 5,830 + 0,333X 1 + 0,098 X 2 + 0,528 X 3 + e. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas yaitu pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari pelatihan, terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,850 sedangkan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,722 menunjukkan bahwa variabel pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari pelatihan, 179

Philipus Sinay ISSN 0852-8144 memberikan kontribusi sebesar 72,2 % terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis diperoleh F hitung = 25,160 > F tabel = 2,76 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 teruji bawha yang terdiri dari pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan diterima. Koefisien regresi pelatihan (b 1 ) sebesar 0,033 menunjukkan besarnya pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh yang searah, artinya semakin tinggi pelatihan yang diberikan akan menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung = 0,447 dengan signifikan 0,655 (65,5%) dan t tabel =1,6449 dengan tingkat kepercayaan 5 %. Karena t hitung < t tabel dapat dikatakan bahwa secara parsial variabel bebas yaitu pelatihan karyawan tidak mampu menjelaskan variasi variabel terikat yaitu kinerja karyawan apabila variabel bebas lainnya konstan. Koefisien regresi pendidikan (b 2 ) sebesar 0,098 menunjukkan besarnya pengaruh pembinaan karyawan terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh yang searah, artinya semakin banyak pembinaan yang diberikan akan menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung = 0,247 dengan probabilitas sebesar 0,125 lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak, teruji bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien regresi pembinaan karyawan (b 3 ) sebesar 0,528 menunjukkan besarnya pengaruh pembinaan karyawan terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh yang searah, artinya semakin banyak pembinaan yang diberikan akan menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung = 7,263 sedangkan t tabel = 0,000 dengan tingkat kepercayaan 5 %. Karena t hitung > t tabel berarti Ho ditolak,teruji bahwa pembinaan karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, untuk mengetahui di antara variabel-variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan dengan membandingkan nilai koefisien regresi masing-masing variabel bebas, ternyata pembinaan karyawan memiliki nilai koefisien regresi yang paling besar dan signifikan, artinya pembinaan karyawan merupakan variabel dominan terhadap kinerja karyawan, dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan diterima. Pengaruh variabel pengembangan sumber daya manusia, yaitu pelatihan, Bumakumawa di Kota Sorong sebesar 58,2%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel-variabel pengembangan sumber daya manusia dalam menunjang kinerja karyawan adalah 58,2% sedangkan sisanya 41,8% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak di analisis dalam penelitian ini. Keadaan ini menunjukkan bahwa dengan melalui pendidikan dan pelatihan karyawan, kinerja belum mampu diwujudkan secara maksimal. Hal ini berarti diperlukan faktor-faktor maupun variabel-variabel lainnya untuk menunjang kinerja karyawan. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Pendidikan dan latihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi yang memerlukan perhatian besar dalam suatu organisasi. Sehubungan dengan dilakukannya pendidikan dan pelatihan yang merupakan suatu bentuk investasi berarti ini ditujukkan pendapat yang mendukungnya. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi atau organiasi dengan berorientasi pada pengembangan kemampuan umum. Sedangkan pelatihan lebih berkaitan 180

Human Resources Development Factor ISSN 0852-8144 dengan peningkatan kemampuan atau ketrampilan karyawan yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugastugas tertentu, dengan berorientasi pada tugas yang harus dilaksanakan (Job Orientation). Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-mata bagi karyawan yang bersangkutan, tetapi juga ketentuan bagi organisasi. Dengan meningkatnya kemampuan atau ketrampilan para karyawan akan mampu meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Produktivitas karyawan melalui pengukuran kinerja (Performance Appraisal) karyawan itu sendiri, yang nantinya akan menunjukan produktivitas kerja organisasi. Pelatihan karyawan pada masa sekarang harus selalu diikuti dengan pengembangan karyawan yang dilakukan melalui pembinaan itu sendidri. Pelatihan adalah suatu pendidikan jangka pendek bagi para karyawan untuk memperoleh ketrampilan teknis operasional secara sistimatis. Sedangkan pengembangan merupkan suatu proses pendidikan jangka panjang bagi para karyawan manajerial untuk memperoleh penguasaan konsepkonsep abstrak dan teoritis secara sistimatis. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini, bahwa diduga faktor-faktor pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari pelatihan, secara bersama-sama mempunyai pengaruh Bumakumawa di Kota Sorong. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi berganda dan uji F hitung > F tabel. Sementara keeratan hubungan antara kinerja karyawan dengan pengembangan sumber daya manusia, ditunjukkan dengan besarnya R 2 dengan demikian terbukti benar bahwa pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan secara bersama-sama sangat signifikan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini, bahwa diduga pembinaan karyawan mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Dalam hubungan ini hasil pengujian yang ditujukan melalui hasil analisis regresi linear berganda, korelasi parsial, uji t dan r 2 bahwa variabel-variabel pembinaan karyawan memperoleh nilai regresi, korelasi parsial, uji t dan r2 paling besar diantara variabel bebas lainnya. Dengan demikian, hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini bahwa pembinaan karyawan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan, Dengan kata lain kinerja karyawan pada PT Bumakumawa di Kota Sorong dipengaruhi secara dominan oleh pembinaan karyawan sebagai salah satu faktor penentu pengembangan sumber daya manusia. Saran Kinerja karyawan pada PT Bumakumawa di Kota Sorong secara signifikan dipengaruhi oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu bentuk investasi yang harus tetap dipertahankan melalui pelatihan, pendidikan dan pembinaan karyawan. Oleh karena itu ketiga hal ini harus dilakukan secara berkesinambungan, dengan pro-gram dan waktu yang jelas bagi tenaga yang potensial sedangkan titik berat perhatian pada pembinaan yang merupakan faktor dominan untuk pengembangan sumber daya manusia. Pembinaan karyawan dapat dilakukan dengan membina komunikasi antara pimpinan dan bawahan dengan menggunakan teknik-teknik motivasi agar karyawan mempunyai semangat untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Pelatihan fungsional tampaknya lebih memiliki keterkaitan yang tinggi dengan bidang tugas atau pekerjaan yang menjadi beban karyawan dibandingkan dengan pelatihan 181

Philipus Sinay ISSN 0852-8144 struktural. Hal ini perlu diprogramkan sesuai dengan kebutuhan para karyawan. Kinerja karyawan perlu dikembangkan agar menjadi manusia yang bersumber daya, yang mampu menjawab tuntutan persoalan kesejahteraan karyawan perlu diperhatikan agar karyawan mampu bekerja dengan optimal, dengan dasar kemampuan yang sudah dikembangkan, motivasi diri yang tinggi dan tingkat kesejahteraan yang memandai. DAFTAR PUSTAKA Dessler,G.2000. Human Resources Management (International Edition), Eight Edition. New Jersey : Prentice Hall. Inc,. Upper Saddle River. Nirman, U. 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Notoatmodjo, S. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi : Cetakan Kedua. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta. Siagian, S.P. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kedua. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Simamora, H. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama. Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN. Stoner, J. Freeman,. and Gilbert Jr, 1995. Management, ahli bahasa Alexander Sindoro (1996). Manajemen Simon dan Schuster ( Asia) Pte. Ltd. Sujana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Sutarto. 1984. Dasar dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 182